Claim Missing Document
Check
Articles

Found 33 Documents
Search

SIFAT FISIS DAN MEKANIS KAYU BENGKIRAI Erwin Sutandar; Ferry Juniardi; Syahrudin Syahrudin
Jurnal Teknik Sipil Vol 21, No 1 (2021): JURNAL TEKNIK SIPIL EDISI JUNI 2021
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jtst.v21i1.49288

Abstract

Dalan konstruksi kayu berdasarkan peraturan SNI 7973:2013 tinggal mengenal kelas kayu I, II, III dan IV lagi tetapi sesuai dengan kode mutu beradasarkan modulus elastisitas dari kayu tersebut. Sehingga dalam perencanaan kayu sebagai bahan kontruksi bangunan, diperlukan parameter-parameter seperti kekuatan lentur, Kekuatan Tekan, kekuatan Tarik  dan Kekuatan geser berdasarkan peraturan SNI tersebut. Kekuatan kayu didapat dengan percobaan eksperimental dilakukan di laboratorium dengan acuan SNI maupun Peraturan lainnya. Penelitian ini untuk mengetahui kode mutu yang berdasarkan SNI 7973:2013 terhadap jenis kayu bangkirai dimana dalam peraturan lama kayu ini termasuk dalam kelas I. Dari penelitian yang telah dilakukan didaptkan hasil berdasarkan pemilahan secara visual untuk kayu  bangkirai Fb  11,46 MPa dengan kode mutu E12-E13 Ft 10,12 MPa dengan kode mutu E12 – E13  Fc//  10,12 MPa dengan kode mutu   E12–E13  Fv 1,35 MPa dengan kode mutu E12 – E13 Fc⊥ 2,75 MPa dengan kode mutu E12 – E13. Dan hasil penelitian berdasarkan pemilahan secara mekanis untuk masing masing kayu  Kayu Bangkirai  Fb  11,72 MPa Ft  7,03 MPa  Fc//  15,97 MPa Fv  1,43 MPa  Fc⊥ 13,35 MPa. Dari penelitia  ini dapat kita bandingkan antara mutu yang lama sebesar 11 MPa untuk kuat lenturnya sedangkan berdasarkan peraturan baru kita dapatkan hasilnya 12 MPa – 13 MPa lebih bear dari memakai peraturan yang lama. Kata Kunci: Kode Mutu, Pemilahan secara visual dan mekanis, Kayu Bangkirai, SNI 7973:2013, Sifat Fisis dan Mekanis.
PENGARUH AKTIVITAS PERDAGANGAN DAN PEMUKIMAN TERHADAP KINERJA RUAS JALAN PROF. M. YAMIN KOTA PONTIANAK Andi Tri Wicaksono; Ferry Juniardi; Elsa Tri Mukti
JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang Vol 8, No 1 (2021): JeLast Edisi Februari 2021
Publisher : JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jelast.v8i1.48347

Abstract

Prof. M. Yamin merupakan ruas jalan yang cukup padat dilalui kendaraan bermotor baik dari kendaraan roda dua sampai kendaraan roda enam. Permasalahan kemacetan di ruas jalan tersebut sering terjadi akibat banyaknya kegiatan samping jalan yang berupa aktivitas perdagangan dan aktvitas pemukiman, sehingga peneliti melakukan penelitian yang bertujuan untuk mengidentivikasi aktivitas perdagangan dan aktivitas pemukiman, menilai kinerja lalu lintasnya pada tahun 2020 dan pada kondisi tahun 2025, dan mencari upaya untuk perkembangan kedepannya. Metodologi penelitian dengan cara survey lapangan selama 3 hari dan data sekunder untuk menganalisa volume kendaraan, hambatan samping, karakteristik lalu lintas dan kapasitas. Dalam pengolahan data menggunakan MKJI 1997. Hasil pengolahan data diperoleh perbandingan antara aktivitas perdagangan dan aktivitas pemukiman di sepanjang ruas jalan Prof. M. Yamin sebesar 60% untuk kegiatan perdagangan dan 40% kegiatan pemukiman berdasarkan asumsi peneliti selama melakukan penelitian 3 hari. Setelah itu didapat juga untuk hasil kinerja ruas jalan kondisi tahun 2020 yaitu 0,68, 0,66, 0,78 untuk segmen 1, 0,59, 0,65, 0,76 untuk segmen 2 serta 0,61, 0,53, 0,67 untuk segmen 3 selama 3 hari. Dan untuk hasil kinerja ruas jalan kondisi tahun 2025 yaitu 0,86, 0,84, 0,98 untuk segmen 1, 0,80, 0,82, 0,96 untuk segmen 2 serta 0,81, 0,73, 0,85 untuk segmen 3 selama 3 hari.Kata-kata kunci: Hambatan Samping , Tingkat Pelayanan Jalan
EVALUASI GEOMETRIK JALAN PADA RUAS JALAN SUNGAI RAYA KEPULAUAN, KABUPATEN BENGKAYANG – SAMBAS, KALIMANTAN BARAT Adi Moko Ginta; Ferry Juniardi; Sutarto Yosomulyono
JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang Vol 6, No 3 (2019): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI DESEMBER 2019
Publisher : JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (680.768 KB) | DOI: 10.26418/jelast.v6i3.36711

Abstract

Prasarana transportasi dipergunakan di Indonesia, khususnya untuk menunjang kegiatan perekonomian dan manusia sehari-hari. Salah satunya adalah jalan raya. Ruas jalan Sungai Raya Kepulauan Kabupaten Bengkayang – Sambas Kalimantan Barat merupakan jalan provinsi masih banyak terdapat geometri jalan, baik lengkung horizontal maupun vertikal yang seringkali menyebabkan terjadinya lakalantas. Penelitian dilakukan sebagai evaluasi agar didapat rekomendasi perbaikan yang tepat dan efektif sesuai dengan standar berlaku. Pemilihan alinyemen vertikal dan horizontal mengunakan metode Equivalent Accident Number (EAN). Sudut tangen, kelengkapan, kondisi, serta topografi tikungan tersebut juga mempengaruhi. Banyak tikungan yang ditinjau, terpilih 6 tikungan yang dianggap ekstrim, dan dilakukan pengukuran kerangka horizontal pada tikungan 1, 2, 3, 4, 5, 6. Analisa data menghasilkan bahwa, kondisi eksisting tikungan masih belum memenuhi syarat Bina Marga 1997. Kondisi eksisting jari-jari tikungan 3 terlalu kecil, sehingga tidak memenuhi kecepatan minimal 50 km/jam. Tikungan yang lain superelevasi dan panjang lengkung horizontalnya, masih belum memenuhi standar berlaku. Evaluasi tikungan dengan redesign tikungan, dan hasilnya karakteristik eksisting tikungan 2, 3, dan 4 lebih cocok pada bentuk S-C-S dan tikungan 1, 5, dan 6 lebih cocok pada bentuk S-S. Selain itu juga dilakukan peningkatan kecepatan rencana 70 km/jam untuk tikungan 5, 6 dan 60 km/jam untuk tikungan lainnya.Kata Kunci : Kecepatan Rencana ( Vr ), Jari-jari ( RC ), Superelevasi ( e ), Pelebaran Perkerasan, Geometrik.
KAJIAN AKSESIBILITAS PEDESAAN DI KECAMATAN PINOH UTARA KABUPATEN MELAWI (STUDI KASUS DESA KOMPAS RAYA, DESA TEKELAK DAN DESA SUNGAI RAYA) Indah Fitria Basri; Heri Azwansyah; Ferry Juniardi
JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang Vol 6, No 3 (2019): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI DESEMBER 2019
Publisher : JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (485.097 KB) | DOI: 10.26418/jelast.v6i3.36525

Abstract

Pada penelitian ini dilakukan kajian mengenai perencanaan aksesibilitas pedesaan dengan menggunakan metode IRAP, teknik yang digunakan yaitu kombinasi pengumpulan data berbasis wawancara, pengamatan lingkungan, dan pengisian kuisioner. Adapun beberapa sektor yang dikaji dalam kuisioner antara lain : Sumber Tenaga Listrik, Sumber Air Bersih, Pendidikan, Kesehatan, Pasar, Perkantoran, Komunikasi, Pemukiman dan Pertanian/Perkebunan. Hasil analisis penelitian terbagi menjadi tiga kategori, yaitu aksesibilitas fasilitas, sarana transportasi dan prasarana transportasi. Berdasarkan hasil perbandingan tiga kategori nilai aksesibilitas antara aksesibilitas fasilitas, sarana transportasi dan prasarana transportasi, bahwa pada tiga desa tersebut diketahui  memprioritaskan perbaikan dan penaganan pada prasarana transportasi.Kata kunci: Aksesibilitas, prioritas, Integrated Rural Accessibility Planning (IRAP)
ANALISA PERBANDINGAN KERUSAKAN JALAN DENGAN METODE PCI ( PAVEMENT CONDITION INDEX ) DAN METODE BINA MARGA ( Studi Kasus : Jln. Pelempaan – Jln. SB Kuala – Jln. SB Usrat, Kec. Jawai, Kabupaten Sambas ) Ultra Munandar; Komala Erwan; Ferry Juniardi
JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang Vol 7, No 3 (2020): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI DESEMBER 2020
Publisher : JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jelast.v7i3.42663

Abstract

Jalan mempunyai factor penting dalam pertumbuhan ekonomi masyarakat. Jalan menghubungkan antara kota dengan kota lain nya, Akan tetapi semangkin tinggi pergerakan ekonomoi masyarakat semangkin tinggi juga kebutuhan jalan yang diperlukan. Hal ini menyebabkan lapisan permukaan jalan rentan akan kerusakan. Dalam hal ini kita membutuhkan Analisa terhadap permukaan lapisan jalan untuk menetukan lapisan yang cocok untuk permukaan jalan tersebut.  Berdasarkan hasil Analisa yang didapat bahwa dengan menggunakan metode Bina Marga dengan rumus Nilai Prioritas = 17 – (Kelas LHR + Nilai Kondisi Jalan). Didapat nilai Kelas LHR yaitu 6, Nilai kondisi jalan yaitu 1. Makan didapat Nilai Prioritas = 17 – (6 + 1) = 10. Maka dapat di simpulkan bahwa jalan tersebut masuk Urutan Prioritas > 7, menandakan bahwa jalan tersebut cukup dimasukkan dalam program pemeliharaan rutin. Sedangkan dengan metode PCI dengan rumus PCI = 100 – CDVmaks dan rumus Rata – rata PCI = Total PCIs / Jumlah Segmen (N). Didapat CDVmaks sebesar 89 untuk Segmen 1, Total PCIs sebesar 1161 dan jumlah 33 Segmen. Maka didapat PCI = 100 – 89 = 11 ( Segmen 1 ) dan Rata – rata PCI = 1161 / 33 = 35,18. Maka Di dapat bahwa nilai PCI = 35,18 masuk kedalam kategori POOR ( Buruk ), menandakan bahwa jalan tersebut harus dilakukan Penutupan permukaan, lapisan tambahan, dan Penambalan di seluruh kedalaman. Dari Analisa di atas di dapat bahwa kedua metode hampir sama yaitu cukup dimasukan kedalam pemeliharaan rutin.  Kata Kunci : Metode Bina Marga, Metode PCI
ANALISIS KAPASITAS DAN KINERJA RUAS JALAN K.H ABDURAHMAN WAHID KABUPATEN KUBU RAYA Andry Phan; Ferry Juniardi; Elsa Tri Mukti
JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang Vol 8, No 2 (2021): JeLAST Juni 2021
Publisher : JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jelast.v8i2.49623

Abstract

K.H Abdurrahman Wahid merupakan satu-satunya jalan yang digunakan untuk menuju ke arah Rasau Jaya, Desa Kuala Dua, Alas Kusuma dan beberapa daerah lainnya. Metode yang digunakan yaitu Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997 dan software VISSIM. Tujuan dari penelitian ini menganalisis kapasitas dan kinerja ruas jalan K.H. Abdurrahman Wahid dengan melalukan perbandingan dan proyeksi selama 10 tahun mendatang. Setelah dianalisis dengan Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997, didapatkan hasil pada kondisi existing, 5tahun dan 10 tahun mendatang dengan tingkat pelayanan F. Sedangkan hasil dengan software VISSIM di dapatkan pada kondisi existing dengan tingkat pelayanan B, 5 tahun mendatang tingkat pelayanan C dan 10 tahun mendatang tingkat pelayanan D. Dari hasil analisis jalan tersebut harus segera segera diberi alternatif solusi agar dapat meningkatkan tingkat pelayanan pada kondisi eksisting, 5 tahun dan 10 tahun yang akan datang. Selanjutnya direncanakan alternatif solusi yaitu penambahan lebar ruas jalan. Didapatkan hasil dengan Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997 pada kondisi existing dengan tingkat pelayanan A, 5 tahun mendatang tingkat pelayanan B dan 10 tahun yang akan datang dengan tingkat pelayanan E. Sedangkan hasil analisis dengan software Vissim pada kondisi existing, 5 tahun mendatang dan 10 tahun mendatang di dapatkan tingkat pelayanan A.Kata Kunci : Kapasitas, Kinerja, Jalan
PERBANDINGAN ASPAL SHELL & ASPAL KARET MELALUI SISTEM PENGUJIAN MARSHALL PADA CAMPURAN ASPHALT CONCRETE – WEARING COURSE (AC-WC) Zaiv Fathan Tamatra Ajie; Komala Erwan; Ferry Juniardi
JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang Vol 8, No 1 (2021): JeLast Edisi Februari 2021
Publisher : JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jelast.v8i1.45009

Abstract

Salah satu aspal yang biasa digunakan ialah aspal shell. Aspal shell merupakan aspal yang diproduksi oleh perusahaan Shell, aspal tersebut terbentuk dari hasil akhir penyulingan minyak bumi. Kerusakan jalan aspal yang umum terjadi adalah adanya keretakan dan bergelombang. Salah satu cara yang pernah dilakukan untuk memperbaiki kinerja agregat aspal yaitu dengan memodifikasi sifat-sifat fisik aspal khususnya pada penetrasi dan titik lembeknya dengan menggunakan bahan tambahan sehingga bisa mengurangi kepekaan aspal terhadap temperatur dan keelastisannya. Salah satunya bahan tambahan tersebut adalah karet alam pada aspal karet. Melalui uji Marshall dapat diketahui perbandingan antara aspal shell dan aspal karet. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar aspal optimum yang didapatkan yaitu 6,25% untuk aspal shell dari hasil rata-rata 6% dan 6,5%, lalu 6,75% untuk aspal karet dari hasil rata-rata 6,5% dan 7%. Nilai stabilitas (1282,65 kg dan 1356,43 kg) dan flow (3,50 mm dan 3,63 mm) pada aspal shell lebih baik dibandingkan nilai stabilitas (1371,79 kg dan 1420,93 kg) dan flow (3,20 mm dan 3,38 mm) pada aspal karet, karena semakin tinggi nilai flow dengan stabilitas yang rendah cenderung plastis dan mudah berubah bentuk apabila mendapatkan beban lalu lintas. Kata Kunci : Aspal Karet, Aspal Shell, Asphalt Concrete - Wearing Course (AC-WC), Uji Marshall.
EVALUASI KINERJA BUNDARAN ALE ALE DI KOTA KETAPANG Sigit Prabowo; Ferry Juniardi; Siti Nurlaily Kadarini
JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang Vol 8, No 1 (2021): JeLast Edisi Februari 2021
Publisher : JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jelast.v8i1.44797

Abstract

Untuk mencegah masalah pada Bundaran Ale Ale diperlukan evaluasi pada kinerja bundaran. Penelitian ini mengkaji kinerja Bundaran Ale Ale pada kondisi sekarang tahun 2020 dan kondisi akan datang pada tahun 2035. Survei dilakukan 5 hari pukul 06.00-18.00. Dianalisa berdasarkan MKJI 1997 dan simulasi dengan Software Vissim, kemudian disusun rencana alternatif perbaikan bundaran. Berdasarkan hasil survei didapat volume jam sibuk di hari Senin jam 16.00-17.00. Derajat kejenuhan tertinggi pada tahun 2020 adalah 0,65, tundaan bundaran 9,57 detik/smp dan peluang antrian 10%-24% artinya kondisi lalu lintas Bundaran Ale-Ale masih memenuhi MKJI 1997 (DS<0,75). Dilakukan proyeksi 15 tahun yang akan datang tahun 2035 untuk mengantisipasi masalah lalu lintas yang akan terjadi dan didapat nilai derajat kejenuhan 0,79, tundaan bundaran 12,16 detik/smp dan peluang antrian 17%-39%. Kemudian dilakukan perbaikan pada tahun 2035, alternatif pertama perbaikan geometrik bagian jalinan didapat derajat kejenuhan 0,67, tundaan bundaran 10,81 detik/smp dan peluang antrian 12%-26%. Alternatif kedua perencanaan ulang bundaran sesuai MKJI 1997 didapat derajat kejenuhan sebesar 0,65, tundaan bundaran 10,70 detik/smp dan peluang antrian 12%-26%. Direkomendasikan perbaikan bundaran tahun 2035 dengan alternatif perencanaan ulang bundaran sesuai MKJI 1997, karena memiliki kinerja dan tingkat pelayanan yang memenuhi.Kata Kunci: bundaran, simpang, kinerja, MKJI 1997
PERBANDINGAN KELAYAKAN JALAN BETON DAN ASPAL DENGAN METODE ANALITYC HIERARCHY PROSES (AHP) (Studi Kasus Jalan Komyos Sudarso Pontianak) Mega Chandra; Marsudi .; Heri Azwansyah; Ferry Juniardi
Jurnal Teknik Sipil Vol 14, No 1 (2014): Jurnal Teknik Sipil Edisi Juni 2014
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (246.128 KB) | DOI: 10.26418/jtst.v14i1.9311

Abstract

Banyak pertimbangan dalam penilaian perbandingan kelayakan konstruksi jalan antara jalan aspal dan beton.  Studi ini akan menerapkan metode AHP (analytic hierarchy process) untuk penilaian perbandingan yang memiliki beberapa kriteria tinjauan. Diharapkan melalui studi ini dapat diketahui kelayakan antara jalan aspal dan jalan beton secara kualitatif pada Jalan Komyos Sudarso Pontianak. Studi ini menggunakan metode kuisener yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan faktor teknis dan non teknis yang digunakan untuk menilai kelayakan konstruksi suatu jalan. Faktor teknis yang ditinjau adalah (a) daya tahan terhadap cuaca, (b) daya tahan terhadap pergerakan tanah, dan (c) daya tahan terhadap perubahan lalu lintas. Sedangkan faktor non teknis yang ditinjau adalah (a) kenyamanan permukaan, (b) kemudahan pergerakan, (c) dampak lingkungan, dan (d) tingkat kecelakaan.
MANAJEMEN PERSIMPANGAN JALAN DI KOTA SUKADANA KABUPATEN KAYONG UTARA Rista Rusjuniati; Ferry Juniardi; Heri Azwansyah
Jurnal Teknik Sipil Vol 13, No 2 (2013): Edisi Desember 2013
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jtst.v13i2.2678

Abstract

Seiring denganpertumbuhan daerah, sistem prasarana transportasi jalan di Kota Sukadana diselenggarakan dengantujuan untuk mewujudkan lalu lintas dan angkutan jalan yang aman, cepat,lancar, tertib, teratur, nyaman dan efisien. Selain itu, diharapkan sistemtransportasi terpadu mencapai seluruh pelosok wilayah daratan untuk menunjangpemerataan, pertumbuhan dan stabilitas sebagai pendorong, penggerak danpenunjang pembangunan daerah. Oleh karena itu, diperlukan suatu studipenanganan persimpangan pada jalan kota yang diharapkan dapat melihatpermasalahan secara nyata dan dapat digunakan untuk membandingkan permasalahanyang terjadi. Untuk menentukan penanganan persimpangan jalan digunakan metode AHP(Analytical Hierarchy Process). Pada penelitian ini, para PemangkuKepentingan/pengambil keputusan (stakeholder) merupakan nara sumber. Langkah yang diambil yaitu dengan caramelakukan penyebaran kuisioner, kemudian menentukan bobot masing-masingkriteria dan subkriteria permasalahan. Kriteria-kriteria permasalahan yangdiambil yaitu kinerja persimpangan, hirarki persimpangan jalan, akses ke modatransportasi lain, akses ke pusat kota dan kapasitas persimpangan. Hasilakhirnya adalah penyusunan ranking prioritas kriteria permasalahan danprioritas persimpangan yang perlu dilakukan penanganan di Kota Sukadana sebagai daerah kasus. Berdasarkan analisistingkat kinerja persimpangan jalan di KotaSukadana, pada persimpangan jalan di KotaSukadana mempunyai nilai DS (Derajat Kejenuhan) dari tahun 2010 s.d. 2030kurang dari 0,85. Sedangkan berdasarkan analisis tingkat pelayanan, limasimpang jalan yang ada di Kota Sukadanadari tahun 2010 s.d. 2030 berada pada tingkat pelayanan A dan B. Selain itu,berdasarkan persepsi para responden (stakeholder) dan hasil perhitungan, diperoleh bobot masing-masing kriteriapermasalahan sebesar 31,4% untuk kriteria kinerja persimpangan, selanjutnya akseske moda transportasi lain 22,4%; keterpaduan hirarki persimpangan 20,3%; kapasitaspersimpangan 14,5% dan akses ke pusat kota 11,4%. Untuk penangananpersimpangan, simpang tiga Tugu Durian menjadi prioritas utama dengan bobot4,146.Kata-kata kunci: AHP,tingkat kinerja, tingkat pelayanan