Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

PELATIHAN IRIGASI TETES BERTINGKAT UNTUK TANAMAN HORTIKULTURA DI DESA JAGARAGA KECAMATAN KURIPAN KABUPATEN LOMBOK BARAT Negara, I Dewa Gede Jaya; Pradjoko, Eko; Pracoyo, Atas; Akmaludin, Akmaludin; Supriyadi, Anid; Saadi, Yusron; Suparjo, Suparjo; Yasa, I Wayan; Saidah, Humairo; Hasyim, Hasyim
Jurnal Pepadu Vol 5 No 1 (2024): Jurnal Pepadu
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/pepadu.v5i1.3973

Abstract

The people of Poktan Beriuk Maju, Jagaraga Village, are mostly farmers who own land with varying amounts of land, and have a minimum of 2 acres of yard land and many of them are empty, so they need to be used for home farming to help provide food independently. The existence of water sources from springs around settlements and water from shallow wells can also be used to support agricultural activities in the residential area of ​​each potential house. Apart from that, by utilizing limited water sources, such as water from shallow wells and springs around housing, it is an opportunity for the community to farm vegetables and the like to help with the community's daily kitchen needs. This service aims to train people to make multilevel drip irrigation so that they can later be used as a farming method in their home gardens. Before being trained, residents need to be given knowledge about efficient drip irrigation so that participants gain sufficient knowledge about irrigation because its application is very different from traditional irrigation. The service was carried out in the initial stages of survey, the stage of strengthening efficient irrigation, the training stage of making multi-level drip irrigation networks using PVC pipes with emitters, the land was filled with polybags filled with soil as a planting medium. Activities consist of outreach on irrigation and drip irrigation as well as training. This service has succeeded in providing knowledge about irrigation and drip water efficient irrigation at the Beriuk Maju Poktan. It has succeeded in building a multi-level drip irrigation network and is ready for farming use, and can be continued by applying it to horticultural crops as a medium for learning about residential farming.
PENINJAUAN RISIKO BENCANA DI DESA DADAP KECAMATAN SAMBALIA KABUPATEN LOMBOK TIMUR Pradjoko, Eko; Oktorani, Karolina Dori; Istiani, Ratna Ayu; Mar’i, Ari Kusuma; Hidayat, Boyke Feril; Aprillyana, Adhe Putri; Ashari, Rowi; Magani, Ismul Azam; Muslimin, Jihadul; Haerani, Nur
Jurnal Wicara Vol 2 No 1 (2024): Jurnal Wicara Desa
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/wicara.v2i1.4068

Abstract

ABSTRACT Something that threatens and disrupts the lives of many people based on natural or non-natural factors is called a disaster. Disasters are very risky because they not only harm material things but also lives. To anticipate disasters, it is necessary to conduct a disaster risk review. Disaster risk is identified through hazard studies, namely any disaster that can cause danger. Regional vulnerability, namely regional conditions that determine the danger of disaster. Then capacity, namely the ability of available resources to face danger. Dadap village is one of the villages where disaster risk can be studied in order to become a disaster resilient village. To study all of this, methods are needed so that the risk of danger is handled appropriately. Efforts to form a task force are also a step in reducing disaster risk and preparing for disaster-resilient villages.
PENGARUH FASILITAS PELABUHAN TERHADAP PANTAI LABUHAN HAJI: The Effect of Port Structure on Labuhan Haji Beach Pradjoko, Eko; Prayoga, Haris; Setyandito, Oki
Spektrum Sipil Vol 2 No 1 (2015): SPEKTRUM SIPIL
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gelombang yang merambat dari laut dalam menuju pantai akan mengalami perubahan karakteristik gelombang (transformasi) karena berkurangnya kedalaman laut. Adanya fasilitas pelabuhan juga dapat menyebabkan gelombang menjadi terganggu sehingga merubah angkutan sedimen dan kondisi pantai di sekitar pelabuhan, seperti yang terjadi pada pantai Labuhan Haji Kabupaten Lombok Timur. Fasilitas pelabuhan yang dibangun sekitar tahun 2009 menyebabkan perubahan pada kondisi pantai di sekitarnya. Penelitian ini bertujuan menyajikan perubahan pantai yang terjadi berdasarkan pengukuran lapangan dan menganalisa pengaruh fasilitas pelabuhan tersebut dengan simulasi numerik. Pengukuran profil dan garis pantai dilakukan satu kali dalam sebulan sejak Desember 2012 sampai Juni 2013. Simulasi perubahan garis pantai menggunakan model GENESIS dan hasil simulasi transformasi gelombang dari model RCPWAVE yang memperhatikan kondisi kedalaman dasar laut yang tidak beraturan. Simulasi dilakukan dalam dua periode, periode pertama sejak dibangunnya bangunan pelabuhan pada tahun 2009 sampai 2012 dan periode kedua selama 10 (sepuluh) tahun ke depan sejak tahun 2012 sampai 2022. Hasil pengukuran lapangan menunjukkan fluktuasi dan bahkan kemunduran garis pantai di kedua sisi Pelabuhan Labuhan Haji. Hasil tersebut memiliki hubungan dengan membesarnya kondisi gelombang selama pengukuran (Desember ~ Juni). Pengaruh fasilitas pelabuhan terlihat pada hasil simulasi numerik perubahan garis pantai, di mana hasil simulasi periode pertama menunjukkan garis pantai di sebelah kanan pelabuhan maju sejauh ± 36.8 m sedangkan di sebelah kiri pelabuhan mundur sejauh ± 2.5 ~ 17.0 m. Simulasi periode kedua selama 10 tahun ke depan sampai tahun 2022 masih menunjukkan hasil yang sama dan bahkan prediksi perubahan yang terjadi bertambah besar, yaitu garis pantai di sisi kanan pelabuhan maju hingga sejauh ± 62.4 m dan di sisi kiri pelabuhan mundur hingga sejauh ± 20.0 ~ 37.0 m.
KONDISI GELOMBANG DI WILAYAH PERAIRAN PANTAI LABUHAN HAJI: The Wave Conditions in Labuhan Haji Beach Coastal Territory Lanura, Baiq Septiarini; Pradjoko, Eko; Harianto, Bambang
Spektrum Sipil Vol 1 No 1 (2014): SPEKTRUM SIPIL
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gelombang yang merambat dari perairan dalam (laut) menuju ke perairan dangkal (pantai) akan mengalami perubahan perilaku gelombang (transformasi) dari sifat dan parameter gelombang, seperti proses refraksi, shoaling, refleksi, maupun difraksi akibat pengaruh karakteristik serta ada atau tidaknya bangunan yang menghalanginya. Adanya bangunan pelabuhan menyebabkan gelombang menjadi terganggu. Seperti yang terjadi pada salah satu pantai yang terletak di Kabupaten Lombok Timur, tepatnya di Pantai Labuhan Haji, bangunan pelabuhan yang dibangun sekitar tahun 2009 menyebabkan kondisi gelombang di sekitar pelabuhan menjadi tidak stabil yang ditunjukkan dengan adanya erosi dan sedimentasi pada kedua sisi bangunan pelabuhan. Kondisi gelombang yang tidak stabil kemudian mempengaruhi besar kecilnya laju sedimen arah sejajar pantai pada kedua sisi bangunan tersebut. Analisa kondisi gelombang akibat bangunan pelabuhan dilakukan dengan mensimulasikan gelombang hasil prakiraan NOAA/NWS/NCEP Marine Modelling And Analysis Branch tahun 2007-2008 dengan 3 (tiga) variasi gelombang . Simulasi dilakukan 7 tahap untuk 1 kali simulasi tahap validasi, serta masing-masing 3 tahap untuk simulasi sebelum dan sesudah adanya bangunan pelabuhan. Simulasi gelombang ini dilakukan dengan bantuan perangkat lunak SMS 8.0 model CGWAVE. Bangunan pelabuhan mengakibatkan tinggi gelombang di depan bangunan pelabuhan meningkat hingga 31,06 % yaitu dari 1,32 m menjadi 1,73 m akibat proses refleksi, dan menurun hingga 24,741 % yaitu dari 1,063 m menjadi 0,8 m akibat proses difraksi apabila gelombang datang dari arah tegak lurus pantai. Sementara itu, saat gelombang disimulasikan datang dari arah kanan bangunan, tinggi gelombang menurun hingga 79,9 % dari 0,835 m menjadi 0,1681 m di sisi kanan dan dalam kolam pelabuhan akibat proses difraksi, serta meningkat hingga 27,7 % dari 0,8073 m menjadi 1,031 m akibat proses refleksi. Berdasarkan hasil analisa pola sedimen transpor, diperoleh bahwa pola gelombang di sisi kanan bangunan menyebabkan sedimentasi akibat mengendapnya sedimen karena terhalang oleh bangunan. Sedangkan di sisi kiri bangunan pelabuhan terjadi erosi akibat meningkatnya pola transportasi sedimen.
Rekonstruksi Tsunami Mentawai dengan Menggunakan COMCOT v1.7 Ratuluhain, Eva Susan; Noya, Yunita A.; Pradjoko, Eko; Rahman, Rahman; Hukubun, Ronald D.
Nekton Vol 2 No 2 (2022): October
Publisher : Politeknik Negeri Sambas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (793.853 KB) | DOI: 10.47767/nekton.v2i2.403

Abstract

Many studies on the Mentawai tsunami have been carried out. Still, not many have reviewed the validation of run-up height compared to the results of field studies in the same year as the Mentawai tsunami on October 25, 2010. The survey of the Mentawai tsunami reconstruction using COMCOT v1.7 aims to validate The tsunami run-up height of the model output was compared with the results of the field study by the GITST Team in 2010. Validation of the model was carried out using the Aida parameter, by calculating the ratio of the comparison between the model output and the field study results. The study location of the model is divided into 3 layers, namely layer01 covering Sipora Island, North Pagai Island, and South Pagai Island, layer02 covering North Pagai Island and South Pagai Island, and layer03 with the focus of observation on Sibigau Island, with bathymetric resolution used for each layer. 464 m, 232 m, and 77 m so that the propagation at the observation site can be seen clearly. The height of the modeled tsunami ranged from 2.5 – 11.2 meters, with a maximum run-up height observed on Sibigau Island of 11.2 meters, and the time range for the tsunami arriving on land was 5 – 15 minutes. The comparison ratio between the model results and the field study is K = 0.9 and k (standard deviation) = 0.16. Based on the comparison ratio, the model output is close to the actual result.
Kajian Risiko Bencana Di Desa Dadap Kecamatan Sambelia Kabupaten Lombok Timur Oktorani, Lina Karolina Dori; Ratna Ayu Istiani; Ari Kusuma Mar'i; Boyke Feril Hidayat; Adhe Putri Aprillyana; Rowi Ashari; Ismul Azam Magani; Jihadul Muslimin; Nur Haerani; Pradjoko, Eko
Portal ABDIMAS Vol. 2 No. 1 (2024): Jurnal PORTAL ABDIMAS
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/portalabdimas.v2i1.4004

Abstract

Sesuatu yang mengancam kehidupan orang banyak berdasarkan faktor alam ataupun nonalam disebut dengan bencana. Bencana merupakan hal yang sangat berisiko karena bukan hanya merugikan materil tetapi juga nyawa. Untuk mengantisipasi bencana perlu dilakukan peninjauan risiko bencana. Risiko bencana di kenali melalui kajian bahaya yaitu bencana apa saja yang dapat menimbulkan bahaya. Kerentanan wilayah, yaitu kondisi wilayah yang menentukan bahaya bencana. Kemudian kapasitas, yaitu kemampuan sumber daya yang tersedia dalam mehadapi bahaya. Desa dadap, merupakan salah satu desa yang bisa dikaji risiko bencananya guna menuju desa tanguh bencana. Untuk mengkaji itu semua di perlukan metode-metode agar penanganan risiko bahaya tepat dilakukan. Desa Daddap memiliki potensi bencana banjir, kekeringan, dan gempa bumi. Masing-masing bencana memiliki risiko sedang dan tinggi. Untuk mengurangi hal tersebut kapasitas masyrakat desa perlu di tingkatkan. Upaya dalam pembentukan satgas juga merupakan langkah dalam pengurangan risiko bencana dan kesiapan menuju desa tangguh bencana.
Desa Labuhan Haji Tangguh Bencana Tsunami Sulistiyono, Heri; Saadi, Yusron; Hartana; Pradjoko, Eko; Mahendra, Made; Julkifli
Portal ABDIMAS Vol. 2 No. 1 (2024): Jurnal PORTAL ABDIMAS
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/portalabdimas.v2i1.4388

Abstract

Tsunami merupakan bencana alam yang mengancam semua kehidupan di pesisir. Kekuatan merusak dari bencana tsunami ini tergantung dari tinggi gelombang tsunami tersebut. Salah satu desa di Pulau Lombok yang terancam oleh bencana tsunami adalah Desa Labuhan Haji Kecamatan Labuhan Haji, Kabupaten Lombok Timur. Hal ini disebabkan oleh letak geografis dan topografis desa yang berada di pesisir Timur Pulau Lombok menghadap ke Selat Sumbawa. Oleh karenanya, Penulis beserta tim pengabdian kepada masyarakat dari Universitas Mataram mengupayakan suatu program Desa Tahan Bencana (DESTANA) yang disampaikan kepada desa dengan tujuan agar Desa Labuhan Haji ini mempunyai ketahanan terhadap bencana tsunami. Program ini bertujuan memberikan wawasan dan informasi mengenai potensi bahaya tsunami dan cara-cara penanggulangan kerugian. Metode pelaksanaan dalam program ini, yaitu Pra-kegiatan meliputi: survei lokasi, melakukan kerjasama dengan staf dan kepala desa, menjalin kemitraan, dan pelaksanaan penyuluhan dan pembelajaran dengan video. Teknologi yang diperkenalkan adalah: (1) WRS-BMKG, (2) Magma Indonesia, (3) My Earthquake Alerts, (4) EQInfo, dan (5) Sistem Peringatan Dini Multibahaya Geo-Hidrometeorologi. Berdasarkan hasil test awal dan test akhir dapat diketahui bahwa terdapat peningkatan pengetahuan dan pemahaman peserta tentang desa tangguh bencana, yaitu dari 47% menjadi 82%. Dengan demikian, kegiatan pengabdian ini telah meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat yang tinggal di daerah rawan tsunami untuk berpartisipasi dalam mendukung program Desa Tangguh Bencana.
Penyuluhan Pengenalan Irigasi Tetes Bertingkat Pada Masyarakat Kelompok Tani Beriuk Maju Di Desa Jagaraga Kecamatan Kuripan Kabupaten Lombok Barat Negara, I Dewa Gede Jaya; Pradjoko, Eko; Pracoyo, Atas; Akmaluddin; Hasyim; Karyawan, I Dewa Made Alit; Saidah, Humairo; Suparjo; Saadi, Yusron; Sulistiyono, Heri; Yasa, I Wayan; Merdana, I Nyoman
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 6 No 4 (2023): Oktober-Desember 2023
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jpmpi.v6i4.5778

Abstract

Masyarakat Poktan Beriuk Maju Desa Jagaraga sebagian besar memiliki lahan pekarangan dengan luasan rata-rata sekitar 2- 4 are dan banyak lahan yang kosong. Sumber air dari sumur dangkal dan air saluran irigasi sering dimanfaatkan masyarakat, dan dengan adanya kemarau panjang kondisi sumber air semuanya menurun dan kritis. Memperhatikan potensi lahan pekarangan yang ada, maka warga perlu dibantu untuk meningkatkan manfaat pekarangan untuk usahatani disekitar rumah agar dapat merurunkan dampak ekonomi akibat kekeringan ini. Masyarakat peri diberi penyuluhan tentang irigasi yang efisien agar dapat mendukung usahatani di lingkungan perumahan. Pengabdian ini bertujuan untuk memberikan penyuluhan irigasi yang efisien yaitu irigasi tetes untuk kegiatan pertanian di pekarangan rumah. Pengabdian dilakukan dengan tahapan survey lokasi, penyuluhan, diskusi dan tanya jawab serta evaluasi. Pengabdian ini telah menyuluhkan18 perwakilan Poktan Beriuk Maju, penyuluhan telah memberi wawasan penggunaan irigasi tetes dan cara irigasinya,memberikan contoh-contoh irigasi tetes dan bahan yang digunakan.Dengan demikian diharapkan Masyarakat nantinya dapat memilih system irigasi yang diperlukan dengan pertimbangan sumber air yang tersdia.
Pendampingan Mahasiswa Dalam Pembelajaran Perancangan Irigasi Tetes Untuk Pertanian Lahan Sawah Tadah Hujan Di Kabupaten Lombok Tengah: Pendampingan Negara, I Dewa Gede Jaya; I Dewa Made Alit Karyawan; Rohani; Suparjo; Anid Supriyadi; M Bagus Budianto; Ery Setiawan; Agus Suroso; Heri Sulistiyono; Miko Eniarti; Eko Pradjoko; Yusron Saadi
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 8 No 4 (2025): Oktober-Desember 2025
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jpmpi.v8i4.12656

Abstract

Mahasiswa tahap akhir Jurusan Teknik Sipil merupakan ujung tombak luaran Universitas Mataram yang perlu diberikan pengetahuan dan keterampilan akademik secara lengkap , agar nantinya dapat beradaptasi dengan dunia kerja yang fleksibel, apalagi dewasa ini kekering menjadi hal yang meresahkan sehingga terkait pemanfaatan air secara hemat untuk irigasi tanaman penting diberikan ke mahasiswa. Untuk itu mahasiswa tahap akhir perlu didorongan agar dapat melakukan pembelajaran tingkat lapang guna melengkapi pengetahuan dan keterampilan mahasiswa Teknik Sipil sebelum menyelesaikan studinya. Untuk itu perlu dilakukan pendamping mahasiswa tingkat akhir dalam perancangan dan penggunaan irigasi hemat air tetes ditingkat lapang dalam kurun waktu tertentu untuk meningkatkan kompetensi mahasiswa sampai mampu menggunakan irigasi tetes dalam pertanian. Kegiatan ini bertujuan untuk melakukan pendampingan mahasiswa tingkat akhir dalam perancangan dan penggunaan irigasi tetes ditingkat di lahan kering Kecamatan Pujut kabupaten Lombok Tengah. Kegiatan pendampingan dilakukan dari tahap persiapan lokasi, persiapan jaringan, pengujian jaringan irigasi tetes dan penggunaan irigasi tetes pada media tanam. Perancangan irigasi menggunakan pipa pvc ¾” dan pipa pvc ½” dan pipa tetes netafim (NTF) luaran pabrik, tangki air 600 liter sebagai sumber air dan asesorisnya. Mahasiswa dibimbing dari tahap pembuatan jaringan distribusi, perancangan jaringan irigasi tetes, pengujian irigasi tetes dan penggunaan irigasi tetes pada lahan tanam. Pendampingan telah berhasil membimbing sebanyak empat orang mahasiswa tingkat akhir dan masyarakat sekitar lokasi, serta telah dapat pembangun satu set jaringan irigasi tetes pada lahan sekitar 1 are, mahasiswa telah mampu menggunakan aplikasi irigasi tetes dengan baik.
Simulasi dan Pelatihan Tanggap Bencana dalam Upaya Mitigasi Bencana di Desa Santong, Kabupaten Lombok Utara Karyawan, I Dewa Made Alit; I Wayan Yasa; Hasyim; Rohani; I Dewa Gede Jaya Negara; Eko Pradjoko; Humairo Saidah; Ida Ayu Oka Suwati Sideman; Made Mahendra
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 8 No 4 (2025): Oktober-Desember 2025
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jpmpi.v8i4.13539

Abstract

Santong Village, located in North Lombok Regency, has a high level of vulnerability to natural disasters such as strong winds, landslides, and earthquakes. The community’s limited understanding of these hazards increases the risk of casualties and material losses. This community service program aimed to enhance local disaster preparedness through community-based disaster response training and simulations. The activities were conducted in Santong Village on July 19, 2025. The methods included public awareness sessions, evacuation training, and disaster response simulations involving local residents and village officials. The results showed a significant improvement in participants’ understanding of disaster mitigation and evacuation procedures, along with a plan to establish a Village Disaster Response Team after the program. This initiative made a meaningful contribution to strengthening community capacity and supporting the realization of a Disaster-Resilient Village in Santong.