Iin Solihin
Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian, Jl.Lingkar Akademik 16680 IPB University, Bogor Indonesia. Telp.0251 8622935

Published : 40 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 40 Documents
Search

PENDEKATAN VALUE FOR MONEY UNTUK PENILAIAN KINERJA TEMPAT PELELANGAN IKAN MUARA ANGKE (Value for money Approach For The Fish Auction Performance Assessment In Muara Angke) Retno Mulinggar; Iin Solihin; Fifi Dwi Resti
Marine Fisheries : Journal of Marine Fisheries Technology and Management Vol. 3 No. 1 (2012): Marine Fisheries: Jurnal Teknologi dan Manajemen Perikanan Laut
Publisher : Bogor Agricultural University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (290.694 KB) | DOI: 10.29244/jmf.3.1.15-21

Abstract

ABSTRACTFish Auction Place known as Tempat Pelelangan Ikan (TPI) is one of the public facilities where its functions have to serve the community on fish marketing in the fishing port. The daily auction activities in TPI Muara Angke include weighing, recording and auctioning. It is necessary to measure the performance of TPI Muara Angke to determine TPI Muara Angke perform with its functions and roles. The objectives of this research were measuring the performance level of TPI activity in terms of economy, efficiency and effectiveness of TPI Muara Angke with the Value for money (VFM) approach. The results showed that the performance in TPI Muara Angke PPI is sufficient economical (87.61%), inefficient (121.83%) and ineffective (81.69%).Keywords: performance, fish auction place, value for money------ABSTRAKTempat Pelelangan Ikan (TPI) merupakan salah satu fasilitas publik yang berfungsi melayani masyarakat dalam pemasaran hasil tangkapan di pelabuhan perikanan. Aktivitas pelelangan di TPI Muara Angke dilakukan setiap hari meliputi
FAKTOR-FAKTOR PENENTU KINERJA PELABUHAN PERIKANAN PANTAI (PPP) DADAP DI KABUPATEN INDRAMAYU (Determinants the Performance of Dadap Fishing Port Beach in Indramayu Regency) Thomas Nugroho; Iin Solihin; . Fathurohim
Marine Fisheries : Journal of Marine Fisheries Technology and Management Vol. 3 No. 1 (2012): Marine Fisheries: Jurnal Teknologi dan Manajemen Perikanan Laut
Publisher : Bogor Agricultural University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (312.208 KB) | DOI: 10.29244/jmf.3.1.91-101

Abstract

ABSTRACTThe study was conducted for analyzing an operational activity of the PPP Dadap, and examining factors that affect the PPP Dadap's performance. Data analysis was done by two methods: first descriptive method for analyzing the PPP Dadap's activities; and second parametric analysis for examining the relationship between organizational and social factors and the PPP Dadap's performance. This study summerized that the determinants of the PPP Dadap's performance are internal and external factors, and organizational and social factors.Key words: operational activities, PPP Dadap, multiple linear regression analysis-------ABSTRAKKepuasan para pengguna pelabuhan dapat dilihat dari kinerja pelabuhan tersebut. Tahun 2008, PPI Dadap berubah status menjadi PPP (Pelabuhan Perikanan Pantai). Namun peningkatan status tersebut tidak diikuti dengan peningkatan produksi ikan, dan aktivitas operasional pelabuhan perikanan. Perubahan status PPI menjadi PPP, tidak mengakibatkan peningkatan kinerja pelabuhan perikanan tetapi justru menurun. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui aktivitas operasional PPP Dadap setelah perubahan status, dan faktor-faktor penentu kinerja pelabuhan PPP Dadap. Analisa data dilakukan dengan dua metode; pertama metode deskriptif yaitu untuk menganalisa aktivitas operasional PPP Dadap; kedua metode statistik parametrik yaitu untuk mengetahui pengaruh faktor organisasi dan sosial terhadap kinerja PPP Dadap. Penelitian ini menyimpulkan bahwa penentu kinerja PPP Dadap adalah faktor internal dan eksternal, serta faktor sosial dan organisasi.Kata kunci: aktivitas operasional, PPP Dadap, analisis regresi linier berganda
POTENSI IKAN UNGGULAN SEBAGAI BAHAN BAKU INDUSTRI PENGOLAHAN DI PPN KARANGANTU (Superior fish potential as Raw Materials of Processing Industry in Karangantu Archipelagic Fishing Port) Asep Hamzah; Anwar Bey Pane; Ernani Lubis; Iin Solihin
Marine Fisheries : Journal of Marine Fisheries Technology and Management Vol. 6 No. 1 (2015): Marine Fisheries: Jurnal Teknologi dan Manajemen Perikanan Laut
Publisher : Bogor Agricultural University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (678.913 KB) | DOI: 10.29244/jmf.6.1.45-58

Abstract

ABSTRACTKarangantu Archipelagic Fishing Port (Karangantu AFP/PPN Karangantu) has been appointed as regional fisheries industry (formerly minapolitan), sub-sector of catch fisheries since 2010. Today, the development of the fisheries industry one of them is processing industry still undeveloped as the result of lack of area / specific industrial land in PPN Karangantu. In addition, there is no information about the superior fish landed in PPN Karangantu as raw material. This study aims to: (1) Determine the potential of fish catches landed in PPN Karangantu as raw material processing industry; (2) Obtain production alternatives for raw material surrounding fishing port that supports processing industry in PPN Karangantu. The results of this research indicated that there were 7 types of fish that had a positive value of LQ growth with a score is 3 there are squid, mackerel, kuniran, kurisi, sardine, tuna and sea-catfish. LQ score of 3 indicates that the types of fish are concentrated relatively in PPN Karangantu and can be developed in the future become a raw material for processing industry at PPN Karangantu. Alternative production of raw material can be obtained from PPI Kepuh PPI Wadas, PPI Terale, and PPI Lontarby the type of fish that are depend to the needs of processors in PPN Karangantu and brought by the sea or via land transportation.Keywords: Karangantu archipelagic fishing port, processing fish, raw materials, superior potential,--------ABSTRAKPelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Karangantu telah ditunjuk sebagai kawasan industri perikanan (sebelumnya minapolitan) subsektor perikanan tangkap sejak 2010. Namun, perkembangan industri perikanan salah satunya pengolahan ikan masih belum optimal sebagai akibat belum adanya kawasan/lahan khusus industri di PPN Karangantu. Selain itu, belum ada informasi mengenai ikan unggulan yang didaratkan di PPN Karangantu sebagai bahan baku olahan. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui potensi ikan-ikan hasil tangkapan unggulan yang didaratkan di PPN Karangantu sebagai bahan baku industri pengolahan; (2) mendapatkan alternatif produksi hasil tangkapan dari pelabuhan perikanan sekitarnya yang mendukung industri pengolahan ikan di PPN Karangantu. Metode penelitian adalah studi kasus terhadap potensi unggulan industri pengolahan ikan di PPN Karangantu. Jumlah responden ditentukan secara purposive sampling, terdiri dari nelayan, pedagang, pengolah ikan, pengelola Dinas Perikanan Kota Serang dan pengelola PPN Karangantu. Analisis data menggunakan Location Quotient (LQ) untuk mencari ikan hasil tangkapan unggulan di PPN Karangantu dan analisis kekuatan hasil tangkapan untuk mengetahui karakteristik ikan bahan baku industri pengolahan ikan di PPN Karangantu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 7 jenis ikan yang memiliki nilai pertumbuhan LQ positif dengan skor 3 yaitu cumi-cumi, kembung, kuniran, kurisi, lemuru, tongkol dan manyung. Skor LQ 3 mengindikasikan bahwa jenis-jenis ikan tersebut terkonsentrasi pendaratannya secara relatif di PPN Karangantu dan dapat terus dikembangkan menjadi bahan baku industri pengolahan ikan di PPN Karangantu.Kata kunci: PPN Karangantu, pengolahan ikan, bahan baku, potensi unggulan
KAJIAN NILAI PASAR PRODUKSI HASIL TANGKAPAN DI PPS NIZAM ZACHMAN DAN PPI MUARA ANGKE (The Study of Catch Production Market Value in PPS Nizam Zachman and PPI Muara Angke) Ramziah An Najah; Ernani Lubis; Iin Solihin; Anwar Bey Pane
Marine Fisheries : Journal of Marine Fisheries Technology and Management Vol. 6 No. 2 (2015): Marine Fisheries: Jurnal Teknologi dan Manajemen Perikanan Laut
Publisher : Bogor Agricultural University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (464.805 KB) | DOI: 10.29244/jmf.6.2.155-167

Abstract

ABSTRACTThe catch production in a particular area especially in fishing port should also be offset by economic value of that catch. So it has a chance to enhance not only for national market but also export market. PPS Nizam Zachman and PPI Muara Angke are two main points of catch distribution center and the biggest supplier fish product in DKI Jakarta. Catch production at ports is very important to know and researched so the port users and managers can compare catches result at that ports toward fisheries production in the DKI Jakarta area, to increase the affordable price and fulfil standard quality of fish consumption. This study aimed to get the market value of catch production and knowing the factors that affect market value. The method in this research used descriptive analysis. This research resulted the index of catch production value at PPS Nizam Zachman and PPI Muara Angke from 2004 until 2013 are more than 1 and less than 1. The factors that influencethe market value of the production of the catch in PPS Nizam Zachman and PPI Muara Angke were (1) dominant fish species (76.8), whereas since dominant product landed in PPI Muara Angke was only squid, 28.40% of total catches; (2) prime handling of dominant fish species in PPS Nizam Zachman, whereas in PPI Muara Angke poor handling of auctioned fish, allowed to sunlight exposure, thus quality could not be maintained and market value can not be increased; (3) fishing gear; most equipments in PPS Nizam Zachman (76%), were able to catch fish species with important economy vallue (84.7%), whereas in PPI Muara Angke is bouke ami (40%) and (4) marketing goals in PPS Nizam Zachman which oriented on exports, whereas PPI Muara Angke which oriented on local.Keywords: Index of production value, market value, PPS Nizam Zachman, PPI Muara Angke-------ABSTRAKProduksi hasil tangkapan di suatu wilayah khususnya di pelabuhan perikanan perlu juga diimbangi dengan nilai ekonomi dari hasil tangkapan tersebut sehingga berpeluang untuk meningkatkan peluang pasar nasional maupun ekspor. Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Nizam Zachman dan Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Muara Angke merupakan dua titik utama distribusi hasil tangkapan dan penyuplai produk konsumsi ikan terbesar di DKI Jakarta. Produksi hasil tangkapan di kedua pelabuhan sangat perlu diketahui dan diteliti agar pengguna dan pengelola pelabuhan dapat membandingkan hasil tangkapan yang didaratkan di kedua pelabuhan tersebut terhadap produksi perikanan laut di wilayah DKI, guna meningkatkan harga yang layak serta memenuhi standar mutu ikan konsumsi. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan nilai pasar produksi hasil tangkapan di kedua pelabuhan dan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi nilai pasar. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis deskriptif. Penelitian ini menghasilkan indeks nilai produksi hasil tangkapan masing-masing di PPS Nizam Zachman dan PPI Muara Angke dari tahun 2004-2013 adalah lebih dari 1 dan kurang dari 1. Faktor-faktor yang mempengaruhi nilai pasar produksi hasil tangkapan di PPS Nizam Zachman dan PPI Muara Angke adalah (1) spesies ikan dominan (76,8%), sedangkan spesies dominan ikan yang didaratkan di PPI Muara Angke hanya cumi-cumi yang jumlahnya 28,40% dari total hasil tangkapan PPI Muara Angke; (2) penanganannya sangat baik untuk ikan dominan di PPS Nizam Zachman, sedangkan di PPI Muara Angke penanganan ikan hasil tangkapan untuk ikan yang dilelang dibiarkan terkena sinar matahari sehingga kualitas mutu dan kualitas tidak terjaga dan tidak dapat meningkatkan nilai pasar; (3) jenis alat tangkap, dimana di PPS Nizam Zachman sebagian besar (76%) alat tangkap mendaratkan jenis ikan ekonomis penting (84,7%), sedangkan di PPI Muara Angke adalah bouke ami (40%); dan (4) tujuan pemasaran di PPS Nizam Zachman berorientasi pada ekspor sedangkan PPI Muara Angke yang pemasarannya berorientasi lokal.Kata kunci: indeks nilai produksi, nilai pasar, PPS Nizam Zachman, PPI Muara Angke
KEPUASAN NELAYAN TERHADAP PELAYANAN PELABUHAN PERIKANAN NUSANTARA (PPN) KEJAWANAN CIREBON (Fishermen Satisfaction Service in Kejawanan Cirebon Fishing Port) Auliya Al Bayyinah; Iin Solihin; Sugeng H. Wisudo
Marine Fisheries : Journal of Marine Fisheries Technology and Management Vol. 7 No. 1 (2016): Marine Fisheries: Jurnal Teknologi dan Manajemen Perikanan Laut
Publisher : Bogor Agricultural University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (382.149 KB) | DOI: 10.29244/jmf.7.1.33-43

Abstract

ABSTRACTOne of the services with an important role in the fisheries is the availability of services in the fishing port. Provision of services will affect to the level of satisfaction fishermen. Satisfaction fishermen are something important in supporting performance and the development of a fishing port. This study aims to determine what service attributes that already meet the satisfaction of the fishermen, knowing service attributes that need to be prioritized according to the repair or improvement of fishermen, and assess the level of satisfaction with the services of Kejawanan Fishing port’s fishermen overall. The study was conducted at the Fishery Port Nusantara (PPN) Kejawanan in Cirebon, West Java. The study was conducted in August and October 2015 for 14 days. Collecting data using interviews with 17 respondents. Analysis of data using Importance and Performance Analysis (IPA) and Customer satisfaction Index (CSI) using 15 attributes assessment. The results showed that there are eight service attributes were considered to have met the fishermen satisfactory that the physical condition of the facility; the availability of the number of officers; their service procedures are clear; officers provide services as promised; speed of officers in handling services; alacrity officers in serving the fishermen; friendliness, attention and attitude of officers; and delivery of information. There are two attributes of service that still needs to be improved, namely the handling of complaints of fishermen; and the officer knows, understanding the needs and desires of fishermen. Overall fishermen have felt very satisfied with the services provided by the port.Keywords: fishermen satisfaction, Kejawanan fishing port, service-------ABSTRAKSalah satu bentuk pelayanan yang mempunyai peranan penting dalam dunia perikanan yaitu tersedianya pelayanan jasa di pelabuhan perikanan. Pemberian pelayanan akan berpengaruh terhadap tingkat kepuasan nelayan. Kepuasan nelayan penting dalam menunjang kinerja dan pengembangan suatu pelabuhan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui atribut pelayanan apa saja yang sudah memenuhi kepuasan nelayan, mengetahui atribut pelayanan yang perlu mendapatkan prioritas perbaikan atau peningkatan menurut nelayan PPN Kejawanan, dan menilai tingkat kepuasan nelayan terhadap pelayanan PPN Kejawanan secara keseluruhan. Penelitian dilakukan di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Kejawanan di Cirebon Jawa Barat. Penelitian dilakukan pada bulan Agustus dan Oktober 2015 selama 14 hari. Pengumpulan data menggunakan metode wawancara kepada 17 responden. Analisis data menggunakan Importance and Performance Analysis (IPA) dan Customer Statisfaction Index (CSI) menggunakan 15 atribut penilaian. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat 8 atribut pelayanan yang dianggap telah memenuhi kepuasan nelayan yaitu kondisi fisik fasilitas; ketersediaan jumlah petugas; adanya prosedur pelayanan yang jelas; petugas memberikan pelayanan sesuai yang dijanjikan; kecepatan petugas dalam menangani pelayanan; kesigapan petugas dalam melayani nelayan; keramahan, perhatian dan sikap petugas; dan penyampaian informasi. Terdapat 2 atribut pelayanan yang masih perlu di tingkatkan yaitu penanganan keluhan nelayan; dan petugas mengetahui, mamahami kebutuhan dan keinginan nelayan. Secara keseluruhan nelayan sudah merasa sangat puas terhadap pelayanan yang diberikan oleh pihak pelabuhan.Kata kunci: tingkat kepuasan nelayan, PPN Kejawanan, pelayanan
KINERJA KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUB) NELAYAN GILLNET DI BARSELA ACEH Muhammad Rizal; Budy Wiryawan; Sugeng Hari Wisudo; Iin Solihin; John Haluan
Marine Fisheries : Journal of Marine Fisheries Technology and Management Vol. 8 No. 1 (2017): Marine Fisheries: Jurnal Teknologi dan Manajemen Perikanan Laut
Publisher : Bogor Agricultural University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (398.809 KB) | DOI: 10.29244/jmf.8.1.73-86

Abstract

ABSTRACTNowadays, the development of fisheries strategic issues is related to poverty and welfare of fishermen. In 2010 - 2014, Ministry of Marine and Fisheries implemented Business Development Program of Rural Area by creating a Joint Business Group (JBG) to help traditional and small scale fishermen who categorized as poor. This study aimed to determine the performance of JBG of gillnet fishermen and to identify the attributes of performance (aspects of institutional, socio-cultural, economic, environmental and policy) in Barsela Aceh. Data was collected by purposive sampling method from 13 JBG of gillnet fishermen. IPA analysis and gap analysis were performed to measure each attribute and attribute's performance. The results showed that the value of the gap in the aspect of the institution of 1.87, and socio-cultural aspect of 1.91, which are categorized as good enough. Furthermore, the value of the economic aspect (2,12), environmental aspect (2,43) and policy aspect (2.21) are categorized as less good. The attributes which categorized as a top priority (in quadrant A) are the aspect of institution, namely; human resources quality of JBG, the level of utilization of information technology and marketing, participation in training event, frequency of training held by related agencies and traditional institutions and the effectiveness of PPTK. Socio-cultural aspects are the desire to be independent culture, work ethic culture, group cohesiveness, and JBG assets are jointly managed. In economic aspect are active savings and loan activities, the level of turnover development of JBG and the level of market opportunities for JBG fishermen's business. Environmental aspects are the effectiveness of target fish species catch, high economic value of fish and environment-friendly technologies. Policy aspects are sanctioned policies for fictitious JBG, policies about who can become a member of JBG, policy management in preparing a joint business plan and sanctions for members who violate the rules.Keywords: Barsela Aceh, JBG, gillnet fishermenABSTRAKPerkembangan isu strategis perikanan saat ini adalah kemiskinan dan kesejahteraan nelayan. Kementerian Kelautan dan Perikanan Tahun 2010-2014 melaksanakan Program Pengembangan Usaha Mina Perdesaan (PUMP) dengan membuat Kelompok Usaha Bersama (KUB) untuk membantu nelayan tradisional dan kecil yang masih tergolong miskin. Penelitian ini bertujuan yaitu mengetahui kinerja KUB nelayan gillnet dan mengidentifikasi atribut kinerjanya (aspek lembaga, sosial budaya, ekonomi, lingkungan dan kebijakan) di Barsela Aceh. Metode pengambilan data purposive sampling, dimana data diambil secara sengaja pada 13 KUB nelayan gillnet. Analisis data yang digunakan yaitu analisis IPA untuk menilai setiap atribut dan analisis kesenjangan (gap) untuk menilai kinerja setiap atribut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai kesenjangan pada aspek lembaga (1,87) dan aspek sosial budaya (1,91) yaitu katagori cukup baik. Selanjutnya nilai pada aspek ekonomi (2,12), aspek lingkungan (2,43) dan aspek kebijakan (2,21) yaitu katagori kurang baik. Serta atribut yang prioritas yaitu posisi atribut kuadran A (diprioritaskan) pada aspek lembaga adalah kualitas SDM KUB, tingkat pemanfaatan akses informasi teknologi dan pemasaran, keikutsertaan kegiatan pelatihan, intensitas pembinaan dari instansi terkait dan lembaga adat dan keefektifan PPTK. Aspek sosial budaya adalah budaya ingin mandiri, budaya etos kerja, kekompakan kelompok, dan aset KUB dikelola secara bersama. Aspek ekonomi adalah aktifnya kegiatan simpan pinjam, tingkat perkembangan omset KUB dan tingkat peluang pasar untuk usaha KUB nelayan. Aspek lingkungan adalah efektivitas jenis ikan target yang tertangkap, ikan ekonomis tinggi dan teknologi ramah lingkungan. Aspek kebijakan adalah aturan sanksi bagi KUB fiktif, kebijakan tentang yang bisa menjadi anggota KUB, kebijakan manajemen dalam menyusun rencana usaha bersama dan aturan sanksi bagi anggota yang melanggar.Kata kunci:  Barsela Aceh, KUB, nelayan gillnet
PERAN PELABUHAN PERIKANAN SAMUDERA NIZAM ZACHMAN DALAM MENDUKUNG INDUSTRI TUNA (The Role of Nizam Zachman Oceanic Fishing Port to Support Tuna Industries) Roma Y.F Hutapea; Iin Solihin; Tri Wiji Nurani
Marine Fisheries : Journal of Marine Fisheries Technology and Management Vol. 8 No. 2 (2017): Marine Fisheries: Jurnal Teknologi dan Manajemen Perikanan Laut
Publisher : Bogor Agricultural University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (462.821 KB) | DOI: 10.29244/jmf.8.2.187-198

Abstract

ABSTRACTNizam Zachman Oceanic Fishing Port (OFP) has basic facilities, supportive facilities, and functional facilities that are needed for fishing activities in the port. The role of Nizam Zachman OFP as one of the largest tuna fishing ports in Indonesia is to support the availability of facilities required by each tuna industry stakeholders. The aimed of the research were to determine the role of Nizam Zachman OFP in providing support facilities and services in the activities of tuna fishing industries; and to determine the level of interest tuna stakeholders and level performance of Nizam Zachman OFP. Data analysis were carried out using a scoring method based on Ministry Regulation of Marine Affair and Fisheries number 8/PERMEN-KP/2012 about Fisheries Port then adapted to the conditions in the sites and analyze the level of interest and performance level with IPA (Importance Performance Analysis). The results showed that the role of Nizam Zachman OFP was good in production activities, infrastructure and public services, and there were still several service atributes performance that still have to be improved by the fishing port authority.Keywords: tuna industries, IPA, Nizam Zachman, fishing port role, scoring               ABSTRAKPelabuhan Perikanan Samudera Nizam Zachman memiliki fasilitas pokok, fasilitas penunjang, dan fasilitas fungsional yang sangat dibutuhkan dalam setiap aktivitas perikanan di pelabuhan. Peran PPS Nizam Zachman sebagai salah satu pelabuhan perikanan tuna terbesar di Indonesia dalam menunjang ketersediaan fasilitas diperlukan oleh setiap stakeholder industri tuna. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan peran PPS Nizam Zachman dalam menyediakan fasilitas pendukung dan pelayanan dalam kegiatan industri perikanan tuna; dan menentukan tingkat kinerja PPS Nizam Zachman serta tingkat kepentingan  stakeholder tuna. Analisis data dilakukan dengan pembobotan atau scoring berdasarkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 8/PERMEN-KP/2012 tentang Kepelabuhanan Perikanan yang kemudian disesuaikan dengan kondisi di lokasi penelitian.  Selanjutnya dilakukan analisis tingkat kepentingan dan kinerja dari PPS Nizam Zachman dengan menggunakan analisis IPA (Importance Performance Analysis). Hasil penelitian menunjukkan bahwa PPS Nizam Zachman berperan baik dalam aktivitas produksi, sarana prasarana dan pelayanan umum dan terdapat beberapa atribut pelayanan PPS Nizam Zachman yang masih harus ditingkatkan kembali kinerjanya.Kata kunci: industri tuna, IPA, Nizam Zachman, peran pelabuhan perikanan, skoring
TINGKAT KETERGANTUNGAN DAN PERSEPSI NELAYAN PANCING ULUR TERHADAP SUMBERDAYA IKAN DI PRIGI TRENGGALEK JAWA TIMUR (Dependency and Perception of Handline Fishermen towards Fish Resources at Prigi Trenggalek East Java) Nora Akbarsyah; Eko Sri Wiyono; Iin Solihin
Marine Fisheries : Journal of Marine Fisheries Technology and Management Vol. 8 No. 2 (2017): Marine Fisheries: Jurnal Teknologi dan Manajemen Perikanan Laut
Publisher : Bogor Agricultural University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (391.584 KB) | DOI: 10.29244/jmf.8.2.199-210

Abstract

ABSTRACTThis  study  aimed  to  describe  dependence  and  perception  of  fisheries  resources  of handline fishers  at  Prigi  Trenggalek.  This  research  was  conducted  at Prigi,  Watulimo, Trenggalek District in Oktober until December 2014. The analysis used Multy Criteria Analysis and descriptive method. Respondents to the survey are 10% from all the handline fishermen. Each respondent  represents  each household.  Results showed that  group C have an highest  dependence  toward  fisheries  resource.  The  group  think  that  Prigi  still  has  much resources and the total catch not change in ten years later. Keywords: dependency, fisher, hand line, fisheries resources, perception ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk melihat tingkat ketergantungan dan persepsi nelayan pancing ulur di Prigi Trenggalek terhadap sumberdaya ikan yang ada disana. Pengambilan data lapangan bertempat di Prigi Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek Jawa Timur pada bulan Oktober sampai dengan Desember 2014. Sampel dalam penelitian ini yaitu 10% dari jumlah total nelayan pancing ulur. Satu responden mewakili satu rumah tangga nelayan. Metode analisis menggunakan Multi Criteria Analysis dan metode deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kelompok nelayan yang mempunyai jumlah alat tangkap lebih banyak mempunyai ketergantungan yang paling tinggi diantara seluruh kelompok. Kelompok nelayan yang mempunyai ketergantungan tinggi berpendapat bahwa jumlah sumberdaya ikan di Prigi masih banyak.Kata kunci: ketergantungan, nelayan, pancing ulur, sumberdaya Ikan, persepsi
The Purse Seine Fleet Compliance strategy to Fishing Regulations at Nizam Zachman Fishing Port, Jakarta: STRATEGI PENINGKATAN KEPATUHAN ARMADA PURSE SEINE TERHADAP REGULASI PENANGKAPAN IKAN DI PPS NIZAM ZACHMAN JAKARTA Gugun Gunawan; Ari Purbayanto; Iin Solihin
Marine Fisheries : Journal of Marine Fisheries Technology and Management Vol. 12 No. 1 (2021): Marine Fisheries: Jurnal Teknologi dan Manajemen Perikanan Laut
Publisher : Bogor Agricultural University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jmf.v12i1.33916

Abstract

Importer countries of Indonesian fishery products, such as European Union countries (EU) and the United States (USA), are very concerned about the treacebility of fishery products, which lead to some rejection of fishery products obtained from illegal, unreported and unregulated activities (IUU Fishing) in NZFPJ. Approximately 231 vessels, 121 of it are purseiners, conducted fishing operations outside permitted fishing areas and at least 42 vessels were moored outside their assigned fishing ports. Considering the number of violations, this study is aiming at formulating strategies to improve compliance level of fishing vessels. Data from the case study were analyzed using Strengths Opportunities Weaknesses Threats (SWOT) method and Quantitative Strategic Planning Management (QSPM). The results showed that strategies to improve the compliance of purseiners to fishing regulations in NZFPJ are by developing an integrated fishing vessel monitoring system with relevant agencies conducting law enforcement in the field of marine and fishery. In addition, reward and punishment scheme along with education for fishermen and businessmen are required to improve awareness. Lastly, there is need to provide facilities and training to support the monitoring activities. Keywords: IUU fishing, NZFPJ, inspection.
STRATEGI PENGELOLAAN PASAR IKAN MODERN DI PELABUHAN PERIKANAN SAMUDERA NIZAM ZACHMAN JAKARTA Iin Solihin; Ni Ketut Leni Meilani; Retno Muninggar
Marine Fisheries : Journal of Marine Fisheries Technology and Management Vol. 11 No. 1 (2020): Marine Fisheries: Jurnal Teknologi dan Manajemen Perikanan Laut
Publisher : Bogor Agricultural University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jmf.v11i1.34855

Abstract

Modern Fish Market (MFM) is the result of relocation from the Fish Marketing Center (FMC) located at the Nizam Zachman Ocean Fisheries Port in Jakarta (NZOFPJ). The relocation of the market has caused traders to protest against the manager. One of their actions is to go on a fish payment strike, which affects the stability MFM cash flow. Accordingly, the management needs to investigate the financial condition of MFM to determine future actions for the market sustainability. However, no study has been conducted regarding the financial condition of MFM. This study aims to determine the comparison of MFM and FMC revenue and strategies to improve the existing situation. A case study was conducted in the Nizam Zachman Fishing Port in Jakarta. Financial data of MFM and FMC including problems encountered by MFM were collected from the business division of Perum Perindo Jakarta, MFM management team and MFM traders. Revenue analysis, SWOT analysis as well as Quantitative Strategic Planning Matrix were perfomed in this study. The results showed that revenue generated by the MFM was IDR 1,474,085,972.00, which is lower than the FMC revenue (IDR 2,360,855,000.00). In order to improve MFM financial situation, nine strategies have been formulated and primarily it has been focused on the development of small and medium enterprises. Keywords: revenue, management, modern fish market, NZOFPJ, strategy.