Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Agricultural Review

Analisis Kinerja Rantai Pasok Beras Dengan Pendekatan Efisiensi Pemasaran di Kecamatan Limboto Barat Kabupaten Gorontalo: Analysis of Rice Supply Chain Performance Using a Marketing Efficiency Approach in West Limboto District Gorontalo Regency Djailani, Alfian; Indriani, Ria; Boekoesoe, Yuriko
Jurnal : Agricultural Review Vol. 4 No. 1 (2025): April 2025
Publisher : Agriculture Faculty, Universitas Ichsan Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37195/arview.v4i1.1309

Abstract

Kecamatan Limboto Barat adalah salah satu daerah penghasil beras di Kabupaten Gorontalo. Produktivitas padi di daerah ini selalu pasang surut dan dipengaruhi oleh iklim cuaca, terjadi penurunan nilai tukar petani dalam memenuhi kebutuhan beras sebagian dari beberapa kendala. Penelitian ini mempunyai dua tujuan, yaitu: 1) memahami mekanisme rantai pasok beras di Kecamatan Limboto Barat; dan 2) menyelidiki performa rantai pasok beras di daerah Kecamatan Limboto Barat telah dilakukan pada bulan Desember hingga Januari 2024 di Kabupaten Gorontalo. Dalam studi ini, metode yang digunakan adalah Analisis Deskriptif. dengan penggunaan teknik sampling Purposive dan Snowball Sampling. Hasil analisis mengungkapkan bahwa mekanisme rantai pasok beras di wilayah tersebut terdiriatas enam saluran yang berbeda, yakni Saluran I melibatkan distribusi langsung dari petani ke konsumen. Saluran II mencakup alur dari petani ke pedagang besar, kemudian menuju Kotamobagu. Sementara itu, Saluran III terdiri dari petani, pedagang besar, pengecer Limboto, dan akhirnya ke konsumen, yang juga dikenal sebagai Saluran IV; Petani – Penggilingan – Pengecer Limbot – Konsumen merupakan Saluran V; Petani – Pengecer Limbot – Pengecer Isimu dan Bongomeme – Konsumen adalah Saluran VI; Petani – Kolektor – Konsumen adalah Saluran VII.Penilaian kinerja rantai pasok beras dari sisi efisiensi pemasaran menunjukkan Saluran VI dinilai sebagai saluran pemasaran yang paling efisien. Sementara itu, saluran dengan margin pemasaran terendah adalah saluran II, yaitu sebesar Rp 1.000 per kilogram; sementara saluran yang memberikan farmer's share tertinggi adalah saluran IV yaitu mencapai 92,6 %.