Claim Missing Document
Check
Articles

Found 32 Documents
Search

VIRTUAL SEXUAL HARRASMENT PADA APLIKASI LINE PEOPLE NEARBY JAMEELA, MERYAM; HANDINI LISTYANI, REFTI
Paradigma Vol 7, No 4 (2019)
Publisher : Paradigma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perkembangan teknologi telah mengeser ruang dalam melakukan Praktik pelecehan seksual. Tidak hanya dilakukan secara offline melainkan juga dilakukan secara online. Didukung dengan perkembangan media social menjadikan praktik pelecehan seksual mungkin untuk dilakukan. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mendeskripsikan praktik-praktik pelecehan seksual pada fitur People NearbyLine. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif metode semiotika M.K Haliiday perspektif teori kekerasan simbolik Pierre Bourdiue. Subjek penelitian yaitu penguna Lline aktif yang sudah menjadi teman di Line. Hasil penelitian menunjukan bahwasanya praktik pelecehan seksual pada fitur People NearbyLine diketahui melalui pembahasan percakapan online. Pelaku kekerasan simbolik berfokus pada anggota tubuh wanita yang dianggap sensitive sehingga memunculkan efek ketidaknyamanan. Terdapat juga tingkah laku yang bersifat merendahkan berdasarkan jenis kelamin. Cara yang dilakukan untuk memfokuskan pada anggota tubuh yang sensitive pada diri perempuan. Pengungkapan kekersan simbolik dapat dilakukan dengan media teks, gambar, emoticon, maupun symbol.
EKSISTENSI ISRTI TNI ANGKATAN LAUT ZDURHOTHUL FHAHIRIYAH, NABBILLAH; HANDINI LISTYANI, REFTI
Paradigma Vol 7, No 4 (2019)
Publisher : Paradigma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Simone de Beauvoir menjelaskan bahwa institusi pernikahan merenggut kebebasan perempuan. Perempuan yang menikah dengan seorang abdi negara atau seorang tentara tidaklah lepas dari aturan instansi. Perempuan yang resmi menjadi istri TNI Angkatan Laut secara otomatis tergabung dalam Jalasenastri. Anggota Jalasenastri memberikan gambaran seorang istri yang mendapatkan aturan secara budaya dan secara instansi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana ibu Jalasenastri dalam menunjukkan eksistensinya ditengah belenggu aturan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan perspektif Feminis Eksistensialis Simone de Beauvoir. Lokasi penelitian ini dilakukan di Surabaya. Subyek penelitian ini adalah istri TNI Angkatan Laut. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa istri TNI Angkatan Laut belum mampu melakukan transendensi. Istri TNI Angkatan Laut belum mampu melaksanakan strategi yang ditawarkan Beauvoir untuk menunjukkan eksistensinya. Strategi tersebut adalah bekerja di ranah publik, menjadi intelektual, dan mencapai transformasi sosial. Istri Angkatan Laut juga masih terbelenggu oleh konsep istri dan ibu yang menghambat perempuan untuk mandiri. Kata Kunci: Eksistensi Jalasenastri, Feminisme, Kualitatif
MOTIF DANCER BO (BOOKING) DI SURABAYA (STUDI FENOMENOLOGI PADA DANCER KLUB MALAM X DI SURABAYA) BETHARI THURSVIERA, KLEANTHA; HANDINI LISTYANI, REFTI
Paradigma Vol 8, No 2 (2020)
Publisher : Paradigma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dunia malam kebanyakan merupakan aktifitas yang bersifat hiburan. Klub malam merupakan salah satu tempat berlangsunya dunia malam di kota ? kota metropolitan. Klub malam sendiri menjadi pilihan pada malam hari untuk mencari sebuah. Kota Surabaya merupakan salah satu kota Metropolitan yang didalamnya terdapat banyak sekali klub malam. Klub malam X adalah salah satu klub malam yang memiliki dancer,dengan tujuannya untuk menghibur para tamu yang datang. Beberapa dancer klub malam X ini adalah dancer perantauan dari luar Surabaya. Di dalam klub malam X ini para dancernya tidak hanya menari namun juga harus mau untuk di BO (booking). Tujuan penelitian pada artikel ini untuk mengetahui motif para dancer sehingga bersedia dibooking. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan perspektif fenomenologi, agar dapat memeproleh secara detail informasi dari informan serta menjalin kedekatan dengan informan. Teori yang digunakan adalah teori motif milik Alferd Schutz dengan analisis grounded research. Hasil penelitian pada pebelitian ini menunjukan ada beragam motif yang dimunculkan oleh dancer sehingga bersedia dibooking, diantaranya yaitu pemenuhan kebutuhan hidup hingga gaya hidup. Kata kunci: klub malam, motif, booking.
PERAN PEREMPUAN ANGGOTA KOMUNITAS PAHLAWAN EKONOMI DALAM MENINGKATKAN PEREKONOMIAN KELUARGA (STUDI PADA PEREMPUAN DENGAN SUAMI TIDAK BEKERJA DAN SINGLE PARENT) MAULINA, FERNANDA; HANDINI LISTYANI, REFTI
Paradigma Vol 8, No 2 (2020)
Publisher : Paradigma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembagian peran dalam masyarakat didasarkan bukan pada faktor kemampuan melainkan faktorperbedaan biologis. Budaya patriarki membuat perempuan tidak mendapatkan kesamaan hak dalam bidang ekonomi, sosial, budaya, dan politik. Minimnya peluang kerja mengakibatkan berbagai masalah sosial seperti kemiskinan. Keterlibatan pemerintah dalam menangani kemiskinan diwujudkan melalui program pemberdayaan perempuan yaitu Pahlawan Ekonomi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana peran perempuan dalam meningkatkan perekonomian keluarga ditengah stigma budaya patriarki. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan perspektif gender dan teori Nurture sebagai pisau analisis. Lokasi penelitian ini dilakukan di Kota Surabaya. Subyek penelitian ini adalah perempuan anggota komunitas Pahlawan Ekonomi. Hasil penelitian menunjukan bahwa perempuan mampu keluar dari belenggu patriarki dan relevan dengan pandangan teori Nurture dalam hal pembagian peran. Perempuan mengerjakan peran produktif, reproduktif, kemasyarakatan, turut serta dalam pengambilan keputusan dan pengelolahan akses dan kontrol dalam rumah tangga. Kendala internal yang dialami meliputi kelelahan fisik dan kejenuhan terhadap rutinitas. Kendala eksternal meliputi kinerja karyawan, komplain dari customer, kondisi pasar, pengelolahan waktu. Anak merupakan alasan utama perempuan untuk bertahan dan berjuangdalam hidup. Faktanya, pemahaman akan gender yang dimiliki perempuan belum mampu sepenuhnya menghilangkan pengaruh budaya patriarki.Kata Kunci: Perempuan, Kemiskinan, Pahlawan Ekonomi
PERAN GANDA ISTRI DALAM PERSPEKTIF GENDER (STUDI PADA KELUARGA PELAUT DI SURABAYA) ZULFIANA DEWI, ANISTA; HANDINI LISTYANI, REFTI
Paradigma Vol 8, No 2 (2020)
Publisher : Paradigma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembagian kerja secara seksual memiliki dua fungsi yaitu untuk mendidik anak-anak dan memproduksi makanan. Fungsi akan berjalan dengan seimbang jika satu jenis kelamin bertanggung jawab atas satu fungsi. Beberapa kondisi di dalam keluarga menyebabkan terjadinya beban ganda pada salah satu jenis kelamin. Di dalam keluarga pelaut suami dan istri harus menjalani hubungan LDR (Long Distance Relationship). Akibatnya istri kehilangan mitranya dalam mengurus seluruh keperluan rumah tangga. Istri bukan hanya berperan sebagai istri dan ibu tetapi juga sebagai pengganti kepala keluarga. Hal ini menyebabkan istri mengalami peran ganda di dalam rumah tangga. Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu bagaimana peran ganda yang dialami istri dalam keluarga pelaut ?. Tujuan dari penelitian ini yaitu: 1). Menganalisis pembagian kerja berdasarkan gender di dalam rumah; 2). Menganalisis pemegang kontrol dalam keluarga; 3). Menganalisis proses pengambilan keputusan di dalam rumah tangga. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan analisis gender. Teori yang digunakan dalam penelitian ialah perspektif teori nurture. Lokasi penelitian ini berada di Kota Surabaya. Hasil penelitian didapatkan bahwa kontruksi masyarakat masih menganggap kewajiban istri adalah mengurus rumah tangga. Beban ganda yang dialami istri menjadi hal biasa, padahal pada kenyataannya istri memainkan banyak peran dalam keluarga. Kata Kunci: Peran Ganda, Istri, Keluarga Pelaut.
STRATEGI BERTAHAN PEMILIK WARUNG KOPI PANGKU DI ROLAK SONGO MOJOKERTO LUSITANINGTYAS, MULAT; HANDINI LISTYANI, REFTI
Paradigma Vol 8, No 2 (2020)
Publisher : Paradigma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Inovasi baru dalam mengembangkan suatu usaha yang sedang dijalankan merupakan salah satu strategi bertahan sebagian besar pemilik usaha untuk tetap mempertahankan usahanya ditengah persaingan yang semakin ketat terutama dalam menjalankan usaha yang sama jenisnya. Salah satunya adalah usaha warung kopi yang semakin lama kemunculannya semakin menjamur dengan berbagai latar belakang. Menjamurnya warung kopi mengakibatkan inovasi baru bermunculan untuk dapat mempertahankan usaha warung kopi meskipun banyak bermunculan pesaing baru. Salah satunya adalah mengubah suasana dan penambahan fasilitas yang disediakan untuk calon pembeli dan pelanggan agar tetap nyaman dan tetap memilih warung kopi tersebut sebagai tujuan pemberhentiannya. Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu bagaimana strategi pemilik usaha warung kopi dalam mempertahankan keberadaannya di Rolak Songo Mojokerto. Penelitian ini merupakan jeins penelitian kualitatif menggunakan perspektif teori Robert D Putnam. Lokasi penelitian berada di Rolak Songo, Desa Lengkong Kecamatan Mojoanyar Kabupaten Mojokerto. Hasil penelitian didapatkan bahwa strategi bertahan yang dilakukan oleh pemilik usaha warung kopi pangku terbagi menjadi beberapa hal yaitu strategi untuk tetap memberikan pelayanan yang terbaik untuk calon pembeli dan pelanggan yang ada. Strategi selanjutnya adalah keamanan dibukanya usaha warung kopi pangku yang didapatkan oleh pemilik usaha dari jaringan sosialnya yaitu aparat dari lingkungan setempat dan pihak dari dinas terkait tanpa memperdulikan pelabelan masyarakat terkait usaha yang dijalankan. Kata Kunci :Modal Sosial, Pemilik Usaha, dan Warkop Pangku
Indonesian Teen Romanticism: The Underlying Ideology of “Film Television” (FTV) During Covid-19 Pandemic from Gender Perspective Listyani, Refti Handini; Sadewo, FX Sri; Bustami, Mohammad Reevany; Mudzakkir, Moh.; Susanti, Emy
The Journal of Society and Media Vol 5, No 1 (2021): Life Changes in Social Life and Media
Publisher : Department of Social Science, Faculty of Social Science &Law, Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jsm.v5n1.p129-150

Abstract

This research examines the underlying ideology(s) of a TV program called ‘Film Television’ (FTV). This TV program is on during the Covid-19 Pandemic. Specifically, using framing analysis and gender perspective approach as a methodology, this research analyses the ways in which these ideologies developed in FTV. Six prime samples of FTV were chosen, namely Laki-laki Buaya Darat, Cowok Gue IQ-nya Ancur Banget, Cowok Gue Pendek Bener, Pacar honorer, Ganteng-ganteng Medit, Pacar Gue Brondong. The findings reveal a thrust of twin-contrarian thrust of messaging. There are two embedded ideologies underlying the FTV. First, the FTV production house carries a patriarchal ideology by raising themes that discriminate against women through stereotypes against women that appear in the story. Second, the FTV production house carries the ideology of feminism, with themes that position women as super-ordinates. Women occupy a higher social class than men. This finding of twin-contrarian ideological thrust offers an important contribution to the gender theoretical vacuum of Indonesian TV as an example of Asian teen romanticism in national TV programming during a global crisis.  It has conceptual implication on the repertoire of social science knowledge, especially sociology particularly research on womens body and beauty, sociology of gender and media, and sociology of family.
MOTIF PERCERAIAN KELUARGA TKI (STUDI PADA KASUS PERCERAIAN DI PENGADILAN AGAMA TULUNGAGUNG) Amarul Ilham Rizky; Refti Handini Listyani
Jurnal Perspektif Vol 4, No 2 (2020): Jurnal Perspektif: Volume 4 Nomor 2 Tahun 2020
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/jp.v4i2.82

Abstract

Perceraian merupakan suatu peristiwa berakhirnya hubungan suami istri serta berakhirnya tali pernikahan karena berbagai sebab-sebab tertentu. Penelitian ini mengambil fokus utama pada motif perceraian keluarga TKI di Tulungagung. Keluarga TKI dipilih karena pada dasarnya keluarga TKI sangat rentan akan berbagai permasalahan dan memiliki potensi disharmonisasi keluarga yang cukup tinggi. Dalam penelitian ini menggunakan analisis teori fenomenologi Alfred Schutz mengenai motif tujuan dan motif sebab. Penelitian ini menggunakan metode studi kepustakaan. Data dalam penelitian ini bersumber pada berkas-berkas putusan perceraian yang ada di wilayah yuridiksi Pengadilan Agama Tulungagung. Proses penelitian menghasilkan kesimpulan bahwa ada dua motif utama keluarga TKI melakukan perceraian, yang pertama motif tujuan perceraian yakni ingin keluar dari penderitaan lahir batin yang berkepanjangan dan ingin keluar dari kesengsaraan kehidupan. Sedangkan perceraian juga turut dilatarbelakangi beberapa motif sebab seperti tidak amanah dalam menggunakan uang kiriman, hilangnya rasa tanggung jawab dari salah satu pasangan dan karena tidak pernah menjalin komunikasi serta berkirim kabar.
PENCEGAHAN PRAKTIK PROSTITUSI ONLINE MELALUI LEMBAGA SEKOLAH DAN KELUARGA Refti Handini Listyani
The Journal of Society and Media Vol. 1 No. 2 (2017): Culture and Ritual in Society & Media
Publisher : Department of Social Science, Faculty of Social Science &Law, Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jsm.v1n2.p67-74

Abstract

Although various problems arise from the existence of prostitution, the fact that the closure of prostitution also raises new problems. Closure of conventional prostitution opens the possibility of creating online prostitution, ie prostitution by utilizing social media. The advantages of this prostitution are its wider geographic range and make it easier to avoid security. This paper discusses the prevention of online prostitution through family and school institutions. The problem is the limited knowledge of parents related to the internet, especially related to the issue of online prostitution. Limitations of knowledge about internet problems cannot be separated from the social background of parents who come from the bottom economy. The same is true of suburban schools, whose teachers have little knowledge of the internet and the limited funds to organize educational events about internet dangers. One way out is educational support from the government as well as institutions that focus on the problems of children and adolescents
Indonesian Teen Romanticism: The Underlying Ideology of œFilm Television (FTV) During Covid-19 Pandemic from Gender Perspective Refti Handini Listyani; FX Sri Sadewo; Mohammad Reevany Bustami; Moh. Mudzakkir; Emy Susanti
The Journal of Society and Media Vol. 5 No. 1 (2021): Life Changes in Social Life and Media
Publisher : Department of Social Science, Faculty of Social Science &Law, Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jsm.v5n1.p129-150

Abstract

This research examines the underlying ideology(s) of a TV program called ˜Film Television (FTV). This TV program is on during the Covid-19 Pandemic. Specifically, using framing analysis and gender perspective approach as a methodology, this research analyses the ways in which these ideologies developed in FTV. Six prime samples of FTV were chosen, namely Laki-laki Buaya Darat, Cowok Gue IQ-nya Ancur Banget, Cowok Gue Pendek Bener, Pacar honorer, Ganteng-ganteng Medit, Pacar Gue Brondong. The findings reveal a thrust of twin-contrarian thrust of messaging. There are two embedded ideologies underlying the FTV. First, the FTV production house carries a patriarchal ideology by raising themes that discriminate against women through stereotypes against women that appear in the story. Second, the FTV production house carries the ideology of feminism, with themes that position women as super-ordinates. Women occupy a higher social class than men. This finding of twin-contrarian ideological thrust offers an important contribution to the gender theoretical vacuum of Indonesian TV as an example of Asian teen romanticism in national TV programming during a global crisis.  It has conceptual implication on the repertoire of social science knowledge, especially sociology particularly research on womens body and beauty, sociology of gender and media, and sociology of family.