Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Google Gemini as a Learning Assistant: Exploring Student Perceptions Majidah; Rullyana, Gema; Triandari, Rizki
Jurnal PAJAR (Pendidikan dan Pengajaran) Vol. 9 No. 2 (2025): March
Publisher : Laboratorium Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33578/pjr.v9i2.10008

Abstract

The emergence of Generative Artificial Intelligence (GAI) has had a significant impact on learning. One of the AI ​​technologies that is currently developing is Google Google Gemini, which has excellent potential for use as a learning assistant in physical classrooms. This research aims to understand students' perceptions of using Google Google Gemini as a tool in the learning process, with a focus on four main aspects: Perceived Usefulness (PU), Perceived Ease of Use (PEOU), Attitude Toward Using (ATU), and Behavioral Intention to Use (BIU). The research method used was a survey involving 45 students of the Educational Technology Study Program, Faculty of Education, Indonesian Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). The research results show that students have a very positive perception of Google Google Gemini. In the PU aspect, students feel that Google Google Gemini helps them understand course material, improves learning efficiency, and provides relevant and helpful information during class learning. In the PEOU aspect, students stated that learning to use Google Google Gemini was very easy, interaction with this tool did not require much effort, and the tool had a user-friendly interface. In terms of ATU, students have a very positive attitude towards the use of Google Google Gemini, considering it a good idea and feeling that this tool makes the learning process more enjoyable. Finally, in the BIU aspect, students showed a firm intention to continue using Google Google Gemini in their future academic activities, as well as a desire to recommend this tool to their friends.
The Radio Frequency Identification Implementation Design for INLISLite Library Management System Majidah, Majidah; Widiyanto, Widiyanto; Purwinarko, Aji; Harto, Kasinyo; Fridiyanto, Fridiyanto; Mukminin, Amirul
International Journal of Engineering, Science and Information Technology Vol 5, No 3 (2025)
Publisher : Malikussaleh University, Aceh, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52088/ijesty.v5i3.902

Abstract

A challenge with self-borrowing services is the investment cost for both software and hardware. A software license is required to connect INLIS [Integrated Library System] Lite with Radio Frequency Identification [RFID], which results in a high cost, especially when the software is only compatible with specific RFID devices. This study aims to look at the INLISLite Library Information System, focusing on implementing a self-borrowing service using microcontrollers and RFID technology. In this research, system development uses the prototyping method. This study developed a self-borrowing module for INLISLite without the need for licensed connector software. Additionally, the module is compatible with various microcontrollers and RFID devices that are readily available. The research proposes a novel model that utilizes RFID technology and NodeMCU ESP8266 for the INLISLite Library Information System. RFID sensors read book data from tags, while the NodeMCU microcontroller facilitates communication between the RFID system and the server, allowing automatic transmission of book data to the INLISLite database. This setup enables seamless self-service borrowing, which was tested successfully, supporting processes such as logging in, scanning book data, and updating loan status in the database.
Moderasi Beragama Melalui Pengajian Rutin Masyarakat di Desa Siantona Rahma Siregar; Rizka Ayu Nasution; Nur Azizah; Majidah; Dian Hidayat; Nanda Auliadi; Riska Sofi Yanti; Muhammad Rasyid Siregar; Ahmad Sahril; Ali Yusron
Aksi Kita: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 1 No. 5 (2025): SEPTEMBER-OKTOBER 2025
Publisher : Indo Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63822/v2wcfd59

Abstract

Salah satu masalah penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia adalah moderasi beragama, mengingat banyaknya agama, budaya, suku, dan adat istiadat di negara ini. Seseorang dapat menggambarkan moderasi beragama sebagai sikap tengah dalam menjalankan ajaran agama. Artinya tidak berlebihan (ekstrem kanan) atau mengabaikan ajaran (ekstrem kiri), tetapi mengambil jalan tengah yang mengutamakan toleransi, keseimbangan, dan keadilan. Penguatan prinsip moderasi beragama dalam masyarakat pedesaan dapat dicapai melalui penerapan pendekatan kultural dan keagamaan yang dekat dengan kehidupan masyarakat. Pengajian rutin masyarakat di Desa Siantona adalah contoh nyata dari kegiatan tersebut. Tujuan dari pengabdian ini adalah untuk menjelaskan bagaimana pengajian rutin di Desa Siantona dapat menjadi cara yang efektif untuk menanamkan nilai-nilai moderasi beragama kepada masyarakat. Pengajian mingguan tidak hanya membantu orang belajar lebih banyak tentang agama tetapi juga membangun masyarakat yang lebih toleran dan inklusif. Pengabdian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, dan pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara dengan tokoh agama, tokoh dan peserta masyarakat pengajian, serta dokumentasi kegiatan. Hasil pengabdian menunjukkan bahwa pengajian teratur di Desa Siantona membantu meningkatkan pemahaman keagamaan yang moderat. Para ustaz dan tokoh agama tidak hanya membahas ibadah mahdhah mereka juga membahas hubungan ajaran Islam dengan kehidupan masyarakat, pentingnya mempertahankan persatuan, menghargai perbedaan, dan menolak kekerasan atas nama agama. Selain itu, kegiatan ini mendorong terbentuknya forum diskusi keagamaan yang sehat di mana masyarakat dapat mengajukan pertanyaan, berbagi pengalaman, dan mencari solusi bersama untuk masalah yang dihadapi sehari-hari.  Pengajian teratur di Desa Siantona juga membantu mempererat hubungan warga. Kegiatan ini mengajarkan masyarakat untuk berinteraksi secara damai, saling menghormati, dan menghindari konflik yang mungkin terjadi. Komitmen kebangsaan, toleransi, anti-kekerasan, dan pengakuan terhadap kearifan lokal adalah beberapa nilai moderasi umat yang ditanamkan melalui pengajaran secara teratur. Pada akhirnya, semua nilai ini membentuk kesadaran masyarakat bahwa agama datang untuk membawa kedamaian, bukan perpecahan. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa pengajian teratur yang dilakukan oleh masyarakat Desa Siantona memainkan peran penting dalam menginternalisasi prinsip moderasi beragama. Pengajian tidak hanya memberi orang lebih banyak pemahaman tentang agama mereka, tetapi juga berfungsi sebagai alat untuk memastikan adanya keseimbangan sosial di tengah keberagaman. Pengajian ini dapat digunakan sebagai contoh atau model bagi desa lain untuk membangun kehidupan masyarakat yang religius, toleran, dan harmonis.