Jalan Trans Kalimantan merupakan jalan dengan status nasional yang dilalui oleh kendaraan berbeban ringan maupun berat. Untuk mengidentifikasi jenis kerusakan dan menentukan penanganan yang tepat, diperlukan penilaian kondisi jalan. Penilaian kondisi jalan dalam penelitian ini menggunakan dua metode, yaitu metode Bina Marga dan metode Pavement Condition Index (PCI). Penelitian dilaksanakan pada ruas Jalan Trans Kalimantan STA 00+000 "“ 02+500 dengan panjang 25 km yang dibagi menjadi 25 segmen. Hasil perhitungan metode Bina Marga menunjukkan bahwa segmen 2, 3, 4, 6, 7, 9, 10, 12, 14, 15, 16, 18, 19, 23, 24, dan 25 termasuk prioritas A (nilai kondisi ≥ 7) dengan program pemeliharaan rutin. Segmen 5, 8, 11, 13, 17, 20, 21, dan 22 termasuk prioritas B (nilai kondisi 4"“6) dengan program pemeliharaan berkala, sedangkan segmen 1 termasuk prioritas C (nilai kondisi 0"“3) dengan program peningkatan. Nilai kerusakan keseluruhan adalah 7,64 dan prioritas A. Berdasarkan metode PCI, segmen 3, 6, 9, 15, 16, 17, dan 18 berada pada kategori excellent; segmen 1, 2, 11, 13, 19, 20, 21, dan 22 very good; segmen 4, 5, 23, 24, dan 25 good; segmen 8 dan 10 fair; segmen 12 dan 14 poor; serta segmen 7 very poor. Tidak terdapat segmen dengan kategori failed. Rekomendasi perbaikan meliputi pemeliharaan rutin pada segmen 3, 6, 9, 15, 16, 17, dan 18; tambalan jalan untuk segmen 2, 4, 5, 8, 10, 11, 13, 19, 20, 21, 22, 23, 24, dan 25; serta rekonstruksi jalan untuk segmen 7, 12, dan 14.