Articles
TATO: REPRESENTATIF GENDER DALAM PERSPEKTIF FEMINISME
Gumelar, Rangga Galura;
Mukhroman, Iman
Jurnal Kajian Komunikasi Vol 3, No 1 (2015)
Publisher : Universitas Padjadjaran
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (251.332 KB)
|
DOI: 10.24198/jkk.v3i1.7396
Fenomena wanita bertato seringkali kita lihat bagaikan sebuah jaringan, yang berkembang dengan pesatlayaknya sebuah virus yang masuk kedalam sel-sel jaringan dan akhirnya menyebabkan orang mengikutinyatanpa kemudian mereka takut ataupun memikirkan nilai yang ada di masyarakat. Penelitian ini menggunakanpendekatan kualitatif, dengan melakukan wawancara mendalam dan observasi sebagai metode pengumpulandata yang didapatkan dari dua orang key informan yang diambil secara purposif. Indentitas diri dan keindahanestetis adalah bagian dari motivasi bagi kedua key informan ini. Bahwa mereka ingin membuktikan bahwaapa yang dipikirkan tentang stereotip yang negatif tentang wanita bertato sedikit demi sedikit terpatahkan.Pembuktian dengan cara bekerja dan memberikan kontribusi serta memiliki andil besar terhadap pekerjaanyang mereka emban adalah sebuah contoh pergerakan feminism, yang dapat diibaratkan sebagai perjuangandalam meraih persamaan gender. Adapun masyarakat sebagai jaringan sosial yang terbentuk dari sebuahpersepsi yang sama, dan juga suatu bentuk persepsi pengalaman yang sama, sehingga mereka merasanyaman untuk saling terhubung satu sama lain. Ketika budaya tato ini menjadi popular maka tidaklah salahjika media memiliki andil yang sangat besar. Kognisi dari masyarakat kemudian dipenuhi dengan nilai dannorma yang sesuai dengan kebutuhan media. Tidaklah adil kita memberi sanksi sosial hanya dikarenakanmereka bukan publik figur. Harus diakui bahwasannya mengubah suatu paradigma adalah sesuatu yangsangat sulit, oleh karenanya memberikan pencerahan pada masyarakat adalah hal yang tidak dapat dielakan.
Perencanaan Strategi Humas Pemprov Banten Pasca Ditetapkannya KEK Pariwisata Tanjung Lesung, Pandeglang, Banten
Mukhroman, Iman;
Gumelar, Rangga Galura
Jurnal Kajian Komunikasi Vol 1, No 2 (2013)
Publisher : Universitas Padjadjaran
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (748.551 KB)
|
DOI: 10.24198/jkk.v1i2.6045
Keputusan pemerintah dalam PP.No.26/2012 yang menetapkan wilayah Tanjung Lesung Pandeglang Banten sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata harus menjadi prioritas bersama. Dalam konteks ini kepentingan Nasional tentunya membawa perubahan dan signifikansi kepada daerah baik dalam bidang ekonomi dan budaya. Penelitian ini bertujuan mengetahui bagaimana sesungguhnya perencanaan strategi Humas Pemprov Banten pasca ditetapkannya PP tersebut dengan fokus pada model perencanaan strategi Public Relations dari Ronald D. Smith yang terdiri atas empat fase yang dimulai dengan fase Formative Research, Strategy, Tactics dan Evaluative Research. Pada setiap fase tersebut terdapat tahapan-tahapan perencanaan PR yang mana pada setiap tahapan tersebut dilakukan analisis dengan menggunakan observasi, studi dokumentasi dan wawancara mendalam sebagai tehnik pengambilan data. Hasil pengolahan data memberikan jawaban bagaimana sesungguhnya peran dari Humas Pemprov Banten sangat kecil dan tidak banyak memiliki kontribusi dalam pelaksanaan KEK ini. Hal ini terjadi karena definisi dan perspektif Humas itu sendiri tidak sama dengan fungsi Humas yang telah kita kenal dalam dunia kerja. Peran Humas Pemprov Banten hanya sebagai pencatat seremonial dan penghubung media tanpa ada suatu kewenangan yang besar dalam menysusun dan mengembangkan pesan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Humas Pemprov Banten dalam menyelenggarakan dan mengaplikasikan PP tersebut kurang maksimal. Oleh karenanya harus ada terobosan dan perubahan paradigma tentang fungsi dan peran Humas itu sendiri di lingkungan Pemprov BantenKata-kata kunci: Perencanaan, Strategi, Humas Pemprov Banten, Kawasan Ekonomi Khusus, Pariwisata, TanjungLesung.DOI: 10.24198/jkk.vol1n2.10
PERAN SISTEM MARON MASYARAKAT TANI KOTA SERANG DALAM KOMUNIKASI PEMBANGUNAN SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN EKONOMI BERBASIS SYARIAH
SYIHABUDIN, SYIHABUDIN;
GUMELAR, RANGGA GALURA;
GUMELAR, RANGGA GALURA;
MUKHROMAN, IMAN;
MUKHROMAN, IMAN
Prosiding Magister Ilmu Komunikasi Buku B - Komunikasi Publik Dan Dinamika Masyarakat Lokal
Publisher : Prosiding Magister Ilmu Komunikasi
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (117.909 KB)
Masyarakat Tani Provinsi Banten telah melaksanakan kegiatan ekonomi yang berbasis bagi hasil budaya maronsebagai salah satu sistem yang digunakan para petani di Banten khususnya di Kota Serang. Permasalahan yang ada bahwa pada kenyataannya wilayah Kota Serang 50% adalah lahan pertanian, akan tetapi luas lahan ini masih kurang implikasinya terhadap peningkatan produktivitas dari hasil pertanian tersebut juga pada tingkat kesejahteraan dari masyarakat tani di Kota Serang. Oleh karena itu perlu langkah (usaha) untuk bisa berharmonisasi dengan hukum Islam sesuai dengan peraturan yang berlaku terutama dalam hal bagi hasil dan menjadikan sistem ini sebagai saluran komunikasi pembangunan. Penelitian ini melihat pada konteks masyarakat tani di Kota Serang yang tidak seluruhnya menerima pada suatu pola atau sistem yang dikembangkan, hal ini sejalan dengan teori disonansi kognitif. Adapun kedudukan komunikasi pembangunan bertujuan pada capaian pada konsep pembangunan dengan cara memberikan informasi, persuasif, hingga mengubah pada cara pandang dan melibatkan partisipasi masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan : 1) Bagaimana peran maron dalam komunikasi pembangunan 2).Bagaimana gambaran aktivitas perekonomian masyarakat tani di wilayah Kota Serang.Pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan penekanan pada tingkat observasi dan wawancara mendalam. Validasi atas keabsahan data pada penelitian ini dilakukan dengan cara melakukan triangulasi kepada sumber-sumber informan yang memiliki kredibilitas dan kontribusi pada penelitian. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa sistem maron dapat meningkatkan pendapatan para petani adapun keberlangsungan dan kesuksesan dari sistem ini harus melalui upaya komunikasi pembangunan yang maksimal antara petani, pemerintah dan masyarakat pada umumnya.
Kata Kunci: Maron, Komunikasi Pembangunan, Ekonomi Syariah
PERAN SISTEM MARON MASYARAKAT TANI KOTA SERANG DALAM KOMUNIKASI PEMBANGUNAN SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN EKONOMI BERBASIS SYARIAH
SYIHABUDIN, SYIHABUDIN;
GUMELAR, RANGGA GALURA;
GUMELAR, RANGGA GALURA;
MUKHROMAN, IMAN;
MUKHROMAN, IMAN
Prosiding Magister Ilmu Komunikasi Buku B - Komunikasi Publik Dan Dinamika Masyarakat Lokal
Publisher : Prosiding Magister Ilmu Komunikasi
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (117.909 KB)
Masyarakat Tani Provinsi Banten telah melaksanakan kegiatan ekonomi yang berbasis bagi hasil budaya maronsebagai salah satu sistem yang digunakan para petani di Banten khususnya di Kota Serang. Permasalahan yang ada bahwa pada kenyataannya wilayah Kota Serang 50% adalah lahan pertanian, akan tetapi luas lahan ini masih kurang implikasinya terhadap peningkatan produktivitas dari hasil pertanian tersebut juga pada tingkat kesejahteraan dari masyarakat tani di Kota Serang. Oleh karena itu perlu langkah (usaha) untuk bisa berharmonisasi dengan hukum Islam sesuai dengan peraturan yang berlaku terutama dalam hal bagi hasil dan menjadikan sistem ini sebagai saluran komunikasi pembangunan. Penelitian ini melihat pada konteks masyarakat tani di Kota Serang yang tidak seluruhnya menerima pada suatu pola atau sistem yang dikembangkan, hal ini sejalan dengan teori disonansi kognitif. Adapun kedudukan komunikasi pembangunan bertujuan pada capaian pada konsep pembangunan dengan cara memberikan informasi, persuasif, hingga mengubah pada cara pandang dan melibatkan partisipasi masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan : 1) Bagaimana peran maron dalam komunikasi pembangunan 2).Bagaimana gambaran aktivitas perekonomian masyarakat tani di wilayah Kota Serang.Pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan penekanan pada tingkat observasi dan wawancara mendalam. Validasi atas keabsahan data pada penelitian ini dilakukan dengan cara melakukan triangulasi kepada sumber-sumber informan yang memiliki kredibilitas dan kontribusi pada penelitian. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa sistem maron dapat meningkatkan pendapatan para petani adapun keberlangsungan dan kesuksesan dari sistem ini harus melalui upaya komunikasi pembangunan yang maksimal antara petani, pemerintah dan masyarakat pada umumnya.
Kata Kunci: Maron, Komunikasi Pembangunan, Ekonomi Syariah
KOMUNIKASI PEMASARAN POLITIK DAN PENGARUHNYA TERHADAP SELEKSI CALON PEMIMPIN PADA PARTAI POLITIK (Survei Penelitian pada PDIP Kab. Pandeglang â Lebak Provinsi Banten)
Ahmad, Ikhsan;
Gumelar, Rangga Galura;
Mukhroman, Iman
Prosiding Magister Ilmu Komunikasi Buku A- Komunikasi Publik Dan Dinamika Masyarakat Lokal
Publisher : Prosiding Magister Ilmu Komunikasi
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (693.2 KB)
Komunikasi dalam pemasaran politik dalam negara demokrasi akan selalu tumbuh dan berkembang yang menampilkan profil calon pemimpin, pada tekanan citra dan karakteristik pribadi pemimpin yang digambarkan dapat mewakili struktur sosial, ekonomi, budaya, politik suatu masyarakat. Pendekatan seleksi kepemimpinan yang berlaku di Indonesia, khususnya di Banten dalam prakteknya menerapakan pendekatan pemasaran politik dengan memanfaatkan kemajuan teknologi komunikasi Hal itu dikarenakan banyak politisi maupun partai politik yang mulai menyadari manfaat survei dan konsultasi politik. Pada analisis regresi tidak cukup untuk merubah pardigma partai yang terasumsikan sebagai bagian transaksional. Struktur masyarakat Kabupaten Pandeglang yang lekat pada nilai keagamaan, budaya serta kedaerahan menjadi subtansi menarik terhadap calon yang kemudian di usung untuk maju sebagai Gubernur Banten selanjutnya. Variabel komunikasi pemasaran politik yang kemudian di sandingkan pada variabel seleksi calon pemimpin k memberikan dampak ataupun pengaruh yang signifikan terhadap penentuan sosok calon yang akan diusung oleh partai PDI-P Provinsi Banten. Keseluruhan data menunjukan bahwa hipotesis menyiratkan pada bagaimana hipotesis alternatif diterima, artinya semua memiliki pengaruh yang cukup signifikan. Koefisien determinasi dari data diatas adalah ketika Gagasan berdiri sendiri maka memiliki pengaruh sebesar 36,9%, sedangka jika Imej berdiri sendiri maka memiliki pengaruh sebesar 21,4%. Sedangkan jika keduanya disatukan makan aka terjadi 37,2%. Variabel Gagasan memiliki pengaruh lebih besar dibandingkan pada variabel imej pada peneguhan keyakinan akan calon yang akan diusung pada pemilihan Gubernur Banten periode 2017-2022.
Verbal and Nonverbal Communication of Presidential and Vice-Presidential Candidates During the Third and Fourth Debates of the 2024 Election: A Semiotic Analysis by Charles Sanders Peirce
Alfiah, Alfiah;
Mukhroman, Iman;
Dimyati, Idi
Jurnal ISO: Jurnal Ilmu Sosial, Politik dan Humaniora Vol. 4 No. 1 (2024): June
Publisher : Penerbit Jurnal Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.53697/iso.v4i1.1751
As presidential and vice-presidential candidates seek to capture public attention and understanding, they often employ innovative and creative methods. Both verbal and nonverbal messaging play a crucial role in this process. Therefore, understanding the verbal and nonverbal communication of a potential national leader is essential to prevent future misunderstandings. This study aims to analyze the political verbal and nonverbal communication of presidential (capres) and vice-presidential (cawapres) candidates during the third and fourth debates of the 2024 election using Charles Sanders Peirce's semiotic analysis. The primary focus of this research is to understand how the concepts of Sign, Object, and Interpretant are used by the candidates to convey their political messages during the debates. The methodology employed is qualitative, utilizing a semiotic analysis approach, which allows the researcher to elucidate the meanings behind the signs and symbols used in political communication. The study finds that the use of certain symbols significantly influences voter perceptions of the candidates. Additionally, the research highlights that signs play a critical role in the effectiveness of political communication, where gestures, facial expressions, and body language enhance the candidates' appeal and credibility in the eyes of the voters. These findings are expected to contribute to the development of more effective political communication strategies in future election campaigns.
KEBANGKITAN FEMINISME LIBERALISME (STUDI KASUS KONSEP DIRI PEMANDU LAGU KARAOKE)
Mukhroman, Iman;
Gumelar, Rangga;
Ahmad, Ikhsan
Jurnal Riset Komunikasi Vol 14, No 2 (2023)
Publisher : Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31506/jrk.v14i2.22314
English translation. This study was conducted to illustrate how the self-concept of karaoke song guides in the perspective of feminism liberalism in the veil of patriarchal ideology. Many values from the patriarchal ideological way of thinking later became an important part and had value in social life in Indonesian society. This ideology seems to easily give a negative label to women who have an activity or job related to service in a dark private space. The phenomenon of women who work as song guides today cannot be denied its existence. Women seem to be relegated to the values and norms that currently apply. Women song guides as a community have a self-concept with the value of freedom in it. The demands of work and often collide with moral and ethical values are often a discourse that is often a problem for them. The clash of cultures in the building of an ideological concept that they believe to be true as part of the thought of feminism liberalism, is not necessarily acceptable to all parties. With qualitative approaches and methods, this study tries to describe what then happens on the phenomenon of karaoke song guides that we often sneer and aginalize. In-depth observation and interviews are recognized techniques as validation in qualitative research, including triangulation by researchers.
PELATIHAN DAN PEMBELAJARAN DASAR KOMUNIKASI DESAIN VISUAL PADA PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT (PKBM) AN-NADHIF
Gumelar, Rangga Galura;
Ahmad, Ikhsan;
Mukhroman, Iman
Jurnal Pengabdian Dinamika Vol 7, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.62870/dinamika.v7i1.12062
Salah satau bentuk penyebaran informasi kepada masyarakat adalah dengan memanfaatan saluransaluran komunikasi yang ada. Komunikasi Desain Visual, selain sebagai cara untuk mengantarkan pesan yang efektif karena dengan bantuan visualisasi, juga sebagai bentuk pengembangan kreativitas. Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) An-Nadhif, memiliki murid-murid non formal, yang rata-rata mereka masih tergolong remaja. Dengan adanya kegiatan pengabdian ini, mencoba untuk mengembangkan kreativitas dan kemampuan pengembangan diri dari murid tersebut khususnya pengenalan dan aplikasi pada penggunaan software desain. Animo remaja yang hadir untuk mengikuti pelatihan ini sangat baik, terutama dalam pelaksanaan pelatihan dimana mereka dapat secara aktiv melakukan inovasi sesuai dengan kemampuan mereka. Memang tidak mudah dan tidaklah cukup, pelatihan ini jika tidak dirancang dalam sebuah konsep yang berkesinambungan. Oleh karenanya, harus dibuat sebuah grand design yang baik untuk dapat mengimplementasikan dan mengevaluasi khususnya pada pelatihan dan pembelajaran Desain Visual ini.
Peningkatan program literasi media sosial bagi peserta didik di PKBM An-Nadhif Kabupaten Serang
Mukhroman, Iman;
Gumelar, Rangga Galura;
Ahmad, Ikhsan
Journal of Sustainable Community Development Vol. 3 No. 1 (2025): Journal of Sustainable Community Development
Publisher : MID Publisher International
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.5281/zenodo.14440068
Kegiatan pengabdian masyarakat di PKBM An-Nadhif Cikeusal Kabupaten Serang memiliki tujuan yang sangat signifikan, yaitu meningkatkan literasi media sosial di kalangan peserta didik. Dalam konteks perkembangan teknologi yang pesat, pemahaman yang mendalam tentang media sosial menjadi suatu keharusan. Melalui berbagai metode seperti sosialisasi, pelatihan, dan workshop, peserta diajarkan untuk menggunakan media sosial secara bijak, termasuk cara mengenali berita palsu dan membedakan informasi yang valid. Misalnya, dengan menggunakan contoh kasus nyata yang terjadi di media sosial, peserta dapat lebih mudah memahami dampak dari penyebaran informasi yang salah. Hasil dari kegiatan ini menunjukkan peningkatan pengetahuan dan keterampilan peserta, serta kesadaran sosial yang lebih tinggi mengenai konten positif yang dapat dibagikan. Meskipun tantangan seperti akses teknologi yang terbatas dan waktu yang tidak selalu mendukung menjadi hambatan, rencana tindak lanjut yang mencakup pelatihan lanjutan serta penyediaan fasilitas teknologi yang memadai diharapkan dapat mengatasi masalah ini. Kegiatan ini merupakan langkah strategis yang tidak hanya mendidik, tetapi juga memberdayakan peserta didik untuk menjadi pengguna media sosial yang lebih bertanggung jawab dan kritis.
Islamic Apologetics and Social Construction: Framing Bang Zuma's YouTube Content via James Thrower
Mukhroman, Iman;
Halim, Ilim Abdul
International Journal of Nusantara Islam Vol 13 No 1 (2025): International Journal of Nusantara Islam
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati Bandung
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.15575/ijni.v13i1.45593
Social media has emerged as a critical arena for religious discourse, reshaping the dynamics of Islamic apologetics in contemporary Indonesia. This study aims to analyze the framing strategies employed in the digital content of Bang Zuma, a popular Muslim apologist on YouTube, particularly known for his polemical videos on Islam-Christianity debates. Drawing upon Robert Entman's framing theory and James Thrower's perspective on the social construction of religion, this research investigates how Bang Zuma’s content contributes to the reconstruction of Islamic identity and discourse within digital spaces. Using qualitative content analysis on three viral video transcripts, the study identifies four key framing strategies: (1) constructing a binary between the "authentic Jesus" and the "false Jesus"; (2) selectively appropriating Biblical texts; (3) positioning Islam as the true heir of monotheism; and (4) delegitimizing Christian theological authority. These strategies not only serve apologetic purposes but also enact a performative reconstruction of Islamic identity tailored to the logic of social media platforms. The findings reveal that Bang Zuma’s digital apologetics represent a transformation of traditional munazara practices, illustrating what Thrower describes as the “reconfiguration of religious authority” in the digital age, where legitimacy is increasingly built through visibility, engagement, and performativity rather than institutional credentials. This study contributes to a deeper understanding of how digital religious actors utilize platform-based affordances to shape public perceptions of Islam, negotiate interfaith boundaries, and reconstruct theological narratives in a fragmented, algorithm-driven media ecosystem.