Claim Missing Document
Check
Articles

Pengaruh Model Pembelajaran Anchored Instruction terhadap Penguasaan Konsep dan Kemampuan Pemecahan Masalah Fisika Siswa Kelas X (Halaman 8 s.d. 12) Ellyna Hafizah; Arif Hidayat; Muhardjito -
Jurnal Fisika Indonesia Vol 18, No 52 (2014)
Publisher : Department of Physics Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (150.665 KB) | DOI: 10.22146/jfi.24396

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran anchored instruction terhadap penguasaan konsep dan kemampuan pemecahan masalah Fisika. Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen menggunakan dua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Populasi penelitian ini adalah seluruh kelas X MAN 2 Martapura semester genap tahun ajaran 2013/2014. Sampel terdiri atas kelas eksperimen dan kelas kontrol yang dipilih secara acak. Kelas eksperimen belajar menggunakan anchored instruction dan kelas kontrol belajar menggunakan inkuiri terbimbing. Pembelajaran dilakukan pada materi suhu dan kalor. Data yang didapatkan dianalisis menggunakan multivariate of anova. Pengaruh pembelajaran diuji dengan uji Tukey. Hasil analisis menunjukkan penguasaan konsep dan kemampuan pemecahan masalah Fisika kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol.
Kemampuan Pemecahan Masalah Mahasiswa pada Materi Mekanika Ellyna Hafizah; Misbah Misbah; Syubhan An’nur
Jurnal Ilmiah Kanderang Tingang Vol 8 No 2 (2017): Jurnal Ilmiah Kanderang Tingang
Publisher : FKIP Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37304/jikt.v8i2.60

Abstract

Mekanika merupakan bagian dari pembelajaran dalam mata kuliah fisika dasar. Mekanika mencakup kinematika partikel dan dinamika partikel. Pokok bahasan dalam mekanika merupakan suatu bahasan yang sering bersinggungan dengan kehidupan mahasiswa. Melihat karakteristik materi pada mekanika ini maka kemampuan pemecahan masalah sangat diperlukan untuk memahami materi tersebut. Berdasarkan hal tersebut, kemampuan pemecahan masalah mahasiswa perlu untuk dianalisis sejauh mana kemampuan yang sudah dimiliki untuk lebih memudahkan suatu pembelajran. Subjek penelitian ini adalah mahasiswa pendidikan IPA FKIP Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin. Instrumen yang digunakan berupa tes yang kemudian dianalisis menggunakan rubrik penilaian kemampuan pemecahan masalah. Hasil data kemampuan pemecahan masalah berdasarkan penelitian menunjukkan bahwa kemampuan pemecahan masalah mahasiswa tergolong baik. Namun mahasiswa sering melewatkan tahapan mengecek dan mengevaluasi solusi.
Menyambut Kurikulum Paradigma Baru: Pendampingan Pembelajaran IPA Berbasis STEM-PjBL Lahan Basah dengan Pendekatan Human Centred Design Ratna Yulinda; Sauqina Sauqina; Ellyna Hafizah
Bubungan Tinggi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 4, No 3 (2022)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/btjpm.v4i3.5789

Abstract

Implementasi Kurikulum Paradigma Baru pada Sekolah Menengah Pertama (SMP) mengalami banyak kendala. Masalah yang ditemukan pada mitra pengabdian ini yakni kurang meratanya pendampingan dan pelatihan dari pemerintah bagi guru-guru, khususnya memberikan pendampingan dan pelatihan di SMP Negeri 1 Belawang dalam menyambut Kurikulum Paradigma Baru. Ciri dari kurikulum baru ini yakni pembelajaran diberikan kepada peserta didik melalui model Project Based Learning (PjBL) dan adanya kebebasan pengelolaan pengaturan jam belajar dalam proses pembelajaran per tahunnya. Kegiatan pengabdian masyarakat ini memiliki tujuan memberikan pemahaman dan persiapan kepada guru-guru dalam mengimplementasikan kurikulum paradigma baru melalui pembuatan modul ajar. Pengabdian ini menggunakan pendekatan program Human Centered Design (HCD) dengan tiga tahapan utama Inspiration, Ideation, Implementation. Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan pada tanggal 22–23 Juni 2022 secara luring dan dilanjutkan dengan tugas mandiri. Kegiatan ini diikuti oleh guru yang berjumlah 13 orang serta peserta didik kelas VIII di SMP Negeri 1 Belawang. Hasil pelaksanaan kegiatan pengabdian di SMP Negeri 1 Belawang diantaranya: (1) guru-guru telah memahami tentang implementasi kurikulum paradigma baru serta mampu menyiapkan modul ajar; (2) guru IPA memiliki kesiapan dalam mengimplementasikan paradigma baru, pembelajaran STEM PjBL berupa Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD) serta alat evaluasi dan penilaiannya. Berdasarkan hasil pelaksanaan kegiatan, maka dapat disimpulkan bahwa kegiatan pengabdian ini telah berhasil memberikan pemahaman dan persiapan kepada guru-guru dalam mengimplementasikan kurikulum paradigma baru melalui pembuatan modul ajar. Implementing the New Paradigm Curriculum in Junior High Schools has encountered many obstacles.The problem in the target school for the community service project is the lack of attention from the government as a stakeholder in the education sector to provide assistance and training for teachers, especially at SMP Negeri 1 Belawang in implementing the New Paradigm Curriculum. The characteristics of this new curriculum are that learning is given to students through the Project Based Learning (PjBL) model and the freedom for the teacher to design the curriculum for a whole year. This community service activity aims to provide the understanding and prepare teachers to implement the New Paradigm Curriculum through developing a teaching module. This service uses a Human Centered Design (HCD) approach program with three main stages: Inspiration, Ideation, and Implementation. This service activity was carried out offline on 22 – 23 June 2022 and continued with independent assignments. This activity was attended by teachers who gathered 11 people and class VIII students at SMP Negeri 1 Belawang. The results of the implementation of service at SMP Negeri 1 Belawang include: (1) teachers have an understanding of the implementation of the New Paradigm Curriculum and can prepare open modules; (2) training the teachers, especially science teachers, in designing PjBL STEM learning in the form of Student Activity Sheets (LKPD) as well as evaluation and assessment tools. Based on the implementation of the activity, it can be said that it has succeeded in providing understanding to and preparing teachers to implement the New Paradigm Curriculum through the creation of teaching modules.
Pengaruh Penambahan Karagenan Terhadap Nilai Stabilitas Emulsi dan Daya Ikat Air Pada Sosis Ikan Patin Adikka Qia Fitriasholikah; Ellyna Hafizah; Mella Mutika Sari
Oryza : Jurnal Pendidikan Biologi Vol 11 No 2 (2022): ORYZA: Jurnal Pendidikan Biologi
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi STKIP Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33627/oz.v11i2.909

Abstract

Sosis ikan patin merupakan salah satu produk makanan sistem emulsi yang membutuhkan emulsifier yang baik untuk menjaga kestabilan emulsi dalam adonannya agar tidak mudah pecah saat proses pengolahan atau penyimpananya. Karagenan termasuk emulsifier alami karena memiliki peran sebagai pembentuk gel yang baik dalam makanan sistem emulsi. Keterlaksaan penelitian ini dilakukan sebagai upaya untuk mengetahui pengaruh konsentrasi karagenan pada nilai stabilitas emulsi, daya ikat air (DIA) dan hasil uji organoleptik dari sosis ikan patin yang telah diolah. Penelitian ini bersifat eksperimen dengan percobaan di rancang menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) sebanyak 3 buah perlakuan yang berbeda dari pemberian karagenan pada adonan sosis ikan patin yaitu 0%; 1,5% dan 2,5% dengan data dianalisis menggunakan aplikasi SPSS menggunakan uji One-Way ANOVA untuk hasil uji stabilitas emulsi dan uji daya ikat air (DIA) serta menggunakan uji Kruskal-Wallis untuk hasil data uji organoleptik. Berdasarkan hasil dan analisis penelitian menyatakan terdapat pengaruh nyata dari penambahan konsentrasi karagenan terhadap nilai stabilitas emulsi (0,00<0,05) dan sifat organoleptik seperti kenampakan, rasa dan tekstur sosis ikan patin. Sedangkan penambahan karagenan pada sosis ikan patin tidak berpengaruh nyata terhadap hasil daya ikat air (0,522>0,05) dan sifat organoleptik bau (0.772>0,05). Kata Kunci: Ikan patin, karagenan, sosis ikan
Pengaruh Fermentasi Kangkung Air (Ipomoea aquatica forsk) Sebagai Campuran Pakan Terhadap Pertumbuhan Itik Peking Ahmad Sauki; Maya Istyadji; Ellyna Hafizah
Oryza : Jurnal Pendidikan Biologi Vol 11 No 2 (2022): ORYZA: Jurnal Pendidikan Biologi
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi STKIP Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33627/oz.v11i2.913

Abstract

Kangkung air dapat meningkatkan pertumbuhan itik peking(Anas platyrhyncos domestica) karena memiliki banyak kadar nutrisi seperti protein, karbohidrat, kadar air, kadar abu dan serat kasar. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengetahui kandungan protein, karbohidrat, serat kasar, kadar abu dan kadar air yang dihasilkan dari kangkung sebelum dan sesudah fermentasi setelah menjadi pakan. (2) Mengetahui formulasi yang optimal dengan kandungan nutrisi yang baik untuk pembuatan pakan ternak itik peking (Anas platyrhyncos domestica). (3) Mengetahui perkembangan berat/massa itik peking (Anas platyrhyncos domestica). Jenis/Model penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan model penelitian eksperimental. Semua data yang diperoleh dari hasil penelitian dianalis dengan analisis variansi berdasarkan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Dari penelitian ini didapatkan hasil kesimpulan berupa (1) kandungan pakan yang optimal kadar air 14.91% kadar abu 5.06% protein 19.6% karbohidrat 27.27% dan serat kasar 4.97%. (2) dengan formulasi pakan dedak 40% dan fermentasi kangkung 60% menghasilkan pertumbuhan yang optimal. (3) hasil perkembangan itik yang optimal yang di dapat adalah P1 dengan berat rata-rata 1039.56 gr. Penelitian ini memiliki pengaruh terhadap perkembangan itik peking (Anas platyrhyncos domestica).
Pengaruh Penambahan Filler Kalakai (Stenochlaena Palustris) Terhadap Kandungan Protein Dan Serat Dari Nugget Ayam Rifa Shada; Ellyna Hafizah; Sauqina Sauqina
JUSTER : Jurnal Sains dan Terapan Vol. 1 No. 3 (2022): JUSTER: Jurnal Sains dan Terapan
Publisher : Jompa Research and Development

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kalakai merupakan tanaman pangan yang banyak tumbuh di lahan gambut khas Kalimantan Selatan. Dalam pemanfaatannya kalakai masih kurang diminati oleh masyarakat, sehingga perlu digunakan sebagai bahan diversifikasi pangan berupa nugget ayam dengan filler kalakai. Kalakai memiliki kadar serat yang lebih tinggi dibandingkan dengan sayuran rawa lainnya sehingga dapat digunakan sebagai obat pencahar perut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil uji proksimat kadar protein dan kadar serat serta uji organoleptik (sensori) terhadap penambahan Kalakai (Stenochlaena palustris) dalam nugget ayam dengan persentasi yang berbeda-beda. Rancangan penelitian ini adalah RAL dengan 3 perlakuan penambahan kelakai yang berbeda pada nugget ayam yaitu F0 = 0% ; F1 = 20% dan F2 = 40%, data pengujian kadar protein dan kadar serat dianalisis menggunakan SPSS dengan One-Way ANOVA test sedangkan untuk data pengujian organoleptik (sensori) menggunakan uji Kruskal-Wallis. Hasil penenelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa perlakuan penambahan kalakai dalam nugget ayam pada sampel berbeda nyata secara signifikan terhadap nugget ayam dengan taraf sig berturut-turut (0,000<0,05) pada nilai protein, kadar serat, kenampakan & bau. Pada perlakuan sampel F1 dan F2 dalam aspek rasa dan tekstur tidak terdapat perbedaan secara nyata menurut uji pairwise comparisons dengan taraf sig (1,000>0,05).
Pengaruh Fermentasi Batang Pisang Sebagai Campuran Pakan Buatan Terhadap Pertambahan Bobot Itik Peking Siti Aminah; Maya Istyadji; Ellyna Hafizah
JUSTER : Jurnal Sains dan Terapan Vol. 1 No. 3 (2022): JUSTER: Jurnal Sains dan Terapan
Publisher : Jompa Research and Development

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keterlaksanaan penelitian ini dilakukan sebagai upaya mengetahui pengaruh pada berat badan itik pada minggu ketiga hingga mencapai minggu kelima dan untuk mengetahui apakah itik peking yang diumpankan pakan fermentasi batang pisang dapat mempercerpat kenaikan pada berat badan itik peking. Penelitian ini bersifat eksperimen dengan percobaan di rancang menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) sebanyak 3 buah perlakuan yang berbeda dari pemberian persentase fermentasi batang pisang dengan data dianalisis menggunakan aplikasi SPSS menggunakan uji one-way ANOVA. Berdasarkan hasil dan analisis menyatakan berat badan itik yang paling cepat pertumbuhannya adalah itik yang diberikan pakan berbahan baku fermentasi batang pisang (60%), kemudian pakan berbahan baku fermentasi batang pisang (50%), dan yang terakhir adalah batang pisang kering (50%) dan terdapat pengaruh nyata dari penambahan fermentasi batang pisang terhadap berat badan itik peking (0,00<0,5)
Pengaruh Pemberian Pakan Ternak Bersumber Protein Hewani Dan Protein Nabati Terhadap Pertumbuhan Itik Peking Lamiyah Lamiyah; Maya Istyadji; Ellyna Hafizah
JUSTER : Jurnal Sains dan Terapan Vol. 1 No. 3 (2022): JUSTER: Jurnal Sains dan Terapan
Publisher : Jompa Research and Development

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian pembuatan ransum ternak bersumber dari protein hewani dan protein nabati. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui kandungan protein dalam ransum dan pengaruhnya terhadap pertumbuhan itik. Jenis/Model penelitian adalah model  penelitian eksperimen rancangan acak lengkap (RAL). Teknik pengumpulan hasil data dengan teknik observasi dan eksperimen langsung. Hasil penelitian dianalis berdasarkan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Hasil Kesimpulan penelitian ini yaitu (1) Kandungan protein dari pakan berbahan baku ikan kering adalah sekitar 23,63 % dan kombinasi kedelai dan jagung sebesar 21,44 %, (2) Itik yang paling baik pertumbuhannya adalah itik yang diberikan pakan ikan kering, kemudian kombinasi kedelai dan jagung dan terakhir adalah br-1 dan dedak, (3) Hasil ANOVA didapatkan nilai signifikansi 0,001 < 0,05, yang berarti pemberian pakan yang bersumber dari protein hewani dan protein nabati memberikan pengaruh  terhadap berat badan itik peking
Pengaruh Proporsi Berbagai Stabilizer Alami Terhadap Overrun, Daya Leleh Dan Organoleptik Es Krim Buah Naga (Hylocereus polyrhizus) Muhammad Fikri; Ellyna Hafizah; Rizky Febriyani Putri
JUSTER : Jurnal Sains dan Terapan Vol. 1 No. 3 (2022): JUSTER: Jurnal Sains dan Terapan
Publisher : Jompa Research and Development

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh dari penggunaan beberapa tepung sebagai alternatif stabilizer pada es krim buah naga terhadap mutu fisik dan organoleptik. Tepung yang digunakan adalah tepung maizena (jagung), tepung tapioka(singkong), tepung jamur tiram serta CMC sebagai kontrol. Penelitian dilakukan dalam dua tahap yaitu 1) pembuatan es krim buah naga dengan penambahan stabilizer alami berupa tepung maizena(jagung), tepung tapioka(singkong), tepung jamur tiram pada berbagai tingkat konsentrasi yaitu sebesar 0,1, 0,3 dan 0,5%b/v dan 2) penentuan perlakuan terbaik dari masing-masing penggunaan penstabil alami. Berdasarkan hasil penelitian diketahui es krim buah naga merah yang menggunakan jenis stabilizer alami tepung tapioka(singkong) dan tepung jamur tiram. Perlakuan tersebut secara data penelitian mampu mendekati CMC (Carboxyl Methyl Cellulose) sebagai penstabil es krim. Pada perlakuan tepung tapioka(singkong)  konsentrasi sebesar 0,5% diperoleh overrun sebesar 31,67%, daya leleh sebesar 1266 detik/10 gram atau sebesar 21,1 menit/10 gram, skor organoleptik tekstur sebesar 3,6 (agak lembut mengarah ke lembut), dan skor organoleptik rasa sebesar 3,3 (agak suka). Pada perlakuan tepung jamur tiram konsentrasi sebesar 0,5% diperoleh overrun sebesar 52,60 %, daya leleh sebesar 1122 detik/10 gram atau sebesar 18,7 menit/10 gram, skor organoleptik tekstur sebesar 3,5 (agak lembut mengarah ke lembut), dan skor organoleptik rasa sebesar 3,3 (agak suka) pada konsentrasi sebesar 0,1%.
PENGARUH PENAMBAHAN JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus) SEBAGAI STABILIZER TERHADAP DAYA LELEH DAN OVERRUN ES KRIM Ahmad Nadirsyah; Ellyna Hafizah; Yudha Irhasyuarna
Journal of Food Technology and Agroindustry Vol 5 No 1 (2023): Journal of Food Technology and Agroindustry
Publisher : Journal of Food Technology and Agroindustry dipublikasikan oleh Universitas Wiraraja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24929/jfta.v5i1.2392

Abstract

Stabilizer is an ingredient of polysaccharides to prevent the crystals in the ice cream from expanding which affects the melting power and overrun of the ice cream. The choice of stabilizer also affects the texture and taste of the ice cream. White oyster mushrooms are known to contain beta-glucan substances from polysaccharides that are able to bind to air so that they can be used as alternative natural stabilizers. Therefore, this study aims to determine the effect of adding white oyster mushrooms as a stabilizer to the melting and overrun power and organoleptic properties of ice cream. The research method used is a mixed method in the form of observational and experimental methods. The results of the overrun test using one way ANOVA and post hoc tests on a sample of 100 grams showed significant differences between treatment groups, especially in the sample group of 0% and 0.5%. The results of the melting power test using one way ANOVA and post hoc tests on a sample of 10 grams had a significant difference in the overall sample, while organoleptic testing with the kruskall-Wallis and Mann-Whitney test showed that there was an influence between treatment groups on texture factors, especially the 0.1% sample and 0.5% and significant differences in taste factors, especially the 0% and 0.3% groups, the 0% and 0.5% groups, the 0.1% and 0.3% groups, the 0.1% and 0.5% groups. . The overall research results have complied with SNI No. 01-3713-1995 regarding the melting range of ice cream, which is 15-25 minutes, the overrun value ranges at 30 - 50% for the household scale.