Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

HUBUNGAN BOBOT BADAN INDUKAN DOMBA GARUT DAN BOBOT BADAN PEJANTAN DORPER FULL BLOOD TERHADAP BOBOT BADAN DOMBA F1 SAPIH DI PT AYODHYA AGRO ABADI Mumtaz, Abdul Karim; Haryoko, Imbang; Hidayat, Nunung Noor
ANGON: Journal of Animal Science and Technology Vol 6 No 2 (2024): JURNAL ANGON
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.angon.2024.6.2.p134-140

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki berbagai aspek yang mempengaruhi pertumbuhan bobot domba F1 sapih dan potensi peningkatan produktivitas. Bobot badan dapat digunakan sebagai parameter produktivitas ternak yang dapat menjadi panduan dalam pemilihan bibit atau bakalan ternak. Selain itu, bobot badan juga dapat mempengaruhi nilai jual domba. Materi yang digunakan adalah domba indukan Garut sejumlah 30 ekor, domba pejantan Dorper Full Blood sejumlah 2 ekor dan domba peranakan F1 sapih sejumlah 30 ekor. Alat yang digunakan adalah timbangan digital dengan ketelitian dua desimal. Metode yang digunakan dengan regresi berganda yang sesuai untuk identifikasi korelasi dan signifikansi hubungan bobot badan indukan domba garut dan bobot badan pejantan dorper full blood terhadap bobot badan domba F1 sapih di PT Ayodhya Agro Abadi. Berdasarkan hasil penelitian menjelaskan Pemilihan bibit dengan keturunan unggul sangat mempengaruhi kualitas keturunan selanjutnya. Peternak patut mengetahui informasi lengkap tentang garis keturunan, dan pengetahuan mendalam tentang karakteristik genetik yang diinginkan. Pemilihan bibit yang baik dilakukan berdasarkan bobot badan, kemampuan produksi, penampilan fisik, dan kesehatan hewan. Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa hasil regresi linier berganda menunjukkan bahwa nilai R square menunjukkan bahwa variabel X1 dan X2/D dapat menjelaskan variabel Y sebesar 30,6% sedangkan 69,4 % dijelaskan oleh faktor lain.
PENGARUH PENGGUNAAN COMPLETE RUMEN MODIFIER DALAM PAKAN YANG DISUSUN BERDASARKAN INDEKS SINKRONISASI PROTEIN ENERGI TERHADAP KONSUMSI DAN KECERNAAN BAHAN KERING PAKAN DOMBA Khasan, Khasan; Suhartati, Fransisca Maria; Haryoko, Imbang
ANGON: Journal of Animal Science and Technology Vol 6 No 2 (2024): JURNAL ANGON
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengkaji pengaruh interaksi antara penggunaan Complete Rumen Modifier(CRM) dalam pakan yang disusun berdasarkan Indeks Sinkronisasi Protein Energi (ISPE) terhadap konsumsi dan kecernaan bahan kering pakan domba. Penelitian ini sudah dilaksanakan selama 4 bulan yang dimulai dari bulan Mei sampai bulan September 2023. Metode penelitian yang digunakan yaitu eksperimental menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola faktorial 2x2 dengan menggunakan bobot badan domba sebagai kelompok dan pengulangan sebanyak 5 kali. Perlakuan yang diberikan ada 4, yaitu P1 = Pakan tanpa penggunaan CRM dengan Indeks Sinkronisasi Protein Energi (SPE) 0,6, P2 = Pakan dengan penggunaan CRM 1% dari BK pakan dan Indeks Sinkronisasi Protein Energi (ISPE) 0,6, P3 = Pakan tanpa penggunaan CRM dengan Indeks Sinkronisasi Protein Energi (ISPE) 0,7, dan P4 = Pakan dengan penggunaan 1% CRM dari BK pakan dengan Indeks Sinkronisasi Protein Energi (ISPE) 0,7. Variabel yang diukur dalam penelitian ini adalah konsumsi dan kecernaan bahan kering pakan domba. Data yang diperoleh dianalisis dengan ANAVA kemudian diuji lanjut menggunakan uji Duncan's Multiple Range Test (DMRT). Berdasarkan hasil perhitungan dapat disimpulkan bahwa pakan yang menggunakan CRM 1% dan disusun berdasarkan indeks SPE 0,7 merupakan pakan terbaik ditinjau berdasarkan konsumsi dan kecernaan bahan kering pakan domba.
HUBUNGAN UMUR DAN PENDIDIKAN DENGAN TAHAPAN ADOPSI INOVASI INSEMINASI BUATAN PADA PETERNAK SAPI POTONG DI DAERAH URUT SEWU KABUPATEN KEBUMEN Cahyani, Citra; Muatip, Krismiwati; Haryoko, Imbang
ANGON: Journal of Animal Science and Technology Vol 6 No 3 (2024): JURNAL ANGON
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian dengan judul “Hubungan Umur dan Pendidikan dengan Tahapan Adopsi Inovasi Inseminasi Buatan pada Peternak Sapi Potong di Daerah Urut Sewu Kabupaten Kebumen” ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana tahapan adopsi inovasi Inseminasi buatan yang ada pada peternak sapi potong dan menganalisis hubungan umur dan pendidikan dengan tahapan adopsi inovasi inseminasi buatan pada peternak sapi potong. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei, penetapan sampel wilayah dilakukan secara purposive sampling yaitu Kecamatan Klirong, Buluspesantren dan Mirit yang memiliki populasi ternak sapi cukup tinggi. Penetapan jumlah responden menggunakan rumus slovin dengan margin of error 10%. Pemilihan responden dilakukan secara random sampling sebanyak 90 peternak. Metode analisis yang digunakan yaitu analisis deskriptif dan analisis korelasi Rank Spearman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa umur peternak sapi di Daerah Urut Sewu sebagian besar termasuk dalam umur produktif yaitu 15-60 tahun dengan persentase 92,22% dan pendidikan yang bervariasi yaitu dari SD hingga SMA. Peternak di Daerah Urut Sewu sudah sadar adanya teknologi inseminasi buatan tetapi baru 33,33% peternak yang sudah mengadopsi inovasi inseminasi buatan. Hasil analisis Rank Spearman menunjukkan umur dan pendidikan peternak tidak berhubungan dengan tahapan adopsi inovasi IB
Evaluasi Morfometrik dan Bobot Badan Sapi Bali di Loka Pengujian Standar Instrumen Ruminansia Besar Nasihin, Ahmad; Susanto, Agus; Haryoko, Imbang
Jurnal Peternakan Vol 22, No 2 (2025): September 2025
Publisher : State Islamic University of Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/jupet.v22i2.36223

Abstract

ABSTRAK. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kesesuaian karakteristik morfometrik dan bobot badan sapi Bali di Loka Pengujian Standar Instrumen Ruminansia Besar berdasarkan persyaratan minimum kuantitatif yang ditetapkan. Sebanyak 30 ekor sapi Bali, terdiri dari 15 jantan dan 15 betina berumur 1-3 tahun, digunakan sebagai sampel. Variabel yang diukur meliputi tinggi pundak, panjang badan, lingkar dada, dan bobot badan, yang kemudian distandardisasi ke umur 2 tahun menggunakan faktor koreksi umur. Analisis data dilakukan secara deskriptif dan diuji dengan one sample t-test satu arah terhadap SNI 7651-4:2020 dan Keputusan Menteri Pertanian No. 325/Kpts/OT.140/1/2010. Pengujian kesesuaian terhadap SNI dilakukan secara bertahap untuk kelas III, II, dan I. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata tinggi pundak, panjang badan, lingkar dada, dan bobot badan sapi Bali jantan berturut-turut adalah 114,85±9,58 cm; 119,67±13,7 cm; 158,98±15,89 cm; dan 263,83±37,65 kg. Sementara pada sapi betina, nilai rata-ratanya adalah 116,27±7,21 cm; 128,61±14,61 cm; 158±11,24 cm; dan 228,23±29,02 kg. Tinggi pundak dan lingkar dada sapi jantan belum memenuhi standar minimum SNI, sedangkan panjang badan telah melampaui standar SNI Kelas III. Di sisi lain, sapi betina secara signifikan (P<0,01) telah melampaui standar minimum SNI Kelas I untuk tinggi pundak, panjang badan, dan lingkar dada. Bobot badan kedua jenis kelamin juga telah melampaui persyaratan SNI dan Keputusan Menteri Pertanian (P<0,01). Secara keseluruhan, sapi betina menunjukkan performa yang lebih baik sehingga dapat dijadikan bibit unggul.Kata kunci: Sapi Bali, ukuran linier tubuh, bobot badan, pengujian SNI Evaluation of Morphometric Measurements and Body Weight of Bali Cattle at The Large Ruminant Instrument Standard Testing CenterABSTRACT. This research was conducted to evaluate the suitability of morphometric characteristics and body weight of Bali cattle at the Large Ruminant Instrument Standard Testing Center based on the minimum quantitative requirements for Bali cattle. A total of 30 Bali cattle, consisting of 15 males and 15 females aged 1-3 years, were used as samples. The variables measured included wither height, body length, chest girth, and body weight, which were then standardized to 2 years of age using age correction factors. Data analysis was performed descriptively and tested using a one-tailed one-sample t-test against SNI 7651-4:2020 and the Minister of Agriculture Decree No. 325/Kpts/OT.140/1/2010. Compliance testing with SNI was conducted in stages for Class III, II, and I. The results showed that the average wither height, body length, chest girth, and body weight of male Bali cattle were 114.85±9.58 cm, 119.67±13.7 cm, 158.98±15.89 cm, and 263.83±37.65 kg, respectively. Meanwhile, for female Bali cattle, the average values were 116.27±7.21 cm, 128.61±14.61 cm, 158±11.24 cm, and 228,23±29,02 kg. The wither height and chest girth of male cattle did not meet the minimum SNI standards, while body length exceeded the Class III SNI standard. On the other hand, female cattle significantly (P<0.01) exceeded the minimum SNI Class I standards for wither height, body length, and chest girth. The body weight of both sexes also exceeded the requirements set by SNI and the Minister of Agriculture (P<0.01). Overall, the female cattle showed better performance and therefore can be considered as superior breeding stock.