Claim Missing Document
Check
Articles

Sintesis Emulsifier Ester Sukrosa Asam Lemak (FACE) Dari Minyak Jagung Menggunakan Na2CO3 Ardhita Niken Destiana; Ismiyarto Ismiyarto; Ngadiwiyana Ngadiwiyana
Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi Vol 12, No 3 (2009): Volume 12 Issue 3 Year 2009
Publisher : Chemistry Department, Faculty of Sciences and Mathematics, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (523.059 KB) | DOI: 10.14710/jksa.12.3.88-92

Abstract

Telah dilakukan penelitian sintesis emulsifier ester sukrosa asam lemak (FACE) dari minyak jagung menggunakan Na2CO3. Sintesis FACE dilakukan dengan metode refluks menggunakan metil ester asam lemak (FAME), sukrosa, pelarut metanol, dan katalis Na2CO3 dengan variasi rasio berat katalis terhadap FAME 1,5%, 3%, 4,5%, 6%, dan 7,5%. Kondisi optimum FACE terjadi pada FACE dengan rasio berat Na2CO3 6% dengan derajat transesterifikasi 1,169 dan waktu pecah emulsi 347,47 detik. Hasil analisis GC-MS pada FAME menunjukkan komposisi senyawa mayor penyusun FAME adalah metil ester asam linoleat, metil ester asam oleat, metil ester asam palmitat, dan metil ester asam stearat. Banyaknya katalis mempengaruhi FACE yang dihasilkan.
Waktu Optimum pada Reaksi Veratraldehid dan Anilin Ditya Putri Solihati; Enny Fachriyah; Ismiyarto Ismiyarto
Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi Vol 14, No 3 (2011): Volume 14 Issue 3 Year 2011
Publisher : Chemistry Department, Faculty of Sciences and Mathematics, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (243.827 KB) | DOI: 10.14710/jksa.14.3.69-71

Abstract

Imina merupakan senyawa dengan gugus fungsi C=N yang mempunyai potensi sebagai antibakteri, antikanker, antijamur, antitumor dan antimalaria. Sintesis imina dapat dilakukan menggunakan bahan dasar aldehida dan amina primer. Pada penelitian ini, digunakan veratraldehid dan anilin. Tujuan penelitian ini adalah mensintesis 3,4 dimetoksibenzilimina dan menentukan waktu reaksi optimum dari proses sintesis tersebut. Kemurnian produk sintesis berdasarkan pengujian titik leleh. Penentuan hasil sintesis maksimum dilakukan dengan variasi waktu pelarutan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa produk sintesis belum murni. Waktu reaksi optimal sintesis yaitu pada 140 menit dengan rendemen sebesar 60,5%.
Pemanfaatan Geraniol Dari Minyak Sereh Sebagai Senyawa Penarik Lebah Madu Ngadiwiyana Ngadiwiyana; Bayu Refindra Fitriadi; Ismiyarto Ismiyarto
Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi Vol 11, No 1 (2008): Volume 11 Issue 1 Year 2008
Publisher : Chemistry Department, Faculty of Sciences and Mathematics, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (368.737 KB) | DOI: 10.14710/jksa.11.1.1-5

Abstract

Produksi minyak sereh di Indonesia merupakan salah satu yang terbesar di dunia. Akan tetapi, pemanfaatan dari minyak sereh masih sangat kurang. Minyak sereh diisolasi dari daun sereh wangi Jawa (Cymbopogon Winterianus Jowwit). Minyak sereh ini mengandung bermacam senyawa, salah satunya senyawa geraniol. Senyawa ini memiliki struktur yang sama dengan feromon yang digunakan oleh lebah madu (A. Mellifera) dalam berkomunikasi dengan lebah madu lain. Metode yang digunakan dalam mengisolasi minyak sereh dari daun sereh adalah metode distilasi uap. Pengkayaan kandungan geraniol dalam minyak sereh digunakan refluks. Distilasi fraksinasi vakum dilakukan untuk mengisolasi geraniol dari minyak sereh. Minyak sereh yang digunakan dalam penelitian ini diisolasi dari 10 kg daun sereh wangi dengan distilasi uap dan menghasilkan minyak sereh sebanyak 42,5 mL (0,373%) dengan warna kuning bening mengkilat bau khas sereh. Data kromatogram GC-MS minyak sereh menunjukkan kandungan geraniol sebanyak 65,34%. Kandungan geraniol dalam minyak sereh meningkat menjadi 81,96% setelah direfluks dengan larutan NaOH dalam etanol akibat terjadinya reaksi hidrolisis geranil asetat menjadi geraniol. Geraniol diperoleh dari minyak sereh dengan distilasi fraksinasi vakum pada tekanan 110 mmHg. Geraniol yang diperoleh terbukti mampu menarik lebah madu.Kata kunci: Minyak sereh, geraniol, feromon, lebah madu
Sintesis 3-(3,4-Dimetoksifenil)-Propanal sebagai Senyawa Antara dalam Pembuatan Turunan Antiboitik C-9154 dari Minyak Daun Cengkeh Ngadiwiyana Ngadiwiyana; Ismiyarto Ismiyarto; Jumina Jumina; Chairil Anwar
Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi Vol 11, No 2 (2008): Volume 11 Issue 2 Year 2008
Publisher : Chemistry Department, Faculty of Sciences and Mathematics, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (537.554 KB) | DOI: 10.14710/jksa.11.2.38-42

Abstract

Telah dilakukan sintesis senyawa antara 3-(3,4-dimetoksifenil) propanal dalam pembuatan turunan antibiotik C-9154 sebagai upaya perluasan poemanfaatan minyak kayu cengkeh. Eugenol merupakan komponen utama minyak daun cengkeh yang dapat diisolasi menggunakan pelarut natrium hidroksida. Pemanfaatan senyawa ini masih sangat terbatas, sehingga perlu dilakukan upaya pengubahan eugenol menjadi senyawa turunannya yang lebih berdaya guna. Salah satunya, eugenol dapat diubah menjadi senyawa 3-(3,4-dimetoksifenil)-propanal, senyawa tersebut digunakan sebagai bahan untuk mensintesis senyawa turunan antibiotik C-9154. Dalam penelitian ini digunakan bahan dasar metileugenol hasil metilasi eugenol. Reaksi hidroborasi metileugenol menggunakan reagen H3B:dietileter secara in situ dengan mereaksikan NaBH4 dan BF3:dietileterat pada suhu 0 „aC dan kondisi inert yang dibuat dengan mengalirkan gas nitrogen ke dalam sistem. Hasil reaksi dianalisis menggunakan metode spektroskopi inframerah dan spektroskopi massa. Oksidasi 3-(3,4-dimetoksifenil)-1-propanol menjadi 3-(3,4-dimetoksifenil)-propanal menggunakan oksidator piridinium klorokromat menggunakan pelarut diklorometan, dan direfluks selama 3 jam pada suhu reaksi 30 oC. Hasil reaksi dianalisis mengunakan metode spektroskopi inframerah, spektroskopi massa dan 1H-NMR. Hasil reaksi hidroborasi metileugenol merupakan cairan berwarna kekuningan dengan rendemen 81,29%, analisis spektra inframerah dan spektroskopi massa menunjukkan senyawa hasil adalah 3-(3,4-dimetoksifenil)-propanol. Hasil reaksi oksidasi 3 -(3,4-dimetoksifenil)-propanol didapat cairan berwarna coklat kehitaman dengan rendemen sebesar 71,3 %. Hasil analisis menunjukkan bahwa senyawa hasil adalah 3-(3,4-dimetoksifenil)-propanal. Selanjutnya senyawa ini dapat digunakan sebagai bahan dasar sintesis turunan antibiotic C-9154.Kata kunci: Eugenol, 3-(3,4-dimetoksifenil)-propanal dan turunan antibiotik C-9154
Sintesis Amil Sinamat dari Sinamaldehid dan Uji Aktivitas sebagai Bahan Aktif Tabir Surya Adityo Anggadita; Ngadiwiyana Ngadiwiyana; Ismiyarto Ismiyarto
Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi Vol 11, No 3 (2008): Volume 11 Issue 3 Year 2008
Publisher : Chemistry Department, Faculty of Sciences and Mathematics, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (556.939 KB) | DOI: 10.14710/jksa.11.3.52-56

Abstract

Efek merugikan yang ditimbulkan oleh sinar matahari dapat menyebabkan kulit menjadi hitam bersisik, hiperpigmentasi dan kanker kulit. Sediaan tabir surya adalah salah satu cara yang bisa digunakan untuk mencegah efek ini. Salah satu senyawa aktif yang bisa digunakan dalam sediaan tabir surya adalah turunan sinamat. Dalam proses ini dilakukan sintesis amil sinamat dari sinamaldehid dengan menggunakan metode oksidasi dan esterifikasi. Penentuan aktivitas amil sinamat dilakukan dengan metode spektrofotometri UV- Vis dengan menentukan nilai SPF (Sun Protection Factor). Amil sinamat yang dihasilkan berupa cairan berwarna coklat dan dapat digunakan sebagai penyusun sediaan tabir surya yang memberikan proteksi maksimum terhadap sinar UV-B pada konsentrasi 25 μg/mL dengan nilai SPF sebesar 12,88.
Sintesis Heksil Sinamat dari Sinamaldehid dan Uji Aktivitas Sebagai Bahan Aktif Tabir Surya Nurlina Priastuti; Ngadiwiyana Ngadiwiyana; Ismiyarto Ismiyarto
Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi Vol 15, No 2 (2012): Volume 15 Issue 2 Year 2012
Publisher : Chemistry Department, Faculty of Sciences and Mathematics, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (662.066 KB) | DOI: 10.14710/jksa.15.2.39-43

Abstract

Radiasi sinar ultraviolet dari matahari dengan intensitas tinggi dapat mengganggu kesehatan kulit seperti kulit kehitaman, timbul bercak atau bersisik. Keadaan tersebut dapat diatasi dengan menggunakan sediaan tabir surya. Salah satu senyawa aktif yang bisa digunakan adalah turunan sinamat. Dalam proses ini dilakukan sintesis heksil sinamat dari sinamaldehid dengan menggunakan metode oksidasi dan esterifikasi. Penentuan aktivitas heksil sinamat dilakukan dengan metode spektrofotometri UV-Vis dengan menentukan nilai Sun Protection Factor (SPF). Heksil sinamat yang dihasilkan berupa cairan berwarna kuning dan dapat digunakan sebagai penyusun sediaan tabir surya yang memberikan proteksi maksimum terhadap sinar UV-B pada konsentrasi 25 μg/mL dengan nilai SPF sebesar 14,65.
Reduksi Sinamaldoksim Menggunakan Sistem Katalis Zn/NH4Cl Ngadiwiyana Ngadiwiyana; Ismiyarto Ismiyarto; Purbowatiningrum Ria Sarjono
Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi Vol 10, No 1 (2007): Volume 10 Issue 1 Year 2007
Publisher : Chemistry Department, Faculty of Sciences and Mathematics, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (228.358 KB) | DOI: 10.14710/jksa.10.1.1-6

Abstract

Sinamaldehid merupakan komponen utama minyak kayu manis (Cinnamomum) yang dapat diisolasi menggunakan pelarut natrium bisulfit. Pemanfaatan senyawa ini masih sangat terbatas, sehingga perlu dilakukan upaya pengubahan sinamaldehid menjadi senyawa turunannya yang lebih berdaya guna. Salah satunya, sinamaldehid dapat diubah menjadi senyawa amina melalui zat antara sinamaldoksim dengan reaksi reduksi. Senyawa amina tersebut digunakan sebagai bahan untuk mensintesis senyawa turunan antibiotik C-9154.Reduksi sinamaldoksim menjadi senyawa amina dilakukan dengan cara reduksi hidrogenasi katalitik menggunakan katalis Zn/NH4Cl. Reaksi dilakukan dengan merefluks sinamaldoksim, NH4Cl(s), dan serbuk Zn dengan pelarut metanol pada temperatur refluks (58 ºC) selama 3 jam. Hasil disaring, selanjutnya filtrat hasil refluks dievaporasi. Hasil evaporasi diekstraksi dengan kloroform dan NaCl jenuh. Lapisan organik dievaporasi kembali. Hasil evaporasi dianalisis menggunakan instrumen FT-IR dan GC-MS.Hasil reduksi sinamaldoksim berupa padatan gel berwarna coklat dengan dengan berat 0,43 g dan rendemen sebesar 64,35 %. Analisis hasil menggunakan spektrometer infra merah menunjukkan serapan gugus C-N pada daerah 1330,8 cm-1. Serapan pada 3178 cm-1 menunjukkan serapan gugus N-H dari senyawa amina. Hasil analisis GC-MS menunjukkan bahwa senyawa amina yang diperoleh dari reduksi sinamaldoksim berupa sinamilamin yang merupakan senyawa amina primer (tR = 16,431 menit dengan kelimpahan 0,58 %), (N-metil-3-fenil)-2-propenamin yang merupakan senyawa amina sekunder (tR = 20,258 menit dengan kelimpahan 0,79 %) dan (N,N- dimetil-3-fenil)-2-propenamin yang merupakan senyawa amina tersier (tR = 26,666 menit dengan kelimpahan 14,79 %).
Bakteri Endofit F4 dari Daun Pepaya (Carica papaya L): Potensinya sebagai Penghasil Enzim Ekstraseluler Sarjono, Purbowatiningrum Ria; Ismiyarto, Ismiyarto; ngadiwiyana, Ngadiwiyana; Prasetya, Nor Basid Adiwibawa
Greensphere: Journal of Environmental Chemistry Vol 2, No 1 (2022): Volume 2 Issue 1 Tahun 2022
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (459.688 KB) | DOI: 10.14710/gjec.2022.14794

Abstract

AbstractPapaya leaves are known to have antibacterial activity, so the endophytic bacteria on the papaya leaves are thought to have antibacterial activity. Previous studies have obtained 5 isolates of endophytic bacteria from papaya leaves, including F1, F2, F3, F4 and F5. Endophytic bacteria F1, F3, and F5 have known antibacterial activity, while endophytic bacteria F4 have not yet explored their activity in producing extracellular enzymes, so that in this study a qualitative test of extracellular enzymes was carried out on endophytic bacteria F4. The purpose of this study was to obtain confirmation of morphology, qualitative phytochemical data, and the ability to produce extracellular enzymes lipase, cellulase, protease and amylase from endophytic bacteria F4.The results obtained were F4 bacterial isolates white, round and smooth rounded edges which were gram positive with single cell morphology and the shape is bacillus (stems). F4 bacteria have the potential to contain amylase and protease extracellular enzymes.
Synthesis of Carboxylated Chitosan Amide Using Some Cyclic Anhydride and Their Activities as Antifungal Ismiyarto, Ismiyarto; Mumtazati, Qonita; Pandelaki, Elmi Christi Julia; Fachriyah, Enny; Ngadiwiyana, Ngadiwiyana; Sarjono, Purbowatiningrum Ria; Prasetya, Nor Basid Adiwibawa
Jurnal Kimia Valensi Jurnal Kimia VALENSI Volume 9, No. 2, November 2023
Publisher : Syarif Hidayatullah State Islamic University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/jkv.v9i2.35244

Abstract

Chitosan is a natural polymer that has antifungal activity. It is necessary to modify chitosan into its derivatives to increase its activity. One modification of chitosan that has the potential to be developed as an antifungal is carboxylated chitosan amide because this chitosan derivative contains a carboxylic group and is more hydrophilic. This research aims to synthesize chitosan amide carboxylate using several cyclic anhydride compounds and test its antifungal activity against Aspergillus flavus. The cyclic anhydrides used in this research are maleic anhydride and phthalic anhydride. In the initial stage of chitosan amide carboxylate synthesis, reaction optimization was carried out at varying temperatures of 25, 50, and 72oC for 7 hours. Compound characterization was carried out using FTIR and UV-Vis spectrophotometry. The disc diffusion method tested the chitosan amide carboxylate product for its antifungal activity against Aspergillus flavus. The optimal MCA (Maleoyl Chitosan Amide) product is (MCA_50), synthesized at a reaction temperature of 50oC. Under these optimal reaction conditions, PCA_50 (Pthaloyl Chitosan Amide) was successfully synthesized to produce a brownish-yellow solid with a yield of 46.1% (w/w) and a degree of substitution (DS) of 41.93%. The diameter of the inhibition zone against Aspergillus flavus for PCA_50 was 30 mm at the 12th hour of observation. The product (PCA_50) has better antifungal activity than chitosan and MCA_50.
Ecotourism development innovation in Klaten regency Anshori, Yuli Tirtariandi El; Enceng, Enceng; Ismiyarto, Ismiyarto
Jurnal Info Sains : Informatika dan Sains Vol. 14 No. 01 (2024): Informatika dan Sains , Edition March 2024
Publisher : SEAN Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The development of ecotourism in Indonesia is carried out not only by the government but also by Village-Owned Enterprises (BUMDes). One district, namely Klaten Regency, has 300 BUMDes from 319 villages, and is the largest district that has BUMDes businesses in various categories. Some of these BUMDes focus on developing tourism that utilizes natural wealth or other environmental potential. Tourism development is based on cooperative, participatory, emancipatory, transparent, accountable and sustainable principles. This research study method uses a qualitative descriptive approach. The research objects were 6 (six) villages in Klaten Regency, 3 (three) villages with BUMDes in the advanced category, 2 (two) BUMDes developing, and one BUMDes in the growing category. From the results of research on BUMDes, the principle of transparency is realized starting from budget management, for example at the start of its establishment it produces profits, which are paid as PADes amounting to 30% of the profits from business income and all of this can be accounted for for BUMDes in the advanced category. Meanwhile, BUMDes in the category of growth and development show the principle of transparency starting from the preparation of a master plan for developing business facilities from BUMDes, environmental management and intensifying promotion. Innovation and development of BUMDes that are successful and in the "advanced" category are the hopes of the community or village residents in Klaten Regency, because with the success of BUMDes will have an impact on the welfare of village communities. The success of BUMDes certainly cannot be separated from the role of various elements such as village government, community and community institutions.