Claim Missing Document
Check
Articles

METODE KESEIMBANGAN GARIS (LINE OF BALANCE) PADA PENJADWALAN PROYEK REPETITIF Andi Maddeppungeng; Arief Budiman; Goldhand Christopher
Konstruksia Vol 14, No 1 (2022): Jurnal Konstruksia Vol 14 No. 1 Tahun 2022
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/jk.14.1.88-106

Abstract

Penjadwalan menentukan keberhasilan proyek. Penelitian ini membahas tentang penjadwalan ulang yang efektif bangunan Proyek Gedung Multifungsi yang memiliki pekerjaan bersifat repetitif. Proyek Gedung Multifungsi  terdiri bangunan Mall yang memiliki 3 lantai dan MPB (Multi Purpose Building) yang memiliki 23 lantai. Proyek ini memiliki durasi secara keseluruhan 672 hari. Metode yang digunakan yaitu metode Line of Balance yang berupa garis vertikal yang menggambarkan unit pekerjaan dan sumbu horizontal yang menggambarkan waktu. Penelitian kuantitatif  disajikan dalam bentuk informasi angka. Data yang berupa master schedule, dan data pekerja diolah sehingga menjadi sebuah diagram Line of Balance yang efektif dengan tiap garis diagram tidak saling berpotongan. Hasil penelitian menunjukan total penjadwalan efektif dengan menggunakan Metode Line of Balance durasi pada bangunan Mall dan Multi Purpose Building didapatkan 514 hari dan 338 hari. Terdapat selisih durasi pada bangunan Mall 158 hari lebih lambat daripada existing schedule dan pada bangunan Multi Purpose Building 127 hari lebih cepat dibanding existing schedule. Dapat disimpulkan bahwa metode Line of Balance efektif bila digunakan pada bangunan yang memiliki unit/ lantai bangunan yang banyak.
Tower Crane Productivity Analysis on Apartment Development Projects Maddeppungeng, Andi; Asyiah, Siti; Intari, Dwi Esti; Setiawati, Dwi Novi; Ujianto, Rifky; Gibran, Achmad
Jurnal Fondasi Vol 13, No 1 (2024)
Publisher : JURUSAN TEKNIK SIPIL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/fondasi.v13i1.24841

Abstract

The development of infrastructure technology in Indonesia has seen a significant and rapid growth. Along with this advancement, the number of construction projects has also increased, thanks to the availability of advanced tools and equipment. In construction projects, it is crucial to adhere to the agreed-upon design and complete the work within the designated timeframe. This ensures that there are no setbacks or delays in the construction process. The objective of this study is to determine the types of Tower Crane heavy equipment used, assess the productivity of the Tower Cranes, and identify the optimal positioning for the Tower Cranes. This research was conducted on the Juanda-Bekasi Transpark Area Development Project. Based on the analysis results, it was found that the project utilizes three Tower Cranes of the C7030-12T type. Tower Crane 1 exhibited the highest productivity, with a value of 3326.3881 kg/hour. Tower Crane 3 had a productivity value of 3286.3825 kg/hour, while Tower Crane 2 had a productivity value of 2069.2752 kg/hour. The highest productivity value for Tower Crane 1 was recorded on September 28, at 4662.57 kg/hour. For Tower Crane 2, the highest productivity value was observed at 2919.52 kg/hour. Tower Crane 3 achieved its highest productivity value on September 8, at 5341.45 kg/hour. Among the three simulations conducted in this study, the optimal configuration for Tower Crane placement was obtained in the second simulation, which involved using two Tower Cranes.
Pendampingan Adaptasi (Adaptive Reuse) Bangunan Cagar Budaya Masjid Caringin Pandeglang, Banten Syahid, Mushab Abdu Asy; Maddeppungeng, Andi; Bethary, Rindu Twidi; Budiman, Arief; Abdurrohim, Abdurrohim
Civil Engineering for Community Development (CECD) Vol 3, No 1 (2024): Edisi April 2024
Publisher : Department of Civil Engineering Faculty of Engineering, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/cecd.v1i2.25017

Abstract

Artikel ini menjelaskan upaya pengembangan Bangunan Cagar Budaya Masjid Caringin, Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten melalui konsep dan teknik adaptasi atau adaptive reuse, dengan mengimplementasikan konsep dan praktik konservasi arsitektur modern yang sejalan dengan regulasi pelestarian Cagar Budaya di Indonesia. Masjid Caringin merupakan salah satu masjid kuno di kawasan pesisir Pandeglang yang memiliki nilai penting sejarah yang berkaitan dengan peran tokoh ulama Syaikh Asnawi, serta menjadi warisan budaya dan bukti penyebaran agama Islam di Banten sejak akhir abad ke-19. Metode pelestarian dimulai dengan kajian adaptasi terhadap objek yang melibatkan observasi dan dokumentasi bangunan dan situs, analisis signifikansi dan nilai melalui penelitian historiografi dan penggalian informasi sumber primer, analisis kebutuhan dan masalah perancangan terkini, penyusunan rancangan skematik dan rekomendasi berdasarkan studi preseden, serta diseminasi dalam bentuk diskusi terpumpun untuk mengumpulkan umpan balik sebelum pelaksanaan konstruksi. Kegiatan pendampingan ini merupakan kolaborasi lintas sektor dengan Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah VIII Kemendikbudristek selaku penyelenggara, yang turut menggandeng unsur akademisi dan peneliti, serta masyarakat Caringin selaku pengguna dan penerima manfaat adaptasi.