Claim Missing Document
Check
Articles

Human capital peningkatan pengetahuan kesehatan sistem reproduksi sebagai upaya penguatan mental pada remaja di SMK Wiyata Karya Natar - Lampung Ningsih, Tri Riwayati; Noor, Marzuki
JOURNAL OF Public Health Concerns Vol. 4 No. 4 (2024): JOURNAL OF Public Health Concerns
Publisher : Indonesian Public Health-Observer Information Forum (IPHORR) Kerja sama dengan: Unit Penelitian dan Pengabdian Kep Akademi Keperawatan Baitul Hikmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56922/phc.v4i4.444

Abstract

Background: Adolescence is a transitional period between childhood and adulthood that experiences development to achieve physical, mental, social, and emotional maturity. Adolescents are very vulnerable to various reproductive health problems such as infections and sexually transmitted diseases. Reproductive health is complete physical, mental and social well-being, not just free from disease or disability, in all aspects related to the reproductive system, its functions and processes. Mental health is a very important aspect for adolescents. Purpose: To provide knowledge about reproductive health to adolescents as an effort to strengthen mental and self-confidence. Method: This health education promotion activity was carried out on November 9, 2024 at SMK Wiyata Karya Natar Lampung. This community service activity was carried out together with students, lecturers and the school. Participation in this activity was attended by 95 students of SMK Wiyata Karya Natar Lampung aged 16-18 years. Providing material using the lecture method with the aid of a laptop, LCD and projector regarding mental health insights and the negative impacts on adolescents who have health problems, especially the negative impacts that can arise due to a lack of knowledge about the reproductive system. Results: Subjective data from 95 respondents showed that 94.7% of female students did not know the signs of healthy reproductive health, 15.8% of adolescents who had pain during menstruation, 29.5% of adolescents who took medication during menstruation, 74.7% of adolescents who did not know about diseases that are included in reproductive health disorders, and 31.6% of adolescents who did not know about the impact of mental health on adolescents. Most participants were aware and expected to be able to prevent reproductive disorders that might occur in individuals or families. Conclusion: Community service activities by providing education about reproductive health knowledge for adolescents can increase knowledge and provide mental strength in preventing negative psychological, social and spiritual impacts caused by health disorders. Increasing knowledge about reproductive health can also reduce reproductive system diseases that are caused and their transmission. Suggestion: The school forms and establishes cooperative partnerships with health facilities with schools to conduct collaborative screening of reproductive health disorders in their students periodically and continuously. Keywords: Adolescents; Education; Health education; Reproductive system Pendahuluan: Remaja merupakan masa peralihan antara masa anak-anak menuju masa dewasa yang mengalami perkembangan mencapai kematangan fisik, mental, sosial, dan emosional. Remaja sangat rentan dengan berbagai masalah kesehatan sistem reproduksi seperti infeksi dan penyakit menular seksual. Kesehatan sistem reproduksi adalah kesejahteraan fisik, mental dan sosial yang utuh bukan hanya bebas dari penyakit atau kecatatan, dalam segala aspek yang berhubungan dengan sistem  reproduksi, fungsi serta prosesnya. Kesehatan mental merupakan aspek yang sangat penting bagi remaja. Tujuan: Untuk memberikan pengetahuan tentang kesehatan sistem  reproduksi pada remaja sebagai upaya penguatan mental dan kepercayaan diri. Metode: Kegiatan edukasi promosi pendidikan kesehatan ini di laksanakan pada tanggal 09 November 2024 di SMK Wiyata Karya Natar Lampung. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan bersama mahasiswa , dosen dan pihak sekolah.  Kepesertaan dalam kegiatan ini di ikuti oleh 95 siswa/siswi SMK Wiyata Karya Natar Lampung yang berusia 16 -18 tahun siswa/siswi. Memberikan materi dengan metode ceramah dengan alat bantu Laptop, LCD dan proyektor mengenai wawasan kesehatan mental dan dampak buruk bagi para remaja yang memiliki gangguan kesehatan terutama dampak buruk yang dapat timbul akibat dari kurangnya pengetahuan tentang sistem  reproduksi. Hasil: Data subyektif peserta dari sejumlah 95 responden bahwa siswi yang tidak mengetahui tanda gejala kesehatan sistem reproduksi yang sehat  adalah sebanyak 94.7%, remaja yang nyeri saat haid sebanyak 15.8%, remaja yang mengkonsumsi obat saat haid sebanyak 29.5%, remaja yang tidak mengetahui tentang penyakit yang termasuk gangguan kesehatan sistem reproduksi sebanyak 74.7%, dan remaja yang tidak tahu dampak kesehatan mental pada remaja sebanyak 31.6%. Sebagian besar peserta menyadari dan diharapkan dapat melakukan pencegahan terhadap gangguan sistem  reproduksi yang mungkin akan terjadi pada individu ataupun keluarga. Simpulan: Kegiatan pengabdian masyarakat dengan memberikan edukasi tentang pengetahuan kesehatan sistem  reproduksi pada remaja dapat meningkatkan pengetahuan dan memberi kekuatan mental dalam mencegah terjadinya dampak buruk secara psikologis, sosial dan spiritual yang ditimbulkan akibat gangguan kesehatan. Meningkatnya pengetahuan tentang kesehatan sistem  reproduksi juga dapat menekan penyakit pada sistem  reproduksi yang ditimbulkan dan penularannya. Saran: Pihak sekolah membentuk  dan menjalin mitra kerjasama bersama fasilitas kesehatan dengan sekolah untuk melakukan kolaborasi scrining pemeriksaan kesehatan gangguan sistem reproduksi pada siswa/siswinya secara berkala dan berkelanjutan.
PENINGKATAN SUMBER DAYA MANUSIA POLRI SEBAGAI KUNCI KEBERHASILAN RESTORATIVE JUSTICE Ardiansyah, Deni; Noor, Marzuki
The Juris Vol. 8 No. 2 (2024): JURNAL ILMU HUKUM : THE JURIS
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat STIH Awang Long

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56301/juris.v8i2.1371

Abstract

This study examines the application of the concept of restorative justice in the Indonesian criminal justice system, particularly in the context of the Draft Criminal Code (RUU KUHP). The purpose of this research is to analyze the challenges and potential of implementing the principles of restorative justice in the criminal law process in Indonesia, as well as to provide recommendations for its application. The method used is a descriptive qualitative approach combined with normative legal analysis, involving the analysis of legal documents and empirical data collection through interviews and documentation studies. The findings of the study indicate that although this concept holds great potential for creating more humane justice, its implementation is still hindered by public perception, lack of competency among law enforcement officers, and regulatory ambiguity. This study recommends enhancing the mediation competencies of law enforcement officers, as well as the need for clearer regulations regarding the application of restorative justice. Furthermore, public awareness and support are crucial for the successful implementation of this approach in resolving criminal cases.
Optimizing Da'wah in the Digital Era Through the Imam, Dai, and Khatib Certification Program in Bandar Lampung City Nurkholis, Nurkholis; Noor, Marzuki
West Science Islamic Studies Vol. 3 No. 01 (2025): West Science Islamic Studies
Publisher : Westscience Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58812/wsiss.v3i01.1629

Abstract

digital era provides significant opportunities for the development of Islamic preaching (dakwah) through information technology. However, challenges to the competence and capabilities of imams, preachers (dai), and khatibs have also intensified. This study aims to explore the implementation of the certification program for Imams, Dai, and Khatibs in Bandar Lampung City as an effort to optimize dakwah in the digital era. Using a descriptive qualitative approach, the study's findings indicate that this certification program not only enhances competence in delivering digital-based dakwah but also promotes professionalism in preaching. Technological support, government regulations, and collaboration with the community are key factors contributing to the success of this program.
PERAN MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU UPTD SD NEGERI DI KECAMATAN BATANGHARI LAMPUNG TIMUR Akmalia, Sapta; Andayani, Sutrisni; Noor, Marzuki
POACE: Jurnal Program Studi Adminitrasi Pendidikan Vol. 5 No. 1 (2025): Februari 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/poace.v5i1.5947

Abstract

UPTD SD Negeri di Kecamatan Batanghari Kabupaten Lampung Timur merupakan Sekolah Dasar yang berada dibawah pelayanan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lampung Timur yang mengalami penurunan kinerja guru. Oleh karena itu, dibutuhkan seorang kepala sekolah yang mampu memimpin serta berperan secara penuh sebagai seorang manajer didalam sekolah. Peran manajerial yang efektif dan efisien apabila dilaksanakan dengan baik menjadi kunci dalam meningkatkan kinerja guru yang dimiliki disekolah tersebut. Penelitian ini berupa kualitatif deskriptif, jadi bertujuan untuk mendeskripsikan peran manajerial kepala sekolah, peningkatan kinerja guru, serta faktor-faktor yang menghambat proses penerapan manajerial dalam meningkatkan kinerja guru di sekolah tersebut. Metode pencarian data melalui observasi, wawancara, dan angket. Analisis data pada penelitian ini menggunakan teknik mereduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa kepala sekolah UPTD SD Negeri di Kecamatan Batanghari, kepala sekolah telah berperan dalam melaksanakan peran. Peranannya tersebut telah ditinjau dari pelaksanakaan fungsi manajerial yang dilakukan. Fungsi manajerial tersebut antara lain: Perencanaan, Pengorganisasian,Pelaksanaan,Pengawasan,Evaluasi. Kemudian Guru UPTD SD Negeri di Kecamatan Batanghari telah melaksanakan kegiatan yang dapat meningkatkan kinerjanya yang termuat dalam tiga indikator, yaitu: Kepemilikan perangkat pembelajaran, pemanfaatan media pembelajaran, dan melaksanakan kegiatan penilaian serta tindak lanjut terhadap peserta didik. Berdasarkan hasil analisis peran kepala sekolah dalam manajerial dengan peningkatan kinerja guru UPTD SD Negeri di Kecamatan Batanghari, dapat diinterpretasikan bahwa hubungan kedua variabel tersebut saling memberikan dampak positif. Kepala sekolah yang melaksanakan peran manajerialnya secara aktif, secara signifikan dapat membantu meningkatkan kinerja guru.
IMPLEMENTASI MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM PERUBAHAN FUNGSI PUSAT SUMBER BELAJAR (STUDI KASUS PADA LOCAL EDUCATION CENTRE METRO) Ali Rosad; Andayani, Sutrisni; Noor, Marzuki
POACE: Jurnal Program Studi Adminitrasi Pendidikan Vol. 5 No. 1 (2025): Februari 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/poace.v5i1.6008

Abstract

Direktorat SLTP melalui Proyek Peningkatan Sekolah Swasta memberikan bantuan berupa fasilitas pendidikan antara lain dibangunnya Pusat Sumber Belajar (PSB) atau Local Education Center (LEC) yang dilengkapi dengan fasilitas serta sarana dan prasarana yang memadai guna membantu SLTP / Sekolah swasta pada umumnya yang memiliki fasilitas kurang layak. Manajemen sumber daya manusia di Pusat Sumber Belajar Metro belum berjalan dengan efektif. Hal tersebut ditandai belum dilaksanakan fungsi-fungsi Pusat Sumber Belajar sesuai dengan Panduan Penyelenggaraan LEC Kota Metro. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh sumber penyebabnya dan datanya, sehingga perubahan fungsi Pusat Sumber Belajar dapat dijelaskan secara valid dan sesuai fakta. Peneliti menggali informasi secara utuh dengan teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data yaitu wawancara, observasi, dan dokumentasi. Selanjutnya melakukan pemeriksaan keabsahan data lalu data tersebut dianalisis dengan cara mereduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan analisis, Manajemen dan staf LEC Metro sudah menerapkan proses perencanaan mulai dari Dewan Manajemen sampai dengan Staf Tata Usaha. LEC Metro sudah menerapkan proses manajemen pengorganisasian. Selanjutnya pegawai LEC sudah bekerja sesuai dengan bidangnya masing-masing. Kemudian adanya motivasi bekerja dengan mengunjungi LEC yang lebih maju untuk meningkatkan kinerja pegawai. Semua dikerjakan berdasarkan laporan setiap kegiatan, laporan bulanan dan tahunan. LEC Metro sudah melakukan pengawasan yang sistematik. Faktor utama yang jadi penghambat tidak berfungsinya LEC Metro melaksanakan fungsinya adalah masalah pendanaan dari pemerintah pusat yang terhenti semenjak tahun 2004. Peneliti mensintesiskan bahwa terdapat upaya untuk mengatasi faktor yang menghambat yatu dengan penerapan manajemen terbuka, mempromosikan fasilitas Pusat Sumber Belajar, dan bekerjasama dengan pemerintah daaerah.
Strategi Komunikasi dan Pembangunan Pusat Masyarakat Perikanan Noor, Marzuki
Jurnal Aplikasi Manajemen Vol. 6 No. 1 (2008)
Publisher : Universitas Brawijaya, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Peran serta masyarakat adalah merupakan sasaran sekaligus alat mencapai tujuan pembangunan, masyarakat sendirilah yang lebih memahami kebutuhan serta prioritasnya, karenanya merekalah yang berperan sebagai pelaku dan pengambil manfaat. Strategi pembangunan desa hanya dapat diwujudkan sepenuhnya dengan menggerakkan keterlibatan aktif dan organiasi pada tingkat paling dasar atau masyarakat desa terutama pada tingkat tidak beruntung. Masyarakat pada lapisan terbawah ini perlu organisasi tersendiri, perselisihan antar mereka diselesaikan dengan cara mareka dan yang menguntungkan mereka. Dalam organisai campuran, kepentingan utama yang miskin jarang tercermin. Tidak ada cara cara yang sederhana mengobati dan menyelesikan masalah tersebut, tetapi pendekatan yang lebih sabar, lengkap, terpadu dan serempak untuk merencanakan dan melaksanakan proyek pembangunan perikanan skala kecil akan memberikan hasil positif yang tidak dapat dicapai dengan cara lain. Bentuk-bentuk dasar organisasi pada tingkai dasar dapat digerakkan bersamaan dengan partisipasi mereka, dan untuk itu diperlukan upaya menghimpun dan menggerakkan bentuk-bentuk organisasi dasar dan partisipasi sehingga terbentuk Pusat Masyarakat Perikanan (PMP) yang dinamis. Komponen-komponen PMP terdiri dari: warga masyarakat nelayan, bentuk organisasi dara (himpunan nelayan, himpunan pedagang yayasan perkreditan dsb), pemilik fasilitas (perorangan, koperasi, swasta, alau pemerintah). tim pengawas, dan UPP terjalin dalam suatu ikatan kerja integratif dalam PMP. Strategi komunikasi dalam pembangunan PMP pada hakikatnya merupakan cara untuk menggerakkan bentuk organisasi dasar dan partisipasi dari masyarakat nelayan dalam perencanaan, penyelenggaraan, dan mengawasi. Jadi dalam pembangunan PMP lebih ditekankan pada pemberian pengalaman keikutsertaan nelayan dalam membangun diri dan lingkungannya sendiri.
Analisis Tentang Profesionalisme dan Kinerja Guru (Studi di SMP Negeri Kota Metro Lampung) Noor, Marzuki
Jurnal Aplikasi Manajemen Vol. 6 No. 2 (2008)
Publisher : Universitas Brawijaya, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keterkaitan profesionalisme (kualifikasi komptensi dan tanggung jawab) terhadap kinerja guru. Sampel penelitian adalah guru SMP Metro Lampung. Sedang pengambilan sampel memakai metode purposive quota random sampling. Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh yang positif dan signifikan kualifikasi akademik, kompetensi dan tanggung jawab dengan kinerja guru.