Warga Desa Balun, Kecamatan Turi, Kabupaten Lamongan, saat ini masih minim pengetahuan dan keahlian dasar pengelasan. Di sisi lain, dunia industry menuntut tenaga kerja yang semakin terspesialisasi, terutama dalam proses dan mutu hasil las. Agar desa mampu bersaing, peningkatan kompetensi serta profesionalisme penduduk mutlak diperlukan-salah satunya lewat program pelatihan pengelasan dasar. Kegiatan pengabdian ini dirancang mendukung pengembangan Desa Balun sebagai destinasi wisata religi sekaligus “Desa Pancasila yang dikenal karena toleransi nya yang tinggi berkat keberadaan enam rumah ibadah (Hindu, Buddha, Islam, Kristen, Katolik, dan Konghucu). Pelatihan pengelasan ditargetkan membantu memperbaiki serta membangun sarana-prasarana penunjang pariwisata tersebut. Riset dilakukan memakai pendekatan kualitatif-partisipatif melalui observasi lapangan, dan penyebaran angket. Hasilnya memperlihatkan bahwa pendampingan terstruktur mampu meningkatkan keterampilan warga memproduksi kerajinan berbahan logam, berdampak langsung pada kenaikan pendapatan. Penguasaan teknik pengelasan juga mempercepat pembangunan dan pemeliharaan fasilitas wisata, sehingga daya tarik kawasan religi kian tumbuh. Dengan demikian, pemanfaatan teknologi dan pelatihan pengelasan terbukti efektif menumbuhkan partisipasi masyarakat serta meningkatkan kualitas dan kuantitas infrastruktur wisata di Desa Balun.