Claim Missing Document
Check
Articles

Found 31 Documents
Search

APLIKASI FORMULASI RANSUM DENGAN MENGGUNAKAN HIJAUAN LEGUMINOSA SEBAGAI PAKAN DASAR PENYUSUNAN RANSUM SAPI DI DESA JUNGUTAN KABUPATEN KARANGASEM Trisnadewi A. A. A. S; I G. L. O. Cakra; I M. Mudita; I W. Wirawan; E. Puspani; I K. M. Budiasa
Buletin Udayana Mengabdi Vol 12 No 1 (2013): Volume 12 No.1 – April 2013
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (241.201 KB)

Abstract

The community service was conducted in Jungutan Village, Karangasem Regency and was aimed to improvethe farmers knowlegde especially the members of farmers groups about the utilization of leguminose forage asbasal ration for ruminant. The services was conducted on Sunday, 2nd September 2012 at Wana Sari Groups ofFarmers at Banjar Untalan, Jungutan Village, and attended by 20 from 24 total members of farmers’ groups(83.33%). The methods used were direct instruction and discussion to the farmers. Almost 43% members offarmers’ groups have been given leguminose besides grass and 57% only given grass as Bali cattle feed. The resultof the services showed that the farmer’s awareness and knowlegde improved to give leguminose forage such asGliricidia sepium, Caliandra callothyrsus, and Leucaena leucochepala, besides grass feeding as basal ration forBali cattle. The utilization of forage need to be applied because of high energy and protein content in leguminoseforage, therefore the dry matter consumption will improve. The nutrient requirement could fulfill and will impactto the improvement of Bali cattle growth and production.
MAPPING AND PRODUCTION OF LOCAL FORAGE BIOMASS PLANT IN BALI PROVINCE Suarna I W.; M. A. P. Duarsa; A. A. A. S. Trisnadewi; N. N. Candraasih K.; I W. Wirawan
Majalah Ilmiah Peternakan Vol 22 No 3 (2019): Vol. 22 No.3 (2019)
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (409.839 KB) | DOI: 10.24843/MIP.2019.v22.i03.p06

Abstract

Tumbuhan pakan ternak (TPT) memiliki peran yang sangat strategis dengan semakin meningkatnya kebutuhanhijauan untuk peningkatan produktivitas ternak ruminansia. Berbagai jenis TPT lokal dan introduksi memilikikualitas yang sangat baik dan berpotensi sebagai konsentrat hijau. Berdasarkan hal tersebut sangat diperlukansebuah penelitian yang bertujuan untuk memetakan dan menghitung produksi biomasa TPT lokal di ProvinsiBali. Penelitian menggunakan metode survei di 190 unit lahan. Unit lahan disusun dengan metode tumpangtindih dari peta jenis tanah, peta tata guna lahan, dan peta iklim. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapatperbedaan potensi dan karakteristik tumbuhan pakan pada berbagai kondisi iklim, tataguna lahan dan jenis tanah.Kawasan dengan tipe iklim D, E, dan F banyak didominasi oleh rumput-rumputan jenis Heteropogon contortus,Botriochloa, Themeda, Polytrias, dan rumput Hyparhenia rupa. Produksi hijauan rata-rata dari tumbuhan yangtergolong pastura alami adalah 214,11 kg DM ha-1 dengan kontribusi utama adalah rumput Paspalum conyugatumdan Cynodon dactilon masing-masing sebesar 20,99% dan 8,60%. Rata-rata produksi pada kebun hijauan, semak,pohon, dan tumpang sari berturut-turut adalah: 871,11 kg DM ha-1, 0,88 kg DM pohon-1, 2,10 kg DM pohon-1 151,2kg DM ha-1. Untuk hijauan pohon kontribusi terbesar dan daya adaptasinya paling baik adalah tanaman gamal(Gliricidia sepium). Produksi biomassa hijauan pakan di Bali mencapai 476.057,27 ton dan simpanan karbonnyamencapai 223.746.92 ton. Dapat disimpulkan bahwa TPT lokal memiliki keberagaman dan perbedaan yang spesifikpada berbagai kawasan di Provinsi Bali, serta produksi biomasa yang tinggi berperan penting dalam mitigasiperubahan iklim.
PENAMBAHAN DAUN KELOR (Moringa oleifera) DALAM RANSUM MENGANDUNG SEKAM PADI DAN STARPIG TERHADAP KARKAS ITIK BALI TRISNADEWI A. A. A. S.; I G. SURANJAYA; I W. WIRAWAN
Majalah Ilmiah Peternakan Vol 24 No 3 (2021): Vol. 24 No. 3 (2021)
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MIP.2021.v24.i03.p08

Abstract

The aim of this study was to determine effect of the addition of Moringa oleifera leaf in ration containing rice hull supplemented with starpig on performnace of bali duck. The study used a randomized block design (RBD) with four treatments included control ration (A), 12.5% ration of rice hull (B), 12.5% ration of rice hull and Moringa leaf (C), 12.5% ration of rice hull, Moringa leaf and starpig (D). Each treatment consisted of four replicate and each rep- licate consist of of four female bali ducks aged 36 weeks. The observed variables egg production and feed conversion ratio. The observed variables were performance, production, and carcass quality. From the results of the study it is expected that the addition of Moringa leaf in the ration containing rice hull supplemented with starpig can im- prove the performance, production, and quality of carcass on bali ducks. Treatment B significantly reduced carcass weight, carcass percentage, and meat, while treatment C and D increased significantly carcass weight, carcass per- centage and meat of bali duck compared to treatment A. Bone and fat including skin decreased with treatment B and treatment C and D showed a significant effect compared to treatment A. The conclusion of the research results that the addition of Moringa oleifera leaf in ration contain rice hull supplemented by starpig could improve carcass weight, carcass percentage, and meat percentage, as well as reduced bone and fat percentages including skin.
THE EFFECT OF CONCENTRATED BALANCE WITH UREA-LIME-M OLASSES STRAW ON DIGESTIBILITY, RUMEN METABOLITES AND BLOOD CHEMICAL OF ETAWAH GOAT BREED CAKRA I G. L. O.; A. A. A. S. TRISNADEWI; I W. WIRAWAN
Majalah Ilmiah Peternakan Vol 23 No 3 (2020): Vol. 23 No. 3 (2020)
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MIP.2020.v23.i03.p08

Abstract

Penelitian untuk mengetahui pengaruh imbangan konsentrat dengan jerami urea kapur dan molasis (JUKM) dalam ransum terhadap kecernaan, kadar metabolit rumen dan kimia darah, telah dilakukan pada kambing peranakan etawah dengan menggunakan rancangan bujur sangkar latin 4 × 4. Perlakuan yang diberikan adalah perlakuan A (JUKM 60% dan konsentrat 40%) perlakuan B (JUKM 50% dan konsentrat 50%), perlakuan C (JUKM 40% dan konsentrat 60%), perlakuan D (JUKM 30% dan konsentrat 70%). Peubah yang diamati adalah konsumsi bahan kering jerami dan konsentrat, koefesien cerna, kadar kimia darah, kadar metabolit dan populasi protozoa rumen. Hasil penelitian ini mendapatkan, penggunaan konsentrat 40-70% dalam ransum JUKM menunjukkan hasil yang berbeda tidak nyata terhadap konsumsi bahan kering, kadar glukosa dan N urea plasma darah. Terjadi peningkatan kecernaan nutrien, kadar trigliserida, total protein dan kolesterol darah seiring dengan meningkatnya tingkat penggunaan konsentrat. Dari hsil penelitian dapat disimpulkan bahwa penggunaan JUKM sebagai pakan serat dalam ransum ternak kambing sampai pada tingkat penggunaan 60% dari keperluan bahan kering, tidak berpengaruh terhadap konsumsi bahan kering, kadar glukosa dan N urea plasma darah.
SUPLEMENTATION OF KEMBANG TELANG (Clitoria ternatea) FOR IMPROVING THE QUALITY OF BANANA STEMS SILAGE I W. Suarna; I M. Mudita; I W. Wirawan; N. N. Suryani
Pastura : Jurnal Ilmu Tumbuhan Pakan Ternak Vol 9 No 2 (2020): Pastura Vol. 9 No. 2 Tahun 2020
Publisher : Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (386.74 KB) | DOI: 10.24843/Pastura.2020.v09.i02.p03

Abstract

Penyediaan pakan berkesinambungan dan berkualitas sangat penting untuk meningkatkan produktivitasternak. Batang pisang yang tersedia melimpah dan murah dapat ditingkatkan daya gunanya sebagai sumberpakan berkualitas melalui teknologi silase dengan penambahan hijauan Clitoria ternatea. Penelitian inimengkombinasikan batang pisang dengan hijauan C. ternatea dibuat dalam bentuk selase complete feedmelalui penambahan pollar, molasis dan EM4 ke dalam empat perlakuan. Kontrol (perlakuan A): 65%batang pisang + 30% pollar + 5% (molasis + EM4); perlakuan B: 55% batang pisang + 10% C. ternatea+ 30% pollar + 5% (molasis + EM4); perlakuan C: 45% batang pisang + 20% C. ternatea + 30% pollar +5% (molasis + EM4); dan perlakuan D: 35% batang pisang + 30% C. ternatea + 30% pollar + 5% (molasis+ EM4). Masing-masing perlakuan terdiri atas tiga ulangan. Penelitian dilaksanakan untuk mendapatkankombinasi silase batang pisang dan hijauan C. ternatea yang terbaik melalui pengamatan kualitas fisik,sifat pisik, kandungan nutrien dan kecernaan secara in vitro. Data yang diperoleh dianalisis menggunakanAnova. Hasil penelitian menunjukkan terjadi peningkatan kandungan nutrisi, kecernaan bahan kering danbahan organik serta penurunan komponen penghambat kecernaan secara in vitro. Kesimpulan penelitian iniadalah, penambahan C. ternatea dalam silase batang pisang sampai 30% menghasilkan kandungan bahanorganik, protein kasar, energi, kecernaan bahan kering dan bahan organik tertinggi dan kandungan seratkasar terendah. Kata kunci: silase, batang pisang, Clitoria ternatea, in-vitro
PENINGKATAN PRODUKSI RUMPUT GAJAH (Pennisetum purpureum) DAN RUMPUT SETARIA (Setaria splendida Stapf) MELALUI PEMUPUKAN BIOURIN I M. Nuriyasa; N. N. Candraasih K.; A. A. A. S. Trisnadewi; E. Puspani; W. Wirawan
Pastura : Jurnal Ilmu Tumbuhan Pakan Ternak Vol 2 No 2
Publisher : Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (291.106 KB) | DOI: 10.24843/Pastura.2013.v02.i02.p09

Abstract

Research aimed to increase forage production through improved soil fertility by using biourine organic fertilizer. Grass differences as the main plot consisting of elephant grass (Pennisetum purpureum) or R1 and Setaria (Setaria splendida Stapf) or R2. Biourin fertilization as sub plot ie without cattle biourine fertilizer (B0), 25 000 lt/ha cattle biourin fertilizer (B1), 50 000 lt/ha cattle biourin fertilizer (B2) and 75 000 lt/ha cattle biourine fertilizer (B3). No significant interaction on all the variables observed between grass differences with biourine fertilization level. The study concluded elephant grass production was higher than those setaria grass. Biourine Fertilization with a dose 75.000 l/ha produced grass production was higher than those 50 000 l/ha, 25,000 l/ ha and without fertilization.
PRODUKTIVITAS PERTANAMAN CAMPURAN RUMPUT UNGGUL DENGAN LEGUM LOKAL PADA LAHAN GALIAN C DI KABUPATEN KARANGASEM Budiasa, I K.M.; I W. Wirawan; I W. Suarna
Pastura : Jurnal Ilmu Tumbuhan Pakan Ternak Vol 9 No 1 (2019): Pastura Vol. 9 No. 1 Tahun 2019
Publisher : Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (484.857 KB) | DOI: 10.24843/Pastura.2019.v09.i01.p12

Abstract

This research to be carried out in the dryland area at Karangasem Regency with the aim of increasing forage productivity quantitavely and in quality and also can be available sustainably. Feed plants are one of the potentials that can be developed on critical land as an effort to increase land productivity so that over land conversion or over exploitation of land that has a negative impact on the enviroment can be minimized. As well as the sand quarry area, which the community mines as wide as posible for reasons of less productive even though the mining doesn’t get permission by the local goverment because it it a protected area and wear absorption. The experiment will use 2 types superior grass, namely Paspalum atratum and Panicum maximum cv Trichogume, and one type of local legume that has been adaptive to the local enviroment, namely Centrocema pubescens. The purpose of research is to get information about Productivity of Paspalum atratum and Panicum maximum Cv Trichoglume Mixed Cropping with Centrocema pubescense, both from the argonomic and nutritional aspect. The experimental design that will be used is block design that consists of 3 groups as replication and 6 treatment, so that there will bw 18 plots (18 research unit). The results of study showed that the growth of grass in the Passpalum atratum monoculturally was better then Panicum maximum grass, as well as the nutrient content. Better growth also occurs in mixed Paspalum maximum grass planting with Centrocema pubescens compare to Panicum atratum with Centrocema pubescens. In the planting of the mixture of both types of grass with legume Centrocema pubescens it was concluded that, the types of grass of Paspalum atratum is more dominant than the Panicum maximum. Keyword: Paspalum atratum, Panicum maximum, Centrocema pubescens, sand quarry, mixed cropping
GROWTH AND PRODUCTION OF WARU (HIBISCUS TILLIACEUS L.) POST-CLONING PLANTED ON DIFFERENT SOIL TEXTURES I W. Wirawan; N. N. Candraasih Kusumawati; N. M. Witariadi; N. L. G. Sumardani
Pastura : Jurnal Ilmu Tumbuhan Pakan Ternak Vol 9 No 2 (2020): Pastura Vol. 9 No. 2 Tahun 2020
Publisher : Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (315.571 KB) | DOI: 10.24843/Pastura.2020.v09.i02.p07

Abstract

Sebuah percobaan telah dilaksanakan di Stasiun Penelitian Sesetan Denpasar selama 12 minggu yangbertujuan untuk mengetahui pertumbuhan dan produksi waru (Hibiscus tilliaceus L.) pasca kloning yangditanam pada tekstur tanah berbeda. Percobaan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) terdiri ataslima perlakuan dan enam ulangan sehingga didapatkan 30 unit percobaan. Kelima perlakuan adalah A (lempungberdebudengankadarpasir 43,82%), B(lempung berpasirdengan kadarpasir 63,43%), C(lempungberpasirdengankadarpasir80,36%),D(pasirdengankadarpasir88,22%),danE(pasirdengankadar pasir90,98%).Peubahyang diamati yaitu diameterbatang, jumlah daun, jumlah cabang, luas daun per pot,tinggitanaman,beratkeringdaun, batang, total hijauan,akar, nisbahberat keringdaun denganbatang dan top root ratio. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua perlakuan berpengaruh nyata (P<0,05)terhadap diameter batang, tinggi tanaman, berat kering daun, batang, total hijauan, dan berat kering akar.Tetapi berbeda tidak nyata terhadap jumlah daun, jumlah batang, nisbah berat kering daun dengan batang,dan top root ratio. Diameter batang, jumlah cabang, jumlah daun, berat kering daun, total hijauan, akardan top root ratio tertinggi diperoleh pada perlakuan B (tekstur tanah lempung berpasir dengan kadarpasir 63,43%). Hasil tertinggi terhadap luas daun, berat kering batang dan jumlah cabang diperoleh padaperlakuan A (tekstur lempung berdebu dengan kadar pasir 43,82%), namun tidak berbeda nyata (P>0,05)dengan perlakuan B. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa tekstur tanah lempung berpasir dengankadar pasir 63,43% (perlakuan B) dapat menghasilkan pertumbuhan dan produksi waru (Hibiscus tilliaceusL.) pasca kloning yang lebih baik daripada perlakuan lainnya.Kata kunci: Hibiscus tilliaceus L., kloning, tekstur tanah
DAYA DUKUNG LAHAN DAN TUMBUHAN PAKAN DALAM PENGEMBANGAN KOMUDITAS UNGGULAN PETERNAKAN DI KABUPATEN GIANYAR W. Suarna; K.M. Budiasa; I W. Wirawan; N.L.G. Sumardani
Pastura : Jurnal Ilmu Tumbuhan Pakan Ternak Vol 4 No 1
Publisher : Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/Pastura.2014.v04.i01.p12

Abstract

Kabupaten Gianyar di Provinsi Bali memiliki luas 36.800 ha yang terbagi menjadi tujuh kecamatan. Meskipun Kabupaten Gianyar dikenal sebagai kabupaten yang memiliki berbagai jenis kesenian, Gianyar juga menyimpan potensi besar untuk pengembangan tumbuhan pakan mendukung komuditas unggulan peternakan. Komuditas peternakan di Provinsi Bali yang tercakup dalam 40 komuditas unggulan nasional adalah sapi daging, kambing, babi, ayam kampung, dan ayam ras. Analisis LQ telah dilakuan terhadap berbagai komuditas ternak yang ada di Kabupaten Gianyar (data Tahun 2013). Jika dicermati share kecamatan terhadap kabupaten dari berbagai komuditas ternak yang ada di Kabupaten Gianyar menunjukkan bahwa kabupaten Gianyar memiliki keunggulan komparatif yang cukup tinggi dilihat dari sub sektor peternakan. Sapi bali sangat cocok dikembangkan di kecamatan Payangan dan di Kecamatan Tegalalang. Lokus pengembangan ternak tersebut merupakann calon wilayah sentra produksi untuk komuditas ternak sapi di Kabupaten Gianyar. Hal tersebut juga terkait dengan potensi ketersediaan pakan hijauan dimana kecamatan Tegalalang dan Payangan memiliki potensi besar untuk pengembangan hijauan.
GROWTH AND YIELD OF ELEUSINE INDICA (L) GAERTN. GRASS FERTILIZED WITH DIFFERENT TYPES AND DOSAGE OF BIOURINE I Kadek Suradnyana; Ni Made Witariadi; I Wayan Wirawan
Pastura : Jurnal Ilmu Tumbuhan Pakan Ternak Vol 10 No 2 (2021): Pastura Vol. 10 No. 2 Tahun 2021
Publisher : Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/Pastura.2021.v10.i02.p12

Abstract

Penelitian bertujuan mengetahui pertumbuhan dan hasil hijauan rumput Eleusine indica (L) gaertn.)yang diberi pupuk biourin dengan jenis dan dosis berbeda, serta mengetahui interaksi antara jenis dan dosis biourin terhadap pertumbuhan dan hasil rumput E. Indica (L) gaertn.). Penelitian dilakukan di Farm Sesetan, Fakultas Peternakan, Universitas Udayana dan berlangsung selama 8 minggu. Percobaan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) pola faktorial dengan dua faktor yaitu faktor pertama, jenis biourin: biourin sapi (S) dan kambing (K) dan faktor kedua dosis biourin: 0 l ha-1(D0), 2.500 l ha-1 (D2), 7.500 l ha-1 (D3) 10.000 l ha-1 (D4). Variabel yang diamati yaitu variabel pertumbuhan, hasil dan karakteristik tumbuh tanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terjadi interaksi pada semua variabel pengamatan. Perbedaan jenis dan dosis pupuk biourin tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan dan hasil rumput E. indica (L) gaertn.) kecuali pada variabel berat kering akar diperoleh tertinggi pada dosis 5.000 l ha-1. Dapat disimpulkan bahwa pemberian pupuk biourin dengan jenis dan dosis berbeda tidak dapat memberikan pertumbuhan dan hasil hijauan E. indica (L) gaertn.) yang berbeda. Kata kunci: biourin, dosis, hasil, Eleusin indica, pertumbuhan