Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

Fasies dan Lingkungan Pengendapan Karbonat di Gua Gadung, Desa Pundung Sari, Kecamatan Semin, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta Erlandi, Muhammad; Kurniawan, Sandi; Rizqi, Al Hussein Flowers; Nadip, Muhammad
Retii Vol 18 No 1 (2023): Prosiding Seminar Nasional ReTII ke-18 (Edisi Penelitian)
Publisher : Institut Teknologi Nasional Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Research area on Facies and Environment of Carbonate Rock Deposition of Wungkal-Gamping Formation located in Gadung Cave, Pundung Sari Village, Semin District, Gunung Kidul Regency, Special Region of Yogyakarta with geographical position 7o 53’32.2”S and 110o 46'09.1”E. Not many ordinary people or researchers know the location of Gadung Cave, let alone carry out in-depth studies, so a detailed study of the facies and depositional environment of the rocks in the research area needs to be carried out. The research area regionally belongs to the Wungkal Formation, which is found locally and is located between the Semilir and Mandalika Formations to the north of Mount Panggung, Semin Gunung Kidul. The purpose of this research is to identify the facies and depositional environment through field observation and petrographic analysis. The research method is from petrographic analysis of 3 sample petrographic thin section taken in Gadung Cave. The results of rock determination and description obtained facies in the form of Wackestone, Corraline Bindstone, and Foraminifera Rudstone. After identification and plotting to a depositional environment model in the standard limestone facies belt, it was found that this area was once a Reef Margin to the Toe-of Slope. Withdrawal of the age of the rocks in the limestone fragments in the bed breccias beneath the Gadung Cave. Relative age analysis to obtain the age of N3 (Late Oligocene) indicates that it is possible that the Gadung Cave carbonate rocks were deposited before the existence of the Semilir Formation. Keywords : Gadung Cave, Carbonate facies, Wungkal-Gamping, Semin
Penentuan Fasies, Umur, dan Lingkungan Pengendapan Batuan Karbonat Klastik Formasi Sentolo di Watu Lempeng, Kecamatan Nanggulan, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta Nadhip, Muhammad; Alansyah, Apriko Yudhan; Kurniawan, Sandi; Rizqi, Al Hussein Flowers; Erlandi, Muhammad; Haliza, Audia Shafa
Retii Vol 18 No 1 (2023): Prosiding Seminar Nasional ReTII ke-18 (Edisi Penelitian)
Publisher : Institut Teknologi Nasional Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Watu Lempeng merupakan tempat wisata yang berada di Sungai Serang yang menghubungkan Desa Banyuroto dan Desa Sendangsari. Belum ada penelitian yang mengkaji detail mengenai kondisi umur dan lingkungan pengendapan di daerah ini sehingga perlu adanya kajian geologi terutama stratigrafi. Bebatuan di lokasi ini cukup menarik karena terlihat seperti lempeng pipih yang tersusun unik di sepanjang aliran Sungai Serang. Secara administratif, daerah penelitian berada pada Daerah Banyuroto, Kecamatan Nanggulan, Kabupaten Kulon Progo. Secara geografis, terletak berada pada 110°9’59.3”E dan 7°49’24.152”S. Daerah penelitian termasuk ke dalam fisiografi Pegunungan Kulon Progo sebelah timur, tepatnya pada Formasi Sentolo. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi umur dan lingkungan. Metode penelitian meliputi pengambilan data litologi menggunakan metode stratigrafi terukur (MS) untuk menentukan fasies. Pengambilan conto batuan diambil secara terpilih untuk analisis petrografi dan paleontologi. Kajian mikroskopis batuan secara petrografi akan menginterpretasi fasies batuan yang digunakan sebagai acuan dalam penentuan lingkungan penegndapan. Analisis paleontologi dilakukan untuk analisis umur dan lingkungan pengendapan Berdasarkan data lapangan, lintasan sepanjang 46 meter disusun oleh satuan batugamping Grainstone, Packstone dan Wackstone yang menunjukan fasies Foreslope. Pengendapan batuan tersebut berada pada kisaran umur N13-N14 (Miosen Tengah) dan diendapkan pada bathymetri Neritik Tengah – Neritik Luar (100 – 200 meter). Kata kunci : Kali Serang, Watu lempeng, Sentolo, umur, linkungan pengendapan
Perubahan Iklim Formasi Sentolo pada Kala Miosen Awal - Pliosen di Jalur Kali Serang, Nanggulan, Kulon Progo Alansyah, Apriko Yudhan; Nadhip, Muhammad; Erlandi, Muhammad; Kurniawan, Sandi; Rizqi, Al Hussein Flowers; Subandini Astuti, Bernadeta; Supandi, Supandi
Retii Vol 18 No 1 (2023): Prosiding Seminar Nasional ReTII ke-18 (Edisi Penelitian)
Publisher : Institut Teknologi Nasional Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The research area is included in the Physiography of the Kulon Progo Mountains to the south, in Kali Serang, Kec. Nanggulan, Kulon Progo Regency, Special Region of Yogyakarta. This study aims to determine the pattern of ancient climate change in the middle Sentolo formation, which is used to correlate the ancient climate in the upper Sentolo formation to previous researchers. The results of the field data obtained at the study site were two facies, packstone and grainstone, which are included in the bioclastic limestone unit with a thickness of 30m. Identifying microfossils with samples (top, middle, bottom) obtained several species of benthonic foraminifera fossils totaling 89 and 79 planktonic foraminifera. The results of calculating the relative ages of the Sentolo formation in this study ranged from N13-N14 (middle Miocene). Based on the calculation of the p/b ratio for determining the depositional environment is in the middle neritik - outer neritik. In calculating the percentage of fossils that characterize warm temperatures (Globigerinoides spp., Orbuliniforms, Globorotalia menardi, Globorotalia praemenadri, Globigerina venezuelana, Globoquadrina dehiscens, Globoquadrina praedehiscens, Globigerinella obesa, Globorotalia siakensis) and cold (Catapsydrax, globigerina woodi, Globorotalia scitula, Globigerrina sp p.s., Globorotaloides). Entering the outer neritic depositional environment, the climate gradually cools down, marked by an increasing number of fossils characteristic of cold temperatures. Determination of changes in ancient climate patterns at the research blood location using an analysis of the abundance of planktonic foraminifera that characterizes warm and cold temperatures in the study area has one pattern of temperature change, namely the cooling phase. The cooling phase begins at N13 - N14, and the temperature gets colder with deeper ocean depths occurring in the study area in the middle-outer neritic depositional environment. Keyword : Foraminifera, Ancient Climate, Sentolo Formation
Kompilasi Penentuan Sesar berdasarkan Data Struktur Geologi Permukaan dan Implikasinya terhadap Keberadaan Sesar Mataram di Daerah Bokoharjo, Prambanan, Sleman, Yogyakarta Kurniawan, Sandi; Rizqi, Al Hussein Flowers; Erlandi, Muhammad; Nadhip, Muhammad; Alansyah, Apriko Yudhan; Wibisono, Dharmawan Catur; Winarti, Winarti; Fatih Qodri, Muhammad
Retii Vol 18 No 1 (2023): Prosiding Seminar Nasional ReTII ke-18 (Edisi Penelitian)
Publisher : Institut Teknologi Nasional Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kejadian gempa dahsyat di Yogyakarta pernah terjadi pada tahun 2006 dengan pusat gempa yang berpusat di Sesar Opak. Beberapa kejadian gempa juga sempat terjadi di tahun 2016 dan berpusat gempa di tengah perkotaan Yogyakarta. Penyebab terjadi gempa masih diintepretasikan sebagai pergerakan sesar yang diduga memiliki arah yang berbeda dari Sesar Opak. Penelitian mengenai Sesar dengan arah berbeda dari Sesar Opak tersebut masih minim dan perlu dikaji. Daerah penelitian meliputi area di sekitar Perbukitan Boko, tepatnya di Bokoharjo, Prambanan, Sleman, Yogyakarta. Penelitian ini bermaksud untuk mengkaji data struktur geologi permukaan yang disinyalir memiliki arah pergerakan sesar yang berarah barat – timur. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi sesar berarah barat – timur dan hubungannya terhadap keberadaan Sesar Mataram. Metode penelitian yang dilakukan adalah dengan pemetaan semi detail dan tracing terhadap data struktur geologi berupa kekar (shear fracture dan gash fracture). Data geologi permukaan yang menunjukkan keberadaan sesar ditunjukkan adanya step fault. Hasil kajian mendapatkan pergerakan sesar utama berarah barat – timur dengan proyeksi stereonet melalui software Dips memiliki arah N 270o E/ 54o. Arah gaya tegasan memiliki arah utara – selatan berkisar 11o, N 14 o E Sesar berarah barat – timur ini terkait dengan keberadaan Sesar Mataram yang memiliki arah barat – timur dan memotong Sesar Opak di daerah Bokoharjo. Perpotongan Sesar Mataram dan Sesar Opak menghasilkan adanya pembelokkan sungai Opak dan munculnya mata air (Umbul Sidomulyo) yang berada di sekitar kelokan Sungai Opak. Kata kunci : Struktur geologi, Sesar Mataram, gempa, Bokoharjo, Yogyakarta
KODE ETIK PENYIARAN DI ERA KECERDASAAN BUATAN: SEJARAH, PRINSIP, TANTANGAN ETIS Irwantol, Muhammad Rifdan; Kurniawan, Sandi; Abdilah, Adi; Putra, Erangga Adi; Rahman, Muhammad Arif
Triwikrama: Jurnal Ilmu Sosial Vol. 6 No. 6 (2024): Triwikrama: Jurnal Ilmu Sosial
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.6578/triwikrama.v6i6.9465

Abstract

Penelitian ini mengkaji peran kode etik dalam penyiaran di era kecerdasan buatan (AI), dengan menyoroti sejarah, prinsip-prinsip dasar, serta tantangan etis yang timbul akibat kemajuan teknologi. Di tengah pesatnya perkembangan digital, penyiaran menghadapi berbagai tantangan dalam mempertahankan integritas jurnalistik, khususnya dengan hadirnya teknologi AI. Tanpa adanya pedoman etika yang jelas, dunia penyiaran berisiko terjebak dalam praktik sensasionalisme, penyebaran informasi yang salah, dan penurunan kepercayaan publik terhadap media. Penelitian ini juga menganalisis pentingnya prinsip-prinsip seperti ketidakberpihakan, transparansi, dan akuntabilitas untuk menjaga kredibilitas penyiaran, serta tantangan yang ditimbulkan oleh pengaruh media berbasis opini dan tekanan komersial. Selain itu, penelitian ini mengungkapkan bagaimana penggunaan AI dapat menimbulkan masalah etis, seperti informasi yang tidak akurat dan bias dalam algoritma, yang berisiko merusak kualitas jurnalisme. Penelitian ini menekankan perlunya kerangka etika yang kuat serta peraturan yang tepat untuk memastikan bahwa pemanfaatan AI dalam penyiaran tetap berlandaskan pada nilai-nilai jurnalistik yang fundamental dan berfokus pada kepentingan publik.
The Role of Social Media in Raising Environmental Awareness among Millennials Efendi, Septiyano; Sunjaya, Heldy; Kurniawan, Sandi
CONVERSE Journal Communication Science Vol. 1 No. 3 (2025): January
Publisher : Indonesian Journal Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47134/converse.v1i3.3462

Abstract

Environmental awareness has become a critical issue among millennials as global environmental degradation increases. As a primary communication platform for this generation, social media holds significant potential to raise awareness and drive behavioral changes toward environmental issues. This study aims to analyze social media's role in enhancing millennials' environmental awareness. The research adopts a literature review method by analyzing various recent and relevant scholarly journals and literature. Findings reveal that social media functions as a dissemination and participatory medium, enabling millennials to engage in environmental campaigns actively. In conclusion, social media significantly fosters awareness and mobilizes collective actions on environmental issues. However, its effectiveness is influenced by content quality and users’ digital literacy. This study recommends strengthening communication strategies through social media to maximize its impact on environmental awareness.
Rasa Memiliki terhdap Sekolah: Solusi untuk Mengembangkan Karakter Toleransi Beragama pada Siswa Saputra, Dedi; Kurniawan, Sandi; Astri, Merita; Ratnasari, Dewi; Syarofah, Syarofah
POTENSIA: Jurnal Kependidikan Islam Vol 9, No 2 (2023): Desember
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/potensia.v9i2.25821

Abstract

In Indonesia, conflicts often occur between ethnicities, religions, races and groups. The survey results show that the proportion of students who are classified as having low or even very low attitudes towards religious tolerance is 30.16%. Based on the results of impartial observations in 2022, there were 25 violations of religious rights or freedom of religion documented by the media, such as refusal to build churches, prohibitions on wearing the veil, and religious blasphemy. The purpose of this article is; first, define and analyze the factors that can influence the religious tolerance of madrasah students through school culture. The author will highlight several factors that can influence students' religious tolerance in madarsahs by integrating them into school culture, which are carried out separately. The factors in question are school atmosphere, student relationships, student-teacher relationships, educational climate and justice, and a sense of belonging. This research uses a quantitative approach with an associative type of research. The data analysis techniques used are descriptive analysis techniques and inferential analysis. Data was obtained from 181 high school students. Data was obtained through the school culture scale and religious tolerance scale. Data were analyzed using regression analysis. Based on the analysis, it was found that the factor that has a significant influence in school culture on students' religious tolerance attitudes at madrasas is a sense of belonging.
Pencegahan Obat Ilegal dengan Mengenal Logo Obat Tradisional dan Pembuatan Simplisia Kurniawan, Sandi; Windasari, Puput Putri; Septianingrum, Ni Made Ayu Nila
Aksiologiya: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 6 No 3 (2022): Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/aks.v6i3.5437

Abstract

Indonesia terkenal akan adat dan budaya yang masih dijunjung dan dipertahankan hingga saat ini. Salah satu budaya yang masih dianut adalah budaya dalam mengkonsumsi obat dari tanaman tradisional baik untuk pengobatan maupun menjaga stamina tubuh. Tanaman tradisional yang dikonsumsi ialah jamu, yang dipercaya khasiat dan efektifitasnya pada generasi – generasi sebelumnya. Maraknya obat – obatan golongan obat tradisional yang beredar bebas dan mudah diperoleh di masyarakat membuat kita harus berhati – hati dalam menggunakannya karena banyak yang belum terregistrasi di BPOM. Kegiatan pengabdian ini mengenalkan logo obat tradisional ke masyarakat dan mengenalkan bagaimana cara memastikan obat asli sebagai salah satu cara untuk pencegahan dini dalam memperoleh obat ilegal atau palsu dan melatih masyarakat Dusun Bebengan Desa Sriwedari Kecamatan Salaman Kabupaten Magelang Jawa Tengah agar dapat mengolah tanaman herbal dari bentuk segar hingga dikonsumsi secara benar. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini ialah participatory rural apraissal (PRA), dimulai dari kegiatan sosialisasi hingga pendampingan di masyarakat. Sasaran kegiatan ini adalah ibu – ibu PKK setempat, sebanyak 35 orang mengikuti kegiatan ini. Warga Dusun Bebengan baru mengetahui tentang adanya logo obat tradisional dan cara mengolah TOGA yang benar setelah kegiatan ini. Hasil produk dari kegiatan ini berupa buku saku ramuan obat tradisional lengkap dengan dosisnya. Masyarakat menjadi tahu bagaimana cara mendapatkan dan mengolah tanaman obat dengan benar yang dapat digunakan sebagai terapi preventif, kuratif maupun rehabilitatif. 
Pengaruh Sistem Pembayaran terhadap Peningkatan Pendapatan UMKM di Banda Aceh Zikri, Muhammad; Putra, Amansyah; Nabil Alghifari, Muhammad; Kurniawan, Sandi; Pahlevi, Reja
Sanger Journal: Social, Administration and Government Review Vol. 3 No. 1 (2025): Sanger Journal: Social, Administration and Government Review
Publisher : Program Studi Ilmu Administrasi Negara Bekerjasama dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/sanger.v3i1.6820

Abstract

This research aims to analyze the impact of cash and QRIS payment systems on the revenue growth of Micro, Small, and Medium-sized Enterprises (MSMEs) in Darussalam, Banda Aceh. Data were collected using a quantitative method through questionnaires distributed to business owners in coffee shops, kiosks, and photocopy businesses. The research findings indicate that in coffee shops, only cash payments had a significant influence on revenue (t-test = 0.046, p < 0.05), while QRIS payments had no effect (t-test = 0.562, p > 0.05). Similarly, in kiosks, cash payments had a significant impact on revenue (t-test = 0.025, p < 0.05), whereas QRIS payments did not (t-test = 0.562, p > 0.05). Conversely, in photocopy businesses, cash payments had no significant effect (t-test = 0.296, p > 0.05), but QRIS payments had a significant impact on revenue. These findings underscore the importance of understanding the characteristics of a business sector when choosing a payment system that can support MSME revenue growth.