Claim Missing Document
Check
Articles

Kemampuan Penalaran Matematis Siswa Kelas VII SMP Pada Materi Himpunan Lora Permatasari; Rina Marlina
Jurnal Educatio FKIP UNMA Vol. 8 No. 2 (2022): April-June
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/educatio.v8i2.1998

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan dan menggambarkan bagaimana kemampuan matematis siswa kelas VII pada materi himpunan. Sampel pada penelitian ini adalah 34 siswa kelas VII dari salah satu SMP Negeri yang berada di Kabupaten Karawang. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Dalam pengumpulan data, peneliti menggunakan instrumen berupa tes soal uraian kemampuan penalaran matematis yang berjumlah 5 soal. Dari hasil analisis yang sudah dilakukan, maka diperoleh hasil sebagai berikut: Pada soal 1) Indikatornya mengajukan dugaan diperoleh hasil 48,53% termasuk kriteria cukup, 2) Indikatornya melakukan manipulasi matematis diperoleh hasil 37,50% termasuk kriteria lemah, 3) Indikatornya menyusun bukti serta memberikan alasan terhadap kebenaran diperoleh hasil 22,80% termasuk kriteria lemah, 4) Indikatornya memeriksa kesahihan suatu argument diperoleh hasil 9,55% termasuk kriteria sangat lemah, 5) Indikatornya menarik kesimpulan diperoleh hasil 30,15% termasuk kriteria lemah. Sehingga rata-rata persentase yang diperoleh pada kemampuan penalaran matematis siswa keseluruhannya adalah sebesar 29,71% dimana artinya kemampuan penalaran matematis siswa masih lemah.
The Algebraic Thinking Profile of Junior High School Students at Extended Abstract Level of SOLO Taxonomy Komarudin Muhamad Zaelani; Rina Marlina; Kiki Nia Sania Effendi
Edumatika : Jurnal Riset Pendidikan Matematika Vol. 3 No. 2 (2020): November 2020, Edumatika : Jurnal Riset Pendidikan Matematika
Publisher : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Kerinci

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (324.29 KB) | DOI: 10.32939/ejrpm.v3i2.599

Abstract

Abstract. This study aims to describe the thinking process of students at the extended abstract level. The descriptive method used in this research is a qualitative approach. The instruments in this study included written test sheets and interview guides. Data analysis techniques used data collection, data reduction, display data, and concluding. The research subjects were two students who had reached the Extended abstract level on the SOLO taxonomy. The results of this study show that students at the extended abstract taxonomy level SOLO can understand the use of variables as generalizations of a number. Still, the majority representation component has not reached the representation indicator by making mathematical modeling in the form of an equation so that they cannot make a hypothesis or prediction in solving the problem related to algebra. Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses berpikir siswa pada level Extended Abstract. Metode deskriptif digunakan dalam penelitian ini dengan pendekatan kualitatif. Instrumen pada penelitian ini meliputi lembar tes tertulis dan pedoman wawancara. Teknik analisis data menggunakan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Subyek penelitian merupakan siswa yang telah mencapai level extended abstract pada taksonomi SOLO yang diambil secara purposif sebanyak 2 siswa. Hasil dari penelitian ini diketahui bahwa siswa pada level extended abstract taksonomi SOLO dapat memahami penggunaan variabel sebagai generalisasi suatu bilangan akan tetapi pada komponen representasi mayoritas belum mencapai indikator representasi dengan membuat pemodelan matematis berupa suatu persamaan sehingga tidak dapat membuat suatu hipotesa atau prediksi dalam penyelesaian masalah yang berkaitan dengan aljabar.
KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE CORE DITINJAU DARI KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATISSISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KLARI Herma Tri Fajriana; rina marlina; nita hidayati
Prosiding Sesiomadika Vol 1 No 1a (2019)
Publisher : Prosiding Sesiomadika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan koneksi matematis siswadengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Connecting, Organizing, Reflecting, Extending (CORE) lebih baik dari pada siswa yang mendapatkan model pembelajaran biasa. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif sedangkan metode yang digunakan adalah quasi eksperimen. Penelitian ini dilakukan disalah satu Sekolah Menengah Atas (SMA) yaitu SMAN 1 Klari. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X dengan dua kelas sebagai sampel yaitu kelas X IPA 3 sebagai kelas eksperimen dan kelas X IPA 2 sebagai kelas kontrol melalui Teknik nonprobability sampling. Terdapat tiga tahapan dalam penelitian ini, yaitu: prestest, treatment, dan posttest. Pretest dilakukan di kedua kelas untuk mengetahui kemampuan awal penalaran matematis sebelum mendapatkan perlakuan. Setelah peneliti memberikan perlakuan yaitu dengan memberikan model pembelajaran kooperatif tipe Connecting, Organizing, Reflecting, Extending (CORE) dikelas eksperimen dan model pembelajaran biasadi kelas kontrol, peneliti melakukan postest. Postest dilakukan untuk mengetahui pencapaian kemampuan koneksi matematis, sedangkan untuk mengetahui peningkatan kemampuan koneksi matematis dapat dilihat dari hasil perhitungan N-Gain. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pencapaian model pembelajaran kooperatif tipe Connecting, Organizing, Reflecting, Extending (CORE) lebih baik dari pada model pembelajaran biasa. Hal itu ditunjukkan dari hasil uji Mann-Whitney pada data pretes-postes yang menghasilkan nilai 0,000 yaitu kurang dari nilai signifikansi 0,05 dan maka H0 ditolak. Oleh karena itu dapat disimpulkan peningkatan kemampuan koneksi matematis kelas eksperimen lebih baik daripada kemampuan koneksi matematis kelas kontrol.
Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Pada Pokok Bahasan Aritmatika Sosial Rizal Bachtiar; Rina Marlina
Prosiding Sesiomadika Vol 2 No 1d (2020)
Publisher : Prosiding Sesiomadika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hasil jawaban siswa saat mengerjakan soal kemampuan pemecahan masalah yang ditinjau dari indikator Polya dengan pokok bahasan aritmatika sosial. Metode pemecahan masalah seperti yang dikatakan polya ada 4 langkah fase penyelesaian masalah yaitu : (1) memahami masalah (2) menyusun rencana penyelesaian (3) melaksanakan rencana penyelesaian (4) memeriksa kembali hasil pengerjaannya. Penelitian dilakukan pada siswa kelas VIII di SMP Negeri 1 Campaka. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan metode deskriptif. Instrumen terdiri dari soal pemecahan masalah yang sudah dilkukan validasi. Tes yang dikerjakan siswa diberi skor dan dilakukan analisis terhadap kesalahan pada setiap indikator. Hasil penelitian menunjukkan persentase siswa yang mengerjakan dengan benar sebanyak 2 orang dari 20 siswa dengan persentase mencapai 0,1%, sedangkan siswa yang hasilnya benar tetapi yang tidak memenuhi indikator sebanyak 6 orang dengan pesentase mencapai 0,3%, dan siswa yang tidak menjawab dengan benar serta tidak memenuhi indikator sebanyak 12 orang dengan persentase mencapai 0,6%. Sehingga dapat dilihat dari hasil penelitian bahwa kemampuan pemecahan masalah matematis siswa pada SMPN 1 CAMPAKA khususnya kelas VIII F masih tergolong rendah. Kata kunci: Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis, Aritmatika Sosial.
KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA KELAS IX PADA MATERI PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL (SPLDV) Tiara Isgi Putri Gita; Rina Marlina
Prosiding Sesiomadika Vol 2 No 1d (2020)
Publisher : Prosiding Sesiomadika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan kategori kemampuan penalaran matematis siswa pada materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV). Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan instrumen tes yang berupa soal uraian kemampuan penalaran matematis. Teknik analisis data dilakukan dengan menganalisis hasil data tes. Penelitian dilaksanakan di salah satu SMP negeri di kabupaten kerawang dengan subjek penelitian kelas IX B sebanyak 38 siswa. Berdasarkan hasil analisis terhadap data tes kemampuan penalaran matematis diperoleh bahwa dari 38 siswa, 9 siswa tergolong dalam kategori kemampuan penalaran matematis bawah, 22 siswa tergolong dalam kategori kemampuan penalaran matematis menengah, dan 7 siswa yang tergolong dalam kategori kemampuan penalaran matematis atas. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa siswa kelas IX B di salah satu SMP negeri di kabupaten kerawang memiliki kemampuan matematis yang tergolong sedang.
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA Nida Alawiyah; Rina Marlina
Prosiding Sesiomadika Vol 2 No 1d (2020)
Publisher : Prosiding Sesiomadika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui  kemampuan berpikir kritis matematis siswa dalam menyelesaikan soal matematika. Hal ini penting dilakukan untuk mengetahui tingkat kemampuan berpikir kritis siswa dan sebagai masukan bagi guru untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa. Pada kenyataannya masih banyak siswa yang belum mampu untuk berpikir kritis sehingga berpengaruh dalam menyelesaikan soal matematika. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kajian pustaka, dengan mengumpulkan data dari berbagai sumber bacaan peneliti, baik skripsi, jurnal, buku, teori-teori serta penelitian lainnya yang berkaitan dengan analisis kemampuan berpikir kritis matematis siswa. Dari beberapa referensi jurnal yang berkaitan dengan permasalahan tersebut, berdasarkan hasil kajian pustaka yang dilakukan oleh peneliti menunjukkan bahwa kemampuan berpikir kritis siswa masih rendah. Hal ini membuktikan bahwa kemampuan berpikir kritis siswa masih perlu ditingkatkan dan harus dilatih lebih lanjut.
Analisis Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Kelas VIII A SMP Karawang Barat dalam Menyelesaikan Soal Himpunan swastyka rakhma wiyanti; Rina Marlina
Prosiding Sesiomadika Vol 2 No 1c (2020)
Publisher : Prosiding Sesiomadika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan komunikasi matematis siswa kelas VIIIA SMP Krawang Barat dalam menyelesaikan soal soal dengan materi himpunan berdasarkan indikator kemampuan komunikasi matematis melalui pendekatan Pendidikan Matematika Realitia Indonesia (PMRI). Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yaitu mendeskripsikan atau menganalisis kemampuan matematis siswa berdasarkan jawabannya dari setiap soal. Populasi dalam penelitian ini yaitu siswa kelas VIIIA SMP Karawang Barat tahun ajaran 2019/2020. Penelitian ini menggunakan teknik pemilihan sampel Purpossive Sampling sehingga terpilihlah kelas VIIIA sebagai sampel penelitian. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu 4 butir soal dengan materi himpunan. Metode pengambilan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu tes kemampuan komunikasi matematis, dokumentasi, dan observasi. Hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kemampuan komunikasi matematis siswa masih rendah. Hal ini dapat dilihat dari jawaban siswa dalam menyelesaikan soal soal yang diberikan.
PEMBELAJARAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIS eva ramadhanti; rina marlina
Prosiding Sesiomadika Vol 2 No 1d (2020)
Publisher : Prosiding Sesiomadika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kemampuan pemahaman matematis merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh siswa, sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. Kemampuan pemahaman merupakan dasar kemampuan dari kemampuan matematis lainnya, sehingga penting untuk kemampuan pemahaman tercapai dengan maksimal. Salah satu pembelajaran yang dianggap dapat membuat kemampuan matematis lebih baik lagi adalah pembelajaran realistic mathematics education (RME). Pembelajaran RME merupakan pembelajaran yang berorientasi pada kehidupan sehari-hari siswa sehingga pembelajaran lebih dekat dan konkrit. Oleh sebab itu pembelajaran RME dianggap menjadi pembelajaran yang sesuai bagi siswa. Penelitian kali ini menggunakan metode kajian pustaka atau riset kepustakaan untuk melihat hubungan antara kemampuan pemahaman matematis siswa dan model pembelajaran RME. Metode kajian pustaka atau riset kepustakaan adalah telaah terhadap buku, teori-teori serta penelitian lainnya.
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS SISWA MTs PADA MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR aini Nurjamilah; Rina Marlina
Prosiding Sesiomadika Vol 2 No 1d (2020)
Publisher : Prosiding Sesiomadika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tunjuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan berpikir kreatif matematis siswa MTs di Desa Nagrog dalam mengerjakan soal-soal yang berkaitan dengan materi bangun ruang sisi datar, dengan indikator kemampuan berpikir kreatif matematis yang digunakan adalah kelancaran (fluency), kelenturan (flexibility), keaslian (originality), dan elaborasi (elaboration). Kemampuan berpikir kreatif matematis merupakan kemampuan berpikir tingkat tinggi yang bertujuan menghasilkan ide atau gagasan baru yang bersifat divergen dan dapat membawa hasil yang tepat juga pasti. Penelitian ini dilakukan kepada 30 siswa di salah satu MTs di Desa Nagrog dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif. Instrumen yang digunakan berupa 4 butir soal uraian yang mencakup kemampuan berpikir kreatif matematis siswa pada materi bangun ruang sisi datar disertai wawancara kepada 6 orang siswa. Hasil penelitian menunjukkan, kemampuan berpikir kreatif matematis siswa MTs di Desa Nagrog dikategorikan cukup rendah. Hal tersebut diketahui dari rata-rata persentase semua indikator, hanya ada 1 indikator yang melebihi 50% yaitu pada indikator kelancaran (fluency) sebesar 83,3%. Sedangkan persentase yang paling rendah terdapat pada indikator elaboration 16,7%. Pada soal elaboration, siswa belum mampu memberikan jawaban yang tepat dan sesuai, hal tersebut dikarenakan siswa tidak tahu bagaimana cara menentukan luas permukaan limas dan prisma dari soal yang diberikan
Analisis Kemampuan Representasi Matematis Siswa SMP pada Materi Segiempat dan Segitiga Elisa Triwinarki; Rina Marlina
Prosiding Sesiomadika Vol 2 No 1b (2020)
Publisher : Prosiding Sesiomadika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kemampuan representasi matematis merupakan kemampuan dalam membuat suatu model dari suatu masalah ke dalam bentuk baru baik secara verbal, tulisan, tabel, maupun grafik. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kemampuan representasi matematis siswa pada materi segiempat dan segitiga. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif yang bertujuan untuk menggambarkan secara sistematis mengenai representasi matematis. Teknik pengambilan data pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan tes berupa soal uraian, soal diberikan kepada siswa kelas VIII di salah satu SMP Negeri yang berada di Kabupaten Karawang dengan jumlah 36 siswa. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh bahwa kemampuan representasi matematis siswa pada indikator kata-kata atau teks tertulis pada kategori tinggi sebanyak 0%, sedangkan pada kategori sedang sebanyak 80% dan pada kategori rendah sebanyak 19,44%. Indikator representasi visual pada kategori tinggi sebanyak 27,78%, kategori sedang sebanyak 38,89% dan pada kategori rendah sebanyak 33,33%. Pada indikator persamaan atau ekspresi matematis terdapat sebanyak 22,22% pada kategori tinggi, 44,44% pada kategori sedang dan 33,33% pada kategori rendah.