Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

Studi Literatur: Pembelajaran Teori Graph sebagai Alat untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Andriani , Anjelika; Damanik, Naila Ghinaya; Damanik , Theresia; Kembaren, Shaerleen Naviry Br; Hutagalung , Chindy Fransiska; Harahap, Dwita Meliani; Manik, Sola Gracia; Silitonga , Natalia Susi Susanti; Haris, Denny
Kognitif: Jurnal Riset HOTS Pendidikan Matematika Vol. 5 No. 2 (2025): April - June 2025
Publisher : Education and Talent Development Center Indonesia (ETDC Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51574/kognitif.v5i2.2381

Abstract

Pembelajaran teori graf memiliki potensi besar sebagai alat untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis siswa, keterampilan  berpikir kritis  sangat penting dalam menghadapi tantangan di era modern. Namun, data menunjukkan bahwa kemampuan berpikir kritis siswa di Indonesia masih tergolong rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas pembelajaran teori graf sebagai alat untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa. Metode yang digunakan adalah Systematic Literature Review (SLR) dengan menganalisis 10 artikel yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa teori graf efektif dalam meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa melalui representasi visual, analisis sistematis, dan pemecahan masalah. Aktivitas berbasis teori graf, seperti pewarnaan simpul dan graf Eulerian, mendorong siswa untuk mengembangkan keterampilan analisis, evaluasi, dan kreativitas. Selain itu, pembelajaran berbasis penelitian dan penggunaan media interaktif terbukti signifikan dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Relevansi teori graf dengan aplikasi dunia nyata, seperti jaringan listrik dan analisis jejaring sosial, memberikan nilai tambah dalam pembelajaran. Penerapan teori graf dalam pendidikan tidak hanya meningkatkan pemahaman matematika siswa, tetapi juga membantu mereka mengembangkan keterampilan berpikir kritis yang esensial untuk kehidupan. Integrasi teori graf ke dalam kurikulum matematika diskrit menjadi langkah strategis dalam mendukung pembelajaran yang lebih kontekstual dan relevan. Dengan demikian, penelitian ini menyimpulkan bahwa pembelajaran teori graf memiliki potensi besar dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa, yang sangat dibutuhkan dalam menghadapi tantangan abad ke-21.
PENGEMBANGAN GAME EDUKASI DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA Alya, Muna; Haris, Denny
Pedagogy: Jurnal Pendidikan Matematika Vol. 10 No. 1 (2025): Pedaggogy : Jurnal Pendidikan Matematika
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/pedagogy.v10i1.5737

Abstract

Tujuan penelitian ini ialah untuk (1) menilai kualitas permainan edukatif sudah dibuat dengan memakai metode ilmiah untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah siswa dan memenuhi syarat validitas, kepraktisan, dan keefektifan, dan (2) memastikan apakah Keterampilan pemecahan masalah siswa mengalami peningkatan akibat pemakaian permainan edukatif yang dikembangkan dengan memakai metode ilmiah. Lembar validasi permainan edukatif, tes awal dan akhir kemampuan pemecahan masalah, serta lembar validasi instrumen tes ialah perangkat pembelajaran dipakai. Uji coba lapangan dilanjutkan sesudah dosen validator, ahli media, dan ahli materi menilai alat dan permainan pembelajaran tersebut sah. Dari hasil penelitian, (1) game edukasi berbasis saintifik yang dibuat memenuhi syarat validitas validator, dengan rata-rata persentase validasi game edukasi ahli materi sebesar 3,70 dan ahli media sebesar 3,44 dengan kategori valid; (2) permainan informatif dengan hasil angket respon siswa dan guru berada pada rentang 76% < x ≤ 100% menunjukkan pendekatan saintifik yang dikembangkan sudah memenuhi kriteria kepraktisan. (3) Permainan edukatif dengan pendekatan saintifik yang dikembangkan sudah memenuhi kriteria keefektifan, yang meliputi: (a) hasil belajar siswa memenuhi ketuntasan belajar klasikal sebesar 93,10%; (b) rata-rata ketuntasan belajar individu sebesar 90,83%, menunjukkan sudah mencapai indikator/ketuntasan tujuan pembelajaran; (c) tanggapan siswa positif; dan (d) kemampuan pemecahan masalah siswa meningkat dari rata-rata skor pretest 48,52 menjadi 90,83 pada rata-rata skor posttest sesudah memakai permainan edukatif. Hasil analisis N-Gain menunjukkan kemampuan pemecahan masalah siswa mengalami peningkatan sebesar 0,85 dengan kategori tinggi.
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI MATHEMATICS PROJECT (MMP) TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA KELAS X SMAS GKPI PADANG BULAN Saputri Silitonga; Denny Haris
Pendas : Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar Vol. 10 No. 02 (2025): Volume 10, Nomor 02 Juni 2025 publish
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Pasundan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23969/jp.v10i02.28849

Abstract

This study aims to determine whether the Missouri Mathematics Project (MMP) learning model affects high school students’ mathematical problem-solving abilities. The research is classified as a quasi-experimental study. The population consisted of all Grade X students at SMAS GKPI Padang Bulan, with class X-3 as the experimental group and class X-2 as the control group. The experimental class was taught using the MMP model, while the control class received conventional instruction. The test instrument consisted of three valid essay questions for both the pretest and posttest. Based on the pretest results, the experimental class had an average score of 49.10, while the control class scored 50.51. After the treatment, the experimental class obtained an average posttest score of 84.23, compared to 64.62 in the control class. Statistical analysis revealed that the data were normally distributed and linear, enabling hypothesis testing. Simple linear regression produced the equation Ŷ = 31.713 + 0.770X. Based on the hypothesis test, = , at a significance level of α = 0.05 and = 2,064. Since and the significance value was 0.000 < 0.05, was rejected and was accepted. This indicates that the MMP learning model has a significant effect on students' mathematical problem-solving abilities. The R-square value was 0.412, meaning that 41.2% of the improvement was influenced by the MMP model, while the remaining 58.8% was influenced by other factors not included in the study.