Claim Missing Document
Check
Articles

Found 34 Documents
Search

Terapi Dzikir untuk Pengendalian Diri Pasien Penyalahgunaan Narkoba Berbasis Asuhan Keperawatan Andrea, Ririn; Fahrizal, Yanuar
Proceedings of Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Graduate Conference Vol. 2 No. 2 (2023): Strengthening Youth Potential for Sustainable Innovation
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/umygrace.v2i2.469

Abstract

Introduction – Ketergantungan zat akan menyebabkan seseorang mengalami kondisi parah. Seseorang yang mengalami ketergantungan obat akan memiliki dampak terhadap pola pikir dalam nilai, agama dan norma. Hal tersebut akan berpengaruh terhadap emosi pasien penyalahgunaan NAPZA yaitu marah, sedih, kecewa sampai putus asa. Sehingga perasaan seseorang tersebut akan mendapat ketenangan melalui terapi spiritual yaitu dzikir. Dzikir akan membantu seseorang menjadi lebih tenang dan merasa dalam lindungan-Nya serta menumbuhkan rasa percaya diri, aman dan tentram. Purpose – Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas terapi dzikir terhadap kontrol diri pasien penyalahgunaan napza. Methodology – Metode dalam penelitian ini adalah studi kasus pada pasien penyalahgunaan NAPZA. Satu pasien pengguna NAPZA terlibat dalam penelitian ini. Kegiatan dilakukan dengan melakukan pengkajian, implementasi dan evaluasi. Finding – Pasien seorang wanita berusia 16 tahun kecanduan NAPZA. Kegiatan penelitian ini yaitu memberikan terapi dzikir. Pasien diminta untuk melakukan dzikir menggunakan tasbih digital. Hasil penelitian ini menemukan setelah dilakukan monitoring selama 8 hari terdapat perubahan yang signifikan terhadap kontrol diri pasien penyalahgunaan NAPZA. Originality/Value/Implication – Studi kasus ini dapat dilakukan pada pasien penyalahgunaan NAPZA terhadap kontrol diri dengan alat yang digunakan yaitu tasbih digital dalam implementasi penerapan spritual.
Penerapan Konseling Gestalt Terhadap Peningkatan Self Awerenes Pada Pasien Penyalahgunaan NAPZA: Case Report Adhe Akbar Rafsanjani; Yanuar Fahrizal; Triayana
An-Najat Vol. 2 No. 2 (2024): MEI : An-Najat: Jurnal Ilmu Farmasi dan Kesehatan
Publisher : STIKes Ibnu Sina Ajibarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59841/an-najat.v2i2.1196

Abstract

NAPZA, yang terdiri dari narkotika, psikotropika, dan zat adiktif lainnya, adalah jenis senyawa yang umumnya dapat menyebabkan kecanduan bagi para penggunanya. Untuk mengatasi penyalahgunaan NAPZA dan meningkatkan kesadaran akan bahayanya. Self-awareness menjadi penting dalam mengatasi masalah pecandu narkoba karena memungkinkan individu memahami diri mereka dengan baik. Tujuan penelitian ini untuk meningkatkan self awareness pada pasien penyalahgunaan NAPZA melalui konseling gestalt, pendekatan tersebut memusatkan perhatian pada diri pasien dan pengalaman yang dialaminya. Metode penelitian ini menggunakan laporan kasus (case report) dengan pre-post experimental kepada satu responden laki-laki dengan penyalahgunaan NAPZA yang sedang direhabilitasi di RS Soerojo Magelang. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini untuk menilai self-awareness diadaptasi dari skala self-awareness. Kuesioner self-awareness terdiri dari 39 perteanyaan dengan didalamnya berisakan 13 pertanyaan untuk setiap variable. Dari hasil yang didapatkan penerapan konseling gestalt yang dilakukan selama 14 hari terhadap peningkatan self awareness pada pasien penyalahgunaan NAPZA didapatkan hasil dari kuesioner self-awareness terjadi pada penelitian ini dari kategori kurang baik menjadi katogeri baik. Terdapat pengaruh antara penerapan konseling gestalt terhadap self-awareness pada pasien penyalahgunaan NAPZA.
The Online Gaming Behaviour of University Students Undergoing Self-Quarantine Fahrizal, Yanuar; Wati, Anisa Risma; Sutarjo, Puji; Martin, Neil M
Jurnal Keperawatan Soedirman Vol 18 No 1 (2023): Jurnal Keperawatan Soedirman (JKS)
Publisher : Fakultas Ilmu-ilmu Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (201.158 KB) | DOI: 10.20884/1.jks.2023.18.1.6609

Abstract

Self-quarantining is one of the coping mechanisms used during the pandemic. However, it can negatively affect the sufferer. Self-quarantine causes many students to play online games excessively. Understanding students' online game behavior during self-quarantine can help to prevent online game addiction and encourage positive self-quarantine activities. This study aims to investigate the online gaming experience during self-quarantine for university students who tested positive for COVID-19 during the pandemic. Phenomenological qualitative research was used. The study’s sample consists of ten university students from Yogyakarta who tested positive for COVID-19 and played online games during self-quarantine. Purposeful sampling was utilized, and data were collected through semi-structured in-depth interviews. The Colaizi method was then used to analyze the data. The results indicated four themes: (1) the changes in online gaming behaviors before and after being tested positive for COVID-19; (2) the influencing factors on online gaming behavior before and during self-quarantine, (3) the impacts of parenting styles on online gaming behaviors, and (4) the impacts/consequences of online gaming behaviors. Overall, during self-quarantine, the students changed their behavior during online gaming, which was influenced by internal and external factors. They also became aware of the consequences of excessive online gaming
Penerapan Motivational Interviewing terhadap Peningkatan Stages of Change pada Pasien Penyalahgunaan NAPZA: Case Report Damayanti, Selvi Rizkia; Fahrizal, Yanuar; Triyana, Triyana
Wiraraja Medika : Jurnal Kesehatan Vol 14 No 1 (2024): Wiraraja Medika : Jurnal Kesehatan
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24929/fik.v14i1.3407

Abstract

Subtance abuse abuse (Narcotics, Psychotropics, and other Addictive Substances) is carried out illegally and is a complex problem in Indonesia. Substance abuse can affect changes in a person's behavior which can be overcome with motivational interviewing (MI) interventions. This study aims to see the effect of the application of motivational interviewing (MI) on the stages of change in behavior in patients who are being rehabilitated by drugs. This research method uses case reports to evaluate nursing implementation using motivational interviewing to improve behavior change in substance abuse patients who are being rehabilitated with three evaluations during 15 days of meetings. The stages of change measurement tool used is the URICA questionnaire. The results of this study showed that the patient's URICA value on the first day was 11.2 (contemplation) which increased after being given a motivational interviewing intervention on the fifteenth day to 12.9 (action). There is an influence between the application of motivational interviewing on increasing stages of change in subtance abuse patients so that it is hoped that this motivational interviewing can be used in a structured way.
Effect of psycho-religious group therapy on hallucination in schizophrenia patient Fahrizal, Yanuar; Saputri, Reny Nur
MEDISAINS Vol 21, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/medisains.v21i1.16982

Abstract

Background: Psycho-religious therapy can be used to treat schizophrenia patients. Group therapy is also effective at reducing the signs and symptoms of hallucinations. Combining these two methods for the intervention of schizophrenic patients who experience hallucinations still needs scientific evidence.Objective: This study aims to determine the influence of dhikr psycho-religious group therapy on changes in signs of hallucination symptoms in patients with a psychotic disorder.Methods: This is a pre-experiment study with a pre-post-test design. The sample number was 33 participants in schizophrenia patients with hallucinations. Sampling techniques use purposive sampling that meets inclusion criteria. The research instrument uses a hallucination signs and symptoms evaluation questionnaire. Dhikr psycho-religious group therapy is carried out in 4 times meetings with two stages—data analysis using frequency distribution and statistically paired t-test test.Results: The hallucination symptom score before the intervention was 22.36; after the intervention, it decreased to 11.03. The statistical analysis showed significant differences in hallucination symptoms before and after the intervention of psycho-religious group therapy (p<0.05). Psycho-religious group therapy provides a medium effect in reducing hallucination symptoms (Cohen's d: 3.09).Conclusion: Psycho-religious group therapy can significantly reduce hallucination symptoms.
Parents’ role in preventing gadget addiction amongst preschoolers living in urban and rural areas: A qualitative study Fahrizal, Yanuar; Mariyana, Dian Mya; Hasan, Shukir Saleem
Psikohumaniora: Jurnal Penelitian Psikologi Vol. 9 No. 2 (2024)
Publisher : Faculty of Psychology and Health - Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/pjpp.v9i2.20572

Abstract

Parents frequently give their children electronic devices without considering the consequences. Most typically do this to calm temperamental children, which increases the risk of detrimental effects. This study aims to investigate how parents manage electronic device usage among preschool children. A qualitative research design using a phenomenological method was used. Ten parents with children aged 3-6 participated, selected by purposive sampling. The data collection methods employed included documentation, in-depth interviews, and observation. The trustworthiness strategy included reflexive journaling during the thematic analysis process, bracketing, peer debriefing, and a participant check procedure. The data analysis methodology used was interpretative phenomenological analysis (IPA). The study findings reveal three main themes: 1) the influence of the nuclear family on children’s use of electronic devices; 2) the behavioral patterns associated with the utilization of electronic devices in preschool children; and 3) parental management of electronic devices among preschool children. It is suggested that nurses and health workers collaborate with parents and other family members to prevent preschool children from developing an addiction to electronic devices. It can be achieved through various strategies, such as establishing rules for playing with gadgets, limiting internet access, determining the duration of gadget play, rewarding or punishing children for achievements or negative behaviors, and redirecting them to physical activities outside the home.
Penerapan Terapi Spiritual Terhadap Kontrol Diri Untuk Mencegah Kekambuhan Pasien Penyalahgunaan NAPZA Putri, Alyfia Sofyan; Fahrizal, Yanuar; Triyana, Triyana
Surya Medika: Jurnal Ilmiah Ilmu Keperawatan dan Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol. 20 No. 1 (2025)
Publisher : STIKes Surya Global Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32504/sm.v20i1.1122

Abstract

Latar Belakang: NAPZA merupakan singkatan dari Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif yang mengandung zat berbahaya. Laju penyalahgunaan NAPZA saat ini tidak hanya terjadi di kota-kota besar saja, namun sudah merambah ke seluruh Indonesia. Salah satu intervensi keperawatan yang dapat dilakukan pada penderita penyalahgunaan NAPZA adalah terapi spiritual berupa dzikir dan juga doa dhuha. Penelitian ini bertujuan untuk melihat efektivitas penerapan terapi spiritual terhadap kontrol diri pada pasien penyalahgunaan NAPZA. Metode: Metode penelitian ini menggunakan laporan kasus dengan pre-post eksperimental kepada salah satu responden laki-laki penyalahgunaan NAPZA yang sedang menjalani rehabilitasi di RS Soerojo Magelang. Penelitian dilaksanakan di ruang Baladewa RS Soerojo Magelang pada tanggal 3 Mei – 18 Mei 2024. Hasil: Hasil penelitian ini menunjukkan adanya perubahan hasil skor AWARE menurun dari 68% (tanda kekambuhan sedang) menjadi 31% (tanda kekambuhan rendah). Kesimpulan: Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat perubahan kontrol diri melalui penerapan terapi spiritual pada pasien penyalahgunaan NAPZA.
EDUKASI KESEHATAN JIWA REMAJA SEHAT MASA KINI ANTI ADIKSI Fahrizal, Yanuar; Sutarjo, Puji; Biantara, Irgi; Rismawati, Anisa; Fahri, Muhammad; Pamungkas, Niki Cucu
JCES (Journal of Character Education Society) Vol 5, No 4 (2022): October
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jces.v5i4.11022

Abstract

Abstrak: Semangat belajar di SMP Muhammadiyah 2 Mlati hilang sejak pandemik covid-19 tampak dari partisipasi pembelajaran daring ±50%. Siswa terlalu lama bermain game online. Selain masalah tersebut juga ada permasalahan pornografi dengan ditemukannya ±10 siswa menyimpan video porno di handphone. Sebelum pandemik, terjadi penyalahgunaan narkoba berupa pil koplo oleh siswa kelas 8 dan ±35% siswa terutama laki-laki sering merokok. Banyak siswa yang belum paham bahaya perilaku merokok, penyalahgunaan narkoba, adiksi game dan adiksi pornografi. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk mengetahui gambaran resiko adiksi game online, resiko adiksi pornografi, kualitas hidup remaja dan tingkat pengetahuan remaja tentang adiksi serta memberikan edukasi Kesehatan jiwa pada remaja. Tim pengabdian melakukan screening kesehatan jiwa risiko adiksi pornografi, adiksi game online dan kualitas hidup remaja serta melakukan penyuluhan kesehatan jiwa remaja. Hasil screening adiksi game online mayoritas pada tingkat adiksi sedang (72%) dan hasil screening adiksi pornografi berada pada risiko rendah (97%). Pengukuran kualitas hidup siswa masa pandemik covid-19 menunjukkan Domain 1 kesehatan fisik mayoritas kualitas hidup siswa rendah 93%. Domain psikologis, hubungan sosial dan lingkungan, kualitas hidupnya mayoritas baik. Pengetahuan siswa tentang adiksi meningkat dari nilai rata-rata 5,68 menjadi 6,26. Pengabdian yang telah dilakukan bermanfaat meningkatkan tingkat pengetahuan siswa dan mengetahui gambaran kesehatan jiwa siswa.Abstract:  Since the COVID-19 pandemic, the enthusiasm of SMP Muhammadiyah 2 Mlati's students for learning has vanished. The fifty percent online learning participation demonstrates this. Students are too old to play online games on their cell phones. In addition to this issue, approximately ten students have been found to have stored pornographic videos on their mobile devices. 8th graders abused Koplo pills prior to the pandemic, and 35% of students, especially boys, smoked frequently. Numerous students are unaware of the risks associated with smoking, substance abuse, gaming addiction, and pornographic addiction. This community service aims to describe the risk of online game addiction, the risk of pornographic addiction, the quality of life of adolescents, the level of adolescent knowledge about addiction, and to educate adolescents about mental health. In addition to adolescent mental health counseling, the service team conducted mental health screenings for the risk of pornography addiction, online game addiction, and adolescent quality of life. Seventy-two percent of online game addiction screening results indicate moderate levels of addiction, while nearly all pornography addiction screening results indicate low risk. Measuring the quality of life of students during the COVID-19 pandemic reveals that the quality of life of 93% of students is poor. In other domains, such as psychology, social and environmental relationships, their quality of life is predominantly positive. From an average of 5.68 to 6.26, the students' knowledge about addiction appears to increase. The service provided is beneficial for enhancing students' knowledge and understanding their mental health status.
Penerapan Teknik Motivational Interviewing Terhadap Tingkat Self-Efficacy Penyalahgunaan Napza: Case Report Syarifah, Rofiqotus; Fahrizal, Yanuar; Triyana
Borneo Nursing Journal (BNJ) Vol. 7 No. 2 (2025)
Publisher : Akademi Keperawatan Yarsi Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61878/bnj.v7i2.110

Abstract

Latar belakang: Penyalahgunaan NAPZA (Narkotika, Psikotropika, dan Bahan Adiktif) adalah masalah kesehatan masyarakat yang semakin penting di seluruh dunia. Lebih dari 292 juta orang menyalahgunakan NAPZA pada tahun 2022; penyalahgunaan ini paling umum di Indonesia, di mana sekitar 1,73% dari populasi terpengaruh. Sebagian besar pengguna berusia produktif antara lima belas dan tiga puluh tahun, dan fenomena ini berdampak besar pada kesehatan fisik dan mental serta lingkungan sosial dan ekonomi. Tujuan: penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa efektif metode wawancara motivasi (MI) dalam meningkatkan tingkat self-efficacy pasien rehabilitasi NAPZA yang menyalahgunakan narkoba. Metode: Penelitian ini menggunakan laporan kasus Pre-Post eksperimental dengan responden laki-laki berusia 46 tahun yang baru saja menjalani rehabilitasi. Intervensi MI berlangsung selama sepuluh hari dan terdiri dari empat tahap: Engaging (melibatkan), Focusing (memfokuskan), Evoking (membangkitkan), dan Planning. Tujuan dari proses ini adalah untuk meningkatkan motivasi internal pasien, membantu mereka mengatasi keraguan, dan menumbuhkan kepercayaan diri yang diperlukan untuk pemulihan mereka. Hasil: Setelah melakukan evaluasi dengan General Self-Efficacy Scale (GSE-S), pasien memperoleh skor yang lebih tinggi dari 25 pada hari pertama menjadi 37 pada hari kesepuluh. Ini menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam self-efficacy pasien. Peningkatan ini menunjukkan bahwa pasien mulai memiliki keyakinan yang lebih besar dalam kemampuan mereka untuk mengatasi kecanduan dan menghadapi tantangan yang mereka hadapi saat ini. Kesimpulan: Penelitian ini menemukan bahwa penerapan MI meningkatkan self-efficacy pasien penyalahgunaan NAPZA, yang berpotensi mengurangi risiko relaps dan mendukung proses pemulihan jangka panjang.  
Penerapan Strength-Based Therapy Terhadap Peningkatan Self-Efficacy Pada Pasien Penyalahgunaan Napza: Case Report Cintya Maharani; Yanuar Fahrizal; Triyana
Borneo Nursing Journal (BNJ) Vol. 7 No. 2 (2025)
Publisher : Akademi Keperawatan Yarsi Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61878/bnj.v7i2.111

Abstract

Penyalahgunaan Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif lain (NAPZA) muncul sebagai masalah kesehatan masyarakat global. Apabila NAPZA digunakan secara terus menerus dan berlebihan dapat mengakibatkan kecanduan. Kecanduan NAPZA baik jangka pendek maupun jangka panjang dapat berdampak negatif terhadap kesehatan fisik dan mental penggunanya. Ketika pecandu NAPZA tidak memiliki keyakinan untuk menghadapi masalah, maka akan berpeluang untuk relapse. Dalam mengurangi risiko relapse, self-efficacy memiliki peran penting membantu individu melawan keinginan untuk menggunakan NAPZA serta menjaga kesehatan mental dan fisik. Pendekatan psikologis seperti strength-based therapy dapat diterapkan untuk meningkatkan self-efficacy pasien pengguna NAPZA. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan self-efficacy pasien pengguna NAPZA melalui strength-based therapy. Metode penelitian ini menggunakan laporan kasus (case report) dengan pre-post experimental yang diterapkan kepada seorang responden laki-laki pecandu NAPZA yang sedang menjalani rehabilitasi di Soerojo Hospital, Magelang. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu General Self-Efficacy Scale (GSES) yang telah dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Terdapat peningkatan self-efficacy dalam 3 kali evaluasi menggunakan kuesioner GSES. Sebelum dilakukan intervensi, pasien diberikan pre-test dan skor GSES menunjukkan angka 25 yang berarti rendah. Setelah pasien diberikan intervensi selama 5 hari, pasien diberikan post-test pertama dan didapatkan skor GSES 30. Hal ini menunjukkan bahwa adanya peningkatan self-efficacy sebanyak 5 skor. Kemudian dilanjutkan intervensi hingga hari ke-10 dan dilakukan post-test kedua. Pada post-test kedua didapatkan skor 37 yang mana menunjukkan bahwa adanya peningkatan self-efficacy sebanyak 7 skor dari post-test pertama. Penerapan strength-based therapy dapat meningkatkan self-efficacy pasien pengguna NAPZA. Penerapan strength-based therapy memberikan manfaat untuk menggali dan memahami kekuatan diri sehingga dapat diterapkan untuk meningkatkan self-efficacy supaya tidak relapse setelah selesai menjalani masa rehabilitasi.
Co-Authors Adhe Akbar Rafsanjani Ananda Rizky Akbar Andrea, Ririn Annisa Fadilasari Aprilia, Friska Aulia Fadillah Baroroh Baroroh Bertha Tesma Wulandari Biantara, Irgi Bima Yoga Pratama Cintya Maharani Damayanti, Selvi Rizkia Daulima, Novy Helena David Tor Burbwa Desi Rahmawati Dianing Aulia Puspitasari Dwi Istiana Erma Ayu Fitriyanti Ervina Kusuma Wardani Fahmi Irfanudin Faiga, Nurul Falasifah Ani Yuniarti, Falasifah Ani Fani Melinda Eka Putri Galang Hidayat Jati Hafizuddin Slamet Irmawan Hasan, Shukir Saleem Ida Rochmawati Iqbal Muzizat Rianto Laili Nur Hidayati Laili Nur Hidayati, Laili Lestari, Nina Dwi Lutfia Farras Azizah Mariyana, Dian Mya Martin, Neil M Maryanto, Wulan Adelia Putri Muhammad Fahri, Muhammad Muhammad Iqbal Kholidin Muhammad Miqdam Raisul Mustikasari Mustikasari Mustikasari Mustikasari Mustikasari Mustikasari Mustikasari Mustikasari Mutiara Harul Aini Nina Dwi Lestari Novy Helena Catharina Daulima Novy Helena Chatarina Daulima Pamungkas, Niki Cucu Pramitha Sari Pratama, Bima Yoga Prima Ardi Nurcahyo Putri, Alyfia Sofyan Rahayu Cahyaningtias Rausan Fikri Priyana Putra Refisya Putri Resti Yulianti Sutrisno Rika Suryana Ririn Andrea Risdiana, Nurvita Rismawati, Anisa Saputri, Reny Nur Sari, Amanda Sesanti Amiasih Shanti Wardaningsih Shanti Wardaningsih Shiva Delpiani Siti Nenti Sarifah Sutantri Sutantri Sutarjo, Puji Syahruramdhani, Syahruramdhani Syarifah, Rofiqotus Titih Huriah Triayana Triyana Triyana, Triyana Wahyulianto Wahyulianto Wati, Anisa Risma Zahra Alisya Dewi P