p-Index From 2020 - 2025
9.241
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Al-Ulum EQUILIBRIUM Substantia: Jurnal Ilmu-Ilmu Ushuluddin Religio : Jurnal Studi Agama-agama Al-Ihkam: Jurnal Hukum dan Pranata Sosial Tanzil: Jurnal Studi Al-Quran MIQOT: Jurnal Ilmu-ilmu Keislaman Profetika AL QUDS : Jurnal Studi Alquran dan Hadis Al-Wijdan : Journal of Islamic Education Studies Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia Wahana Islamika: Jurnal Studi Keislaman Jurnal Studi Al-Qur'an Jurnal At-Tibyan: Jurnal Ilmu Alqur’an dan Tafsir Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam An Nabighoh Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Bahasa Arab Istawa: Jurnal Pendidikan Islam Jurnal Studi Ilmu-ilmu Al-Qur'an dan Hadis Al - Tadabbur: Jurnal Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir Al Furqan: Jurnal Ilmu Al Quran dan Tafsir EL-AFKAR : Jurnal Pemikiran Keislaman dan Tafsir Hadis Jurnal Ulunnuha Rayah Al Islam : Jurnal Ilmu Islam Mutawatir : Jurnal Keilmuan Tafsir Hadith JOURNAL OF INDONESIAN COMPARATIVE OF SYARIAH LAW Al-Majaalis : Jurnal Dirasat Islamiyah Budapest International Research and Critics Institute-Journal (BIRCI-Journal): Humanities and Social Sciences Ulumuna AL-AF'IDAH: Jurnal Pendidikan Bahasa Arab dan Pengajarannya Tatsqifiy: Jurnal Pendidikan Bahasa Arab El-Waroqoh : Jurnal Ushuluddin dan Filsafat Ukazh : Journal of Arabic Studies Fikrah: Jurnal Ilmu Aqidah dan Studi Keagamaan Al-Manahij : Jurnal Kajian Hukum Islam Tarling : Journal of Language Education ELOQUENCE: Journal of Foreign Language Wahana Islamika: Jurnal Studi Keislaman International Journal of Halal System and Sustainability El-Waroqoh : Jurnal Ushuluddin Dan Filsafat MANUSKRIPTA Al-A'raf: Jurnal Pemikiran Islam dan Filsafat ATHLA: Journal of Arabic Teaching, Linguistic, And Literature EL-HAYAH
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Substantia: Jurnal Ilmu-Ilmu Ushuluddin

Reinterpretasi Makna "Idribuhunna" dalam QS. An-nisa Ayat 34: Analisis Tafsir Al-Jailani dari Perspektif Teori Double Movement Muhammad Imam Syafi'i; Moh. Abdul Kholiq Hasan
Substantia: Jurnal Ilmu-Ilmu Ushuluddin Vol 25, No 1 (2023)
Publisher : Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Ar-raniry Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/substantia.v25i1.17502

Abstract

This study aims to reinterpret the meaning of "idribuhunna" in Al-Jailani's interpretation of verse 34 of Surah An-Nisa and then provide provisions and limitations on hitting a disobedient wife. This research uses a literature review method, with the primary source being Al-Jailani's Tafsir, and then uses Fazlur Rahman's Double Movement Hermeneutics Theory to reinterpret the meaning of "idribuhunna." This study shows that the moral idea behind Surah An-Nisa verse 34 is to provide education and teaching to a disobedient wife so that she does not act disobediently again, not to hurt or punish her. Al-Jailani's interpretation seems to legitimize the action of hitting a disobedient wife without providing clear provisions and limitations, which is not in line with the moral idea contained in Surah An-Nisa verse 34. Therefore, the most relevant meaning of the word "idribuhunna" is a symbolic gesture without direct hitting. If hitting is really necessary, then it must adhere to the provisions and limitations, namely, it must not cause pain, injury, or broken bones; hit the face area; repeat hitting in the same place; and using a whip or stick is prohibited. Although hitting a wife is allowed, scholars agree that leaving is preferable.Abstrak: Kajian ini bertujuan untuk melakukan reinterpretasi makna “idribuhunna” dalam penafsiran Al-Jailani pada penggalan ayat QS. An-Nisa’ ayat 34, kemudian memberikan ketentuan dan batasan dalam memukul istri yang nusyuz. Penelitian ini menggunakan metode kepustakaan dengan sumber primernya adalah kitab Tafsir Al-Jailani, kemudian menggunakan pendekatan teori hermeneutika Double Movement milik Fazlur Rahman dalam melakukan reinterpretasi makna “idribuhunna”. Kajian ini menunjukkan bahwa ide moral dari QS. An-Nisa’ ayat 34 adalah untuk memberikan pendidikan dan pengajaran kepada istri yang nusyuz agar tidak berbuat nusyuz lagi, bukan menyakiti dan menyiksanya. Al-Jailani dalam tafsirnya terkesan melegitimasi tindakan pemukulan terhadap istri yang nusyuz tanpa memberikan ketentuan dan batasan yang jelas, sehingga hal ini tidak sejalan dengan ide moral yang terkandung dalam QS An-Nisa ayat 34 tersebut. Maka makna dari kata “idribuhunna” yang paling relevan adalah isyarat tangan saja tanpa memukul secara langsung. Jika memukul memang benar-benar diperlukan, maka harus memperhatikan ketentuan dan batasan yaitu tidak boleh menyakitkan, tidak menyebabkan luka, tidak sampai mematahkan tulang, tidak memukul pada daerah wajah, tidak boleh mengulangi pukulan di tempat yang sama, dan dilarang menggunakan cambuk atau tongkat. Meskipun tindakan memukul istri ini dibolehkan, para ulama sepakat bahwa meninggalkan cara ini lebih utama.
Co-Authors Abdullah Muhammad Yahya Abdurrohim Abdurrohim Abdurrohim Abdurrohim, Abdurrohim Abdurrohim, Ali Aidah Novianti Putri Aisha Bahaaeldin Eprahim Ali Aisyah Nurhayati Aisyah Nurhayati Al-Hazmi Wibowo, Moh. Milzam Ali Abdurrohim Ami Bintu Sukardi Hasan Amru Saputra Andri Nirwana AN Ari Anshori Ari Anshori, Ari Ari Hikmawati Ari Hikmawati Askha, Milati Awaliah, Sayidatun Wihardina Ayatullah Kutub Hardew Az Zahra, Fatimah Bunga Syalsabilla Daroini, Hikmatul Jazila Dewi Umi Hanifah Dhestina Religion Mujahid Ervi Marafaniza Farkhan Farkhan Fatimah Ummi Fauziah Fauziah, Fatimah Ummi Febriyani, Aniroh Haeria, Wa Ode Hafida Hafidah Haris, Siti Atikah Harjanti, Chikmatul Aprilia Hasan Kapawi Hastuti, Qona?ah Dwi Hidayati, Siti Desi Hikmatul Jazila Daroini Hikmawati, Ari Ibrahim, Rosmala Ihsan Irfandi Iin Emy Prastiwi, Iin Emy Ikhsan, Sarapuddin Imam Makruf Imron Rosadi Imron Rosyadi Imron Rosyadi Imron Rosyadi Imron Rosyadi Intiha Bima Tafriha Iskandar Dzulkarnain Islam, Saiful Ismail Yahya Kamila Adnani Kapawi, Hasan Mar'ati Sholihah Marafaniza, Ervi Marinda Noviani Masri, Muh. Miswal Moh. Mahbub Mufidah, Khodijah Muh Nashiruddin Muhammad Imam Syafi'i Muhammad Nanang Qosim Muhammad Parwoko Mujadilah, Saufa Mukhtar Arifin Muslimin, Suharmin Mustofa, Achmad Muthoifin Nabil, Ubaidillah Nur Aini Khasanah, Isna Nur Sahid Nurul izzah amir Qona’ah Dwi Hastuti Rahmat Hidayat Rahmawati, Sugma Salsabila, Laily Sayidatun Wihardina Awaliah Sayuti, Muhammad Sholihah, ‘Amilatu Sri Reski Wahyuni Nur Sudarno Shobron Sudarno Shobron Sudarno Shobron, Sudarno Syamsul Hidayat SYAMSUL HIDAYAT Tegar Khoirul Azmi Triono, Dwi Condro Triyono Triyono Triyono Triyono Ummu Hanifah Uswatun Hasanah Veithzal Rivai Zainal Yubas Muhammad Ilham Zaenal Muttaqin ‘Amilatu Sholihah