Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Karakteristik Sedimen dan Kandungan Mineral Pasir Besi di Labuhan Haji Timur, Kabupaten Aceh Selatan Purnawan, Syahrul; Azizah, Azizah; Jalil, Zulkarnain; Zaki, Muhammad
Jurnal Rekayasa Kimia & Lingkungan Vol 13, No 2 (2018): Jurnal Rekayasa Kimia & Lingkungan (December, 2018)
Publisher : Chemical Engineering Department, Syiah Kuala University, Banda Aceh, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23955/rkl.v13i2.10532

Abstract

Kandungan mineral besi pada alam menjadi topik yang menarik untuk dikaji terkait peran pentingnya secara ekonomi. Keberadaan magnetite pada sedimen di suatu wilayah perairan dapat juga digunakan sebagai fingerprint dari proses transport sedimen. Penelitian ini ditujukan untuk mengamati sejumlah parameter butiran sedimen untuk mendapatkan gambaran pola distribusi sedimen yang terjadi pada daerah Labuhan Haji Timur, Aceh Selatan. Pengambilan sampel sedimen dilangsungkan pada November 2015 menggunakan metode coring. Sebanyak empat stasiun dipilih untuk mewakili kawasan perairan Labuhan Haji timur, yang terdiri dari daerah aliran sungai, muara, dan pantai. Sejumlah analisis yang dilakukan adalah ukuran butiran rata-rata, bentuk partikel, dan kandungan kimia penyusun sedimen. Analisis kandungan kimia dari sampel sedimen dilakukan pada Laboratorium Sentral Mineral dan Material Maju, FMIPA Universitas Malang menggunakan X-Ray Fluorescence (XRF), dimana sebelumnya sampel dari setiap stasiun dipilah berdasarkan ukuran halus (lebih kecil dari 0,5 mm) dan kasar (lebih besar dari 0,5 mm). sampel sedimen yang berasal dari pantai dan muara memiliki modus distribusi ukuran sedimen pada fraksi pasir sangat halus, sedangkan modus pada daerah aliran sungai berada pada fraksi pasir sangat kasar. Magnetite ditemukan pada setiap lokasi sampling, persentase tertinggi berada pada kawasan muara. Analisis bentuk butiran magnetite menunjukkan bentuk yang lebih angular pada daeah aliran sungai dan menjadi lebih rounded pada kawasan pantai. Disimpulkan bahwa kandungan magnetite yang terdapat pada kawasan pantai di Labuhan haji Timur ditransportasikan melalui aliran Sungai Peulumat.
Dampak Penggantian Fe3O4 secara Parsial dengan Abu Sekam Padi (ASP) terhadap Porositas dan Kuat Tekan Keramik Komposit Clay-Fe3O4 Machmud, Muhammad Nizar; Jalil, Zulkarnain
Jurnal Rekayasa Kimia & Lingkungan Vol 10, No 3 (2015): Jurnal Rekayasa Kimia & Lingkungan
Publisher : Chemical Engineering Department, Syiah Kuala University, Banda Aceh, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23955/rkl.v10i3.3068

Abstract

Berdasarkan kajian pendahuluan diketahui bahwa penggunaan pasir laut dan penggantiannya dengan abu sekam padi (ASP) hingga pada fraksi berat tertentu dalam pembentukan keramik komposit clay belum mampu menunjukkan kuat tekan seperti yang diinginkan. Ditambah lagi karena kandungan Cl-dan SO4- yang bersifat korosif, penggunaan pasir laut tersebut tidak lagi direkomendasikan. Mineral utama dari pasir besi yaitu Fe3O4selanjutnya diajukan sebagai penggantinya untuk memproduksi keramik komposit clay baru. Karena pasir besi merupakan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui, maka penggunaan mineral Fe3O4 tersebut perlu dibatasi. Selanjutnya, ASP masih dipilih untuk menggantikan Fe3O4secara parsial demi keberlanjutan produksi dari material-material keramik tersebut. Keramik dari komposit clay-Fe3O4/ASP tersebut selanjutnya diperkenalkan dalam makalah ini dan nantinya dirancang sebagai material bagi komponen-komponen yang menerima pembebanan berupa tekan dan juga termal. Dua tipe ASPlalu disiapkan dan selanjutnya dikarakterisasimenggunakan spektrometer X-ray fluorescence (XRF). Tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada komposisi kimia dari keduanya. Namun, keduanya memiliki bulk density yang berbeda. Hasil pengujian porositas terhadap material keramik komposit tersebut menunjukkan bahwa penggantian Fe3O4dengan ASP meningkatkan porositas material. Hasilpengujian tekan menunjukkan bahwa meningkatnya berat fraksi dari ASP diikuti oleh penurunan kuat tekan material. Analisis X-ray diffraction (XRD) terhadap material baru tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar dari Fe3O4 telah bertransformasi menjadi Fe2O3 dan transformasi tersebut selanjutnya dapat menentukan besarnya porositas dan juga kuat tekan dari material tersebut.
Utilization of oyster shell waste (crassostrea gigas) as a source of calcium in hydroxyapatite synthesis Irhamni, Irhamni; Juliana, Eka; Zulfalina, Zulfalina; Fauzi, Fauzi; Jalil, Zulkarnain
Jurnal Geuthèë: Penelitian Multidisiplin Vol 7, No 2 (2024): Jurnal Geuthèë: Penelitian Multidisiplin
Publisher : Geuthèë Institute, Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52626/jg.v7i2.357

Abstract

Biomaterials are materials that interact with living tissues for the purpose of treating and replacing tissues either temporarily or permanently. Biomaterials can be developed from hydroxyapatite-based materials. The source of calcium for the manufacture of hydroxyapatite is obtained from oyster shell waste (Crassostrea gigas) from the waters of Alue Naga Banda Aceh. The purpose of this study was to examine the opportunity to utilize oyster shell waste as a source of calcium for hydroxyapatite synthesis. The hydroxyapatite synthesis process was carried out by calcining oyster shells at a temperature of 10000C for 5 hours to obtain calcium oxide (CaO) content. Then, the CaO powder was reacted with phosphoric acid (H3PO4) to obtain hydroxyapatite compound (Ca10(PO4)6(OH)2) and then sintered at 900C for 2 hours. Analysis of CaO and hydroxyapatite phases was carried out through XRD (X-Ray Diffraction) characterization results. Surface morphology and element content were obtained from SEM-EDS characterization. Based on the analysis, CaO and hydroxyapatite phases have been successfully formed and the surface morphology of hydroxyapatite crystal structure is not clearly visible because of the formation of agglomeration. Based on the elemental content test, the ideal Ca/P ratio has not been obtained. Based on the results of the research, oyster shell waste (Crassostrea gigas) from the waters of Alue Naga, in Syiah Kuala District, Banda Aceh City has the opportunity to be utilized as a source of calcium in hydroxyapatite synthesis and can be developed as a biomaterial.
Pemberdayaan disabilitas melalui transfer teknologi budidaya udang bioflok di Kota Banda Aceh (Empowering people with disabilities through the transfer of biofloc shrimp cultivation technology in The City of Banda Aceh) Putra, Dedi Fazriansyah; Jalil, Zulkarnain; Muhammad, M; Wahab, Gunawan Abdul
Buletin Pengabdian Vol 3, No 3 (2023): Bull. Community. Serv.
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/bulpengmas.v3i3.35308

Abstract

Empowerment of people with disabilities through the transfer of biofloc shrimp farming technology in the city of Banda Aceh is a program aimed at enhancing the independence and empowerment of people with disabilities. Biofloc shrimp farming is a technology that utilizes a biofloc system, where bacteria are used to break down waste and provide nutrients for the shrimp. In this system, shrimp can grow faster and healthier compared to conventional shrimp farming methods. The program is in partnership with the Imam Ahmad bin Idris Aceh Foundation located in the village of Alue Naga and will be implemented from August to November 2023. The training will cover the construction of the tank, water management, feeding, shrimp maintenance, and harvesting methods. Additionally, the program will provide initial capital assistance to start biofloc shrimp farming businesses. This program aims to enable people with disabilities to achieve better income and improve their self-reliance. Furthermore, it is expected to increase biofloc shrimp production in the city of Banda Aceh, thereby enhancing the local economy.
Transfer teknologi pakan organik 'maggot' sebagai upaya peningkatan produktivitas ikan air tawar masyarakat Gampong Dham Pulo, Aceh Besar (Transfer of organic feed technology maggot as an effort to increase freshwater fish productivity, Dham Pulo Village, Ingin Jaya Sub-District, Aceh Besar) Putra, Dedi Fazriansyah; Almerian, Ivan; Al-Qossam, Izzuddin; Munthe, Aris Darmika; Barizki, Gebrina Zikra; Isvalana, Nabila; Mirnawati, Windy; Aidil, Jul; Zuhra, Annisa; Rahayu, Silvana; Harahap, Putri Dyana; Farisi, Wilma; Gheitsa, Tjut Nyak Ghalda; Aiza, Nur; Alfani, Fatha Yufari; Harahap, Riqqa Rahmania Sallim; Jalil, Zulkarnain; Feriyanto, Reki
Buletin Pengabdian Vol 2, No 1 (2022): Bull. Community. Serv.
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/bulpengmas.v2i1.25051

Abstract

The objectives of this community service implementation are; provide information to the public how to make fish feed that is cheap, easy, and environmentally friendly so that people do not have trouble getting fish feed raw materials. Community Service in the Holistic Village Development and Guidance Program (PHP2D) was carried out in Dham Pulo Village (Gampong), Want Jaya District, Aceh Besar District, from August to December 2021. The general stages of this activity consist of 4 (four) stages main activities, namely: socialization and training on maggot organic feed technology, independent bioconversion-based organic feed manufacturing practices, training on digitalization of marketing fishery products, websites and social media and evaluation in the form of workshops or FGDs involving all stakeholders such as the village government, fisheries service and private agencies. . The results obtained from this activity are the information obtained regarding the technology of maggot cultivation independently as a substitute for catfish feed. The conclusion of this PHP2D activity is that the community can increase their skills in maggot cultivation techniques (Hermetia Illucens) independently which can be used as an alternative to pellets as fish feed.