Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search
Journal : Jurnal farmasi UIN Alauddin Makassar

PERBANDINGAN KADAR ASIATIKOSIDA DALAM EKSTRAK ETANOL 70% PEGAGAN (Centella asiatica (L)Urban) DENGAN METODE EKSTRAKSI MASERASI DAN SONIKASI SECARA LC-MS/MS Alifia Putri Febriyanti; Siti Jazimah Iswarin; Tristy Digjayanti
Jurnal Farmasi UIN Alauddin Makassar Vol 4 No 2 (2016): Jurnal Farmasi
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/jurfar.v4i2.2246

Abstract

Currently, among the many new types of modern medicine in the market there is a global tendency for going back to nature. In Indonesia, for generations plants that have medicinal properties have been used based on the ancestors experience. One of the plants oftenly used as a medicine is pennywort (Centella asiatica (L) Urban). One of the major component of pennywort is asiatikoside which has activity to accelerate wound healing. The objective of this study was to compare the extraction method that produce the highest levels of asiatikoside in 70% ethanol extract of pennywort. The extraction method were maceration and sonication in ethanol 70%. Qualitative analysis of asiatikoside was performed by thin layer chromatography (TLC) producing purplish stains after being soaked in anisaldehid sulfuric acid solution and observed under UV lamp at 366 nm. The results showed at the Rf values 0.45 in maceration and 0.43 in sonication. Quantitative analysis for assay asiatikosida using LC-MS/MS. Before quantitative analysis, validation method needs to be done. Results of the validation are: the linearity have correlation coefficient (R2) of 0.9989, LOD and LOQ at 0.06 ppm and 0.19 ppm, accuracy value (% recovery) between 98.02%-107.49%, precision value (% Coefficient of Variation) between 0.32%-3.31%, and selectivity (Retention Time) between 3.44-3.49. Asiatikoside assay results in maceration extract at 7.19% and sonication at 7.43%. The results of the validation are eligible, so that asiatikoside level were obtained by LC-MS/MS declared accurate, specific, and precise.
HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN IBU TERHADAP PENGGUNAAN ZINC DALAM TERAPI DIARE PADA ANAK BALITA DI APOTEK PLATUK JAYA SURABAYA Alifia Putri Febriyanti; Miranti Nugrahini
Jurnal Farmasi UIN Alauddin Makassar Vol 5 No 2 (2017): Jurnal Farmasi
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/jurfar.v5i2.3421

Abstract

Diare  adalah  suatu  kondisi  dimana  seseorang buang air besar dengan konsistensi lembek atau cair, bahkan dapat berupa air saja dan frekuensinya tiga kali atau lebih dalam satu hari. Di Indonesia, diare masih merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat utama. Pengetahuan yang dimiliki ibu dalam penanganan diare pada anak juga dipengaruhi oleh tingkat pendidikan yang kemudian akan berpengaruh terhadap penggunaan obat-obatan dalam penanganan diare pada anak. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan tingkat pendidikan ibu terhadap penggunaan zinc dalam terapi diare pada anak balita. Jenis penelitian yang dilakukan adalah observasional prospektif dengan teknik pengambilan sampel secara purposive sampling dan responden didapatkan sebanyak 100 orang. Hasil penelitian dengan menggunakan chi-square diperoleh hasil signifikansi sebesar 0,528 (p > 0,05) dan nilai koefisien korelasi yang diperoleh sangat rendah yaitu sebesar 0,176, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara tingkat pendidikan dengan penggunaan zinc dalam terapi diare pada anak balita.
PERAN FARMASIS DALAM PENYELESAIAN PERMASALAHAN TERKAIT OBAT INFEKSI SALURAH KEMIH Alifia Putri Febriyanti; Amhar Jamil
Jurnal Farmasi UIN Alauddin Makassar Vol 5 No 4 (2017): Jurnal Farmasi
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/jurfar.v5i4.4465

Abstract

Penggunaan antibiotik yang tidak tepat adalah bagian dari Permasalahan terkait Obat (PTO) yang menyebabkan resistensi antibiotika, sehingga sangat penting untuk mengatasi PTO. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran apoteker dalam mengatasi PTO dalam terapi Infeksi Saluran Kemih (ISK). Penelitian prospektif observasional dilakukan pada pasien rawat inap pada bulan Januari dan Februari 2016. PTO yang paling banyak berasal dari domain masalah efektivitas (n = 42, 64%), diikuti oleh masalah lainnya (n = 14; 22%) dan terakhir adalah masalah reaksi yang merugikan (n = 9; 14%). Analisis PTO menggunakan alat PCNE versi 7.0. Intervensi yang dilakukan oleh farmasis meliputi pemberian informasi kepada penulis resep sebesar 11%, permintaan konfirmasi dari penulis resep sebesar 21%, pemberian intervensi kepada penulis resep sebesar 68%, pemberian konseling obat pada pasien sebesar 100%, perubahan obat sebesar 6%, perubahan dosis sebesar 21%, perubahan formulasi sebesar 11%, perubahan petunjuk penggunaan sebesar 31%, penghentian obat sebesar 22% dan permulaan obat baru sebesar 9%. Semua PTO dapat diselesaikan. Intervensi apoteker sepenuhnya diterima dan diimplementasikan.
KARAKTERISASI FITOSOM EKSTRAK PEGAGAN (Centela asiatica) Alifia Putri Febriyanti; Pipit Sulistiyani
Jurnal Farmasi UIN Alauddin Makassar Vol 6 No 1 (2018): Jurnal Farmasi
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/jurfar.v6i1.6743

Abstract

Pegagan (Centella asiatica) dapat digunakan untuk obat luka. Pemanfaatan pegagan secara modern dalam bentuk topikal membutuhkan sistem penghantaran yang baik untuk meningkatkan bioavailabilitas dan bioekivalensinya sehingga dikembangkan teknologi pengahantarannya melalui  Drug  Delivery  System  (DDS)  dengan  sistem  partikulat  seperti  fitosom. Penelitian ini bertujuan untuk       mengetahui karakteristik fitosom ekstrak pegagan (Centella asiatica). Penambahan kolesterol dapat meningkatkan ukuran partikel fitosom ekstrak pegagan secara signifikan, meningkatkan entrapment efficiency fitosom ekstrak pegagan, meningkatkan pH fitosom ekstrak pegagan namun menurunkan kadar asiatikosida didalam fitosom. Fitosom ekstrak pegagan yang dihasilkan dengan penambahan kolesetrol berbentuk sferik dengan ukuran partikel antara 1,13- 1,59 µm, entrapment efficiency sebesar ± 85%, pH sebesar ± 5,6  dan kadar asiatikosida sebesar 0,215%.
Studi Pustaka Efek Samping Obat Antidiabetik Oral pada Pasien Geriatri dengan Diabetes Melitus Tipe 2 Febriyanti, Alifia Putri; Wahyuddin, Munifah; Mirsya Awulia Reski
Jurnal Farmasi UIN Alauddin Makassar Vol 12 No 1 (2024): Jurnal Farmasi Edisi Mei
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/jfuinam.v12i1.37892

Abstract

Abstrak Pendahuluan: Meningkatnya prevalensi penyakit diabetes melitus di Indonesia menyebabkan peningkatan penggunaan obat anti diabetes yang berpengaruh pada banyaknya kejadian efek samping. Untuk mengkaji efek samping pada penggunaan obat digunakan Algoritma Naranjo dan skala WHO- UMC. Tujuan: Penelitian ini merupakan studi literatur yang bertujuan untuk mendapatkan data atau informasi mengenai efek samping yang ditimbulkan dari penggunaan obat anti diabetik oral pada pasien geriatri dengan Diabetes Melitus tipe 2. Metode: Penelitian dilakukan berdasarkan metode PICOS (PopuIation, Intervention, Comparison, Outcome, Study). Hasil: Berdasarkan literatur, efek samping yang paling umum terjadi pada penggunaan obat antidiabetik oral yaitu metformin adalah ketidaknyamanan pada gastrointestinal. Glibenklamid, glimepirid dan gliclazide adalah hipoglikemia. Pada teneligliptine berpotensi menimbulkan efek samping berupa hipoglikemia dan edema. Canagliflozin dan dapagliflozin efek samping yang timbul adalah sembelit. Pioglitazone dapat menyebabkan edema, voglibose dapat terjadi diare dan efek samping yang dihasilkan oleh penghambat dipeptidyl peptidase-4 (DPP-4) yaitu ketidaknyamanan gastrointestinal dan hiperemia okular/mata berair. Kesimpulan: Pemberian informasi dan edukasi yang mendalam harus diberikan pada pasien geriatric tentang berbagai efek samping yang dapat ditimbulkan obat antidiabetic oral dan pencegahannya, sehingga tidak mempengaruhi efektivitas dari obat yang diharapkan. Kata Kunci: Antidiabetik, Diabetes Mellitus Tipe 2, Efek samping Obat
Hubungan Tingkat Pengetahuan Lansia terhadap Penanganan Pertama Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) Vaksin Covid-19 Wahyuddin, Munifah; Alifia Putri Febriyanti; Nurshalati Tahar; Khaerani; Andi Arwini Puspitasari
Jurnal Farmasi UIN Alauddin Makassar Vol 10 No 2 (2022): Jurnal Farmasi Edisi Desember
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/jfuinam.v10i2.51028

Abstract

Abstrak Pendahuluan: Di Indonesia sedang mengalam krisis pandemi COVID-19 dan kelompok geriatri merupakan kelompok yang rentan atau mudah terjangkit virus COVID-19 ini. Solusi yang diberikan pemerintah yaitu adanya perlakuan vaksinasi sebagai pencegahan penyebaran virus. Namun setelah pemberian vaksin terdapat gejala-gejala yang tidak dapat dihindari, gejala tersebut dinamakan KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi). Tujuan: Untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan geriatri terhadap penanganan pertama KIPI vaksin covid-19. Metode: Penelitian ini dilakukan dengan metode observasional korelatif dengan pendekatan cross-sectional. Sampel lansia yang memenuhi kriteria sebanyak 162 responden. Hasil: Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, diperoleh hasil sekitar 54 responden (33.33%) dengan kategori baik pada pengetahuan dan penanganan KIPI, 97 responden (59,9%) dengan kategori cukup pada penanganan pertama KIPI dan 11 responden (6.8%) termasuk kategori kurang pada pengetahuan dan penanganan KIPI. Hasil analisis bivariat dengan uji Chi Square didapatkan p value =0,000 < 0,05 yang artinya adanya hubungan yang bermakna terhadap Tingkat pengetahuan dengan penanganan pertama Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) vaksin Covid-19. Kesimpulan: Tingkat pengetahuan memiliki peranan yang penting dalam penanganan pertama kejadian ikutan pasca imunasasi (KIPI), sehingga informasi dan edukasi sangat dibutuhkan oleh masyarakat mengenai manfaat, efek samping dan penanganan yang tepat terkait vaksin COVID-19 terutama pada lansia. Kata Kunci: Covid-19, Geriatri, KIPI, Tingkat Pengetahuan, Vaksin.
Pengaruh Islamic Home Pharmacy Care terhadap Kualitas Hidup pada Pasien Geriratri Diabetes Melitus Tipe 2 Alifia Putri Febriyanti; Wahyuddin, Munifah; Khaerani; Nurul Afia Wardhani
Jurnal Farmasi UIN Alauddin Makassar Vol 10 No 2 (2022): Jurnal Farmasi Edisi Desember
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/jfuinam.v10i2.51043

Abstract

Abstrak Pendahuluan: Diabetes melitus merupakan penyakit kronik yang terjadi ketika pankreas tidak dapat memproduksi insulin dalam jumlah yang cukup atau berkurangnya kemampuan tubuh untuk merespon kerja insulin secara efektif. Apoteker mempunyai kewajiban dan tanggung jawab bahwa pasien mengerti dan memahami serta patuh dalam menggunakan obat sehingga diharapkan mampu meningkatkan angka keberhasilan terapi khususnya kelompok pasien lanjut usia dan pasien dengan penyakit kronik seperti DM, salah satunya dengan menjalankan program pelayanan kesehatan pemerintah yaitu Homecare Rasulullah saw sebagai sosok teladan yang dapat dicontoh perilaku dan tingkah lakunya yang dapat kita lihat dari banyak hadist terutama membahas soal kehidupan sehari-harinya yang berdampak baik terhadap kesehatan. Tujuan: penelitian ini untuk mengetahui pengaruh Islamic Home Pharmacy Care terhadap kualitas hidup pasien geriatri Diabetes Melitus Tipe 2 di salah satu Puskesmas di Kota Makassar. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian bentuk metode quasi experiment, dengan teknik pre dan posttest. Teknik pengambilan sampel berupa nonprobability sampling dengan jumlah responden sebanyak 26 responden. Hasil: Islamic Home Pharmacy Care mengajarkan pada pasien pola hidup seperti yang dicontohkan oleh nabi Muhammad SAW yang dimana pasien DM harus melaksanakan perlakuan tersebut selama kurang lebih sebulan yaitu anjuran membaca Al-Quran setiap hari, berzikir setiap saat, melaksanakan puasa senin-kamis, anjuran untuk tidur setelah melaksanakan sholat isya agar bisa bangun sholat malam dan dilanjutkan sholat subuh, tidur menghadap kanan sesuai ajaran Rasulullah, saat sedang makan dan minum harus duduk, mencuci tangan sebelum makan, membaca basmalah sebelum makan dan minum, makan dengan menggunakan tangan kanan, tidak membiasakan meniup makanan, ketika sedang makan agar tidak berbicara, dan makan tidak berlebihan. Kegiatan tersebut sangat mempengaruhi kualitas hidup pasien. Kesimpulan: Islamic Home Pharmacy Care berpengaruh dalam meningkatkan kualitas hidup pasien geriatri diabetes melitus tipe 2 dibandingkan kelompok kontrol dengan nilai signifikan 0.010 (P value < 0.05) Kata kunci: Islamic Home Pharmacy Care, Kualitas Hidup, Diabetes Melitus, Geriatri
Studi Pustaka Evaluasi Polifarmasi pada Pasien Geriatri Diabetes Melitus Alifia Putri Febriyanti; Wahyuddin, Munifah; Ummu Khairunnisa Azzahra
Jurnal Farmasi UIN Alauddin Makassar Vol 10 No 1 (2022): Jurnal Farmasi Edisi Juni
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/jfuinam.v10i1.51056

Abstract

Abstrak Pendahuluan: Proses menua menyebabkan banyak perubahan pada tubuh lansia seperti perubahan psikologis, sosial dan penurunan fungsional tubuh. Hal ini menyebabkan lansia biasanya lebih rentan terhadap berbagai penyakit sehingga akan terjadi polifarmasi. Polifarmasi sering didefinisikan sebagai penggunaan rutin dari lima obat atau lebih. Polifarmasi pada lansia telah dikaitkan dengan banyak hasil kesehatan yang merugikan. Faktor utama yang berhubungan dengan polifarmasi adalah Penggunaan obat yang tidak tepat atau PIMs (Potentially inappropriate medications). Tujuan: Penelitian ini merupakan studi literatur yang bertujuan untuk menelaah instrumen yang bisa digunakan untuk mengevalusi polifarmasi pada pasien geriatri diabetes melitus. Metode: Studi literatur berupa analisis artikel jurnal yang memiliki hubungan atau kata kunci yang berkaitan dengan evaluasi polifarmasi pada pasien geriatri diabetes melitus dengan menggunakan metode PICOS. Hasil: Pengkajian menunjukkan bahwa Prevalensi PIM yang diresepkan untuk pasien geriatri mengalami peningkatan ketika di evaluasi menggunkan instrumen seperti STOPP / START criteria v2, Beer’s criteria 2019, European list of PIMs (7), The Swedish quality indicators, dan the PRISCUS list. Kesimpulan: Dari analisis beberapa jurnal, instrumen yang bisa digunakan untuk mengevaluasi polifarmasi pada pasien geriatri diabetes melitus yaitu STOPP / START criteria v2, Beer’s criteria 2019, European list of PIMs (7), The Swedish quality indicators, dan the PRISCUS list. Kata kunci: Evaluasi Polifarmasi, Geriatri, Diabetes Melitus, PICO
Evaluasi Rasionalitas Penggunaan Obat Antihipertensi Pada Pasien Hipertensi Neni Haerani; Mukhriani; Alifia Putri Febriyanti
Jurnal Farmasi UIN Alauddin Makassar Vol 12 No 2 (2024): Jurnal Farmasi Edisi Desember
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/jfuinam.v12i2.52201

Abstract

Hipertensi merupakan suatu kejadian dimana terjadinya peningkatan tekanan darah yang melebihi batas normal yaitu tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg. Penggunaan obat antihipertensi yang rasional pada penderita hipertensi adalah salah satu hal penting tercapainya kualitas Kesehatan. Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui rasionalitas penggunaan obat antihipertensi pada pasien hipertensi di instalasi rawat jalan Rumah Sakit Hikmah Makassar berdasarkan tepat pasien, tepat indikasi, tepat obat, dan tepat dosis. Metode: Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif. Pengumpulan data dilakukan secara retrospektif dengan menggunakan data lampau atau data sekunder berupa rekam medik dan resep tahun 2020 yang memenuhi kriteria eksklusi dan eksklusi. Teknik pengambilan sampel menggunakan Teknik probability sampling. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan rasionalitas tepat pasien 100%, tepat indikasi 100%, tepat obat 82,3%, dan tepat dosis 97,9%. Kesimpulan: Terapi antihipertensi yang diberikan kepada pasien memenuhi komponen penggunaan obat yang rasional.