Claim Missing Document
Check
Articles

Found 37 Documents
Search

Uji Kualitas Produk Pupuk Organik Beragensia Hayati Mujiyo Mujiyo; Aktavia Herawati; Ganjar Herdiansyah; Suntoro Suntoro; Jauhari Syamsiyah; Widyatmani Sih Dewi; Hery Widijanto; Rahayu Rahayu; Sutarno Sutarno
AgriHealth: Journal of Agri-food, Nutrition and Public Health Vol 3, No 1 (2022): April
Publisher : Research and Development Center for Food, Nutrition and Public Health (P4GKM) LPPM UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/agrihealth.v3i1.56302

Abstract

Processing cow dung into organic fertilizer with additional biological agents is an effort to prevent environmental pollution due to agricultural waste. Sources of organic fertilizer materials have different nutrient content. Good quality organic fertilizer means that it has match the Organic Fertilizer Standards based on the Decree of Agriculture Minister Republic Indonesia Number 261/KPTS/SR.310/M/4/2019. This activity aims to determine the quality of the bio-agent organic fertilizer product produced by Perkumpulan Pertanian Organik Wonoagung Wonogiri (PPOWW) by analyzing its nutrient content. The activities carried out include an initial survey of partner conditions, preparation of materials, and analysis of fertilizers. The results show that the PPOWW management understands the mechanism of standard and how to carry out quality control on the organic fertilizers produced. The results of the analysis of the nutrient content of PPOWW organic fertilizer products are N-total 1.32%, P2O5 1.50%, K2O 2.24%, C-organic 23.09%, C/N ratio 17.55 and pH 8.27 which have met the quality standards of organic fertilizers and biological fertilizers. The addition of biological agents in the process of making organic fertilizers is proven to improve the quality of fertilizers.
PERKEMBANGAN TANAH DARI BAHAN INDUK VULKANIK DI DESA CILELES, KECAMATAN JATINANGOR Ganjar Herdiansyah; Emma Trinurani Sofyan; Saedi Bawana; Aktavia Herawati
Jurnal Ilmu Tanah dan Air Vol 17, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jta.v17i2.4235

Abstract

Proses pembentukan dan perkembangan tanah di lokasi penelitian merupakan langkah awal untuk diketahui dalam upaya mendapatkan informasi karakteristik tanah. Pengembangan lahan pertanian memerlukan informasi dasar tentang tanah dengan mengetahui semua sifat atau karakteristik tanah tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui proses perkembangan tanah yang berkembang dari bahan induk vulkanik. Penelitian dilakukan dengan metode deskriptif dan survei, pengamatan tanah dilakukan dengan pembuatan profil tanah. Hasil penelitian  menunjukkan tanah di Cileles berkembang dari bahan volkan basaltik yang menunjukkan adanya ketidaksinambungan litologi (lithologic discontinuity), tingkat perkembangan tanah berlangsung pada tahap viril atau kambik dan klasifikasi tanah menurut soil taxonomy 2014 kategori sub group yaitu Fluventic Humudepts.
Pemberdayaan Wanita Tani dengan Pelatihan Pembuatan Pot Organik dari Jerami Padi dan Limbah Daun Bawang Merah Jauhari Syamsiyah; Aktavia Herawati; Mujiyo Mujiyo
PRIMA: Journal of Community Empowering and Services Vol 3, No 1 (2019): June
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/prima.v3i1.36109

Abstract

Pot organik berbahan dasar campuran jerami padi dan limbah daun bawang merah merupakan inovasi baru untuk memanfaatkan bahan tersebut yang melimpah di lingkungan. Desa Srigading merupakan sentra pertanaman padi dan bawang merah. Setiap musim panen tiba, limbah hasil panen tersebut dibuang begitu saja. Padahal biomassa ini bisa dimanfaatkan untuk pot organik. Pot organik dari limbah jerami padi dan daun bawang merah dapat lebih aman dan tidak membuat pencemaran tanah dan lingkungan. Limbah jerami dipilih karena mengandung selulosa dan lignin yang tinggi. Selulosa dapat membentuk ikatan yang kuat antar molekulnya. Kandungan selulosa yang tinggi tersebut menjadikan jerami berpotensi sebagai bahan pembuatan pot biodegradable. Selain itu jerami mengandung bahan organik yang berperan penting dalam merekatkan butiran tanah membentuk agregat tanah yang lebih mantap. Daun bawang merah diyakini mengandung zat kitin yang tinggi, sehingga berpotensi sebagai penahan air dalam pot. Selain itu jerami padi dan daun bawang merah merupakan bahan organik yang mengandung berbagai unsur hara yang lengkap. Sehingga selain sebagai bahan baku pot, jerami padi dan daun bawang merah juga berfungsi sebagai cadangan unsur hara untuk tanaman dalam pot. Kombinasi jerami padi dan daun bawang merah diharapkan mampu menjadi alternatif pot organik yang ramah lingkungan, murah serta mudah diadopsi oleh masyarakat. Berdasarkan hal tersebut, limbah jerami padi dan daun bawang merah mempunyai potensi yang cukup strategis untuk dimanfaatkan menjadi pot organic/biodegradable. Pengabdian ini bertujuan untuk memanfaatkan limbah jerami padi dan daun bawang merah menjadi pot organik yang murah dan mudah diterapkan dan untuk peningkatan perekonomian masyarakat setempat. Penyuluhan tentang manfaat jerami, daun bawang merah dan pupuk kendang sebagai bahan pot telah dilaksanakan pada tanggal 21 Juni 2019. Hasil menunjukkan bahwa peserta antusias mengikuti kegiatan penyuluhan dan praktek pembuatan pot organic berbahan dasar jerami padi, daun bawang merah dan lempung.
Pemanfaatan Berbagai Tanaman Refugia Sebagai Pengendali Hama Alami Pada Tanaman Cabai (Capsicum annum L.) Dwiwiyati Nurul Septariani; Aktavia Herawati; Mujiyo Mujiyo
PRIMA: Journal of Community Empowering and Services Vol 3, No 1 (2019): June
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/prima.v3i1.36106

Abstract

Tanaman cabai merupakan komoditas dengan  nilai ekonomis tinggi di Desa Srigading, Kecamatan Sanden, Kabupaten Bantul. Produktivitas cabai di lahan sub-optimal pasir pantai tidak kalah tinggi dibandingkan dengan lahan sawah. Namun penurunan produktivitas cabai yang disebabkan serangan organisme pengganggu tanaman mengakibatkan kerugian bagi petani, sehingga perlu dilakukan pengendalian OPT. Edukasi tentang pemanfaatan tanaman refugia sebagai pengendali hama alami belum pernah dilakukan. Metode yang dilakukan dalam kegiatan ini adalah paparan (edu-agriculture) tentang pemanfaatan tanaman refugia, pembuatan demonstrasi plot tanaman cabai dengan berbagai jenis tanaman refugia, serta inisiasi wisata swafoto bunga. Hasil kegiatan yang diperoleh berupa peningkatan pengetahuan mengenai teknik pengendalian hama dan penyakit secara alami sehingga mengurangi ketergantungan terhadap pestisida sintetik dengan memanfaatkan tanaman refugia yang terdapat di lingkungan sekitar. Kegiatan terbukti mengatasi permasalahan para petani dan memanfaatkan sumber daya alam secara maksimal yang sangat penting bagi peningkatan produktivitas pertanian.
Pemanfaatan Batang Pisang Untuk Aneka Produk Makanan Olahan Di Kecamatan Jenawi, Karanganyar Retno Rosariastuti; Sumani Sumani; Aktavia Herawati
PRIMA: Journal of Community Empowering and Services Vol 2, No 1 (2018): June
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/prima.v2i1.36114

Abstract

Kecamatan Jenawi, merupakan salah satu kecamatan yang berada di wilayah Kabupaten Karanganyar. Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret, Surakarta telah menjadikan kecamatan ini sebagai lokasi pilot project penanaman tanaman pisang hasil kultur jaringan, produksi dosen Fakultas Pertanian UNS. Oleh sebab itu di Jenawi dijumpai banyak tanaman pisang yang tumbuh dengan baik dengan produksi buah yang melimpah. Program IbM yang dilaksanakan ini merupakan program pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan di Kelompok Wanita Tani Rejeki Mandiri dan Mukti Rahayu di Kecamatan Jenawi. Salah satu bagian tanaman yang pemanfaatannya masih sangat terbatas adalah batang pisang, khususnya bagian dalam yang berwarna putih, yang biasa disebut hati batang pisang. Permasalahan yang dijumpai adalah bahwa masyarakat di kecamatan Jenawi belum mengenal teknologi/cara pembuatan kerupuk dan dendeng berbahan dasar hati batang pisang. Melalui pembuatan kerupuk dan dendeng hati batang pisang, masyarakat dapat meningkatkan kemanfaatan tanaman pisang, dan dapat digunakan sebagai alternatif mata pencaharian baru. Hasil yang telah dicapai dalam kegiatan ini yaitu Pelatihan Tahap I berupa pembuatan kerupuk dan dendeng dari hati pisang yang telah dilaksanakan pada tanggal 9 Agustus 2017 pada 2 Kelompok Wanita Tani (KWT).Antusiasme tampak terlihat dari peserta yang mayoritas merupakan ibu rumah tangga. Kegiatan ini dihadiri sekitar 50 orang peserta, pamong desa dan penyuluh pertanian. Dalam kegiatan ini juga diberikan bantuan kepada kedua KWT berupa oven gas, blender, wajan, baskom serta bahan-bahan keperluan pembuatan kerupuk dan dendeng. Pelatihan Tahap II dilaksanakan pada tanggal 8 September 2017 dengan agenda menguji kualitas baik dari segi rasa, bentuk dan gizi dari hasil olahan kerupuk dan dendeng tersebut. Kerupuk hati batang pisang hasil olahan ke dua KWT peserta pelatihan, telah memenuhi standar kerupuk pada umumnya yaitu renyah, dan gurih. Sedangkan produk olahan dendeng juga sudah menyerupai dendeng yang berbahan dasar daging sapi, hanya saja dari segi warna kurang mengkilap karena serat hati batang pisang tidak mengandung lemak. Oleh sebab itu ke dua jenis makanan hasil olahan hati batang pisang, utamanya kerupuk, dengan kemasan yang menarik siap diproduksi masal untuk dipasarkan secara luas. Kerupuk hati batang pisang dapat menjadi alternatif makanan camilan, dengan menambah perasa makanan seperti keju, bumbu barbeque, lada hitam, dan lain-lain.
Pemberdayaan Wanita Tani melalui Produksi dan Manajemen Produksi Kerupuk Batang Pisang di Jenawi Karanganyar Retno Rosariastuti; Sumani Sumani; Aktavia Herawati
PRIMA: Journal of Community Empowering and Services Vol 3, No 1 (2019): June
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/prima.v3i1.36107

Abstract

Jenawi Subdistrict was one of the sub-districts that located in the Karanganyar Regency area which has the location of the pilot project for planting banana plants as a product of tissue culture form Agriculture Faculty, Universitas Sebelas Maret. There are many banana plants that grow well with abundant fruit production. One part of the banana plant that has not been utilized was the inside of a white banana stem called the heart of a banana stem or ares. Ares can be processed into healthy food products that have high fiber content, namely crackers. The technology or method to made crackers has never been done. This activity aims to produced ares crackers with various shapes and flavors and analyzed the economic feasibility of the business. The main objective of this activity was to improve the empowerment of women farmers as a companion husband who has the ability to help increase the family's economy by producing crackers ares. This activity was a side activity that can be done at home or together in a group of women farmers. The method used participatory rural appraisal which emphasizes innovation and technology in making ares crackers using simple technology. The program’s hope the technology was easy to adopt and sustainable because it uses simple technology. The activity begins with an explanation of the methods and stages of making crackers. The activity continued with training in economic analysis of cracker products. The results of economic analysis showed that to produce 20 kg crackers required a fixed cost of production of Rp. 33,330, - and variable costs of Rp. 564,700. Total revenue from 20 kg crackers was Rp. 920,000, - so that the total income was Rp. 321,970, -. Based on this value, the R / C Ratio value was 1.53 (feasible), the B / C Ratio was 0.53 (feasible). So that based on economic analysis, banana stem crackers or ares crackers business is feasible to be cultivated and developed.
Rice Quality and Yield at Various Application Times of Organic Rice Management System Jauhari Syamsiyah; Dwi Priyo Ariyanto; Aktavia Herawati; Komariah Komariah; Sri Hartati; Fitri Nurbaiti
JOURNAL OF TROPICAL SOILS Vol 28, No 1: January 2023
Publisher : UNIVERSITY OF LAMPUNG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5400/jts.2023.v28i1.9-15

Abstract

The higher national rice demand encourages various efforts to increase rice production. This increase in rice production occurs in line with increasing public awareness of healthy foods, especially organic rice. Rice field management with an organic system is expected to provide a higher yield and quality of rice. This study aims to determine the effect of the long-time application of an organic rice management system on rice yield and quality. Descriptive exploratory research is supported by laboratory analysis of samples of organic rice plants with three periods (10 years, 7 years, and 4 years), semi-organic and conventional. The parameters observed were dry harvested grain, dry milled grain, the weight of 1000 grains, unfilled grain, protein content, amylum, amylopectin, and reducing sugar. The most prolonged organic rice field management with the application of 10 years gives better results with a protein content of 6.14%, amylum 71.71%, and amylopectin 49.35%. While the application of organic farming for 7 years gives the highest rice yield, the difference is not confirmed with the application of organic 10 years, with the weight of dry grain harvest 10.44 Mg ha-1, dry milled grain 8.15 10.44 Mg ha-1, the weight of 1000 grains 24 g, and unfilled grain 3.8%.
Utilization of Local Grass Cynodon dactylon for Football Field Rehabilitation and Minimizing the Incidence of Injuries Rahayu Rahayu; Mujiyo Mujiyo; Ganjar Herdiansyah; Aktavia Herawati; Sutarno Sutarno; Geun Mo Yang; Tiara Hardian; Nanda Mei Istiqomah; Viviana Irmawati; Muhammad Rizky Romadhon; Khalyfah Hasanah; Akas Anggita
AgriHealth: Journal of Agri-food, Nutrition and Public Health Vol 4, No 1 (2023): April
Publisher : Research and Development Center for Food, Nutrition and Public Health (P4GKM) LPPM UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/agrihealth.v4i1.70492

Abstract

The problems faced are uneven football field surface, uneven grass growth, many pebbles and boulders, stagnant and muddy during the rainy season and fractures in the soil during the dry season which make the field not of a good standard for use and have an impact on the incidence of injuries to field users. This study aims to improve the quality of grass for football field using quality local grass Cynodon dactylon in order to overcome the problem of bad fields and avoid field’s users injury. The method is through field rehabilitation technology by improving the surface design and soil media profile as well as the use of quality local grass. The rehabilitation technology includes improving the surface of the field to improve drainage by designing a “geger sapi” shape. The assessment of the rehabilitation results used a qualitative approach with a questionnaire survey to the local community of field users. The results of field grass rehabilitation make the quality of grass in the field after rehabilitation better growth by 45%, perception grass quality was very good by 43%, the surface of the field is flatter, no gravel and surface rocks are found so the flooded were not found by 83%. Field conditions with better grass quality also reduce the frequency of injuries incidents of player during competition about 61%. Hence, field grass rejuvenation benefits the environment and public health. This great benefit will increase the comfort and closeness between the local community.
Evaluasi Tingkat Bahaya Erosi Beberapa Penggunaan Lahan di Kecamatan Sidoharjo, Wonogiri, Jawa Tengah dengan Metode USLE (Universal Soil Loss Equation) Aktavia Herawati; Sutarno Sutarno; Mujiyo Mujiyo; Yogi Sukma Mahendra
Pedontropika : Jurnal Ilmu Tanah dan Sumber Daya Lahan Vol 8, No 2 (2022): Agustus
Publisher : Soil Science Department, Faculty of Agriculture, Tanjungpura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/pedontropika.v8i2.56395

Abstract

Erosion is one of the problems in agricultural activities. Soil erosion can cause loss of topsoil that contains nutrients for plants. The diversity of land use in agricultural activities affects the amount of erosion that occurs. This research aims to identify the level of erosion hazard in several agriculture land use and the determine factor of erosion, as well as provide direction for conservation in Sidoharjo District, Wonogiri, Central Java. This research is a survey research with exploratory descriptive approach based on the results of field observation and laboratory analysis. Sampling points were determined purposively on 12 land units. Parameters observed were soil texture, soil structure, organic matter, permeability, slope length and slope, vegetation, and conservation management. The results showed that the level of erosion hazard in the study area contained light, moderate, and severe erosion hazard levels, and moorland have the highest level and paddy field have the lowest level of erosion hazard. The determinant factors of soil erosion are plant management / vegetation and slope length/slope gradient. Conservation directions that can be carried out in Sidoharjo District for land use management improvement are a combination of vegetative conservation techniques such as the use of organic mulch and plant management to increase organic matter and mechanical conservation techniques such as terrace repairs to minimize soil loss.
Development of Organic Rice Cultivation through Dual System of Azolla microphylla in Gentungan, Mojogedang, Karanganyar, Indonesia Dwi Priyo Ariyanto; Aktavia Herawati; Jauhari Syamsiyah; Komariah Komariah; Ganjar Herdiansyah
PRIMA: Journal of Community Empowering and Services Vol 7, No 1 (2023): June (in Press)
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/prima.v7i1.74161

Abstract

The use of Azolla microphylla (Azolla) as organic fertilizer or green manure is not yet known by the Farmer Group (FG) of Tani Mulyo 1 and Tani Mulyo 5. Moreover, dual system of Azolla is applied to organic rice cultivation. The dual system of Azolla uses Azolla as a fertilizer and as a deterrent to the growth of weeds that interfere with rice plants. This partnership program aims to increase partners' knowledge about the dual system of Azolla and assistance and direct practice of Azolla application on cultivated organic paddy fields. The stages include socialization, counseling, mentoring, practice of Azolla application, and monitoring-evaluation. The results showed that the participants' knowledge about Azolla before the activity was 25% very not know, 45% not know, and 15% know enough. There was an increase in participants' understanding after the activity, 65% know and 25% very know or increased up to 100% compared to before the activity. The results of participant satisfaction showed that 65% of participants were satisfied and 10% are very satisfied with the activities carried out. As many as 70% of the partners stated that they would apply the dual system of Azolla in organic rice cultivation. The increasing understanding and awareness of partners will affect the development of organic rice cultivation.
Co-Authors Abraham Suriadikusumah Afifah Afiana Susila Ahmad Norri Prasetyo Akas Anggita Akas Anggita Anggita, Akas Anik Lestari Atika Sari Damayanti Dita Risky Novianti Dwi Priyo Ariyanto Dwiwiyati Nurul Septariani Emma Trinurani Sofyan Essla, Verona Putri Eun Ji Bae Fatchur Rochman Fitri Nurbaiti Fitriana Romdhati Fitriana, Ummi Nur Ganjar Herdiansyah Ganjar Herdiansyah Ganjar Herdiansyah Ganjar Herdiansyah Ganjar Herdiansyah Ganjar Herdiansyah, Ganjar Geun Mo Yang Geun Mo Yang Hardian, Tiara Hasanah, Khalyfah Hery Widijanto Hery Widijanto Hery Widiyanto Indri Hapsari Pusponegoro Irmawati, Viviana Istiqomah, Nanda Mei Jauhari Syamsiah Jauhari Syamsiyah Jauhari Syamsiyah Jauhari Syamsiyah Jauhari Syamsiyah Jauhari Syamsiyah Jauhari Syamsiyah Jauhari Syamsiyah Jauhari Syamsiyah Khalyfah Hasanah Khalyfah Hasanah Komariah Komariah Komariah Komariah Komariah Komariah Komariah Kurnia Mukti Dewi Lestari, Audi Soekma Mahfud Arifin Mapan Rochmadtulloh Mapan Rochmadtulloh Muhammad Rizky Romadhon Mujiyo Mujiyo Mujiyo Nanda Mei Istiqomah Nanda Mei Istiqomah Novianti, Dita Risky Nugroho, Diki Nur Faizaturrohmah NURBAITI, FITRI Nurul Farahin Pangastuti, Triyana Suryaning Putri, Elvia Febriani Rafirman, Rizkisadi Rahayu Rahayu Rahayu Rahayu Rahayu Rahayu Rahayu Rahayu Rahayu Rahayu Rahayu Rahayu Rahayu Retno Rosariastuti Retno Rosariastuti Romadhon, Muhammad Rizky S Suntoro Saedi Bawana Sri Hartati Sri Hartati Sumani . Sumani Sumani Sumani Sumani Sumani Sumani Suntoro Suntoro Suntoro Suntoro Suntoro Suntoro Supriyadi Supriyadi Supriyadi Supriyadi Supriyadi Supriyadi Sutarno Sutarno Sutarno Sutarno Sutarno Sutarno Sutarno Sutarno Sutarno Tiara Hardian Tiara Hardian Viviana Irmawati Viviana Irmawati WIDHI LARASATI Widyatmani Sih Dewi Widyatmani Sih Dewi Yang Geun Mo Yogi Sukma Mahendra Yosua Yoga Setyawan