Claim Missing Document
Check
Articles

Found 33 Documents
Search

FORMULASI DAN KARAKTERISASI SEDIAAN MUKOADHESIF EKSTRAK ETANOL CENTELLA ASIATICA (L.) URB. Suciati, Tri; Prasetya, Dinda; Fidrianny, Irda; Satrialdi, -
Acta Pharmaceutica Indonesia Vol 36, No 3 & 4 (2011)
Publisher : School of Pharmacy Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan dan mengevaluasi sediaanmikrosfer mukoadhesif dari ekstrak etanol Centella asiatica yang diketahui memiliki aktivitas antitukak lambung. Simplisia C. asiatica diekstraksi dengan metode refluks menggunakan etanol. Formulasi mikrosfer dilakukan dengan metode gelasi ionotropik menggunakan natrium alginat yang diinkorporasi dengan ekstrak etanol kental serta kitosan dalam larutan kalsium klorida. Variasi dilakukan terhadap konsentrasi natrium alginat, rasio bobot ekstrak dan natrium alginat, konsentrasi kitosan, dan konsentrasi kalsium klorida. Evaluasi meliputi ukuran dan distribusinya, karakteristik permukaan, efisiensi penjeratan, profil kapasitas mengembang, serta uji mukoadhesi in vitro. Formula optimum diperoleh dengan komposisi 3% natrium alginat, rasio ekstrak-natrium alginat 1:2, 0,5% kitosan, dan 0,5 M kalsium klorida. Mikrosfer yang dihasilkan memiliki distribusi ukuran terbanyak antara 630-710 ?m, efisiensi penjeratan 25,48 ± 1,88%, pertambahan bobot pada uji kapasitas mengembang 40,76 ± 1,51% (t=15 menit), dan kekuatan adhesi 78,67 ± 2,89%.
ANTIOXIDANT ACTIVITY OF ETHYL ACETATE EXTRACT OF RED Psidium guajavaL. LEAVES GROWN IN MANOKO, LEMBANG - INDONESIA Fidrianny, Irda; Hartanti, Rika; Raveendaran, Narmmatha
Indonesian Journal of Pharmacy Vol 23 No 1, 2012
Publisher : Faculty of Pharmacy Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Skip Utara, 55281, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (247.492 KB) | DOI: 10.14499/indonesianjpharm23iss1pp36-40

Abstract

Psidium  guajava L.  (Myrtaceae)  is  a  well  known  plant  in Malaysia  and  Indonesia.  Its  leaves  extract  was  found  to  possess antidiarrhea,  antimicrobial,  hepatoprotective  and  antioxidant activities.  Objective  of  this  research  is  to  isolate  an  antioxidant subtance   from  Red Psidium  guajava L.  leaves.  The  crude  leaves was extracted using Soxhlet apparatus by gradual polarity of three different  solvents,  n-hexane,  ethyl  acetate  and  methanol. Antioxidant  activity  of  each  extract  was  tested  by  using  DPPH (2,2-diphenyl-1-picrylhydrazyl)  radical  scavenging  method.  Total phenol,  total  flavonoid  and  total  tannin  content  of  the  extracts were  also  measured.  Ethyl  acetate extract  was fractionated  using vacuum  liquid  chromato-graphy  for  fractionation.  Purification  was performed using TLC  preparative. Isolate then characterized using specific  spray  reagent,  UV-Vis  spectrophotometry  and  infrared spectrophotometry.  Crude  drug  of  Psidiumguajava contained flavonoid,  tannin,  quinone,  saponin  and  steroid/  triterpenoid. Antioxidant  activity  of  ethyl  acetate  extract  is  65.63%  with  total phenol  4.25%,  total  flavonoid  0.53%  and  total  tannin  1.16%. Antioxidant  compound N was  isolated  from  ethyl  acetate  extract.Antioxidant  compound N was  supposed  to  be   aglycone  flavone that has OH at C -4’, C-5 and C-7.Key words: Psidium guajava L. , antioxidant activity, ethyl acetate extract
Formulasi dan Evaluasi Mikroemulsi Antikerut Ekstrak Beras Hitam (Oryza sativa L.) Ardian Baitariza; Sasanti Tarini Darijanto; Jessie Sofia Pamudjie; Irda Fidrianny; Shelvi E. Suherman
Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology Vol 1, No 1 (2014)
Publisher : Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (233.756 KB) | DOI: 10.15416/ijpst.v1i1.7509

Abstract

Free radicals in the body can lead to wrinkle. The use of antioxidants can prevent wrinkle. Black rice known to have an antioxidant effect. The purpose of this study is to get a microemulsion preparation of black rice extract that stable and has antiwrinkle effect. Research was started by antioxidant power test in vitro against DPPH, then the optimization of the microemulsion preparation base. The optimum base formula then formulated with black rice extract. Then tested the chemical and physical stability test, also antiwrinkle effect. The results showed that black rice extract microemulsion has composition as black rice extract of 4%, VCO of 28.8%, Croduret-50-SS of 28.8%, glycerol of 28.8%, and citrate phosphate buffer pH 3.0 of 9.6%. The antiwrinkle effectivity of black rice extract in microemulsion form was more than in emulsion form. The average decrease of wrinkle level by black rice extract microemulsion was 44.46%±19.7%, and by black rice extract emulsion was 36.6%±19.5%.       Keywords: Antiwrinkle, black rice, microemulsion
Aplikasi Zebrafish (Danio rerio) pada Beberapa Model Penyakit Eksperimental Ari Yuniarto; Elin Yulinah Sukandar; Irda Fidrianny; I Ketut Adnyana
MPI (Media Pharmaceutica Indonesiana) Vol. 1 No. 3 (2017): JUNE
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (373.565 KB) | DOI: 10.24123/mpi.v1i3.215

Abstract

Zebrafish (Danio rerio) merupakan jenis ikan tropis berukuran kecil yang banyak ditemukandi negara India dan Asia Selatan. Hingga saat ini, zebrafish telah digunakan sebagai organismemodel untuk pengembangan berbagai model penyakit, studi toksikologi, studi neurobiologi,gangguan-gangguan metabolisme, dan pengembangan genetika. Beberapa keunggulan dari penggunaanzebrafish antara lain mekanisme adaptasi terhadap lingkungan, naluri yang cukup bervariasi,pola sirkadian, dan berbagai macam mekanisme adaptasi lainnya. Secara genetika, zebrafishjuga memiliki persamaan gen yang menyerupai manusia. Persamaan gen ini merupakan prosesevolusi yang terjadi selama ratusan juta tahun yang lalu. Sebagai tambahan, zebrafish juga memilikipersamaan-persamaan lainnya dengan manusia antara lain yaitu pada sistem saluran pencernaan,jaringan adiposa viseral, sistem otot rangka, dan sistem organ lainnya. Persamaan gen, sistemsaluran pencernaan, jaringan adiposa viseral, sistem otot rangka, dan sistem organ lainnya menjadikanlandasan utama untuk pengembangan dan eksplorasi berbagai macam model penyakit padamanusia. Beberapa model yang dapat diaplikasikan pada model zebrafish antara lain model obesitas,diabetes mellitus, gangguan jantung atau kardiovaskular, gangguan ginjal, gangguan lipid, penyakitperlemakan hati, dan beberapa model lainnya.
Analysis of nicotine in various organs of male mice after inhalation of cigarette smoke Irda Fidrianny; IGNA Supradja; Andreanus A Soemardji
Indonesian Journal of Pharmacy Vol 15 No 4, 2004
Publisher : Faculty of Pharmacy Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Skip Utara, 55281, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (179.457 KB) | DOI: 10.14499/indonesianjpharm0iss0pp207-210

Abstract

Nicotine is one of dangerous components in cigarette smoke, there for concentration of nicotin in organ quantitative in organs must be determined. Qualitative and quantitative thin layer chormatographic analysis of nicotine in various organs of male mice after inhalation of cigarette smoke has been carried out. Nicotine was extracted with chloroform in ammoniacal medium and determined by spectrophotodensitometry. The nicotine content in lung is higher than kidney and liver.Key words: nicotine, lung, kidney, liver, male mice
Isolasi Flavonoid dari Daun Durian (Durio Zibethinus Murr., Bombacaceae) Muhamad Insanu; Komar Ruslan; Irda Fidrianny; Sienny Wijaya
Acta Pharmaceutica Indonesia Vol. 36 No. 1 & 2 (2011)
Publisher : School of Pharmacy Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Daun durian (Durio zibethinus Murr., Bombacaceae) secara tradisional banyak digunakan untuk menurunkan demam. Penelitian dan publikasi mengenai kandungan kimia daun durian masih sangat terbatas. Penelitian ini dilakukan untuk menelaah kandungan kimia daun durian. Simplisia daun durian diekstraksi secara maserasi menggunakan pelarut berturut-turut n-heksana, etil asetat dan etanol. Ekstrak etanol difraksinasi menggunakan metode ekstraksi cair-cair dengan menggunakan pelarut eter, etil asetat dan butanol. Fraksi butanol dimurnikan secara kromatografi kertas preparatif. Sedangkan fraksi eter dimurnikan secara kromatografi lapis tipis preparatif. Isolat dikarakterisasi dengan penampak bercak spesifik, spektrofotometri ultraviolet - sinar tampak dan pereaksi geser. Dari ekstrak etanol diperoleh isolat S yang menunjukkan dua puncak pada 257 tim, 357 nm dan isolat W yang menunjukkan puncak pada 268 nm dan 313 nm. Isolat S merupakan golongan senyawa ilavonol 3-OH tersubstitusi dengan gugus OH pada atom C-5, C-7, C-3' dan C-4'. Isolat W merupakan senyawa golongan flavon dengan gugus OH pada atom C-5, C-77 dan C-4'.
Formulasi dan Karakterisasi Sediaan Mukoadhesif Ekstrak Etanol Centella asiatica (L.) urb. Tri Suciati; Dinda Prasetya; Irda Fidrianny; - Satrialdi
Acta Pharmaceutica Indonesia Vol. 36 No. 3 & 4 (2011)
Publisher : School of Pharmacy Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan dan mengevaluasi sediaanmikrosfer mukoadhesif dari ekstrak etanol Centella asiatica yang diketahui memiliki aktivitas antitukak lambung. Simplisia C. asiatica diekstraksi dengan metode refluks menggunakan etanol. Formulasi mikrosfer dilakukan dengan metode gelasi ionotropik menggunakan natrium alginat yang diinkorporasi dengan ekstrak etanol kental serta kitosan dalam larutan kalsium klorida. Variasi dilakukan terhadap konsentrasi natrium alginat, rasio bobot ekstrak dan natrium alginat, konsentrasi kitosan, dan konsentrasi kalsium klorida. Evaluasi meliputi ukuran dan distribusinya, karakteristik permukaan, efisiensi penjeratan, profil kapasitas mengembang, serta uji mukoadhesi in vitro. Formula optimum diperoleh dengan komposisi 3% natrium alginat, rasio ekstrak-natrium alginat 1:2, 0,5% kitosan, dan 0,5 M kalsium klorida. Mikrosfer yang dihasilkan memiliki distribusi ukuran terbanyak antara 630-710 μm, efisiensi penjeratan 25,48 ± 1,88%, pertambahan bobot pada uji kapasitas mengembang 40,76 ± 1,51% (t=15 menit), dan kekuatan adhesi 78,67 ± 2,89%.
Uji Aktivitas Ekstrak beberapa Tumbuhan terhadap Mycobacterium tuberculosis Galur Sensitif dan Resisten Afrillia Nuryanti Garmana; Elin Yulinah Sukandar; Irda Fidrianny
Acta Pharmaceutica Indonesia Vol. 36 No. 3 & 4 (2011)
Publisher : School of Pharmacy Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Telah diteliti aktivitas ekstrak etanol batang bratawali (Tinospora tuberculata Beumee), ekstrak etanol daun binahong (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis), ekstrak etanol rimpang kencur (Kaempferia galanga L.), dan ekstrak etanol rimpang temu putih (Curcuma zedoaria (Berg.)) terhadap Mycobacterium tuberculosis galur sensitif (H37Rv) dan resisten (HE dan SR). Ekstrak diuji pada konsentrasi 10, 20, 50, dan 100 μg/mL media dengan metode pengenceran agar. Bakteri diinokulasikan pada media yang mengandung larutan ekstrak atau obat pembanding kemudian diinkubasi pada 37°C lalu diamati setiap minggu mulai minggu keempat sampai minggu kedelapan. Dari keempat ekstrak yang diuji, hanya ekstrak etanol rimpang kencur yang dapat menghambat pertumbuhan M. tuberculosis galur HE dan SR pada konsentrasi 100 μg/mL media.Kata kunci : aktivitas antituberkulosis, Mycobacterium tuberculosis, Tinospora tuberculata Beumee, Anredera cordifolia (Ten.) Steenis, Kaempferia galanga L., Curcuma zedoaria (Berg.)
Telaah Kandungan Kimia Rambut Jagung (Zea mays L.) Komar Ruslan Wirasutisna; Irda Fidrianny; Annisa Rahmayani
Acta Pharmaceutica Indonesia Vol. 37 No. 1 (2012)
Publisher : School of Pharmacy Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Rambut jagung merupakan limbah dari industri pangan, namun sering dimaanfaatkan sebagai obat tradisional untuk peluruh air seni dan penurun tekanan darah. Penelitian ini bertujuan untuk menelaah kandungan kimia yang terdapat pada rambut jagung. Simplisia rambut jagung diekstraksi secara sinambung dengan alat Soxhlet. Ekstrak etil asetat difraksinasi menggunakan metode kromatografi cair vakum. Pemurnian dilakukan dengan menggunakan metode kromatografi lapis tipis preparatif. Isolat dikarakterisasi menggunakan spektrofotometri ultraviolet-sinar tampak dan spektrofotometri inframerah. Spektrum ultraviolet-sinar tampak isolat menunjukkan dua buah puncak pada panjang gelombang 290 nm dan 367 nm. Spektrum inframerah isolat menunjukkan adanya gugus "“OH, C"“H alifatik, C=C aromatik, dan C=O. Isolat diidentifikasi sebagai salah satu flavanon dengan gugus "“OH pada posisi atom C nomor 5 dan atau 3´, 4´ tersubstitusi.Kata kunci : Zea mays L, rambut jagung, flavanoid, flavanone. Corn silk is considered as food industry waste; however it is traditionally utilized as diuretic and treatment for hypertension. The aim of this research is to study the chemical compound of corn silk. Crude drugs of corn silk were extracted using Soxhlet apparatus. Ethyl acetate extract was fractionated by vacuum liquid chromatography. Purification was conducted by preparative thin layer chromatography. Isolate was characterized by ultraviolet-visible and infrared spectrophotometry. Ultraviolet-visible spectrum of isolate showed two peaks at 290 nm and 367 nm. Infrared spectrum showed the presence of "“OH, aliphatic C"“H, aromatic C=C, and C=O groups. Isolate was identified as one of flavanone with substituted "“OH group at atom C number 5 and or 3´, 4´.Keywords: Zea mays L, corn silk, flavanoid, flavanone.
Senyawa Antioksidan dari Ekstrak Etil Asetat Daun Binahong (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis) dari Babakan Ciparay, Bandung Selatan, Indonesia Irda Fidrianny; Komar Ruslan Wirasutisna; Patricia Amanda
Acta Pharmaceutica Indonesia Vol. 38 No. 1 (2013)
Publisher : School of Pharmacy Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Saat ini, kebutuhan manusia akan antioksidan berkembang pesat. Hal ini dikarenakan masyarakat mulai peduli akan adanya radikal bebas yang dapat meningkat di dalam tubuh diakibatkan oleh beberapa hal, antara lain paparan lingkungan, radiasi zat-zat kimia, racun, dan gaya hidup yang tidak sehat. Antioksidan merupakan senyawa yang dapat mencegah terbentuknya radikal bebas dan dapat menghambat reaksi oksidasi dengan cara mengikat radikal bebas dan molekul yang sangat reaktif. Berdasarkan beberapa penelitian, daun binahong (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis) diketahui memiliki efek antioksidan. Selain itu, daun binahong juga telah banyak digunakan oleh masyarakat sebagai obat untuk mengobati berbagai penyakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi senyawa antioksidan dari daun binahong serta menentukan golongan senyawa antioksidan yang terkandung dalam daun binahong. Simplisia daun binahong diekstraksi dengan metode refluks menggunakan tiga pelarut berbeda dengan kepolaran meningkat, berturut-turut yaitu n-heksana, etil asetat, dan etanol. Ekstrak diuji aktivitas antioksidannya dengan metode peredaman radikal bebas DPPH (2,2-difenil-1-pikrilhidrazil) serta diukur flavonoid total, fenol total, dan tanin total. Ekstrak etil asetat difraksinasi dengan menggunakan chromatotron dan fraksi-fraksi yang diperoleh diuji aktivitas antioksidannya menggunakan DPPH. Pemurnian dilakukan dengan metode KLT preparatif menggunakan fase diam silika gel GF254 dan fase gerak kloroform-metanol (10:1). Isolat dikarakterisasi menggunakan penampak bercak spesifik, spektrofotometri UV-sinar tampak, dan spektrofotometri inframerah. Simplisia daun binahong mengandung flavonoid, steroid/triterpenoid, tanin, dan fenol, sedangkan ekstrak etil asetat mengandung flavonoid dan steroid/triterpenoid. Aktivitas peredaman DPPH ekstrak etil asetat, n-heksana, dan etanol adalah 38,15%, 29,44%, dan 40,27% dengan flavonoid total secara berurutan sebesar 1,37%, 0,24%, dan 0,70%. Senyawa antioksidan P diisolasi dari ekstrak etil asetat. Senyawa antioksidan P diduga merupakan suatu senyawa flavonol aglikon dengan gugus OH pada posisi C-7 dan OH tersubstitusi pada C-3.Kata kunci: antioksidan, daun binahong, Anredera cordifolia, ekstrak etil asetat, isolat PAbstractNowadays, human's need of antioxidant is growing so fast. It is caused by the people awareness of the free radical that can be increased in the body because of many factors, such as environmental exposures, radiation of chemical substances, poison, and unhealthy life style. Antioxidant is a substance that can avoid the free radical formation and it can resist the oxidation reaction by binding with the free radical and other reactive molecules. In some researches, the binahong leaves (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis) had antioxidant activity. Besides, the binahong leaves were used by the people to cure some diseases. The objective of this research was to isolate an antioxidant compound of binahong leaves. Crude drug of binahong leaves was extracted by reflux method using three different solvents with increasing polarity, which were n-hexane, ethyl acetate, and ethanol. The antioxidant activity was tested by DPPH (2,2-diphenyl-1-picrylhydrazyl) method, the total content of flavonoids, fenols, and tannins of extract were also determined. The ethyl acetate extract was fractionated by chromatotron and the antioxidant activity of the fractions has to be tested by DPPH method. Purification was done by preparative TLC method using silica gel GF254 as the stationery phase and chloroform "“ methanol (10:1) as the mobile phase. The isolate was characterized by specified spray reagent, UV"“visible spectrophotometri, and infrared spectrophotometry method. Crude drug of binahong leaves contained flavonoids, steroid/triterpenoids, tannins, phenol, while the ethyl acetate extract contains flavonoids and steroid/triterpenoids. The DPPH reducing activity of ethyl acetate extract was 38.15%, total content of flavonoids was 1.37%. An antioxidant compound was isolated from ethyl acetate extract. Antioxidant compound P was aglycone flavonol that has OH in C-7 and substituted OH in C-3.Keywords: antioxidant, binahong leaves, Anredera cordifolia, ethyl acetate extract, isolate P