Claim Missing Document
Check
Articles

HUBUNGAN PEMBERIAN INFORMED CONSENT DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN PRE OPERASI DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD KAJEN KABUPATEN PEKALONGAN Anna Rohmawati; Tri Hartiti; Machmudah -
FIKkeS Vol 5, No 1 (2012): JURNAL KEPERAWATAN
Publisher : FIKkeS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (261.428 KB)

Abstract

Tindakan pembedahan merupakan salah satu bentuk terapi dan merupakan upaya yang dapat mendatangkan ancaman terhadap tubuh, integritas dan jiwa seseorang. Pembedahan merupakan stressor yang dapat menimbulkan cemas psikologik dan fisik. Pada pasien pre operasi yang terjadi karena pasien tidak dapat mengekspresikan sesuatu yang tidak diketahui dan antisipasi pada sesuatu yang tidak dikenal dan prosedur-prosedur yang mungkin menyakitkan akan menjadi penyebab utama yang paling umum salah satunya pemberian informed consent. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pemberian informed consent dengan tingkat kecemasan pasien pre operasi di Instalasi Rawat Inap RSUD Kajen Kabupaten Pekalongan. Desain penelitian ini yaitu deskriptif korelatif dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan total sampling sebanyak 32 orang. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner dan analisa data menggunakan uji korelasi sperman rank.Hasil uji korelasi sperman rank diperoleh ? value sebesar 0,026 < 0,05 berarti Ada hubungan pemberian informed consent dengan tingkat kecemasan pada pasien pre operasi di ruang rawat inap RSUD Kajen Kabupaten Pekalongan.Petugas kesehatan sebaiknya lebih menekankan pada komunikasi timbal balik dalam pemberian informed consent pada pasien sehingga dapat mengetahui kebutuhan informasi pasien sehingga dapat mengurangi tingkat kecemasan pasien.Kata kunci : Informed Consent, Tingkat Kecemasan
PENINGKATAN SOFTSKILL PERAWAT MELALUI KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA RUANG PADA RS SWASTA DI SEMARANG Tri Hartiti
Jurnal Manajemen Keperawatan Vol 1, No 2 (2013): Jurnal Manajemen Keperawatan
Publisher : Jurnal Manajemen Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (279.776 KB)

Abstract

Kepemimpinan transformasional merupakan kepemimpinan yang dapat diterapkan dengan karakteristik kharismatik, pengaruh idealis, motivasi inspirasional, stimulasi intelektual, serta konsiderasi individu. Softskill adalah keterampilan kecakapan hidup baik untuk diri sendiri, berkelompok atau bermasyarakat yaitu berupa keterampilan dalam berhubungan dengan orang lain (interpersonal skill) maupun keterampilan dalam mengatur dirinya sendiri (intra personal skill) agar mampu mengembangkan produktifitas kerja secara maksimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kepemimpinan transformasional kepala ruang dan kemampuan softskill dari perawat pelaksana serta hubungan keduanya.Penelitian ini dilakukan pada Rumah Sakit Swasta di Semarang, terhadap 18orang perawat sebagai kepala ruang, dan 80 orang perawat pelaksana. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah diskriptif korelasi dengan pendekatan crossectional. Hasil dari penelitian ini didapatkan 4 orang (22%) kepala ruang yang telah memiliki kemampuan kepemimpinan transformasional baik , sedangkan 14 orang (78%) belum baik,  didapatkan 20 orang (25%) perawat pelaksana yang telah memiliki softskill yang baik, sedangkan 60 orang (75%) memiliki softskill yang kurang baik. Terdapat hubungan antara kepemimpinan transformasional kepala ruang dengan softskill perawat pelaksana dengan p=0,018
BEKAM BASAH MENINGKATKAN KUALITAS HIDUP SOSIAL HUMANIORA PASIEN MIGREN Amin Samiasih; Tri Hartiti
Jurnal Keperawatan Medikal Bedah Vol 1, No 2 (2013): Jurnal Keperawatan Medikal Bedah
Publisher : Jurnal Keperawatan Medikal Bedah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (278.782 KB)

Abstract

Migren kejadiannya mulai meningkat. Kejadian terbanyak pada perempuan usia 35-45 tahun. Keadaan migren sangat mengganggu belajar, bekerja dan aktifitas sehari-hari, sehingga menurunkan kualitas hidup pasien. Bekam basah adalah teknik pengobatan komplementer, telah menurunkan nyeri pada 66% pasien nyeri kepala. Tujuan penelitian  untuk mengetahui pengaruh bekam basah terhadap kualitas hidup pasien migren. Metode penelitian adalah   quasi eksperimen, disain   one group pre test and post test design. Tempat penelitian adalah klinik bekam sinergi di wilayah Semarang teknik pengambilan sampel consecutive sampling, Hasil: Rata-rata gangguan ADL pasien Migren sebelum dilakukan bekam 73.40, termasuk Migren berdampak parah pada ADL. Hal ini menunjukkan kualitas hidup sosial humaniora buruk. Rata-rata gangguan  ADL pasien  Migren  1 minggu setelah  dilakukan bekam 52.67, termasuk Migren berdampak ringan pada ADL. Hal ini menunjukkan kualitas hidup sosial humaniora sedang. Simpulan penelitian ini ada pengaruh bekam basah terhadap kualitas hidup sosial humaniora pasien migren nilai p 0.000.
TERAPI RELAKSASI TERHADAP NYERI DISMENORE PADA MAHASISWI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG ERNAWATI -; TRI HARTITI; IDRIS HADI
PROSIDING SEMINAR NASIONAL & INTERNASIONAL 2010: Bio Molekuler, Analis Kesehatan, Keperawatan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (82.318 KB)

Abstract

Nyeri pada saat menstruasi atau  haid sering dikeluhkan  seorang wanita sebagai sensasi tidak nyaman, bahkan karena timbulnya nyeri tersebut dapat mengganggu aktivitas dan memaksa penderita untuk istrahat dan meninggalkan pekerjaan atau aktivitas rutinnya selama beberapa jam atau beberapa hari. Puncak insiden dismenore primer terjadi pada akhir masa remaja (adolescence) dan di awal usia 20, insiden dismenore pada remaja (adolescence) dilaporkan sekitar 92%. Rasa ketidaknyamanan jika tidak diatasi akan mempengaruhi fungsi mental dan fisik individu sehingga mendesak untuk segera mengambil tindakan/terapi secara farmakologis atau non farmakologis. Dalam lingkup keperawatan dikembangkan terapi non farmakologis sebagai tindakan mandiri perawat. Penelitian ini untuk menjelaskan   perbedaan derajat nyeri dismenore sebelum dengan sesudah dilakukan terapi relaksasi pada mahasiswi keperawatan Universitas Muhammadiyah Semarang. Penelitian ini menggunakan Quasi eksperimental dengan rancangan Non Equivalent Control Group Design. Pengambilan subyek dilakukan berdasarkan Proporsional Random Sampling dan  yang memenuhi syarat inklusi yaitu sebanyak  50 orang . Usia responden berkisar antara 17 – 28 tahun, sebelum dilakukan terapi relaksasi nafas dalam mengalami  nyeri sedang sebanyak 31 orang (62,0%) dan sesudah dilakukan teknik relaksasi sebagian besar kategori nyeri ringan sebanyak 35 orang (70,0%). dengan uji Wilcoxon diketahui nilai significant difference p = 0,000, <  (0,05). Sehingga ada perbedaan yang bermakna antara nyeri dismenore sebelum dan sesudah dilakukan teknik relaksasi nafas dalam  pada mahasiswi  S-1 Keperawatan UNIMUS dan ada pengaruh teknik relaksasi nafas dalam relaksasi dengan nyeri dismenore.Kata Kunci : Tehnik relaksasi nafas dalam, dismenore
PROGRAM ORIENTASI DAN KARAKTERISTIK DENGAN KINERJA PERAWAT PELAKSANA DI RS ISLAM ROEMANI PKU MUHAMMADIYAH SEMARANG Tri Hartiti
PROSIDING SEMINAR NASIONAL & INTERNASIONAL 2012: SEMINAR NASIONAL HASIL PENELITIAN 2012
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keberhasilan dari kerjasama sebagai interaksi social untuk mencapai tujun bersama dengan sumberdaya manumur yang mempunyai kinerja positif akan berlangsung sebagai kegiatan yang produktif,sebaliknya akan menjadi tidak produktif apabila menghadapi perilaku manajemen sumber dayamanumur yang mengabaikan nilai-nilai kemanumuran, salah satu upaya kegiatan manajemen SumberDaya manumur yang bertujuan untuk menghilangkan atau menghambat usaha mendayagunakankemampuan tenaga kerja secara optimal dalam memberikan kontribusi bagi pencapaian tujuanorganisasi dapat dilaksanakan melalui program orientasi.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan program orientasi dengan kinerja perawatpelaksana di RS Roemani PKU Muhammadiyah Semarang, dengan populasi semua perawatpelaksana yang telah mengikuti program orientasi dalam kurun waktu 1 tahun, dan sampel yangmemenuhi kriteria sebanyak 53 orangMetode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian observasional, yaitudeskriptif analitik dengan pendekatan crossectionalHasil analisis bivariat dengan menggunakan uji korelasi pearson didapatkan bahwa pendidikan (p=0,005 dan r -0,266), status perkawinan (p= 0,004dan r -0,301), isi program orientasi (p= 0,005 dan r0,377), supervisi pada program orientasi (p= 0,001 dan r 0,438), tim pelatih pada program orientasi(p= 0,005 dan r 0,407), yang berarti terdapat hubungan secara bermakna antara pendidikan, statusperkawinan, dengan kinerja perawat pelaksana yang mengikuti program orientasi, terdapat hubunganyang bermakna antara isi program orientasi, supervisi pada program orientasi, tim pelatih padaprogram orientasi dengan kinerja perawat pelaksana dan secara keseluruhan terdapat hubungan antaraprogram orientasi dengan kinerja perawat pelaksana dengan p= 0,008 dan r 0,367.Hasil analisis multivariate dengan menggunakan metode backward regressi linier untuk menganalisishubungan antar predictor program orientasi dengan kinerja perawat pelaksana didapatkan hasil bahwasupervisi pada program orientasi dan status perkawinan didapatkan nilai R² = 0,501 p = 0,001, yangberarti 50,1% dari variasi kinerja perawat pelaksana dapat dijelaskan oleh supervisi pada programorientasi dan status perkawinan dengan persamaan regressi adalah : kinerja perawat pelaksana =54,058 + 0,341 (supervisi) + 0,262 (status perkawinan) yang berarti jika terjadi kenaikan 1 unit padasupervisi program orientasi akan meningkatkan kinerja perawat sebesar 0.342 point setelah dikontrololeh status perkawinan. Dan jika terjadi kenaikan 1 unit perawat yang tidak kawin maka akanmeningkatkan 0,417 point kinerja setelah dikontrol oleh supervisi.
PENINGKATAN KINERJA SUB RECIPIENT TB AISYIYAH MELALUI MANAJEMEN GAYA KEPEMIMPINAN DAN ETOS KERJA Tri hartiti; Amin Samiasih
PROSIDING SEMINAR NASIONAL & INTERNASIONAL 2014: PROSIDING SEMINAR NASIONAL HASIL - HASIL PENELITIAN & PENGABDIAN
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (37.451 KB)

Abstract

Manajemen dan Kepemimpinan yang baik diharapkan akan meningkatkan kinerja pegawaiseperti yang diharapkan. Faktor Manajemen kepemimpinan merupakan peran yang sangatpenting dalam memainkan keseluruhan upaya meningkatkan kinerja. Manajemen TB CareAisyiyah telah berhasil meraih Rating yang tertinggi A-1 yang dicapai pada tahun 2012, ratingtersebut diperoleh karena adanya ketepatan pelaporan kegiatan, ketepatan penyerapan anggaranper kuartal, dan pencapaian suspek TB. Hasil kinerja organisasi dan adanya etos kerjaditunjukkan dengan jumlah kader aktif, jumlah cakupan Suspek, perluasan wilayah kerja sertaangka kesembuhan dari pasien yang berobat yang melebihi target ngka kesembuhan di JawaTengah. Metode penelitian ini adalah mixed method dengan  desain kualitatif dan kuantitatif.Sampel yang digunakan sebanyak 103 orang  kader dengan teknik pengambilan concecutivesampling dan 18  orang  tim pengelola SR yang ada di wilayah Semarang, Demak, Kendal,Tegal, maupun Kebumen. Tim pengelola TB Care Aisyiyah jawa Tengah menerapkan fungsi manajemen yang paling baik adalah perencanaan, dan evaluasi, kurang dirasakan pada fungsipengorganisasian dan penggerakan. Gaya kepemimpinan yang dominant diterapkan olehpengelola program menurut responden terbanyak adalah gaya kepemimpinan task oriented32%,birokratik 24,3%,nurturant 24,3%, partisipatif 19,4%, etos kerja yang diterapkan olehpengelola program baik sebesar 69,9%, cukup 30,1% Kinerja yang telah diterapkan baik sebesar52,4%, dan cukup 47,6% hubungan antara gaya kepemimpinan dengan etos kerjanya didapatkanp= 0,126, hubungan gaya kepemimpinan dengan kinerja dengan p=0,333, hubungan antara etoskerja dengan kinerja dengan p= 0,001.fungsi manajemen sudah dilaksanakan meskipun tidakkeseluruhan baik, Gaya kepemimpinan yang dominan diterapkan oleh pengelola programterbanyak adalah task oriented, etos kerjanya baik, kinerjanya baik. Ada hubungan antara etoskerja dengan kinerja, tidak ada hubungan antara gaya kepemimpinan dengan etos kerja,dan tidak ada hubungan antara gaya kepemimpinan dengan kinerja Kata kunci: Manajemen, , Etos, Kinerja,
TINGKAT NYERI PERSALINAN MELALUI TERAPI ACUPRESSURE METACARPAL DAN COUNTER-PRESSURE REGIOSAKRALIS IBU PERSALINAN KALA I Sri Rejeki; Tri Hartiti; Machmudah -
PROSIDING SEMINAR NASIONAL & INTERNASIONAL 2017: Prosiding Seminar Nasional Publikasi Hasil-Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (349.249 KB)

Abstract

Latar belekang: Sebagian besar (90%) proses persalinan disertai rasa nyeri. Hasil studi pada persalinan kala I  didapatkan bahwa 35% primipara melukiskan nyeri sangat hebat, 37% mengalami nyeri hebat dan 28% mengalami nyeri sedang. Nyeri persalinan membutuhkan metode penanganan yang baik dan tidak menimbulkan komplikasi yang dapat menggangu proses persalinan. Metode Counter Pressure dan Acupressure merupakan alternative yang dapat mengurangi nyeri persalinan.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat nyeri pada ibu persalinan kala I, sebelum dan setelah dilakukan tindakan Counter Pressure regio sakralis dan Acupressure metacarpal. Metode penelitian: Coasy experimental design  dengan dua kelompok perlakuan  yaitu  kelompok counter pressure dan acupressure. Sampel dalam penelitian ini adalah ibu dalam proses persalinan kala I yangmemenuhi criteria inklusif yang diambil secara accidental sampling. Hasil penelitian : Sebelum dilakukan counter pressure, nyeri yang dialami ibu primipara dikategorikan dalam nyeri berat sebanyak 93,3% dan nyeri sedang sebanyak 6,7% dan setelah dilakukan counterpressure menjadi nyeri sedang 86,7% dan nyeri ringan 13,3%. Sebelum dilakukan akupressure, nyeri yang dialami ibuprimipara dikategorikan dalam nyeri berat sebanyak 80% dan nyeri sedang sebanyak 20% dan setelah dilakukan akupresure menjadi nyeri sedang 86,7% dan masih tetap kategori nyeri berat 13,3%. Dari hasil uji statistik paired sample t-test dari masing-masing tindakan diperoleh nilai signifikansi < 0,05, Kesimpulan: Terdapat perbedaan penurunan tingkat nyeri ibu persalinan kala I fase aktif dengan metode  counter pressure (2,67) pada regiosakralis dan accupresure (1,93) pada metacarpal. Hasil analisa T-test didapatkan nilai 2,955 dan signifikansi sebesar 0,010(p<0,05).
Hubungan Pendidikan Berkelanjutan dan Pelatihan Kompetensi dengan Kinerja Perawat di Ruang Model Praktik Keperawatan Profesional Siswanto; Tri Hartiti; Agus Santoso
Jurnal Keperawatan Notokusumo Vol. 3 No. 1 (2015): Jurnal Keperawatan Notokusumo
Publisher : LPPM STIKES NOTOKUSUMO YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (389.092 KB)

Abstract

Introduction: The professionalism of nurse can be performed by increasing the advanced education and competence training. The quality is needed for increasing their job. The phenomenon in the practice model’s room of professional nursing, the ability of advanced education and nursing competence training has not optimum yet for realization. The purpose of this research is to know the relationship between advanced education and competence training with the nurse ability in the practice model’s room of professional nursing in region hospital of Temanggung regency. Methodology: This is a quantitative research with population that used is the nurse in the practice model’s room professional nursing in region hospital of Temanggung regency with the amount sample one hundred and twenty four respondences by purposive sampling in nine rooms. The taken data is done during ten days (started from April the sixteenth until April th twenty sixth two thousand and fourteen). The instrument that is used Ability Questioner which is modified by researcher. Product: The research product is analysied with Chi Square test and regresi logistic. At bivariat analysis, there are relationship between advanced education with ability (p=0,000), there are not competence training’s relationship to the ability (p=0,056). At multivariat analysis the advanced education’s relationship (0,000), the competence training’s relationship (0,999). Conclusion: There are relationships between advanced education with nursing ability, there are not relationships competence training to the ability, there are not together’s relationship and the strongest relationship is at advanced education variable. The suggestion for the nurse is they should has some motivations to increase their ability through advanced education and competence training.
Nilai Profesional Perawat Pada Mahasiswa Profesi Ners Universitas Muhammadiyah Semarang Tri Hartiti; Muhammad Zainova NH
Prosiding Seminar Nasional Unimus Vol 1 (2018): Hilirisasi & Komersialisasi Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat untuk Indonesia
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang : Profesionalisasi keperawatan merupakan proses dinamis dimana profesi keperawatan yang telah terbentuk mengalami perubahan dan perkembangan karakteristik sesuai dengan tuntutan profesi dankebutuhan masyarakat. Instrumen yang dapat digunakan untuk mengukur nilai profesional seorang perawat atau mahasiswa perawat, yakni Nurses Professional Values Sclae-Revised (NPVS-R). Instrumen ini disusun dan dikembangkan sedemikian rupa, sehingga tersusunlah 28 pernyataan positif dengan skala likert untuk faktor analisis yang merupakan turunan dari kode etik keperawatan yakni caring, avtivism, trust, profesionalism, dan justice mengukur nilai profesional keperawatan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui nilai profesional perawat pada Mahasiswa Profesi Ners Universitas Muhammadiyah Semarang. Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik deskriptif kuantitatif dengan Metode observasional dengan populasi adalah semua MahasiswaProfesi Ners Universitas Muhammadiyah Semarang kelas khusus sebanyak 47 mahasiswa, dengan teknik sampling total sampling. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar responden mempunyai nilai caring baiksebanyak 25 responden (53,2%), sebagian besar respon mempunyai nilai activism baik sebanyak 27 responden (57,4%), sebagian besar responden mempunyai nilai profesionalism baik sebanyak 26 responden (55,3%).
Penerapan Pemakaian Spalk Bermotif Pada Anak Saat Pemasangan Infus Wahyu Tri Fibrianingrum; Mariyam Mariyam; Tri Hartiti; Dera Alfiyanti
Prosiding Seminar Nasional Unimus Vol 5 (2022): Inovasi Riset dan Pengabdian Masyarakat Guna Menunjang Pencapaian Sustainable Developm
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hospitalisasi merupakan suatu kondisi krisis bagi setiap anak yang dirawat di rumah sakit. Pemasangan infus merupakan prosedur yang paling banyak dilakukan di rumah sakit. Pemasangan infus yang didapat anak pada saat masuk rumah sakit menimbulkan trauma berkepanjangan, menimbulkan rasa tidak nyaman, ketakutan dan kecemasan. Tindakan keperawatan  untuk mengatasi memburuknya tingkat kecemasan pada anak saat pemasangan infus salah satunya dengan distraksi. Penggunaan spalk masih efektif pada pasien anak dengan modifikasi menambahkangambar tokoh,karakter dan motif berwarna yang menarik pada spalk dapat menambah ketertarikan pada anak yang cemas akibat terpasang infus. Tujuan studi kasus ini adalah melakukan penerapan pemakaian spalk bermotif  pada anak saat pemasangan infus di Ruang IGD.  Pendekatan studi kasus ini adalah deskriptif. Studi kasus ini memberikan asuhan keperawatan anak di Ruang IGD pada saat pemasangan infus. Hasil studi kasus menunjukan bahwa tingkat kecemasan anak usia pra sekolahpada saat pemasangan infus menggunakan spalk bermotif di Ruang IGD RSUD dr. Gondo Suwarno Ungaran menunjukan tingkat kecemasan ringan dengan skor 3. Spalk bermotif berpengaruh terhadap tingkat kecemasan pada anak-anak pada saat pemasangan infus.  Kata Kunci : Spalk bermotif, kecemasan, pemasangan infus