Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Gambaran Kesejahteraan Psikologis Wanita Menikah dari Keluarga Bercerai Lisa Astini; Nur Afni Safarina; Ella Suzanna
Jurnal Penelitian Psikologi Vol. 13 No. 1 (2022): Jurnal Penelitian Psikologi
Publisher : Program Studi Psikologi Fakultas Psikologi dan Kesehatan Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29080/jpp.v13i1.685

Abstract

Pernikahan memberikan efek pada kesejahteraan psikologis individu yang menikah. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana gambaran kesejahteraan psikologis pada wanita menikah yang memiliki latar belakang  keluarga bercerai. Menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologis, penelitian ini melibatkan lima subjek yang dipilih melalui teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara dan observasi sedangkan analisis data menggunakan analisis data tematik. Hasil penelitian menunjukkan gambaran kesejahteraan para subjek yang cuku baik. Ada beberapa hal yang mereka miliki sehingga itu membuat mereka merasakan kebahagiaan dalam pernikahan mereka. Meskipun subjek berasal dari keluarga yang bercerai, mereka memiliki sejumlah hal yang dipertahankan yaitu komitmen pernikahan, religiusitas, relasi suami istri, kesejahteraan pernikahan, penerimaan diri, hubungan dengan orang, kemandirian, penguasaan lingkungan, dan tujuan hidup.
Exploring the Role of Optimism in Shaping Subjective Well-Being among Tahfidz Students Zahara, Cut Ita; Fera Rahmayani; Nur Afni Safarina
Jurnal Psikologi Terapan Vol 8 No 1 (2025)
Publisher : Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jpt.v8i1.22359

Abstract

This study aims to examine the relationship between optimism and subjective well-being among Tahfidz Islamic boarding school students. Students in Tahfidz schools face unique academic and spiritual demands that may influence their psychological well-being. Using a quantitative correlational research design, data were collected from 165 students selected through quota sampling. The research instruments included the Subjective Well-Being Scale by Aliya (2020) and the Optimism Scale by Asfia (2017). Data analysis employed Pearson’s Product-Moment Correlation using SPSS 26.0. The results revealed a significant positive relationship between optimism and subjective well-being (r = 0.367, p < 0.05), indicating that higher optimism corresponds to higher well-being among Tahfidz students. Among the optimism aspects, permanence showed the strongest correlation with well-being. These findings highlight the importance of fostering optimism to enhance students’ emotional resilience and life satisfaction within Islamic boarding school settings.
RESILIENSI ISTRI PASCA KEHILANGAN SUAMI AKIBAT MENINGGAL DUNIA Ananda Nurisyahadah; Dea nanda Aulia; Maryana; Rahmatillah; Rahmi Maghfirah; Nur Afni Safarina; Yulia Nanda Safitri
Journal of Psychology Vol. 1 No. 4 (2025): Mei
Publisher : Yayasan Nuraini Ibrahim Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70248/jp.v1i4.2546

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi ketahanan pada perempuan yang kehilangan suami akibat kematian, menggunakan metode kualitatif dengan desain fenomenologis. Empat peserta (MS, R, dan RS) berusia antara 33 dan 50 tahun dipilih melalui teknik sampling purposif. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam yang berfokus pada aspek nilai pribadi, kepercayaan diri, dan sumber daya pribadi berdasarkan pandangan Patterson dan Kelleher (2005). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketiga peserta menunjukkan ketahanan yang kuat melalui pengembangan kekuatan pribadi, pemikiran reflektif, dan aktivitas produktif. MS menggunakan anaknya sebagai motivator untuk menjadi mandiri. R menyesuaikan tanggung jawab dan mengembangkan keterampilan baru. RS memprioritaskan ketenangan emosional untuk anaknya dan hidup secara mandiri dengan sikap realistis. Peserta berhasil melewati berbagai fase ketahanan dari perbaikan hingga pengembangan, dan mengintegrasikan sumber-sumber ketahanan “Saya memiliki”, “Saya adalah”, dan “Saya bisa” sesuai dengan Grotberg (1999). Studi ini menyimpulkan bahwa ketahanan pada janda yang kehilangan suaminya adalah proses dinamis, memungkinkan individu untuk bangkit, berkembang, dan menemukan makna baru dalam hidup. Translated with DeepL.com (free version)
GAMBARAN OPTIMISME PADA REMAJA SMP-IT TERPADU SWASTA Alfi Miranda; Nur Afni Safarina; Nurhabibi Siregar; Annisa Gusmawati; Wirzatul Ahya Maulina; Entan Afrilia
Journal of Psychology Vol. 1 No. 4 (2025): Mei
Publisher : Yayasan Nuraini Ibrahim Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70248/jp.v1i4.2579

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat optimisme remaja yang tinggal di Panti Asuhan Geurugok SMP-IT Terpadu Swasta Kabupaten Bireun. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data berupa kuesioner skala likert berdasarkan teori Seligman, yang terdiri dari tiga aspek: permanence, pervasiveness, dan personalization. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar siswa berada dalam kategori optimisme rendah (46,4%), khususnya pada aspek personalization (50%), yang menunjukkan kecenderungan siswa menyalahkan diri saat menghadapi kegagalan. Sementara itu, pada aspek permanence dan pervasiveness, mayoritas siswa berada dalam kategori tinggi, yang menunjukkan bahwa mereka mampu melihat masalah sebagai hal yang sementara dan tidak memengaruhi seluruh aspek kehidupan. Ditinjau dari jenis kelamin, siswa perempuan cenderung memiliki tingkat optimisme lebih tinggi dibandingkan laki-laki. Simpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa optimisme remaja panti masih perlu ditingkatkan, terutama pada aspek personalization melalui dukungan emosional dan program pengembangan diri. Kata Kunci: Optimisme, Remaja, Personalization, Permanence, Pervasiveness