Yeniar Indriana
Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro

Published : 58 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

PENGALAMAN BEKERJA MENJADI CAREGIVER DI PANTI WREDHA: ANALISIS FENOMENOLOGIS INTERPRETATIF Ayu, Aprillia Sekar; Indriana, Yeniar
Jurnal EMPATI Jurnal Empati: Volume 10, Nomor 1, Tahun 2021 (Februari 2021)
Publisher : Faculty of Psychology, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/empati.2021.30429

Abstract

Merawat adiyuswa khususnya di Panti Wredha merupakan hal yang jarang diminati individu untuk berkarir. Hal tersebut dikarenakan, mengurus adiyuswa dengan keunikannya masing-masing harus siap menerima segala konsekuensi dan mempersiapkan diri untuk menghadapi segala hal termasuk permasalahan yang terjadi. Seseorang yang bekerja membantu memenuhi segala kebutuhan maupun aktivitas adiyuswa selama berada di Panti Wredha disebut caregiver. Tujuan dari penelitian untuk menggambarkan bagaimana pengalaman bekerja menjadi caregiver di Panti Wredha. Fokus penelitian ini pada pengalaman bekerja menjadi caregiver hingga bertahan menjalani profesi tersebut. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologis yang melibatkan tiga partisipan berusia 30-31 tahun, telah bekerja kurang lebih 10 tahun dan menjadi caregiver tetap di Panti Wredha Dewanata. Partisipan dipilih menggunakan teknik purposive sampling serta menggunakan wawancara mendalam (in-depthh interview) sebagai teknik pengambilan data. Hasil dari penelitian ini yaitu, keputusan bekerja sebagai caregiver Panti Wredha, konsekuensi yang dirasakan ketika bekerja, dan bagaimana upaya bertahan dengan pekerjaan. Melalui penelitian ini, partisipan menyampaikan pengalamannya selama merawat adiyuswa, tantangan dan dampak selama bekerja, dukungan yang didapatkan, bagaimana upaya adaptasi yang dilakukan dan bagaimana cara partisipan bertahan menjalani pekerjaan tersebut. Kata kunci: bertahan, caregiver, panti wredha 
Mengembangkan Kematangan Sosial pada Anak melalui Outbond Yeniar Indriana D.; Tri Windarti
Sekolah Dasar : Kajian Teori dan Praktik Pendidikan Vol 17, No 2 (2008): Tahun 17, Nomor 2, November 2008
Publisher : Sekolah Dasar : Kajian Teori dan Praktik Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract: In the education world, outbound education is a children’s training in the context of natural world as a learning instrument. This type of education gives children survival competencies integrated with environmental knowledge and other supported learning materials The  supported learning materials are leadership, cooperation, aotonomy, self confidence, motivating skills, creativity building, responsibility sense, and problem solving skills.  Also in the social children interactions during outboun process, the trainers can develop children’s social maturity.
HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN PERENCANAAN KARIER PADA SISWA KELAS XI SMK MUHAMMADIYAH SALATIGA Hesta Galuh Listantina; Yeniar Indriana
Jurnal EMPATI Jurnal Empati: Volume 10, Nomor 6, Tahun 2021 (Desember 2021)
Publisher : Faculty of Psychology, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/empati.2021.33215

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara self efficacy dengan  perencanaan karier pada siswa kelas XI SMK Muhammadiyah Salatiga. Perencanaan karier merupakan langkah yang dibuat dengan mempertimbangakan berbagai faktor dan peluang untuk mencapai tujuan karier di masa depan. Self efficacy adalah keyakinan seseorang terhadap kemampuannya sendiri untuk menyelesaikan tugas serta memecahkan setiap permasalahan yang dihadapi dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Populasi pada penelitian ini yaitu siswa kelas XI SMK Muhammadiyah Salatiga yang berjumlah 324 siswa dengan sampel penelitian 144 siswa. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik cluster random sampling. Alat ukur yang digunakan yaitu Skala Self Efficacy (23 item, α= 0,869) dan Skala Perencanaan Karier (24 item, α= 0,885). Uji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis regresi sederhana. Berdasarkan uji korelasi regresi sederhana diperoleh nilai rxy = 0,593; dengan p=0,000 (p<0,05), sehingga terdapat hubungan positif antara self efficacy dengan perencanaan karier pada siswa kelas XI SMK Muhammadiyah Salatiga. Self efficacy memberikan sumbangan efektif R=0,351 terhadap perencanaan karier pada siswa kelas XI SMK Muhammadiyah Salatiga. Artinya, self efficacy memberikan kontribusi sebesar 35,1% untuk perencanaan karier. 
HARDINESS DAN KECENDERUNGAN POST POWER SYNDROME PADA LANJUT USIA PENSIUNAN PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS) ANGGOTA PERSATUAN WREDATAMA REPUBLIK INDONESIA (PWRI) KECAMATAN GAJAH MUNGKUR SEMARANG Mahsunah Ariyanti; Yeniar Indriana
Jurnal EMPATI Jurnal Empati: Volume 4, Nomor 1, Tahun 2015 (Januari 2015)
Publisher : Faculty of Psychology, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (111.464 KB) | DOI: 10.14710/empati.2015.13124

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara hardiness dengan kecenderungan post power syndrome. Post power syndrome merupakan sekumpulan gejala mental yang menimbulkan gejala-gejala depresi yang diderita oleh orang yang mengalami stresor psikososial yang berkaitan dengan hilangnya jabatan atau kekuasaaan. Hardiness merupakan pola kepribadian yang menunjukkan bahwa individu memiliki ketahanan untuk melawan stres yang ditandai dengan sikap komitmen, kontrol, dan tantangan. Populasi dalam penelitian ini adalah lansia pensiunan PNS anggota PWRI Kecamatan Gajah Mungkur, Semarang. Pengumpulan data menggunakan Skala Hardiness (35 aitem; α = 0,934) dan Skala Kecenderungan Post Power Syndrome (38 aitem; α = 0,926). Subjek penelitian berjumlah 60 orang pensiunan PNS anggota PWRI Kecamatan Gajah Mungkur Semarang yang dipilih melalui purposive sampling. Hasil analisis data menggunakan teknik analisis regresi sederhana menunjukkan terdapat hubungan negatif antara hardiness dengan kecenderungan post power syndrome pada pensiunan PNS (r = -0,695; p < 0,001). Sumbangan efektif variabel hardiness terhadap kecenderungan post power syndrome sebesar 48,4%.
KECERDASAN SPIRITUAL PADA PENGGUNA DAN PENGEDAR NARKOBA DI LAPAS KEDUNGPANE SEMARANG Muhammad Dzikron Fadhlurrohman; Yeniar Indriana
Jurnal EMPATI Jurnal Empati: Volume 8, Nomor 1, Tahun 2019 (Januari 2019)
Publisher : Faculty of Psychology, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (233.139 KB) | DOI: 10.14710/empati.2019.23580

Abstract

Kecerdasan spiritual merupakan kemampuan untuk memaknai setiap kejadian yang telah terjadi yang membuat seseorang menjadi tahu apa yang harus dilakukan kedepanya. Penelitian ini bertujuan menggambarkan bagaimana kecerdasan spiritual pengguna dan pengedar narkoba yang berada di dalam lapas, sehingga mereka mengetahui apa yang harus mereka lakukan agar kehidupan mereka lebih bermakna atau lebih positif. Metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif fenomenologi dengan metode eksplikasi data. Partisipan dalam penelitian ini dipilih dengan teknik purposive. Partisipan dalam penelitian ini berjumlah tiga orang yang merupakan pengguna dan pengedar narkoba namun, bukan narapidana residivis. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam dan sebelumnya partispan diberikan informed consent. Hasil penelitian menunjukkan ketiga partisipan memiliki kecerdasan spiritual yang baik. Kecerdasan spiritual yang baik dari ketiga partisipan ditunjukan dengan mampu menerima keadaan sekarang, bangkit dari kejadian masa lalu, dan menjadikan kejadian masa lalu sebagai pelajaran untuk menentukan langkah kedepan. Dua dari tiga subjek menunjukkan kecerdasan spiritual yang dipengaruhi oleh religiusitas, itu terlihat dengan semakin dekat mereka dengan pencipta. Saat mereka dekat dengan pencipta, mereka menjadi pribadi yang lebih bersyukur dan percaya bahwa Allah selalu bersama mereka meskipun dalam keadaan yang susah sekalipun. Kecerdasan spiritual yang baik membuat mereka menjadi tahu rencana apa yang akan mereka lakukan kedepanya. 
HARDINESS PADA SINGLE MOTHER (INTERPRETATIVE PHENOMENOLOGICAL ANALYSIS PADA BURUH PABRIK BULU MATA PALSU DI KABUPATEN PURBALINGGA) Dessi Nurpuspita; Yeniar Indriana
Jurnal EMPATI Jurnal Empati: Volume 7, Nomor 3, Tahun 2018 (Agustus 2018)
Publisher : Faculty of Psychology, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (262.737 KB) | DOI: 10.14710/empati.2018.21855

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan dan memahami tentang hardiness pada single mother yang menjadi buruh pabrik bulu mata palsu di Kabupaten Purbalingga. Metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif fenomenologis dengan metode analisis interpretative phenomenological analysis. Partisipan dalam penelitian ini dipilih dengan teknik purposive. Berjumlah tiga orang yang merupakan single mother dan bekerja sebagai buruh pabrik bulu mata palsu. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam dan sebelumnya partisipan diberikan informed consent. Hasil penelitian menunjukan jika ketiga subjek memiliki kemampuan yang baik dalam menghadapi kehidupannya saat ini. Hal tersebut dapat dilihat dari dinamika kehidupan single mother dalam keluarga serta keadaan pekerjaannya saat ini.
HUBUNGAN ANTARA ASERTIVITAS DENGAN PSYCHOLOGICAL WELL-BEING PADA TARUNA JURUSAN NAUTIKA SEKOLAH TINGGI ILMU PELAYARAN (STIP) JAKARTA Yuli Sarah; Yeniar Indriana
Jurnal EMPATI Jurnal Empati: Volume 7, Nomor 4, Tahun 2018 (Oktober 2018)
Publisher : Faculty of Psychology, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (368.842 KB) | DOI: 10.14710/empati.2018.23480

Abstract

Maraknya kasus kekerasan yang terjadi di lingkup sekolah kedinasan menimbulkan kekecewaan dari berbagai pihak. Kekerasan juga diketahui dapat memberikan dampak yang buruk bagi psychological well-being (kesejahteraan psikologis) individu bukan hanya bagi yang mengalami, melainkan juga yang menyaksikan dan mendengar. Asertivitas diketahui dapat meningkatkan kebahagiaan hidup, mengurangi kecemasan, dan membantu individu untuk dapat mengekspresikan dirinya sehingga dapat berfungsi secara penuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara asertivitas dengan psychological well-being pada taruna jurusan Nautika Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta. Hipotesis pada penelitian ini adalah terdapat hubungan positif yang signifikan antara asertivitas terhadap psychological well-being pada taruna jurusan Nautika Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta. Populasi dalam penelitian ini merupakan taruna jurusan nautika tingkat II. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 54 taruna. Teknik sampling yang digunakan adalah teknik convenience sampling. Alat ukur yang digunakan adalah Skala Psychological well-being (36 item, α = 0,927) dan Skala Asertivitas (29 item, α = 0,905). Data dianalisis dengan menggunakan analisis regresi sederhana. Hasil analisis menunjukkan hubungan positif yang signifikan antara asertivitas dengan psychological well-being pada taruna dengan nilai (rxy) = 0,624 dengan p=0,000 (p < 0,05), artinya semakin tinggi asertivitas taruna tingkat II jurusan nautika STIP maka semakin tinggi pula psychological well-beingnya.
PERBEDAAN MINAT BELAJAR DITINJAU DARI TENDENSI KEPRIBADIAN TIPE A DAN TIPE B PADA SISWA KELAS XI SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) NEGERI 10 SEMARANG Zainuddin Arief Wijaya; Yeniar Indriana
Jurnal EMPATI Jurnal Empati: Volume 3, Nomor 2, Tahun 2014 (April 2014)
Publisher : Faculty of Psychology, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (89.089 KB) | DOI: 10.14710/empati.2014.7532

Abstract

Keberhasilan dalam kegiatan belajar dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yang berpengaruh dalam proses belajar salah satunya adalah minat. Minat belajar merupakan landasan penting bagi siswa untuk melakukan aktivitas belajar. Tuntutan sekolah dan cara mengajar guru yang tidak tepat akan menyebabkan minat belajar siswa menurun. Selain minat belajar faktor yang menentukan prestasi belajar siswa adalah kepribadian siswa. Friedman & Rosenman membagi kedalam 2 tipe, yaitu kepribadian Tipe A dan Tipe B. Kepribadian Tipe A sangat kompetitif, berorientasi pada pencapaian dan memiliki stres yang lebih tinggi. Sebaliknya, kepribadian Tipe B lebih mampu bersantai, tidak tergesa-gesa serta stres yang rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji perbedaan minat belajar ditinjau dari tendensi kepribadian Tipe A dan Tipe B pada siswa kelas XI SMA Negeri 10 Semarang.            Populasi penelitian ini yaitu siswa kelas XI SMA Negeri 10 Semarang dan menggunakan teknik cluster random sampling untuk pengambilan sampel. Pengumpulan data menggunakan dua buah skala psikologi yaitu Skala Minat Belajar (α = 0.932) dan Skala Tendensi Kepribadian Tipe A dan Tipe B (α = 0.68).            Hasil penelitian menunjukkan nilai t= 2.815 dengan p=0,006 (p<0,05). Hasil tersebut menunjukkan bahwa hipotesis yang diajukan peneliti, yaitu ada perbedaan minat belajar antara tendensi kepribadian Tipe A dan kepribadian Tipe B pada siswa kelas XI, dan nilai rata-rata minat belajar pada siswa dengan tendensi kepribadian Tipe A lebih tinggi daripada siswa dengan tendensi kepribadian Tipe B
DUKUNGAN SOSIAL DAN KECENDERUNGAN POST POWER SYNDROME PADA PENSIUNAN TNI DAN POLRI ANGGOTA PERSATUAN PURNAWIRAWAN DAN WARAKAWURI TNI DAN POLRI DPC PEPABRI KABUPATEN BANYUMAS Lulu Lestin Lailan; Yeniar Indriana
Jurnal EMPATI Jurnal Empati: Volume 4, Nomor 4, Tahun 2015 (Oktober 2015)
Publisher : Faculty of Psychology, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (115.186 KB) | DOI: 10.14710/empati.2015.13669

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dukungan sosial dengan kecenderungan post power syndrome. Kecenderungan post power syndrome merupakan merupakan tendensi individu untuk mengalami gejala- gejala post power syndrome berupa gejala fisik, emosi dan perilaku sebagai dampak dari berakhirnya suatu jabatan atau kekuasaan. Dukungan sosial merupakan bantuan yang dirasakan individu berupa perhatian, kenyamanan, penghargaan yang diperoleh individu dari orang- orang yang dapat diandalkan didalam jaringan sosialnya agar meningkatkan kemampuan individu dalam mengatasi kondisi stress. Populasi dalam penelitian ini adalah pensiunan TNI anggota PEPABRI Kabupaten Banyumas. Pengumpulan data menggunakan dua buah skala yaitu, Skala Post Power Syndrome (30 aitem; α =0,904), dan Skala Dukungan Sosial (23 aitem; α =0,857). Subjek penelitian berjumlah 50 orang pensiunan TNI anggota PEPABRI Kabupaten Banyumas yang dipilih dengan accidental sampling. Hasil analisis regresi sederhana menunjukkan adanya hubungan negatif yang signifikan antara dukungan sosial dengan kecenderungan post power syndrome pada pensiunan TNI (r = -0,585; p<0,001). Dukungan sosial memberikan sumbangan efektif terhadap kecenderungan post power syndrome sebesar 34,2%.
HUBUNGAN ANTARA OPTIMISME DENGAN REGULASI EMOSI PADA SISWA KELAS XI SMK CUT NYA’ DIEN SEMARANG Elliza Rilani Fitri; Yeniar Indriana
Jurnal EMPATI Jurnal Empati: Volume 7, Nomor 3, Tahun 2018 (Agustus 2018)
Publisher : Faculty of Psychology, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (355.817 KB) | DOI: 10.14710/empati.2018.21742

Abstract

Regulasi emosi adalah proses individu mengatur dan mengelola emosi yang dialaminya. Optimisme merupakan cara pandang individu mengenai akibat suatu peristiwa, biasanya orang-orang yang optimis akan  memandang bahwa akan banyak hal baik yang terjadi di masa datang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara optimisme dengan regulasi emosi pada remaja. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas XI SMK Cut Nya’ Dien Semarang yang berjumlah 177 dengan sampel penelitian berjumlah 110 siswa yang dipilih menggunakan teknik cluster random sampling. Data dikumpulkan menggunakan dua buah skala yaitu skala regulasi emosi (23 aitem valid, α = 0, 868) dan skala optimisme (23 aitem valid, α = 0,867). Hasil penelitian ini menunjukkan koefisien korelasi (rxy) = 0, 512 dengan nilai p = 0,000 ( p < 0,05). Hasil tersebut menunjukkan bahwa hipotesis yang diajukan diterima, yaitu terdapat hubungan yang positif yang signifikan antara variabel optimisme dengan regulasi emosi. Semakin tinggi optimisme, semakin tinggi regulasi emosi. Sumbangan efektif yang diberikan oleh optimisme terhadap variabel regulasi emosi adalah sebesar 26,2 % dan sisanya 73,8 % dipengaruhi oleh faktor lain, yaitu dukungan sosial, peer attachment, dan keluarga.