Claim Missing Document
Check
Articles

ANALISIS NILAI EKONOMI KAWASAN MENGGUNAKAN TRAVEL COST METHOD (TCM) DAN CONTINGEN VALUATION METHOD (CVM) UNTUK PEMBUATAN PETA ZONA NILAI EKONOMI KAWASAN DENGAN SIG (Studi kasus : Kawasan Kota Lama Semarang) Istighfary Abirama Cininta; Sawitri Subiyanto; Fauzi Janu Amarrohman
Jurnal Geodesi UNDIP Volume 5, Nomor 4, Tahun 2016
Publisher : Departement Teknik Geodesi Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1017.68 KB)

Abstract

ABSTRAKKawasan Kota Lama Semarang merupakan objek wisata sejarah yang mempunyai peluang untuk dikembangkan potensi wisatanya karena memiliki nilai historis yang berkaitan dengan nilai sejarah dan budaya. Hal tersebut menyebabkan Kawasan Kota Lama menjadi salah satu warisan budaya UNESCO pada 2020 mendatang. Program pemerintah ”Ayo Wisata ke Semarang” untuk menghidupkan kembali Kawasan Kota Lama berhasil dan membuat frekuensi jumlah pengunjung wisatawan domestik maupun mancanegara meningkat untuk menikmati keindahan arsitektur khas Eropa kawasan tersebut. Dari kondisi yang ada maka perlu dibuat Peta ZNEK dan dikaji untuk menduga dan mengetahui seberapa besar keinginan seseorang untuk memberikan nilai fungsi ekonomi kawasan yang kemudian akan mempengaruhi kegiatan perekonomian masyarakat sekitarnya.Metode penarikan responden yang digunakan dalam penelitian tugas akhir ini adalah Sampling non probability sampling dengan teknik sampling incidental, yaitu responden yang ditemui secara kebetulan datang berkunjung di objek wisata Kawasan Kota Lama. Metode pengolahan data yang digunakan adalah analisis regresi linear berganda dan perhitungan WTP menggunakan software Maple 17.Dalam penelitian tugas akhir ini, diperoleh berupa peta Zona Nilai Ekonomi Kawasan dengan nilai WTP objek wisata Kawasan Kota Lama sebesar Rp  31.445 ,- dengan surplus konsumen sebesar Rp 3.712.180,-  per individu per tahun, sehingga diperoleh nilai total ekonomi objek wisata Kawasan Kota Lama sebesar Rp 1,262,505,888,690,- (nilai surplus konsumen per individu per tahun dikalikan dengan jumlah pengunjung tahun 2015). Kata Kunci :Willingness to Pay, Zona Nilai Ekonomi Kawasan, Regresi Linear Berganda, Maple 17. ABSTRACTKawasan Kota Lama Semarang is a historical tourist attraction that has the opportunity to develop its tourism potential because it has historical value related to historical and cultural value . This causes Kawasan Kota Lama became one of the cultural heritage of UNESCO in 2020 . Government program "Ayo Wisata ke Semarang " to revive the Kawasan Kota Lama succeed and increased the frequency of domestic and foreign tourists to enjoy the beauty of European architecture of the region. From the condition that there has to be developed and reviewed ZNEK map to guess and find out how much a person's desire to give the region's economic functions which will then affect the economic activities surrounding communities .             The sample collection method that is use in this research is non-probability sampling. Sampling with incidental sampling technique , is respondents who met by chance came to visit attractions in Kawasan Kota Lama. Data processing method used is multiple linear regression analysis and calculation of WTP using software Maple 17.             In this research , obtained in the form of maps Zone Region Economic Value to the value of WTP attraction Kawasan Kota Lama of Rp 31.445 , - with a consumer surplus of Rp 3.712.180 , - per individual per year , in order to obtain the total value of economic attraction City Region old Rp 1,262,505,888,690 , - ( consumer surplus value per individual per year multiplied by the number of visitors in 2015 ) . Keywords :Willingness to Pay, Value Zone Economic Zone , Linear Regression , Maple 17 .*)  Penulis dan Penanggung Jawab
ANALISIS FAKTOR AKSESBILITAS DAN FASILITAS UMUM TERHADAP ZONA NILAI TANAH BERDASARKAN HARGA PASAR WAJAR TAHUN 2017 DENGAN METODE PENDEKATAN PENILAIAN MASSAL DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (Studi Kasus : Kecamatan Rembang, Kabupaten Rembang) Novian Nur Aziz; Sawitri Subiyanto; Fauzi Janu Amarrohman
Jurnal Geodesi UNDIP Volume 6, Nomor 4, Tahun 2017
Publisher : Departement Teknik Geodesi Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (565.472 KB)

Abstract

ABSTRAK Tanah merupakan salah satu sumber daya yang sangat penting bagi kelangsungan hidup manusia untuk melakukan berbagai kegiatan. Kebutuhan  tanah yang meningkat menyebabkan harga tanah yang beragam dan melonjaknya harga tanah, sebab tanah yang diperjual belikan dapat dijadikan jaminan. Keberagaman harga tanah dapat disebabkan oleh bermacam-macam faktor. Salah satu faktor yang dapat yang mempengaruhi harga tanah adalah faktor aksesibilitas.Data yang digunakan berupa data tekstual yang berupa, data Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) yang didapatkan dari DPPKAD Kabupaten Rembang serta data survey harga tanah yang dilakukan di lapangan. Data harga pasar yang telah didapat kemudian diolah untuk mendapatkan NIR. Kemudian dicari selisih antara data NJOP serta NIR. Untuk analisis pengaruh faktor aksesibilitas dilakukan pengujian statistik antara harga pasar tanah dan variabel-variabel bebas yang ditentukan.Dari penelitian diperoleh 64 Zona Nilai Tanah dengan NIR tertinggi berada pada zona 60 sebesar Rp 3.490.700  per m2 dan NIR terendah terdapat pada zona 48 sebesar Rp 48.400 per m2. Serta diperoleh data NJOP (Nilai Jual Objek Pajak) tanah dengan nilai terendah sebesar Rp 5.000 per m2 dan nilai tertinggi sebesar Rp 335.000 per m2. Sementara selisih antara NIR dengan NJOP paling besar adalah sebesar 8272,03% dan selisih antara NIR dengan NJOP paling rendah sebesar 595,71%. Dari hasil pengujian statistik, faktor aksesibilitas dan fasilitas umum terhadap harga pasar memiliki pengaruh 44,9 %, yaitu antara variabel bebas terhadap variabel terikat.
ANALISIS NILAI EKONOMI KAWASAN TAMAN AKTIF KECAMATAN DI KOTA SEMARANG (STUDI KASUS : TAMAN TIRTO AGUNG, TAMAN PARANG KUSUMO, DAN TAMAN SAMPANGAN) Hilman Djalu Sadewo; Arief Laila Nugraha; Fauzi Janu Amarrohman
Jurnal Geodesi UNDIP Volume 10, Nomor 1, Tahun 2021
Publisher : Departement Teknik Geodesi Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKKota Semarang merupakan ibukota Provinsi Jawa Tengah yang terdiri dari 16 Kecamatan dan 117 Kelurahan dengan perkembangan di sektor pariwisata yang cukup baik. Peningkatan fasilitas umum khususnya taman kota juga menjadi daya tarik bagi masyarakat, dimana hal ini menjadikan taman kota memiliki nilai ekonomi yang didasari atas penilaian responden. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu dengan menggunakan pendekatan TCM (Travel Cost Method) dan CVM (Contingent Valuation Method) untuk mengukur nilai ekonomi kawasan taman aktif Kota Semarang serta dilakukan analisis perbandingan taman berdasarkan variabel TCM dan CVM. Penarikan sampel dilakukan dengan menggunakan penarikan dari responden yaitu non probability sampling dengan teknik yang secara kebetulan ditemui dan melakukan wawancara dengan pengunjung yang datang di taman. Berdasarkan penelitian yang dilakukan didapatkan Nilai Ekonomi Total (TEV) dari perhitungan TCM dan CVM pada ketiga taman yaitu TEV Taman Tirto Agung Rp 111.550.261.883,6; TEV Taman Parang Kusumo Rp 15.074.462.891,2; dan TEV Taman Sampangan Rp 2.368.732.047,6. Kata Kunci: Contingent Valuation Method, Nilai Ekonomi Kawasan, Travel Cost Method, Taman Kota ABSTRACTSemarang City is the capital of Central Java Province which consists of 16 Districts and 117 Sub-Districts with good development in the tourism sector. The increase in public park facilities is also a public attraction, where economic value based on respondents assessment. The method used in this study is TCM (Travel Cost Method) and CVM (Contingent Valuation Method) approach to measure the economic value of the active park area in Semarang City and a comparative analysis of parks based on TCM and CVM variables. Sampling was carried out using non-probability sampling using a technique that happened to be encountered and interviews with visitors who came to the parks. Based on the research conducted, it was obtained the Total Economic Value (TEV) from the TCM and CVM calculations in the three parks, namely TEV of Tirto Agung Park Rp 111.550.261.883,6; TEV of Parang Kusumo Park Rp 15.074.462.891,2; TEV of Sampangan Park Rp 2.368.732.047,6. Keywords: Contingent Valuation Method, Regional Economic Value, Travel Cost Method, Urban Park
ANALISIS SEA LEVEL RISE DAN KOMPONEN PASANG SURUT DENGAN MENGGUNAKAN DATA SATELIT ALTIMETRI JASON-2 Yosevel Lyhardo Sidabutar; Bandi Sasmito; Fauzi Janu Amarrohman
Jurnal Geodesi UNDIP Volume 5, Nomor 1, Tahun 2016
Publisher : Departement Teknik Geodesi Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1005.45 KB)

Abstract

 ABSTRAKKenaikan permukaan laut merupakan sebuah fenomena yang terjadi akibat adanya perubahan iklim. Kenaikan permukaan laut dapat menyebabkan tenggelamnya wilayah pesisir dan pulau-pulau, erosi pantai, dan kerusakan ekosistem penting seperti lahan basah dan hutan bakau. Kenaikan permukaan laut memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap Perairan Bagian Barat Pulau Sumatera yang memiliki ratusan pulau-pulau kecil dan terletak pada pertemuan Samudera Hindia dan Laut Andaman.Penelitian ini menggunakan data pengamatan permukaan laut dengan menggunakan satelit altimetri Jason-2 pada periode 2011-2014 sebagai data primer. Interpolasi data satelit altimetri dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak matlab dengan menggunakan metode pembobotan invers jarak. Penelitian ini menggunakan analisis trend linear dan analisis harmonik untuk mengetahui kecepatan kenaikan permukaan laut dan nilai komponen pasang surut laut pada Perairan Bagian Barat Pulau Sumatera.Pengamatan permukaan laut dengan menggunakan data Satelit Altimetri Jason-2 pada periode 2011-2014 menunjukkan adanya fenomena kenaikan permukaan laut pada Perairan Bagian Barat Pulau Sumatera dengan rata-rata nilai kenaikan sebesar +14,88 mm/tahun. Nilai trend linier kenaikan permukaan laut rata-rata tertinggi terdapat pada Perairan Mentawai dengan nilai trend linier sebesar +22,64 mm/tahun dan trend linier kenaikan permukaan laut rata-rata terendah terdapat pada Perairan Bengkulu dengan nilai trend linier sebesar +10,12 mm/tahun. Komponen pasang surut pada daerah Perairan Bagian Barat Pulau Sumatera dengan pengamatan Satelit Altimetri Jason-2 selama tahun 2011-2014 menghasilkan nilai rata-rata amplitudo M2 sebesar 0,134 m, nilai rata-rata amplitudo S2 sebesar 0,058 m, nilai rata-rata amplitudo K2 sebesar 0,021 m, nilai rata-rata amplitudo N2 sebesar 0,032 m, nilai rata-rata amplitudo K1 sebesar 0,048 m, nilai rata-rata amplitudo O1 sebesar 0,031 m, nilai rata-rata amplitudo P1 sebesar 0,025 m, dan nilai rata-rata elevasi HHWL sebesar 0,70759 m,  nilai rata-rata elevasi MHWL sebesar 0,50083 m, nilai rata-rata elevasi MSL sebesar 0,06967 m, nilai rata-rata elevasi MLWL sebesar -0,36148 m, nilai rata-rata elevasi CDL sebesar -0,47500 m, nilai rata-rata elevasi LLWL sebesar -0,56825 m.Kata Kunci : kenaikan muka laut, laut, pasang surut laut, permukaan laut, satelit altimetri. ABSTRACTSea level rise is a phenomenon that occurs due to climate change. Sea level rise cause the sinking of coastal areas and islands, coastal erosion, and damage to important ecosystems such as wetlands and mangroves. Sea level rise has a big impact on the western part of Sumatera Island ocean that has hundreds of small islands and located at the confluence of the Indian Ocean and the Andaman Sea.This research used sea surface observational data using the altimetry satellite Jason-2 in the period 2011-2014 as the primary data. Altimetry satellite data interpolation calculated by inverse distance weighting method using matlab software. This research used linear trend analysis and harmonic analysis to determine the speed of sea level rise and the ocean tides component value in western part of Sumatra Island ocean.Sea surface observations using Jason-2 altimetry satellites data in the 2011-2014 period showed the phenomenon of sea level rise on the western part of Sumatera Island ocean with the average increase value by +14.88 mm / year. The highest average value of the linear trend found in Mentawai ocean with the average value of the linear trend by +22.64 mm / year and the lowest average value of the linear trend found in Bengkulu Ocean with the average value of the linear trend by +10.12 mm / year. The ocean tide components on the western part of Sumatra Island ocean with altimetry satellites Jason-2 observations during 2011-2014 resulted in an average amplitude value M2 amounted to 0.134 cm, the average amplitude value S2 at 0.058 cm, the average amplitude value of K2 at 0,021 cm, the average value of the amplitude of N2 at 0,032 cm, the average amplitude value K1 at 0,048 cm, the average amplitude value O1 at 0,031 cm, the average amplitude value P1 at 0.025 cm and the average HHWL elevation value at 0,70759 m,  the average MHWL elevation value at 0,50083 m, the average MSL elevation value at 0,06967 m, the average MLWL elevation value at -0,36148 m, the average CDL elevation value at -0,47500 m, the average LLWL elevation value at -0,56825 m.Keywords : sea level rise, ocean tides, sea surface, altimetry satellite. *) Penulis, Penanggungjawab
ANALISIS PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN DI UNGARAN TIMUR DAN UNGARAN BARAT PASCA PEMBANGUNAN JALAN TOL SEMARANG – SOLO Tito Wisnu Pramono Aji; Fauzi Janu Amarrohman; Bambang Sudarsono
Jurnal Geodesi UNDIP Volume 9, Nomor 1, Tahun 2020
Publisher : Departement Teknik Geodesi Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1122.881 KB)

Abstract

ABSTRAKTerdapat pembangunan Jalan Tol Semarang – Solo sepanjang 72,64 km oleh PT Jasa Marga (Persero) Tbk pada tahun 2009. Jalan tol tersebut melalui Kabupaten Semarang dan terdapat exit tol di Ungaran. Pembangunan tersebut menimbulkan perubahan lahan untuk kebutuhan pembanganunannya serta perkembangan penggunaan lahan pada area sekitar exit tol. Penelitian ini menggunakan data peta administrasi Kecamatan Ungaran Barat dan Ungaran Timur, citra Worldview 2 pada tahun 2015, citra Quickbird pada tahun 2008 dan 2010, serta citra Spot 6 pada tahun 2019. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Digitasi On Screen dan Overlay dengan mengoverlay peta penggunaan lahan tahun 2008, 2010, 2015, dan 2019, serta adanya analisis tetangga terdekat. Berdasarkan hasil pengolahan, Exit Tol Ungaran memberi dampak pada lahan terbangun, sebelum adanya Exit Tol Ungaran terdapat 2,974 Ha, sedangkan lahan tidak terbangun sebesar 34,205 Ha, setelah dibangunnya Exit Tol Ungaran lahan terbangun menjadi sebesar 41,883 Ha sedangkan lahan tidak terbangun 3,935 Ha, sehingga lahan terbangun berkembang setelah adanya Exit Tol Ungaran. Pola perkembangan pada Ungaran Barat dan Ungaran Timur berpola mengelompok setelah dibangunnya jalan tol dan arah perkembangan pada penelitian ini mengarah ke arah Kecamatan Ungaran Timur sesuai dengan hasil pembobotan. Kata Kunci : Perubahan Penggunaan Lahan, Penggunaan lahan, Jalan Tol, Ungaran ABSTRACTThere was a 72.64 km Semarang-Solo Toll Road construction by PT Jasa Marga (Persero) Tbk in 2009. The toll road passes through Semarang Regency and there is a toll exit at Ungaran. The development has led to changes in land for development needs and the development of land cover in the area around the toll exit. This study uses administrative map data for West Ungaran and East Ungaran Subdistricts, Worldview 2 imagery in 2015, Quickbird imagery in 2008 and 2010, and Spot 6 imagery in 2019. The methods used in this study are Digitizing On Screen and Overlay by overlaying maps of land cover in 2008, 2010, 2015 and 2019, and an analysis of the nearest neighbors. Based on the results of processing, the Ungaran Toll Exit gives impact to the developed land, before the Ungaran Toll Exit there is 2,974 Ha, while the non-built land is 34,205 hectares, after the construction of the Ungaran Toll Exit the built land becomes 41,883 hectares while the land is not built 3,935 Ha, so developed land developed after the Ungaran Toll Exit. The pattern of development in West Ungaran and East Ungaran has a patterned grouping after the construction of the toll road and the direction of development in this study leads to the District of East Ungaran in accordance with the results of the weighting.
PENENTUAN NILAI EKONOMI KAWASAN WISATA BUKIT LOVE, PANTAI TANJUNG GELAM, PENANGKARAN HIU BERDASARKAN TRAVEL COST METHOD DAN CONTINGEN VALUATION METHOD MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS ( Studi Kasus : Pulau Karimun Jawa) Maharditya Yoga Pramudyono; Sawitri Subiyanto; Fauzi Janu Amarrohman
Jurnal Geodesi UNDIP Volume 6, Nomor 4, Tahun 2017
Publisher : Departement Teknik Geodesi Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (649.098 KB)

Abstract

ABSTRAK Taman Nasional Karimun Jawa merupakan kawasan budidaya bahari alam yang merupakan salah satu tempat wisata bahari yang sering dikunjungi di Indonesia. Tiga tempat wisata yang sering dikunjungi di kawasan Pulau Karimun Jawa adalah Bukit Love, Pantai Tanjung Gelam, Penangkaran Hiu. Pengukuran nilai ekonomi menggunakan metode Travel Cost Method dan Contingent Valuation Method pada penelitian ini dimaksudkan sebagai referensi untuk pemerintah Kota Jepara dalam pemanfaatan kawasan dan sebagai referensi bagi masyarakat untuk mengembangkan kawasan Pulau Karimun Jawa.Metode penelitian dalam penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Populasi yang digunakan TCM adalah jumlah pengunjung objek wisata tahun 2015 dan populasi CVM adalah populasi yang dianggap relevan, dalam hal ini adalah jumlah populasi masyarakat Pulau Karimun Jawa. Metode penarikan sampel (responden) yang digunakan dalam penelitian ini adalah Non Probability Sampling, dengan teknik Purposive Sampling. Pada penelitian ini digunakan 60 sampel. Metode pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner. Metode analisis data yang digunakan adalah metode Travel Cost Method dan Contingent Valuation Method.Berdasarkan hasil perhitungan nilai total ekonomi kawasan (TEV) Bukit Love diperoleh hasil TEV Domestik sebesar Rp 58.723.568.800,- dan TEV Mancanegara Rp 1.104.974.850.000,-. Kawasan Pantai Tanjung Gelam diperoleh hasil TEV Domestik sebesar Rp 28.382.135.880,- dan TEV Mancanegara Rp 6.012.059.826.000,-. Kawasan Penangkaran Hiu diperoleh hasil TEV Domestik sebesar Rp 482.875.587.400,-  dan TEV Mancanegara Rp 301.811.385.000,-.
ANALISIS SPASIAL PERUBAHAN BANGUNAN TERHADAP NILAI PAJAK BUMI DAN BANGUNAN (PBB) (STUDI KASUS : KELURAHAN TEMBALANG) Muhammad Sandhi Lazuardi; Arief Laila Nugraha; Fauzi Janu Amarrohman
Jurnal Geodesi UNDIP Volume 9, Nomor 3, Tahun 2020
Publisher : Departement Teknik Geodesi Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (368.617 KB)

Abstract

ABSTRAKPerubahan bangunan merupakan suatu hal yang terjadi seiring berjalannya waktu pada suatu wilayah guna meningkatkan kesejahteraan hidup penduduk yang mendiami wilayah tersebut. Perubahan bangunan dipengaruhi oleh banyak faktor khususnya pembangunan dan pengembangan infrastruktur suatu wilayah. Kelurahan Tembalang salah satu wilayah administrasi di Kota Semarang, merupakan salah satu daerah yang mengalami perubahan sebagai pengaruh terdapatnya beberapa institusi Pendidikan Tinggi di daerah tersebut. Pembangunan dan pengembangan yang terjadi tentunya memerlukan biaya sehingga berdampak pada meningkatnya harga PBB seiring bertambahnya perubahan bangunan yang terjadi. Penelitian ini menggunakan teknologi pengindraan jauh dan sistem informasi geografis dengan Citra WorldView-2 tahun 2016 dan Foto Udara tahun 2019. Metode ini menggunakan Koreksi Geometrik dan Digitasi on Screen guna pemetaan lahan bangunan yang ada di Kelurahan Tembalang. Hasil pemetaan digunakan untuk menganalisis perubahan bangunan di Kelurahan Tembalang. Perubahan yang terlihat kemudian dikaji dengan membandingkan NJOP dan PBB pada tahun 2016 dan tahun 2019 untuk mengetahui dampak perubahan bangunan terhadap nilai Pajak Bumi Bangunan di Kelurahan Tembalang. Hasil digitasi bangunan di Kelurahan Tembalang pada tahun 2016 sampai tahun 2019, terjadi peningkatan jumlah bangunan obyek PBB sebesar 126 unit bangunan  dari serta  mengalami perubahan luas sebesar 18303,55 dikarenakan adanya riwayat pembangunan infrastruktur dan meningkatkan pendatang yang ada di Kelurahan Tembalang. Dampak yang ditimbulkan dari perubahan bangunan yang terjadi pada Kelurahan Tembalang dari tahun 2016 sampai 2019, terjadi perubahan harga PBB max di RW IV sebesar 4 kali lipat dan perubahan harga PBB min di RW I sebesar 15 kali lipat. Hal ini dikarenakan pembangunan beberapa jenis infrastruktur yang ada (grosir, pelayanan jasa, pendidikan seperti sekolah dan sebagainya) dan adanya perubahan penggunaan lahan seperti perubahan penggunaan lahan rumah menjadi kos – kosan maupun toko.Kata kunci: Perubahan Bangunan, PBB, GIS ABSTRACTBuilding changing is something that happens over time in an area to improve the prosperity of the inhabitants living in the area. The changing is influenced by many factors, especially the construction and infrastructure development of a region. Tembalang Village, one of the administrative areas in the city of Semarang, is one of the areas that has changed as a result of the presence of several Higher Education institutions in the area. The building development that occurs certainly require many costs so that the impact on rising Property Tax along with the increase in building changing. This research uses remote sensing technology and Geographic Information Systems with 2016 WorldView-2 Imagery and Aerial Photography in 2019. The method used is Geometric Correction and Digitization on Screen to map building area in the Tembalang Village. The mapping results are used to analyze the changing of buildings in the Tembalang Village. The changes seen were then examined by comparing the Taxable Value and the Property Tax in 2016 and 2019 to find out the impact of building changing on the value of Property Tax in Tembalang Village. The results of building digitization in the Tembalang Village in 2016 to 2019 is an increase in the number of Property Tax Object Buildings amounted to 126 building units from and area changing to 18303.55 due to infrastructure development and increasing of the Arrivals in the Tembalang Village. The impact made by the changes in buildings that occurred in Tembalang Village from 2016 to 2019, there was 4 times change in the price of Maximum Property Tax in RW IV and 15 times change in the price of Minimum Property Tax in RW I. The changing happened due to the development of several types of existing infrastructure such as wholesalers, services, education institution. Then, there are changing in land use such as the land use of houses change into boarding houses and shops.
ANALISIS PERUBAHAN NILAI TOTAL SUSPENDED SOLID TAHUN 2016 DAN 2019 MENGGUNAKAN CITRA SENTINEL 2A (STUDI KASUS : BANJIR KANAL TIMUR, SEMARANG) Annisa Octaviana; Yudo Prasetyo; Fauzi Janu Amarrohman
Jurnal Geodesi UNDIP Volume 9, Nomor 2, Tahun 2020
Publisher : Departement Teknik Geodesi Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (400.682 KB)

Abstract

ABSTRAK Banjir Kanal Timur merupakan salah satu saluran perairan di Kota Semarang dan merupakan hilir dari Kali Garang, Kali Kreo dan Sungai Kripik yang sumber airnya berasal dari Gunung Ungaran. Pada tahun 2010, pemerintah setempat telah melakukan normalisasi pada Peraian Banjir Kanal Timur. Selanjutnya, untuk mengetahui tingkat sedimen dan pencemaran perairan sungai, dilakukan uji kualitas air di periaran Banjir Kanal Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pencemaran serta perubahan kualitan periarain yang terjadi di perairan BKT, dengan menggunakan Total Suspended Solid(TSS) sebagai parameter indikator kualitas air dalam metode penginderaan.Teknologi penginderaan jauh dapat memudahkan dalam penelitian terkait perairan serta pengambilan keputusan maupun pemantauan kondisi perairan dari waktu ke waktu secara efektif. Penelitian ini menggunaan citra Sentinel-2A pada tahun 2016 dan 2019, untuk mengetahui perubahan kualitas perairan yang terjadi di Banjir Kanal Timur dengan menggunakan metode algoritma TSS C2RCC. Kemudian, untuk mengetahui tingkat pencemaran dilakukan klasifikasi berdasarkan indeks pencemaran dari Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 115 tahun 2003.Hasil dari algoritma C2RCC didapatkan perubahan kandungan TSS yang mengalami penurunan dari tahun 2016 dan 2019 pada daerah muara sungai. Secara analisis regresi, TSS tahun 2016 dan tahun 2019 mengalami perubahan yang signifikan dengan nilai R square sebesar 0,127. Persentase pencemaran memenuhi baku mutu pada tahun 2016 sebesar 85,41% dan meningkat pada tahun 2019 sebesar 90.02% dan persentase tercemar ringan pada tahun 2016 sebesar 14.59% dan menurun pada tahun 2019 sebesar 9.98%. Kata Kunci : Banjir Kanal Timur, Sentinel-2A, Indeks Pencemaran, Total Suspended Solid  ABSTRACT Banjir Kanal Timur is one of the waterways in the city of Semarang which is downstream from the Garang River, Kreo River and the Kripik river whose source of water comes from Uungaran Mountain. In 2010, local governments normalized the Banjir Kanal Timur. Furthermore, to determine the level of sediment and river water pollution, water quality testing was conducted at Banjir Kanal Timur. This study aims to determine the level of pollution as well as changes in the quality of the fairy which occurs in BKT waters, using Total Suspended Solid (TSS) as an indicator of water quality indicators in the sensing method.Remote sensing technology can facilitate the research related to water and effective decision making and monitoring of water conditions from time to time. This study uses the image of Sentinel-2A in 2016 and 2019, to determine changes in water quality that occurred in the East Flood Canal using the TSS C2RCC algorithm. Then, to determine the level of pollution, classification is based on the pollution index from the State Minister for the Environment No. 115 of 2003.Result from the algorithm used, the results of changes in TSS content have increased from 2016 and 2019. In regression analysis, TSS in 2016 and 2019 experienced significant changes with an R square value of 0.127. The percentage of pollution meets the quality standard in 2016 amounted to 85.41% and increased in 2019 by 90.02% and the percentage of light polluted in 2016 amounted to 14.59% and decreased in 2019 by 9.98%. Keywords:Banjir Kanal Timur, Sentinel-2A, Pollution Index, Total Suspended Solid,
ANALISIS DAERAH RAWAN BENCANA TANAH LONGSOR DI KABUPATEN MAGELANG MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DENGAN METODE STANDAR NASIONAL INDONESIA DAN ANALYTHICAL HIERARCHY PROCESS Jauhari Pangaribuan; L M Sabri; Fauzi Janu Amarrohman
Jurnal Geodesi UNDIP Vol 8, No 1 (2019)
Publisher : Departement Teknik Geodesi Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1027.588 KB)

Abstract

Indonesia merupakan salah satu negara rawan terhadap bencana alam, salah satu daerah yang mengalami kejadian bencana tersebut yaitu wilayah Kabupaten Magelang. Pada penelitian analisis daerah rawan bencana tanah logsor menggunakan empat parameter yaitu parameter kelerengan, parameter curah hujan, parameter penggunaan lahan dan struktur geologi dengan menggunakan software arcGIS. Hasil dari tiap parameter kemudian diberikan skor dan bobot dengan dua metode yaitu Standar Nasional Indonesia dan Analythical Hierarchy Process kemudian dilakukan proses overlay dari tiap pembobotan parameter untuk mendapatkan peta daerah rawan bencana tanah longsor. Nilai klasifikasi daerah rawan longsor dibagi dengan equal interval kedalam empat kelas yang didapatkan diantaranya metode SNI klasifikasi ancaman bencana tanah longsor sangat rendah dengan rentang (10-15) dengan luas 20240,32 Ha (18,05%), klasifikasi ancaman bencana tanah longsor rendah (16-21) dengan luas 51504,04 Ha (45,94%), klasifikasi ancaman bencana tanah longsor sedang (22-27) dengan luas 34488,68 Ha (30,76%) dan klasifikasi ancaman bencana tanah longsor tinggi (28-33) dengan luas 5892,408 Ha (5,25%). Sedangkan metode AHP dengan klasifikasi ancaman bencana tanah longsor sangat rendah (7,80-18,26) dengan luas 40302,72 Ha (35,95%), klasifikasi dengan ancaman bencana tanah longsor rendah (18,26-28,71) dengan luas 44448,2 Ha (39,65%), klasifikasi dengan ancaman bencana tanah longsor sedang (28,71-39,17) dengan luas 19729,06 Ha (17,59%) dan untuk kelas ancaman bencana tanah longsor tinggi (39,17-49,63) dengan luas 7645,47 Ha (6,81%). Dengan tingkat akurasi dari validasi parameter menggunakan data curah hujan metode thiessen polygon dengan parameter kelerengan menggunakan DEM TerraSAR-X dengan pembobotan AHP dengan akurasi 81,81%  sedangkan validasi peta dari parameter menggunakan data curah hujan metode thiessen polygon dengan parameter kelerengan menggunakan DEM TerraSAR-X dengan pembobotan Standar Nasional Indonesia dengan tingkat akurasi 83,64%. Oleh karena itu penggunaan sistem informasi geografis dapat digunakan lebih efisien untuk menentukan daerah rawan bencana longsor dengan cepat dan tepat.
ANALISIS PENGARUH FAKTOR ASKSESBILITAS, JENIS PENGGUNAAN TANAH, FASILITAS UMUM, FASILITAS SOSIAL TERHADAP HARGA TANAH SERTA VISUALISASI WEBGIS (Studi Kasus: Kelurahan Tambakharjo Semarang Barat, Kota Semarang) Laisa Usrini; Sawitri Subiyanto; Fauzi Janu Amarrohman
Jurnal Geodesi UNDIP Volume 10, Nomor 1, Tahun 2021
Publisher : Departement Teknik Geodesi Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKKota Semarang merupakan Ibu Kota dari Provinsi Jawa Tengah yang menjadi pusat pembangunan, pemerintahan dan pusat perekonomian di Jawa Tengah sehingga Kota Semarang dapat berkembang pesat. Kelurahan Tambakharjo merupakan salah satu kelurahan di Kota Semarang yang merupakan lokasi dari Bandara Internasional Ahmad Yani. Perkembangan dan pembangunan di Kelurahan Tambakharjo menyebabkan perbedaan harga tanah di kelurahan ini, perbedaan tersebut dipengaruhi oleh faktor aksebilitas, jenis penggunaan tanah, dan juga faktor fasilitas umum dan fasilitas sosial dan faktor lainnya. Namun di Tambakharjo belum terdapat kepastian tentang harga tanah di kawasan tersebut serta belum adanya visualisasi dalam bentuk WebGIS dari harga tanah di Kelurahan Tambakharjo. Dalam menentukan prediksi harga tanah di Kelurahan Tambakharjo peneliti menggunakan data Peta Blok PBB, NJOP, Peta Jaringan Jalan, data harga pasar wajar  yang  dapat diselesaikan dengan persamaan regresi linier berganda dimana variabel yang digunakan adalah perhitungan jarak antar centeroid fasilitas dengan bidang tanah. Hasilnya Faktor Aksesbilitas, Fasilitas Umum dan Fasiltas Sosial mempengaruhi harga tanah pasar wajar sebesar 88,1% sedangkan pada NJOP sebesar 77,2% . Besar kecilnya pengaruh suatu faktor dapat dilihat dari nilai beta pada model prediksi, dimana aksesbilitas yang paling berpengaruh adalah Jalan Graha Padma, fasilitas umum yang paling berpengaruh adalah Sekolah Menengah Pertama,  fasilitas sosial yang paling berpengaruh adalah ruko dan jenis penggunan tanah yang paling mempengaruhi adalah jenis penggunaan sebagai ruko. Kesesuaian hasil prediksi dengan harga pasar wajar sebesar 84% dan kesesuaian prediksi dengan NJOP sebesar 87%. Visualisasi dari harga pasaar wajar, fasilitas, dan juga prediksi harga tanah dalam bentuk WebGIS dapat diakses pada: https://bit.ly/3mxNdDS .Hasil uji usability mendapatkan nilai 91,7% dengan kategori sangat berhasil.
Co-Authors Abdi Sukmono Abdi Sukmono, Abdi Ahmad Faishal Matazah Putra Ahmad Firdous Syifa Aisyah Arifin Aisyah Arifin Ajeng Dyah Setyowati Sri Utomo Ajeng Kartika Nugraheni Syafitri Aji, Sentanu Akbar, Rizki Maulidi Akhmad Tsalist Nailuz Tsabiq Albertus Indra Bagus Cahyadi Alfian Putra Setiadarma Alfred Boni Son Simbolon Amalia Tyo, Almaas Zain Andri Suprayogi Annisa Octaviana Arief Laila Nugraha Arief Laila Nugraha Arief Laila Nugraha Arwan Putra Wijaya Ashari, Taufiq Ichsan Astriana Dewi Aulia Imania Sukma Bambang Darmo Yuwono Bambang Sudarsono Bandi Sasmito Bela Karbea Charisma Parasandi Alfarizi Desyta Ulfiana Dwi Rini Septiani Dwi Yulinanda Pratiwi Extiana, Kiky Fajar Rudi Purwoko Farid Burhanudin Yusup Farrah - Istiqomah, Farrah - Fatihulhaq, Muhammad Aidil Fryda Arlina Mahardika GETMA LAVEMIA Grandy Loranessa Wungo Gunawan, Andreas Hana Sugiastu Firdaus Hardi Wibowo Haryo Daruwedho Hilman Djalu Sadewo Hutagalung, Christovel Mangaratua Ika Nurdianasari Imanuel Sitepu Irfan Baharudin Istighfary Abirama Cininta Iva Kusniawati Jaka Gumelar Jauhari Pangaribuan Jetri Livia Rindika Joko Wibowo Juwita Widya Qur’ani Kanti Ismawati Khofifatul Azizah Kusmaryudi, Alan Kusuma, Hafiizh Mega Laisa Usrini Laode M Sabri LAURENTIUS IMMANUEL YUDIT PRABOWO Maharditya Yoga Pramudyono Marissa Isabella Panggabean Marissa Isabella Panggabean Mavita Nabata Dzakiya Mia Aulina Moehammad Awaluddin Mohamad Jorgie Prasetyo Mohamad Rizki Ramadhan Mufid Damar Pidekso Muhammad Adnan Yusuf, Muhammad Adnan Muhammad Alimsuardi Muhammad Chairul Ikbal, Muhammad Chairul Muhammad Maulana mahardika Amfa Muhammad Nida Hakim El Wafa Muhammad Sandhi Lazuardi Nastiti Asrining Hartri Naufal Dwiakram Novia Sari Ristianti Novialis, Elly Indah Novian Nur Aziz Nugrahanto, Prasetyo Odi Nur Fajar Nafiah Nur Rizal Adhi Nugroho Nurhadi Bashit Oki Samuel Damanik Putri, Ananda Sandriana Putri, Zulfara Disnatya Anggita Rahmah, Azizah Nur Rama Aditya Wiwaha Reisnu Iman Arjiansah Rifai, Lutfi Faizal Rika Enjelina Pidu Riza Ashar Rizki Widya Rasyid Rizky Saputra Safira Devi Kirana Saraswati, Galuh Febriana Sawitri Subiyanto Setyo Ardy Gunawan Shofiyatul Qoyimah, Shofiyatul Simamora, Enggar Stefan Sindi Rahma Erwanti Tatag Abiyoso Utomo Tito Wisnu Pramono Aji Tristika Putri Tristika Putri Wahyu Gangga Wahyuddin, Yasser Widi Hapsari Wijaya, Sujiwo Pandu Wili Setiadi Wiwik Levitasari Yogi Wahyu Aji Yosevel Lyhardo Sidabutar Yudo Prasetyo