Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search
Journal : Focus : Jurnal Pekerjaan Sosial

PENTINGNYA TINGKAT KOHESIVITAS TERHADAP KINERJA KELOMPOK FORUM KOMUNIKASI MAHASISWA KESEJAHTERAAN SOSIAL REGIONAL JAWA BARAT Rezkia Maghriby Yoandra; Zahra Anindya Putri; Fauziah Hanum; Sahadi Humaedi
Focus : Jurnal Pekerjaan Sosial Vol 5, No 1 (2022): Focus: Jurnal Pekerjaan Sosial Juli 2022
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/focus.v5i1.40390

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui betapa pentingnya kohesivitas yang dimiliki oleh anggota yang ada kelompok, sekaligus mengetahui bagaimana cara membangun kohesivitas dalam kelompok khususnya di Forkomkasi Jabar. Diketahui bahwa setiap anggota di dalamnya berusaha untuk dapat menjaga hubungannya dengan anggota lain yang berasal dari kampus yang berbeda. Sesuai dengan tujuan yang dimiliki oleh kelompok Forkomkasi Jabar yaitu terjalinnya hubungan baik antara seluruh mahasiswa jurusan Kesejahteraan Sosial yang ada di Jawa Barat. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik wawancara dalam mengumpulkan data yang diperlukan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa betapa pentingnya tingkat kohesivitas yang dimiliki oleh setiap kelompok. Kohesi kelompok mengacu pada sejauh mana anggota kelompok berhubungan satu sama lain dan merasa menjadi bagian dari kelompoknya. Kelompok dengan kohesi yang  tinggi akan menarik setiap anggota kelompok untuk dapat berkumpul. Sedangkan kelompok dengan tingkat kohesi yang rendah tidak akan dapat menarik satu sama lain. Dengan demikian, tingkat kohesivitas dapat mempengaruhi kinerja setiap anggota dalam kelompok. Pengurus dari Forkomkasi Jabar pun berpendapat bahwa penting bagi mereka untuk meningkatkan kohesivitas kelompok agar masing-masing dari mereka dapat memberikan kinerja sebaik mungkin dan tentunya secara maksimal.
PENGEMBANGAN DESA WISATA MELALUI PENERAPAN COMMUNITY DEVELOPMENT DALAM UPAYA PENINGKATAN EKONOMI LOKAL Mirajani, Inara; Aritonang, Johan Immanuel; Damayanty, Siska; Humaedi, Sahadi; Darwis, Rudi S.; Hidayat, Eva Nuriyah; Raharjo, Santoso Tri; Santoso, Meilanny Budiarti
Focus : Jurnal Pekerjaan Sosial Vol 6, No 2 (2023): Focus: Jurnal Pekerjaan Sosial Desember 2023
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/focus.v6i2.52787

Abstract

Desa wisata merupakan salah satu strategi pengembangan ekonomi lokal yang telah banyak diterapkan di berbagai negara. Pengembangan desa wisata tidak hanya melibatkan aspek pariwisata, tetapi juga perlu memperhatikan pemberdayaan masyarakat setempat. Metode yang digunakan dalam pengembangan desa wisata adalah community development, yang bertujuan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengembangan dan mengoptimalkan sumber daya lokal. Studi ini bertujuan untuk menganalisis konsep dan dampak penerapan community development dalam pengembangan desa wisata terhadap peningkatan ekonomi lokal. Melalui tinjauan literatur, studi ini akan menjelaskan prinsip-prinsip dasar community development, strategi implementasi, dan pendekatan yang digunakan dalam konteks pengembangan desa wisata. Hasil studi literatur menunjukkan bahwa penerapan community development dalam pengembangan desa wisata memiliki potensi besar dalam meningkatkan ekonomi lokal. Dengan melibatkan masyarakat setempat dalam proses pengambilan keputusan, pelatihan keterampilan, pengembangan usaha lokal, dan pemanfaatan sumber daya lokal, desa wisata dapat menjadi sumber pendapatan yang berkelanjutan bagi masyarakat setempat. Village tourism is one of the local economic development strategies that has been widely implemented in various countries. The development of tourist villages not only involves aspects of tourism, but also needs to pay attention to the empowerment of local communities. The method used in the development of tourist villages is community development, which aims to increase community participation in the development and optimize local resources. This study aims to analyze the concept and impact of the application of community development in the development of tourist villages on improving the local economy. Through a literature review, this study will explain the basic principles of community development, implementation strategies, and approaches used in the context of tourism village development. The results of the literature review show that the application of community development in the development of tourism villages has great potential in improving the local economy. By involving local communities in the decision-making process, skills training, local business development, and utilization of local resources, tourist villages can become a sustainable source of income for local communities.
PERSEPSI MASYARAKAT DALAM PEMBENTUKAN ORGANISASI LOKAL MITIGASI BENCANA DI DESA BANDORASAKULON KECAMATAN CILIMUS KABUPATEN KUNINGAN Safitri, Fani Wahyu; Gutama, Arie Surya; Humaedi, Sahadi
Focus : Jurnal Pekerjaan Sosial Vol 7, No 1 (2024): Focus: Jurnal Pekerjaan Sosial Juli 2024
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/focus.v7i1.53043

Abstract

Bencana memiliki konsekuensi yang merugikan bagi kehidupan manusia, mencakup kerugian materi, sosial, dan psikologis. Kondisi akibat bencana diperlukan adanya penanganan secara efektif, salah satunya dilakukan dalam level komunitas melalui pemanfaatan organisasi lokal sebagai sarana bagi masyarakat menyelesaikan masalah bersama. Penelitian ini berupaya menggambarkan persepsi masyarakat terhadap pembentukan organisasi lokal dalam mitigasi bencana Di Desa Bandorasakulon Kecamatan Cilimus Kabupaten Kuningan, salah satu contohnya adalah TBM Barata Daya dan KTH Bakti Mandiri II. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif deskriptif dengan teknik pengambilan data melalui kuesioner dan observasi lapangan. Sampel yang diambil  Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 50% responden memberikan tanggapan sangat setuju, 40% setuju dan 10% netral, sehingga sebagian besar masyarakat di Desa Bandorasakulon merasa penting dibentuknya suatu organisasi lokal yang bergerak dalam bidang mitigasi bencana. Maka dari itu, dapat disimpulkan bahwa masyarakat Desa Bandorasakulon memiliki kesadaran terkait lingkungan sekitarnya yang rawan terhadap bencana serta sebagai ciri masyarakat menginginkan adanya akses untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam penanggulangan bencana. Disasters have adverse consequences for human life, including material, social, and psychological matters. Conditions due to disasters require effective handling, one of which is carried out at the community level through the use of local organizations as a means for the community to solve problems together. This study seeks to describe community perceptions of the formation of local organizations in disaster mitigation in Bandorasakulon Village, Cilimus District, Kuningan Regency, one example is TBM Barata Daya and KTH Bakti Mandiri II. The approach used in this study is a descriptive quantitative approach with data collection techniques through questionnaires and field observations. The results showed that as many as 50% of respondents gave very agreeable responses, 40% agreed and 10% were neutral, so that most people in Bandorasakulon Village felt it was important to form a local organization engaged in disaster mitigation. Therefore, it can be concluded that the people of Bandorasakulon Village have awareness related to the surrounding environment that is prone to disasters and as a characteristic of the community wants access to improve their ability in disaster management.
PERAN COMMUNITY DEVELOPMENT WORKER DALAM PERLINDUNGAN BAGI ANAK-ANAK KORBAN BENCANA ALAM Wulandari, Arinda Putri; Aprilia, Marwah Dwita; Khofiffah, Fanesha; Humaedi, Sahadi; Darwis, Rudi S.; Apsari, Nurliana Cipta; Raharjo, Santoso Tri; Sulastri, Sri
Focus : Jurnal Pekerjaan Sosial Vol 6, No 2 (2023): Focus: Jurnal Pekerjaan Sosial Desember 2023
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/focus.v6i2.52790

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk mengidentifikasikan dan mendeskripsikan peran pekerja sosial sebagai community development workers dalam menangani anak-anak korban bencana alam. Pembahasan artikel ini diperoleh melalui studi literatur yang bersumber dari jurnal dan artikel di internet melalui google scholar untuk dijadikan rujukan sebagai dasar teori mengenai konsep community development workers, mengeksplorasi perlindungan sosial bagi anak-anak korban bencana dan menjabarkan peranan pekerja sosial dalam menangani masalah anak-anak korban bencana. Indonesia dengan posisinya yang rawan terhadap bencana alam menunjukkan pentingnya melakukan penanganan terhadap korban bencana terkhusus bagi kelompok-kelompok rentan seperti anak-anak. Hasil analisis yang penulis lakukan menunjukkan bahwa peranan CD Workers dalam penanganan masalah ini adalah sebagai facilitative roles, educational roles, representational roles dan technical roles. Peranan ini bertujuan untuk memberikan pelayanan sebagai bentuk perlindungan sosial bagi anak sehingga dapat membantu menyelesaikan permasalahan yang dialami. Dengan adanya peranan tersebut dapat memastikan segala kebutuhan yang diperlukan dan mengembalikan keberfungsian secara sosial bagi anak. This article aims to identify and describe the role of social workers as community development workers in dealing with child victims of natural disasters. The discussion of this article was obtained through a study of literature sourced from journals and articles on the internet through Google Scholar to be used as a reference as a theoretical basis regarding the concept of community development worker, exploration of social protection for child victims of disasters and describing the role of social workers in dealing with children's problems. disaster victims. Indonesia, which is prone to natural disasters, shows the importance of handling disaster victims, especially for vulnerable groups such as children. The results of the analysis conducted by the author show that the CD Worker's role in handling this problem is a facilitative role, an educational role, a representational role and a technical role. This role aims to provide services as a form of social protection for children so that they can help solve the problems they are experiencing. With this role, it can ensure all the needs needed and restore social functioning for children.
KEPUASAN PENGUNJUNG TERHADAP PENGELOLAAN WISATA KONSERVASI PENYU DI KAMPUNG GAG, KABUPATEN RAJA AMPAT Herdiana, Naufaldy Azzura; Humaedi, Sahadi
Focus : Jurnal Pekerjaan Sosial Vol 7, No 1 (2024): Focus: Jurnal Pekerjaan Sosial Juli 2024
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/focus.v7i1.53744

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kepuasan masyarakat terhadap pengelolaan wisata konservasi penyu di Kampung Gag, Kabupaten Raja Ampat. Penelitian ini merupakan evaluasi program pengembangan masyarakat menggunakan instrumen indeks kepuasan masyarakat. Kompetensi pengelola program pengembangan dan pemberdayaan masyarakat wisata konservasi penyu dinilai melalui empat indikator, yaitu kemampuan menyampaikan informasi secara jelas dan mudah dimengerti, inovasi/kebaruan yang dilakukan pengelola, kejelasan identitas pengelola, serta pemahaman pengunjung terhadap fungsi pengelola. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Hasilnya adalah masyarakat memiliki persepsi positif terhadap kompetensi pengelola program pengembangan dan pemberdayaan masyarakat wisata konservasi penyu. This study aims to determine public perception of the competence of turtle conservation tourism community development and empowerment program managers. This research is an evaluation of community development programs using the community satisfaction index instrument. The competence of turtle conservation tourism community development and empowerment program managers is assessed through four indicators, namely the ability to convey information clearly and easily understood, innovation/novelty carried out by the manager, clarity of the manager's identity, visitor's understanding of the manager's function. The research method used is a descriptive method with a quantitative approach. The result is that the community has a positive perception of the competence of turtle conservation tourism community development and empowerment program managers. 
KOMUNIKASI VERTIKAL DAN HORIZONTAL MASYARAKAT DALAM MITIGASI GEMPA BUMI DESA BANDORASAKULON, KECAMATAN CILIMUS, KABUPATEN KUNINGAN Adiningrat, Rahadean Karunia; Gutama, Arie Surya; Humaedi, Sahadi
Focus : Jurnal Pekerjaan Sosial Vol 7, No 2 (2024): Focus: Jurnal Pekerjaan Sosial Desember 2024
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/focus.v7i2.52931

Abstract

Adanya risiko gempa bumi di sekitar wilayah Gunung Ciremai dan sesar Baribis segmen Ciremai mengakibatkan Desa Bandorasakulon memiliki risiko terhadap bencana gempa bumi. Oleh karena itu, artikel ini membahas pentingnya komunikasi vertikal dan horizontal sebagai inti dari penyampaian informasi dan koordinasi antara masyarakat dengan pemerintah desa dalam mitigasi bencana gempa bumi di Desa Bandorasakulon. Metode dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif deskriptif yang menggunakan purposive sampling dengan jumlah 30 responden dari total 5 dusun berbentuk sajian data distribusi frekuensi jenis crosstabulation. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas tanggapan responden adalah sangat setuju bahwa terbukanya akses komunikasi vertikal dan horizontal adalah hal yang penting untuk dijaga oleh seluruh masyarakat di Desa Bandorasakulon. Simpulan dari penelitian ini adalah terbukanya komunikasi vertikal dan horizontal masyarakat dibutuhkan untuk dapat membantu dalam berbagi informasi terkait bencana di sekitar, menghubungkan desa dengan pihak luar sebagai sumber pendukung mitigasi bencana, dan menumbuhkan kewaspadaan masyarakat. Oleh sebab itu, diperlukan aktivitas diskusi secara rutin sebagai bentuk menjaga komunikasi vertikal dan horizontal antara pemerintah desa dengan masyarakat. The risk of earthquakes around the Mount Ciremai and Baribis fault segment of Ciremai resulted in Bandorasakulon Village having a high risk of earthquakes. Therefore, this article discusses the importance of vertical and horizontal communication as the core of information delivery and coordination between the community and the village government in mitigating earthquake disasters at Bandorasacillon Village. The method in this study is descriptive quantitative approach that uses purposive sampling with a total of 30 respondents from 5 hamlets in the form of crosstabulation type frequency distribution data. The results of the study showed that the majority  of respondents' responses strongly agreed that open access to vertical and horizontal communication is important to be maintained by all communities in Bandorasakulon Village. The conclusion of this study is that vertical and horizontal communication of the community can help in sharing information related to disasters, connecting villages with outside parties as a source of disaster mitigation support, and fostering community awareness. Therefore, regular discussion activities are needed as a form of maintaining vertical and horizontal communication between the village government and the community.
NILAI KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP KOMPETENSI PENGELOLA PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT WISATA KONSERVASI PENYU Herdiana, Naufaldy Azzura; Humaedi, Sahadi
Focus : Jurnal Pekerjaan Sosial Vol 7, No 2 (2024): Focus: Jurnal Pekerjaan Sosial Desember 2024
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/focus.v7i2.54381

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kepuasan masyarakat terhadap kompetensi pengelola program PPM wisata konservasi penyu. Program ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat tentang konservasi penyu sisik guna mengubah budaya konsumsi penyu. Evaluasi dilakukan dengan menggunakan instrumen Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM). Kompetensi pengelola program dinilai berdasarkan empat indikator utama: kemampuan menyampaikan informasi secara jelas, inovasi yang dilakukan, kejelasan identitas pengelola, dan pemahaman pengunjung tentang fungsi pengelola. Dengan metode deskriptif kuantitatif dan kuesioner sebagai alat pengumpulan data, penelitian ini menemukan bahwa masyarakat memiliki persepsi positif terhadap kompetensi pengelola program PPM wisata konservasi penyu. This study aims to evaluate community satisfaction with the competence of managers in the Turtle Conservation Tourism Community Development Program (PPM). The program focuses on educating the community about hawksbill turtle conservation to shift cultural practices away from consuming turtles. The evaluation is conducted using the Community Satisfaction Index (IKM). The competence of program managers is assessed based on four key indicators: their ability to clearly communicate information, the innovations they introduce, the clarity of their identity, and visitors' understanding of their role. Using a quantitative descriptive approach and questionnaires for data collection, the study found that the community generally holds a positive perception of the competence of the program’s managers.
PROGRAM PEMERINTAH DAN DINAMIKA PARTISIPASI MASYARAKAT UNTUK OPTIMALISASI KEBERFUNGSIAN SOSIAL Jatnika, Dyana Chusnulitta; Humaedi, Sahadi; Firsanty, Farah Puti
Focus : Jurnal Pekerjaan Sosial Vol 7, No 2 (2024): Focus: Jurnal Pekerjaan Sosial Desember 2024
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/focus.v7i2.60625

Abstract

Partisipasi masyarakat dalam program pemerintah memegang peranan penting dalam mengoptimalkan potensi keberfungsian sosial masyarakat. Kajian dalam penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi dinamika partisipasi masyarakat dalam program pemerintah serta dampaknya terhadap keberfungsian sosial. Pendekatan studi kepustakaan digunakan untuk menganalisis literatur yang relevan, memanfaatkan data dari jurnal ilmiah, buku, dan dokumen kebijakan. Hasil kajian dari penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat partisipasi masyarakat bervariasi, tergantung pada konteks sosial, ekonomi, dan budaya. Partisipasi aktif dalam perencanaan program cenderung meningkatkan rasa memiliki terhadap program, sementara keterlibatan yang efektif pada tahap pelaksanaan dan evaluasi mampu memperkuat kohesi sosial, solidaritas komunitas, dan kepercayaan terhadap pemerintah. Namun, ditemukan bahwa hambatan dalam komunikasi, kurangnya transparansi, dan kapasitas masyarakat yang terbatas sering menjadi kendala dalam menciptakan partisipasi yang inklusif dan berkelanjutan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa strategi peningkatan kapasitas masyarakat, transparansi informasi, dan pendekatan yang inklusif sangat penting untuk meningkatkan efektivitas partisipasi masyarakat.  Community participation in government programs plays a crucial role in optimizing the potential for social functioning within society. This study aims to explore the dynamics of community participation in government programs and its impact on social functioning. A library research approach was used to analyze relevant literature, utilizing data from scientific journals, books, and policy documents. The findings of this study indicate that the level of community participation varies depending on social, economic, and cultural contexts. Active participation in program planning tends to enhance a sense of ownership, while effective engagement in the implementation and evaluation stages strengthens social cohesion, community solidarity, and trust in the government. However, communication barriers, lack of transparency, and limited community capacity are often obstacles to creating inclusive and sustainable participation. This study concludes that strategies to enhance community capacity, ensure information transparency, and adopt inclusive approaches are crucial to improving the effectiveness of community participation.
PERAN LEMBAGA NON-PEMERINTAH TERHADAP KASUS TUBERKULOSIS DI DKI JAKARTA Parhusip, Morina Caroline; Humaedi, Sahadi
Focus : Jurnal Pekerjaan Sosial Vol 8, No 1 (2025): Focus: Jurnal Pekerjaan Sosial Juli 2025
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/focus.v8i1.57966

Abstract

Permasalahan kasus Tuberkulosis di Jakarta memerlukan kolaborasi multisektor dalam penanganannya. Kolaborasi antara pemerintah dan Lembaga Non-Pemerintah (LNP) menjadi kunci untuk mencapai target eliminasi TBC 2030. Penelitian ini menganalisis peran aktif Lembaga non pemerintah dalam penanganan kasus Tuberkulosis di DKI Jakarta dengan menggunakan kerangka konseptual peran Raharjo. Melalui pendekatan deskriptif kualitatif dan studi literatur, penelitian ini menemukan bahwa lembaga non pemerintah berperan signifikan dalam pendanaan, penyediaan layanan kesehatan berbasis komunitas, advokasi kebijakan, dan pemberdayaan masyarakat. Fleksibilitas, kedekatan dengan komunitas, dan pendekatan partisipatif menjadi keunggulan lembaga non pemerintah dalam menjangkau kelompok marginal yang rentan terhadap Tuberkulosis. The tuberculosis problem in Jakarta requires a multi-sectoral collaboration in its handling. Collaboration between the government and Non-Governmental Organizations (NGOs) is key to achieving the 2030 TB elimination target. This study analyzes the active role of NGOs in handling tuberculosis cases in DKI Jakarta using Raharjo's conceptual framework of roles. Through a qualitative descriptive approach and literature review, this study found that NGOs play a significant role in funding, providing community-based health services, policy advocacy, and community empowerment. Flexibility, closeness to the community, and a participatory approach are the strengths of NGOs in reaching marginalized groups vulnerable to tuberculosis.   
Co-Authors 'Ashifa, Fathia Nur A. Rachim, Hadiyanto Adiansyah, Wandi Adiningrat, Rahadean Karunia Agus Wahyudi Riana Alifa, Nazmi Nur AMANDA, MAUDY PRITHA Anissa Lestari Kadiyono Antik Bintari Aprilia, Marwah Dwita AR-RIDHO, ALI Arie Surya Gutama, Arie Surya arifah, rifdah Aritonang, Johan Immanuel Asyia, Arifah Di'Faeni Nurul Aulia Rahmawati, Aulia BASAR, GIGIN G. KAMIL Binahayati Rusyidi Budhi Wibhawa, Budhi Budi M. Taftazani Budi Muhammad Taftazani, Budi Muhammad Cecep Cecep, Cecep Damayanty, Siska Darwis, Rudi S. Dessy Hasanah Siti Asiah Dessy Hasanah, Dessy Dewi, Adilla Nur Fitria Eva Nuriyah Hidayat Fauziah Hanum Firsanty, Farah Puti Gabriela Chrisnita Vani, Gabriela Chrisnita Gigin Ginanjar Kamil Basar Hadiyanto A. Rachim, Hadiyanto A. Hanifah, Diva Salma Herdiana, Naufaldy Azzura Hery Wibowo, Hery Hetty Krisnani, Hetty Islinawati Soleh, Islinawati Jatnika, Dyana Chusnulitta Kamal , Mustfa Khofiffah, Fanesha Kudus, Imaunudin Lesmana, Aditya Candra LESTARI, ERIESKA GITA Loho, Albertina N. Maulana Irfan, Maulana Meilanny Budiarti S., Meilanny Budiarti Meilanny Budiarti Santoso, Meilanny Budiarti Mirajani, Inara Muhammad Ferdryansyah, Muhammad Muhammad Rivai Nabila Thifallya Regina Nadia Uswatun Hasanah, Nadia Uswatun Nadira Putri Kowara Nandang Mulyana, Nandang NOVIANI P, UTAMI ZAHIRAH Novita Destiana, Novita Nunung Nurwati Nurliana Cipta Apsari Nurwari, R. Nunung O.G, Audina Rahayu Parhusip, Morina Caroline Peachilia, Ifally Pramesia Putri Rahakbaw, Nancy Rahayu, Wefina Rahmani, Sarah Azka Ramada, Indrihastuti Rizkia Ramadhan Pancasilawan Rezkia Maghriby Yoandra Ridwananda, Zakiyyah B. Risna Resnawaty, Risna Rudi Saprudin Darwis, Rudi Saprudin Safitri, Fani Wahyu Santoso Tri Raharjo Santoso Tri Raharjo, Santoso Tri Santoso, Meilanny SANTOSO, MELAINNY BUDIARTI Saraswati Widuri Sekarsari, Resti K. Siti Nur Aisyah Soni Akhmad Nulhaqim Sri Sulastri SUMARA, DADAN SUMARA Susanto, Meilanny Budiarti Suwandi, Ariq Akmal Syammas Perdana, Syammas Tamimi, Sarah Farahdita Wahju Gunawan, Wahju Wandi Adiansah, Wandi Wulandari, Arinda Putri Yulinda Adharani, Yulinda Yuningsih, Yuyun Yusshy Kurnia Herliani, Yusshy Kurnia Yustika Tri Dewi, Yustika Tri Zahra Anindya Putri ZAKIYAH, ELA ZAIN Zulhaeni, Zulhaeni