Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

PENGARUH PERKECAMBAHAN GABAH TERHADAP RENDEMEN, KUALITAS FISIK DAN NILAI SENSORI BERAS Andi Nur Faidah Rahman; Muhammad Asfar; Nurhadi Suwandi
Jurnal Penelitian Pascapanen Pertanian Vol 17, No 3 (2020): Jurnal Penelitian Pascapanen Pertanian
Publisher : Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jpasca.v17n3.2020.177-183

Abstract

Beras merupakan makanan utama orang Indonesia. Oleh sebab itu produksi beras yang bermutu sangat penting untuk memenuhi asupan gizi masyarakat. Berdasarkan hasil penelitian yang berjudul pengaruh perkecambahan terhadap peningkatan mutu beras, bahwa perkecambahan gabah sebelum digiling menjadi beras dapat meningkatkan nilai gizi beras. Namun belum diketahui efek dari perkecambahan gabah terhadap rendemen, kualitas fisik dan nilai sensori beras. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh perkecambahan gabah terhadap rendemen, kualitas fisik (persentase beras kepala, beras patah, dan beras menir) dan nilai sensori (warna, aroma, rasa, dan tekstur) nasi dari beras yang dihasilkan. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap satu faktorial. Apabila data hasil analisis statistik berbeda nyata maka akan dilanjutkan dengan uji lanjut Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rendemen beras setelah dikecambahkan mengalami penurunan. Panjang kecambah berpengaruh sangat nyata pada taraf 1% terhadap kualitas fisik beras seperti persentase beras kepala, beras patah dan beras menir, dan berpengaruh nyata pada taraf 5% terhadap parameter warna dan rasa nasi. Kesimpulan hasil penelitian adalah semakin panjang kecambah gabah, maka rendemen, kualitas fisik dan nilai sensori beras cenderung menurun. The Effect of Grain Germination on Yield, Physical Quality, and Rice Sensory ValueRice is the main food for Indonesians. Therefore the quality of rice production is very important to fulfill the nutritional intake of the community. Based on the results of research cited about effect of germinatioan to improve rice quality that germination of grain before milling into rice can increase the nutritional value of rice. However, the effect of grain germination is unknown on the yield, physical quality and sensory value of rice. The purpose of this study was to determine the effect of grain germination on the yield, physical quality (percentage of head, broken, and groats of rice) and rice sensory (colour, flavour, taste, and texture) value of rice produced. This research uses a completely factorial completely randomized design. If the results of the statistical analysis differ significantly, it will be continued with Duncan tests. The results showed that the yield of rice after germination had decreased. Sprout length has a very significant effect on the level of 1% on the physical quality of rice such as percentage of head, broken, and groats of rice and has a significant effect on the level of 5% on the colour and flavour parameters of rice. The conclusion of the research is the longer the grain sprouts, the yield, physical quality and sensory value of rice tends to decrease.
DIFUSI TEKNOLOGI PENGOLAHAN IKAN GABUS (Channa striata) MENJADI OTAK-OTAK BERBASIS SURIMI UNTUK MENGATASI PERMASALAHAN GIZI BURUK DAN MENINGKATKAN PENDAPATAN MASYARAKAT DI KABUPATEN PINRANG Meta Mahendradatta; Mulyati M. Tahir; Muhammad Asfar; Asmayana Iwo; . Irwan; . Suryani
Jurnal Dinamika Pengabdian (JDP) Vol. 7 No. 2 (2022): JURNAL DINAMIKA PENGABDIAN VOL. 7 NO. 2 MEI 2022
Publisher : Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/jdp.v7i2.17919

Abstract

Kabupaten Pinrang menempati posisi keempat sebagai kabupaten dengan kasus gizi buruk tertinggi di Sulawesi Selatan, yaitu mencapai 32%. Salah satu potensi sumber daya lokal yang dapat dimanfaatkan di Kabupaten Pinrang adalah ikan gabus. Otak-otak sebagai salah satu olahan ikan gabus mengandung albumin yang cukup tinggi sehingga diharapkan mampu mengatasi permasalahan gizi buruk di Kabupaten Pinrang. Selain itu, pemanfaatan ikan gabus menjadi otak-otak juga diharapkan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat setempat melalui pengembangan industri rumah tangga berbasis olahan ikan gabus. Metode yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan adalah sosialisasi dalam bentuk ceramah materi dan pelatihan. Kegiatan pengabdian dilaksanakan di Kelurahan Benteng Sawitto, Kecamatan Paleteang, Kabupaten Pinrang. Kegiatan pengabdian masyarakat ini diawali dengan sosialisasi dalam bentuk ceramah materi yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman mengenai pangan aman dan sehat, sanitasi dan higienitas produksi di lingkungan UMKM, serta strategi memulai usaha pangan. Kemudian dilanjutkan dengan pelatihan pembuatan otak-otak ikan gabus berbasis surimi untuk meningkatkan keterampilan khalayak mitra. Tujuan dari kegiatan pengabdian ini yaitu masyarakat dapat mengolah ikan gabus menjadi otak-otak berbasis surimi sebagai salah satu alternatif pangan sehat dan bergizi untuk menekan kasus gizi buruk di Kabupaten Pinrang. Tujuan yang lain yaitu untuk memberikan nilai tambah dari ikan gabus yang dapat diolah menjadi otak-otak sehingga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat Kabupaten Pinrang. Hasil pengabdian kepada masyarakat menunjukkan bahwa khalayak mitra sangat antusias dalam mengikuti sosialisasi dan pelatihan yang diberikan. Hal ini dapat dilihat dari kehadiran semua peserta yang diundang dan keaktifan dalam mengikuti semua kegiatan. Ketersediaan ikan gabus di Kabupaten Pinrang cukup melimpah sehingga pengolahan otak-otak ikan gabus memiliki prospek yang sangat baik. Kata kunci: Gizi buruk, ikan gabus, otak-otak, surimi.   ABSTRACT Pinrang Regency occupies the fourth position as the regency with the highest malnutrition cases in South Sulawesi, reaching 32%. One of the potential local resources that can be utilized in Pinrang is snakehead fish. Otak-otak, as one of the processed snakehead fish, contains high albumin that can overcome the problem of malnutrition in Pinrang Regency. In addition, the use otak-otak also expected to improve the economy of the local community through the development of a home industry based on processed snakehead fish. The method used in the implementation of the activity is socialization in the form of material lectures and training. The service activity was carried out at Benteng Sawitto Village, Paleteang District, Pinrang Regency. This community service activity begins with socialization in the form of material lectures that aim to increase understanding about safe and healthy food, sanitation and hygiene of production in the UMKM environment, and strategies for starting a food business. Then continued with training on making otak-otak based surimi of snakehead fish to improve the skills of partner audiences. The purpose of this service activity is that the community can process snakehead fish into surimi-based otak-otak as an alternative to healthy and nutritious food to suppress cases of malnutrition in Pinrang Regency. Another goal is to provide added value from snakehead fish which can be processed into otak-otak so that it can improve the economy of the people from Pinrang Regency. The results of community service show that the partner audience was very enthusiastic in participating in the socialization and training provided. That can be seen from the presence of all invited participants and active participation in all activities. The availability of snakehead fish in Pinrang Regency is quite abundant so that the processing of snakehead fish brains has very good prospects. Keywords: Malnutrition, otak-otak, snakehead fish, surimi.
PENINGKATAN PENDAPATAN MASYARAKAT MAROS MELALUI USAHA KOMERSIAL ABON IKAN AIR TAWAR Meta Mahendradatta; Zainal Zainal; Suryani Suryani; Muhammad Asfar
Panrita Abdi - Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Vol. 2 No. 2 (2018): Jurnal Panrita Abdi - Oktober 2018
Publisher : LP2M Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (686.927 KB) | DOI: 10.20956/pa.v2i2.2844

Abstract

Lokasi pengembangan kawasan budidaya yang telah ditetapkan dalam RPJMD Kabupaten Maros diperuntukan untuk perikanan tangkap, budidaya perikanan air tawar dan peruntukan pengolahan ikan.  Produksi perikanan budidaya terus mengalami peningkatan, pada tahun 2013 mencapai 2.760.417 ekor, namun produksi yang besar belum diiringi oleh industri olahan hasil perikanan belum optimal. Olahan hasil perikanan dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti bahan baku dan sumber daya manusia. Oleh karenanya pemerintah daerah terus mendorong peningkatan SDM dan nilai tambah olahan hasil perikanan salah satunya olahan abon. Abon merupakan salah satu olahan ikan yang paling digemari, selain bergizi tinggi yang dapat dijadikan lauk, isian kue-kuean dan roti, selain itu tahan lama dan mudah dibawa dalam perjalan jauh. Tujuan dari kegiatan ini adalah meningkatkan perekonomian masyarakat Maros melalui usaha komersial abon ikan. Dalam kegiatan ini telah dilakukan survey lokasi, workshop dan pelatihan pembuatan abon, pengarahan tentang desain kemasan abon yang baik dan menarik. Kegiatan yang selanjutnya akan dilakukan adalah pengenalan pengurusan izin PIRT juga pendampingan pengurusan PIRT dan pemasaran hingga konsultasi, agar usaha komersialisasi abon ikan air tawar di Kabupaten Maros dapat berjalan optimal. 
IPTEKS BAGI KREATIVITAS DAN INOVASI KAMPUS; PRODUK OLAHAN IKAN BERBASIS SURIMI Abu Bakar Tawali; Muhammad Asfar; Nandi Kusnandi Suhendar; Meta Mahendaradatta
Panrita Abdi - Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Vol. 2 No. 1 (2018): Jurnal Panrita Abdi - April 2018
Publisher : LP2M Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (387.37 KB) | DOI: 10.20956/pa.v2i1.3266

Abstract

Kekayaan sumber daya perikanan khususnya Sulawesi Selatan sangat berlimpah namun belum termanfaatkan dengan maksimal. Hal ini dikarenakan minimnya inovasi dalam pengolohan ikan.  Tujuan ipteks bagi kreativitas dan inovasi kampus (IbKIK) dengan produk olahan surimi yaitu untuk mengembangkan usaha dan komersialisasi produk olahan ikan berbasis surimi. Sedangkan tujuan jangka panjang kegiatan IbKIK ini  adalah mempercepat proses pengembangan budaya kewirausahaan di perguruan tinggi, membantu menciptakan akses  terwujudnya wirausaha baru bagi mahasiswa dan alumni, menunjang otonomi kampus perguruan tinggi melalui perolehan pendapatan mandiri, dan mendorong berkembangnya budaya pemanfaatan hasil riset perguruan tinggi bagi masyarakat. Metode yang digunakan adalah mendirikan unit bisnis usaha pengolahan otak-otak berbasis surimi dan abon di Laboratorium Pengembangan Produk Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin. Hasil yang diperoleh dari kegiatan ini adalah terbentuknya unit bisnis, pemasaran yang dilakukan dalam bentuk penjualan langsung dan pameran serta adanya merek dagang “Aroma Laut” dari produk otak-otak.
MENUJU MAKASSAR SEHAT MELALUI PENINGKATAN KONSUMSI IKAN, SAYUR DAN BUAH DI KOTA MAKASSAR Nurpudji A. Taslim; Muhammad Asfar; Sigit Angriawan; Indra Yuliana; Nur Ashari
Panrita Abdi - Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Vol. 2 No. 2 (2018): Jurnal Panrita Abdi - Oktober 2018
Publisher : LP2M Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (614.596 KB) | DOI: 10.20956/pa.v2i2.4035

Abstract

Obesitas salah satu yang ikut berkonstribusi terhadap meningkatnya penyakit tidak menular hipertensi dan stroke. Sulawesi Selatan menduduki rangking pertama untuk stroke (Riskesdas 2013).  Presentase sentral obesitas pada anak >15th di kota makassar sebesar 34,6%, khusus wanita  yang menderita obesitas pada usia >18 tahun ditemukan sebesar 24.7% dan  laki-laki sebesar 12%. Hal ini disebabkan masyarakat kota Makassar secara umum masih belum menerapkan pola hidup yang sehat, benar dan baik dalam kehidupan sehari-hari, termasuk pola makan yang sehat. Obesitas dapat dicegah melalui konsumsi sayur dan buah yang mengandung serat tinggi dan digunakan sebagai salah satu cara untuk menurunkan berat badan, selain sebagai sumber vitamin dan  mineral. Ikan yang berlimpah perlu mendapat perhatian khusus berkaitan dengan perannya sebagai  sebagai sumber protein, terutama untuk anak balita yang berhubungan dengan kecerdasan. Hal ini yang melatarbelakangi kegiatan Program Ipteks bagi wilayah (IbW)-CSR 2017 di kota Makassar.Tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pemilihan, penanganan dan pengolahan ikan, buah dan sayur yang baik dan benar, menyukseskan program pemerintah “menuju Makassar Sehat”.  Program IbW Kota Makassar dilaksanakan bekerjasama dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Makassar. Kegiatan yang dilaksanakan berupa training of trainer (ToT),  penyuluhun terkait pemilihan dan penanganan ikan dan sayur-buah yang benar dan konsultasi gizi. Dari kegiatan Ipteks bagi Wilayah ini diperoleh luaran berupa leaflet dan buku saku cara memilih dan mengolah ikan, sayur dan buah yang benar.
Ekstraksi albumin ikan gabus (Channa striata) pada titik isoeletriknya Muhammad Asfar; Abu Bakar Tawali; Pirman Pirman; Meta Mahendradatta
Jurnal Agercolere Vol 1 No 1 (2019): Jurnal Agercolere
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Ichsan Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (215.443 KB) | DOI: 10.37195/jac.v1i1.55

Abstract

The high content of albumin in snakehead fish and proof of efficacy in clinical trials against several diseases, as well as the expensive commercial albumin preparations, making a snakehead fish alternative as a cheap source of albumin. The purpose of this study was to optimize the extraction, purification of albumin from snakehead fish to obtain higher levels of albumin. For that need to be investigated to obtain the isoelectric point of albumin extract with the greatest yield. Treatment research is the use of solvents is 0.9% NaCL and dilute HCL and extraction is by heating and without heating. The parameters tested were the determination of the isoelectric point, moisture content, albumin, and yield. The results obtained showed that the isoelectric point of albumin is at pH 4.6 with 62.9% albumin, 7.8% moisture content and yield of 11.6%.
PENGUATAN SUMBER PROTEIN DAN ZAT BESI UNTUK PENCEGAHAN STUNTING MELALUI BUDIDAYA IKAN DALAM EMBER Sri Wafiq Azisah; Hijrana Mahmuddin; Muhammad Rachmat; Nur Asysa; Rifqah Amaliah Syam; Dian Lestari; Mita Wijaya; Citrakesumasari Citrakesumasari; Nasrah Nasrah; Muhammad Subhan Hamka; Muhammad Asfar
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 7, No 3 (2023): Juni
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v7i3.14516

Abstract

Abstrak: Stunting masih menjadi masalah nasional yang harus ditangani secara serius. Stunting merupakan masalah kekurangan gizi kronis akibat kekurangan asupan gizi dalam waktu yang lama. Penguatan sumber protein dan zat besi pada tingkat rumah tangga merupakan langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah stunting. Salah satu upaya penguatan sumber protein dan zat besi masyarakat yaitu melakukan budidaya ikan yang kaya akan protein dan penanaman sayur yang kaya zat besi. Oleh karena itu, solusi yang dilakukan yaitu Budikdamber (Budidaya Ikan dalam Ember) disertai dengan penanaman sayur. Program Budikdamber ini diharapkan dapat meningkatkan keterampilan warga melakukan budidaya ikan dalam ember dan penanaman sayur dalam satu media. Pelaksanaan kegiatan pengabdian ini dilakukan selama Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Stunting dengan metode penyuluhan, pelatihan, dan pendampingan Budikdamber oleh mahasiswa KKN. Hasil yang diharapkan pada kegiatan ini yaitu warga dapat merakit media Budikdamber dan melakukan budidaya ikan dan sayuran secara mandiri. Terdapat 12 set media Budikdamber yang dirakit dengan jumlah benih ikan lele dan nila sebanyak 10–60 ekor dan penyemaian bibit sayur kangkung dan bayam dalam 10 gelas media tanam per ember. Hasil monitoring selama dua–tiga pekan menunjukkan pertumbuhan tanaman kangkung dan bayam sesuai harapan. Ikan berkembang cukup baik namun sebagian mati, bahkan tidak tersisa di Desa Panaikang.Abstract: Stunting remains a severe national issue that needs to be addressed. Due to a prolonged shortage of nutrient intake, stunting is an issue of chronic malnutrition. Stunting can be avoided by strengthening supplies of protein and iron at the household level. Planting vegetables high in iron and raising fish high in protein are two ways to improve the community's supply of these nutrients. Budikdamber (Cultivating Fish in Buckets), along with vegetable growing as the solution. The Budikdamber programme is designed to help community become more proficient at growing vegetables and raising fish in buckets. During the Thematic Stunting Real Work Lecture (KKN), this community service project was implemented using the techniques of counselling, training, and Budikdamber mentorship by KKN students. The community should be able to assemble Budikdamber media and autonomously cultivate fish and vegetables as a result of this activity. There are 10 cups of planting media in each bucket, 12 sets of Budikdamber media, 10–60 catfish and tilapia seeds, and seeds for kale and spinach. The growth of the kale and spinach plants was as anticipated, according to the findings of monitoring for two to three weeks. Although most of the fish survived and were still in Panaikang Village, others died.
The Effect of Porang Flour (Amorphophallus Muelleri) as A Fat Replacer on the Acceptability and Characteristics of Cookies Rindam Latief; Muhammad Asfar; Muthia Chairany; Musfirah Djalal
Jurnal Penelitian Pendidikan IPA Vol 9 No 6 (2023): June
Publisher : Postgraduate, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppipa.v9i6.3624

Abstract

Porang (Amorphophallus muelleri) is a tuber plant that contains a lot of glucomannan fiber. Glucomannan is a soluble fiber that can form a gel that mimics the characteristics of fat so that it has the potential to be used as a fat replacer in high-fat products such as cookies. The purpose of this study was to determine the effect of using fat replacer on the sensory acceptability and characteristics of cookies. The steps carried out in this study were to determine the concentration of porang flour in fat replacer (5 and 7.5%). Fat replacer with firmness that is closest to margarine at a concentration of 5%. Furthermore, cookies were made with fat replacer substitution (25, 50, and 75%). The cookies were then tested for their organoleptic properties using the hedonic method on the parameters of color, aroma, taste and texture. The best cookie formulation was obtained at 25% substitution, which was then compared with the control formulation by testing the parameters of proximate, crude fiber, texture, and oxalate content. The results showed that cookies with fat replacer had lower levels of ash, fat, protein, calories, and hardness than the control, although the difference in fiber and protein content was not significant.
TRANSFER TEKNOLOGI PENGOLAHAN TOMAT MENJADI PRODUK YANG MENYERUPAI KURMA UNTUK MENINGKATKAN NILAI TAMBAH DAN DAYA SIMPAN PRODUK Rum, Muhpidah; Rahmayanti, Andi; Laga, Amran; Asfar, Muhammad
Jurnal Dinamika Pengabdian Vol. 9 No. 1 (2023): JURNAL DINAMIKA PENGABDIAN VOL. 9 NO. 1 OKTOBER 2023
Publisher : Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/jdp.v9i1.29724

Abstract

Tomat merupakan salah satu komoditi holtikultura yang produktivitasnya tinggi. Tomat umumnya dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai sayuran atau bahan tambahan pada suatu masakan. Selain itu, tomat juga dapat dibuat menjadi produk yang dikomersilkan seperti saus. Meskipun demikian ketika tiba panen raya tomat, masih banyak tomat yang tidak termanfaatkan dan akhirnya membusuk. Hal ini akan berdampak pada meningkatnya food waste yang dapat mencemari lingkungan. Tingginya produktivitas tomat juga tidak seimbang dengan tingkat konsumsi masyarakat yang hanya menjadi bahan tambahan masakan. Sehingga diperlukan produk inovasi untuk mengurangi jumlah tomat yang tidak termanfaatkan dan meningkatkan konsumsi masyarakat serta mengurangi kerugian yang dialami oleh pelaku budidaya tomat, maka dilakukanlah inovasi olahan tomat kurmato (kurma tomat). Kurmato memiliki bentuk lonjong yang menyerupai tomat dan memiliki cita rasa khas dengan masa simpan yang lebih Panjang dibandingkan tomat segar. Kegiatan pengabdian ini dilakukan melalui transfer teknologi meliputi edukasi terkait proses produksi dan teknik pengemasan hingga kegiatan praktik pengolahan dan pendampingan. Kegiatan pengabdian yang telah dilakukan menghasilkan produk kurma tomat yang siap untuk dipasarkan dengan kemasan reusable serta label kemasan informatif dan menarik. Kata kunci: Tomat, kurma, gula. ABSTRACT Tomatoes are one of the horticultural commodities with high productivity. Tomatoes are generally used by the community as vegetables or additives to a dish. In addition, tomatoes can also be made into commercialized products such as sauces. However, when it comes to the bumper harvest of tomatoes, there are still many tomatoes that are not used and eventually rot. This will have an impact on increasing food waste that can pollute the environment. The high productivity of tomatoes is also not balanced with the level of public consumption which is only an additive to cooking. So that innovation products are needed to reduce the number of unused tomatoes and increase public consumption and reduce losses experienced by tomato cultivators, so an innovation of processed kurmato tomatoes (tomato dates) is carried out. Kurmato has an oval shape that resembles a tomato and has a distinctive taste with a longer shelf life than fresh tomatoes. This service activity is carried out through technology transfer including education related to production processes and packaging techniques to processing practices and mentoring activities. The service activities that have been carried out produce tomato date products that are ready to be marketed with reusable packaging and informative and attractive packaging labels. Keywords: Tomatoes, dates, sugar.
PENDAMPINGAN TEKNOLOGI DAN PEMASARAN PRODUK KEPITING KAMBU KHAS PULAU SALEMO, DESA MATTIRO BOMBANG, KABUPATEN PANGKAJENE KEPULAUAN Tawali, Abu Bakar; Karim, Muhammad Yusri; Asfar, Muhammad; Hasanuddin, Nurul Fathanah; Clausthaldi, Fadhil Rizki; Irwan, Irwan; Nadhifa, Dwi Ghina
Jurnal Dinamika Pengabdian Vol. 9 No. 1 (2023): JURNAL DINAMIKA PENGABDIAN VOL. 9 NO. 1 OKTOBER 2023
Publisher : Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/jdp.v9i1.31234

Abstract

Kepiting kambu merupakan produk olahan hasil laut yang menjadi ciri khas Masyarakat di Pulau Salemo, Desa Mattiro Bombang, Kecamatan Liukang Tuppabiring Utara, Kabupaten Pangkep. Kepiting kambu ini merupakan produk yang berupa cangkang kepiting rajungan kemudian diberi isian, Adapun isian dari kepiting kambu saat ini di Pulau Salemo telah beragam seperti isian sayur, otak-otak, bakso dan isian kelapa. Pada tahun 2022 di Pulau Salemo telah dibentuk KUB yaitu KUB Salemo di Desa Mattiro Bombang yang memproduksi kepiting kambu, hanya saja proses penjualan atau pemasarannya masih sangat terbatas. Oleh sebab itu, perlu upaya untuk melakukan pendampingan terkait teknologi dan pemasaran produk kepiting kambu di Pulau Salemo. Tujuan kegiatan ini adalah untuk mengaplikasikan teknologi surimi pada isian otak-otak sebagai varian baru dari kepiting kambu di Pulau Salemo serta teknik pemasaran yang tepat terkait penjualan kepiting kambu sehingga produk yang dihasilkan memiliki pasar yang lebih luas. Kegiatan ini dilakukan dengan beberapa tahapan yaitu kordinasi dengan mitra dan persiapan pengabdian, persiapan teknologi, sosialiasi dan pendampingan, serta pelatihan pembuatan kepiting kambu. Hasil pengabdian dikatakan berhasil berdasarkan nilai pre-post test masyarakat karena ada peningkatan pengetahuan setelah sosialisasi dan pendampingan yang dilakukan. Kata kunci: Pemasaran, kepiting kambu, Desa Mattiro Bombang. ABSTRACT Kambu crab is a processed seafood product that characterizes the community on Salemo Island, Mattiro Bombang Village, North Liukang Tuppabiring District, Pangkep Regency.This kambu crab is a product in the form of a crab shell and then given a filling, the filling of kambu crabs currently on Salemo Island has varied such as vegetable filling, brain-brain, meatballs and coconut filling. In 2022 on Salemo Island, a KUB was formed, namely KUB Salemo in Mattiro Bombang Village, which produces kambu crabs, but the sales or marketing process is still very limited. Therefore, it is necessary to provide assistance related to technology and marketing of kambu crab products on Salemo Island, Mattiro Bombang Village. The purpose of this activity is to provide technology and assistance related to proper marketing related to the sale of kambu crabs so that the products produced have a wider market and are known by consumers not only in the Mattiro Bombang Village area. This activity was carried out in several stages, namely coordination with partners and preparation for service, preparation of technology, socialization and assistance, and training in making kambu crabs. The results of the service are said to be successful based on the community's pre-post test scores because there is an increase in knowledge after the socialization and assistance carried out. Keywords: Marketing, kambu crab, Mattiro Bombang village