Claim Missing Document
Check
Articles

Found 36 Documents
Search

Analisis Mikrobiologi Bakteri Coliform Dan Enterobacter Terhadap Kualitas Tepung Kelapa Di Pt Royal Coconut Gorontalo Meifi Kaparang; Reky Palandi; Selvana Tulandi; Silvana Tumbel
Majalah INFO Sains Vol 1 No 1 (2020): April 2020
Publisher : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Kristen Indonesia Tomohon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (48.789 KB) | DOI: 10.55724/jis.v1i1.7

Abstract

Tepung kelapa merupakan hasil proses dari daging kelapa, tepung kelapa mengandung protein cukup tinggi, bebas gluten, dan memiliki kandungan karbohidrat digestible yang sangat rendah. Selain itu tepung kelapa memiliki kandungan serat pangan yang sangat tinggi. Kandungan serat pangan dalam tepung kelapa secara signifikan lebih besar dibandingkan pada sumber serat lainnya seperti tepung gandum, kasava, kentang, dan beras. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah koloni bakteri Coliform dan Enterobacter pada tepung kelapa menurut Standar Negara Indonesia No. 7388 Tahun 2009 mengenai batas cemaran mikroba pada pangan. Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium PT Royal Coconut Gorontalo pada bulan Agustus-November 2019. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif uji laboratorium menggunakan metode pour plate atau metode tuang dengan media dua media agar khusus sebagai pertumbuhan bakteri Coliform dan Enterobacter dan dilanjutkan dengan metode Angka Lempeng Total untuk menghitung jumlah koloni. Penelitian ini dapat memberi manfaat bagi perusahan juga peneliti mengenai bakteri Coliform dan Enterobacter pada tepung kelapa.
IDENTIFIKASI BAKTERIOLOGI AIR MINUM ISI ULANG DIDEPOT TOMOHON SELATAN MENGGUNAKAN METODE MPN (Most Probable Number) Susan Claudia Mende; Selvana Tulandi; Nerni O. Potalangi; Reky Palandi
Majalah INFO Sains Vol 1 No 2 (2020): Oktober 2020
Publisher : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Kristen Indonesia Tomohon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (367.055 KB) | DOI: 10.55724/jis.v1i2.11

Abstract

Kebutuhan masyarakat akan air minum yang terus meningkat seiring pertumbuhan penduduk, tidak diimbangi dengan ketersediaan air bersih yang ada. Air minum isi ulang adalah salah satu jawaban pemenuhan kebutuhan air minum masyarakat Indonesia yang murah dan praktis. Hal ini yang menjadi alasan mengapa masyarakat memilih air minum isi ulang untuk dikonsumsi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas air minum pada depot air minum isi ulang di Tomohon Selatan. Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah depot air minum yang terdapat Tomohon Selatan, Sulawesi Utara yaitu sebanyak 7 Depot air minum isi ulang. Hasil penelitian menunjukan bahwa kualitas fisik air memenuhi syarat yaitu tidak berbau, tidak berasa dan tidak berwarna. Sedangkan hasil penelitian pada kualitas bakteriologisnya tidak memenuhi syarat oleh karena masih terdapat 6 Depot air minum mengandung bakteri coliform dan mengandung bakteri E.coli.
AKTIVITAS ANTIBAKTERI DAUN BAYAM DURI Amaranthus spinosus Linn TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus Ingriani Tan Djindadi; Selvana S. Tulandi; Jeane Mongi; Reky R. Palandi
Majalah INFO Sains Vol 1 No 2 (2020): Oktober 2020
Publisher : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Kristen Indonesia Tomohon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (349.823 KB) | DOI: 10.55724/jis.v1i2.13

Abstract

Indonesia merupakan salah satu negara penghasil tumbuhan obat yang paling banyak digunakan. Masyarakat Indonesia memanfaatkan tumbuhan obat secara tradisional karena karena efek samping lebih kecil dari obat yang dibuat secara sintesis. Salah satu tumbuhan yang digunakan sebagai obat tradisional adalah Amaranthus spinosus Linn. atau yang lebih dikenal dengan bayam duri yang mengandung senyawa alkaloid, flavonoid, glikosida, steroid, terpenoid, lipid, saponin, betalain, B sitosterol, stigmasterol, asam linoleat, amaranthosida, amarisin. Penyakit yang disebabkan oleh bakteri yang bersifat patogen sehingga berbahaya bagi manusia. Salah satu spesies bakteri penyebab penyakit pada manusia adalah Staphylococcus aureus. Bakteri ini dapat menyebabkan bisul, radang di bawah kulit dan berbagai infeksi kulit lain seperti impetigo dan pemfigus (infeksi anak-anak yang baru lahir) serta infeksi pada luka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Aktivitas Antibakteri Daun Bayam Duri (Amaranthus spinosus Linn) Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus. Rancangan penelitian adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL), dengan perlakuan 10%, 20%, 40%, 80% b/v, kontrol positif, dan kontrol positif. setiap perlakuan terdiri atas 4 kali ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa diameter zona hambat Ekstrak Daun Bayam Duri terhadap Staphylococcus aureus pada pada masing-masing perlakuan 10% (3.2 mm); 20% (3.4 mm); 40% (3.7 mm); 80% (3.8 mm). sedangkan pada kontrol positif Amoxicillin (19 mm) dan kontrol negatif tidak memiliki zona hambat. semakin tinggi kosentrasi Daun Bayam Duri maka semakin besar pula daya hambatnya. Kesimpulannya Ekstrak Etanol Daun Bayam Duri (Amaranthus spinosus Linn) dengan kosentrasi 10%, 20%, 40% dan 80% dapat menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus.
UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL AKAR TAKOKAK Solanum torvum Swartz SEBAGAI ANTIINFLAMASI PADA TIKUS PUTIH Rattus norvegicus Heti Y. Maarebia; Joke L. Tombuku; Olvie S. Datu; Selvana S. Tulandi
Majalah INFO Sains Vol 2 No 1 (2021): April 2021
Publisher : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Kristen Indonesia Tomohon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (533.623 KB) | DOI: 10.55724/jis.v2i1.23

Abstract

Takokak merupakan salah satu tanaman yang telah lama digunakan sebagai obat tradisional di Indonesia salah satunya sebagai antiiflamasi. Penelitian ini bertujuan : untuk mengetahui efektivitas dari ekstrak akar takokak pada penyembuhan inflamasi. Diduga bahwa pemberian dosis ekstrak akar takokak berpengaruh terhadap udem. Metode penelitian yang digunakan adalah metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola searah dengan variabel terikat adalah volume udem dan variabel bebasnya adalah dosis ekstrak akar takokak 10%, 20% dan 40%, masing-masing perlakuan dilakukan pengulangan sebanyak tiga kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa volume udem rata-rata terbesar terjadi pada jam kedua dan kemudian berangsur-angsur menurun sampai jam keduabelas. Pengamatan terhadap persen penghambatan antiinflamasi pada jam keduabelas menunjukkan bahwa uji dosis 10% memberikan efek penghambatan udem sebesar 33,81%, uji dosis 20% memberikan efek penghambatan udem sebesar 71,12%, dan uji dosis 40% memberikan efek penghambatan udem yang maksimal yaitu sebesar 88,23%.
Uji Aktivitas Antimikroba Ekstrak n-Heksan Daun Senggani (Melastoma candidum D. Don) Terhadap Escherichia coli dan Candida albicans Rece Maliada; Joke L. Tombuku; Selvana S. Tulandi; Vlagia I. Paat; Reky R. Palandi
Majalah INFO Sains Vol 2 No 2 (2021): Oktober 2021
Publisher : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Kristen Indonesia Tomohon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55724/jis.v2i2.28

Abstract

Tumbuhan senggani (Melastoma candidum D.Don) berkhasiat untuk mengatasi gangguan pencernaan (diare), batuk, sakit tenggorokan, keputihan dan sariawan. Umumnya penyakit tersebut disebabkan oleh mikroba yang bersifat patogen misalnya E.coli dan C.albicans. Tujuan penelitian untuk mengetahui aktivitas antimikroba ekstrak n-heksan daun senggani terhadap bakteri E.coli dan jamur C.albicans. Jenis penelitian eksperimental laboratorium dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Menggunakan metode Difusi Agar cara Cakram (Disc) dengan metode sebar pada 6 perlakuan dan 3 ulangan. Dilaksanakan di Laboratorium Terpadu FMIPA Universitas Kristen Indonesia Tomohon dan Laboratorium Mikrobiologi Universitas Sam Ratulangi, berlangsung bulan Maret – Mei 2017.Hasil penelitian ekstrak n-heksan daun senggani memiliki aktivitas penghambatan terhadap pertumbuhan E.coli dengan konsentrasi 50%, 60%, 70%, 80% dan 90% dengan diameter zona hambat yaitu 7,33 mm, 7,75 mm, 12 mm, 17,25 mm dan 12,5 mm. Pada jamur C.albicans ekstrak n-heksan daun senggani tidak menunjukan aktivitas penghambatan. Kesimpulan ekstrak n-heksan daun senggani (Melastoma candidum D.Don) memiliki aktivitas penghambatan Antibakteri pada Escherichia coli
Uji Efektivitas Antibakteri Sari Buah Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia, Swingle) Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus Dedy Whyts Mengga; Selvana S. Tulandi; Widya Astuti; Silvana L. Tumbel; Nerni O. Potalangi
Majalah INFO Sains Vol 2 No 2 (2021): Oktober 2021
Publisher : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Kristen Indonesia Tomohon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (415.849 KB) | DOI: 10.55724/jis.v2i2.33

Abstract

Jeruk nipis (Citrus aurantifolia, Swingle) merupakan tanaman obat keluarga yang banyak digunakan sebagai obat tradisional. Sari buahnya sering digunakan untuk mengurangi ketombe, mengobati berbagai infeksi seperti jerawat dan infeksi saluran kemih. Kandungan fitokimia yang terdapat dalam sari buah jeruk nipis adalah minyak atsiri, flavonoid, saponin serta asam organik seperti asam sitrat dan asam askorbat yang memiliki kemampuan dalam menghambat pertumbuhan bakteri.Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan perbedaan efektivitas antibakteri dari konsentrasi sari buah jeruk nipis (Citrus aurantifolia, Swingle) terhadap pertumbuhan Staphylococcus aureus dengan desain penelitian rancangan acak lengkap, empat perlakuan tiga kali ulangan. Sari buah didapat dengan cara pemerasan secara langsung dari daging buah jeruk nipis. Pengambilan data menggunakan parameter angka lempeng total dan data yang diperoleh dianalisis ragam, dilanjutkan dengan uji beda nyata terkecil pada taraf signifikan (α) 0,01 menggunakan perangkat lunak SPSS 22.Hasil penelitian menunjukkan sari buah jeruk nipis 10% efektif secara nyata terhadap bakteri Staphylococcus aureus.
Uji Aktivitas Antibakteri Kulit Batang Alpukat (Persea americana Mill) Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus Dan Escherichia coli Priska S. Kolopita; Hariyadi Hariyadi; Christel N. Sambou; Selvana S. Tulandi
Majalah INFO Sains Vol 3 No 1 (2022): April 2022
Publisher : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Kristen Indonesia Tomohon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (208.572 KB) | DOI: 10.55724/jis.v3i1.46

Abstract

Kasus infeksi disebabkan oleh bakteri atau mikroba yang masuk ke dalam jaringan tubuh dan berkembang biak di dalam jaringan. contoh bakteri yang dapat menyebabkan infeksi adalah Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Tanaman yang dipercaya dapat menghambat pertumbuhan bakteri salah satunya adalah kulit batang alpukat (Parsea Americana Mill). Penelitian antibakteri ini menggunakan teknik difusi cakram. Jenis penelitian eksperimental laboratorium. Menggunakan 7 konsentrasi ekstrak dengan 3 kali pengujian untuk dua jenis bakteri. Ekstrak kulit batang alpukat konsentrasi 20%, 40%, 60%, 80% dan 100%. kontrol positif amoxycillin 50 ml dan control negatif aquades. Analisis data dilakukan secara deskriptif dengan mengukur nilai zona hambat pada uji aktivitas antibakteri untuk bakteri S.aureus dan E.coli. Uji statistik ANOVA juga digunakan untuk penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak kulit batang alpukat memiliki aktivitas antibakteri pada bakteri S.aureus dan E.coli. Hasil yang didapatkan pada penelitian ini menunjukkan bahwa semua konsentrasi memiliki aktivitas antibakeri, namun konsentrasi terbesar yaitu 100% rata-rata nilai zona hambat pada bakteri S.aureus dan E.coli yaitu 12,00 dan 11,33.
Analisis Kualitas Air Danau Sineleyan Tomohon Berdasarkan Kajian Struktur Keanekaragaman Makrozoobentos Selvana S. Tulandi
Majalah INFO Sains Vol 3 No 1 (2022): April 2022
Publisher : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Kristen Indonesia Tomohon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (591.677 KB) | DOI: 10.55724/jis.v3i1.47

Abstract

Penurunan kualitas perairan menyebabkan perubahan struktur komunitas makrozoobentos, sehingga karakteristik makrozoobentos perlu diteliti. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman makrozoobentos sebagai indikator kualitas perairan danau Sineleyan. Metode penelitian deskriptif dengan 4 stasiun yang ditentukan dengan metode purpossive random sampling. Hasil penelitian ditemukan makrozoobentos 25 spesies dalam 8 klas dari 5 filum. Spesies yang ditemukan adalah Tiara sp, Melanoides tuberculata, M. torulosa, Stenomelania torulosa, Anulotaia lagradierei, Physa sp, Pila sp, Pomacea sp, Achatina fulica, Macrobrachium sp, Vaginula sp, Tubifex sp, Lumbricullus sp, Nereis sp, Glossiphonia sp, Gomphidae sp, Chironomus sp, Trichoptera sp, Coleoptera sp, Belostoma flumineum, Penaeus sp, Gammarus sp, Dolomedes fimbriatus, Rana sp, Oreochromis mossambicus. Nilai kepadatan tertinggi adalah Anulotaia lagradierei sebesar 420 ind./m2 dengan kepadatan relative 68,93%. Indeks ekologi yaitu keanekaragama (H’) antara 1,037 sampai 1,887; Kemerataan taksa (E) 0,42 sampai 0,85 dan dominansi (D) 0,203 sampai 0,517. Struktur komunitas makrozoobentos kurang stabil dan dinilai bahwa perairan danau ini mengalami penurunan kualitas dan dikategorikan tercemar ringan sampai sedang. Penelitian ini ditemukan makrozoobentos Tubifex sp, Lumbricullus sp, Nereis sp dan Chironomous sp., sebagai indikator pencemar.
Uji Toksisitas Ekstrak Daun Pare Momordica charantia Linn Terhadap Larva Artemia salina Leach Dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test Febrilia Mangirang; Wilmar Maarisit; Jeane Mongi; Yessie Lengkey; Selvana Tulandi
Biofarmasetikal Tropis (The Tropical Journal of Biopharmaceutical) Vol. 2 No. 1 (2019): April 2019
Publisher : FMIPA UKIT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (490.451 KB) | DOI: 10.55724/jbiofartrop.v2i1.35

Abstract

Pare Momordica charantia merupakan tanaman berbuah pahit yang dapat hidup di daerah beriklim tropis,termasuk di kawasan Asia. Tanaman isi mengandung beberapa senyawa metabolit sekunder antara lain,flavanoid, alkaloid, saponin, triterpenoid, steroid dan glikosida. Daun pare dapat digunakan sebagai obatpenurun panas, mengeluarkan cacing kremi, dan dapat menyembuhkan batuk. Tujuan penilitian ini adalahuntuk mengetahui nilai toksisitas ekstrak daun pare pada larva udang. Penelitian ini merupakan eksperimentaldengan pendekatan post test only control group design. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalahmetode Brine Shrimp Lethality Test. Ekstrak dibuat dengan cara maserasi dengan menggunakan pelarutetanol 70%. Sehingga diperoleh ekstrak kental sebanyak 77 gram dengan presentase rendemen 25,66%. Ujitoksisitas dilakukan dengan menggunakan larva udang artemia salina leach yang berumur 36-48 jam. Efektoksik ekstrak diidentifikasi dengan persentase kematian larva udang menggunakan analisis probit untukmengetahui nilai LC50. Suatu ekstrak dikatakan toksik apabila nilai LC50 < 1000 ppm. Hasil penelitianmenunjukan ekstrak daun pare (Momordica Charantia) bersifat toksik dengan nilai LC50 sebesar 200,2 ppm.
Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Daun Kayu Kapur Melanolepis multiglandulosa Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus dan Bakteri Escherichia coli Deo Tampongangoy; Wilmar Maarisit; Amal Ginting; Silvana Tumbel; Selvana Tulandi
Biofarmasetikal Tropis (The Tropical Journal of Biopharmaceutical) Vol. 2 No. 1 (2019): April 2019
Publisher : FMIPA UKIT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (473.961 KB) | DOI: 10.55724/jbiofartrop.v2i1.51

Abstract

Bakteri adalah salah satu penyebab terjadinya infeksi, Staphylococcus aureus menjadi penyebabinfeksi pada kulit dan luka sedangkan Escherichia coli menyebabkan peradangan pada salurankemih. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas antibakteri serta nilai MIC dan MBCekstrak daun Kayu Kapur (Melanolepis multiglandulosa) terhadap bakteri Staphylococcus aureusdan bakteri Escherichia coli. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah difusi agarmenggunakan kertas cakram. Hasil penelitian semua konsentrasi ekstrak daun Kayu Kapur(Melanolepis multiglandulosa) mulai dari 400, 500, 600, 700, 800, 900 hingga 1000 µg/10 µLmenunjukan adanya aktivitas antibakteri yang ditandai dengan terbentuknya zona hambat padabakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Dari penelitian yang dilakukan dapatdisimpulkan bahwa ekstrak daun Kayu Kapur memilki aktivitas antibakteri terhadap Staphylococcusaureus dan Escherichia coli. Nilai MIC ekstrak daun Kayu Kapur terhadap bakteri Staphylococcusaureus adalah 43,1 µg/10 µL dan nilai MBC-nya adalah 172,4 µg/10 µL, sedangkan nilai MICekstrak daun Kayu Kapur terhadap bakteri Escherichia coli adalah 43,975 µg/10 µL dan nilai MBCnya adalah 175,9 µg/10 µL.