Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search
Journal : Jurnal Media Akademik (JMA)

STRATEGI EFEKTIF DALAM MENGHADAPI SIKAP ETNOSENTRISME MASYARAKAT LUAR DI PULAU MADURA M. Chairul Aminullah; Nikmah Suryandari
Jurnal Media Akademik (JMA) Vol. 3 No. 4 (2025): JURNAL MEDIA AKADEMIK Edisi April
Publisher : PT. Media Akademik Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62281/4wn86g93

Abstract

Artikel ini, kami melihat sejumlah pendekatan utama yang memengaruhi komunikasi, khususnya perbedaan di Pulau Madura yang berkaitan dengan perbedaan budaya, bahasa, dan agama. Oleh karena itu, memahami perbedaan-perbedaan ini sangat penting untuk membangun komunikasi antarbudaya yang efektif. Studi ini menunjukkan masalah utama dalam komunikasi lintas budaya, seperti perbedaan bahasa, nilai, norma, dan sikap etnosentrisme di masyarakat Madura, dan juga menemukan strategi komunikasi yang efektif untuk mengatasi masalah ini. Melalui metode pendekatan deskriptif kualitatif, yang didasarkan pada filsafat postpositivisme. Sugiyono (Sugiyono, 2020) menyatakan bahwa pendekatan ini biasa digunakan untuk meneliti kondisi objek yang alamiah, di mana peneliti bertindak sebagai alat utama dan menggambarkan situasi berdasarkan fakta-fakta yang tampak. Upaya yang ingin dicapai dengan menerapkan strategi ini untuk menciptakan harmoni sosial dengan menghadapi perbedaan antarbudaya di Indonesia khusus nya di pulau Madura. Sehingga dalam perkembangan komunikasi budaya di pulau Madura tidak dipandang sebelah mata seakan masyarakat Madura membawa pengaruh negatif di setiap daerah yang ada di Indonesia.
STRATEGI ADAPTASI MAHASISWA JABODETABEK UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA DALAM MENGATASI CULTURE SHOCK DI LINGKUNGAN MADURA Febriansyah; Nikmah Suryandari
Jurnal Media Akademik (JMA) Vol. 3 No. 6 (2025): JURNAL MEDIA AKADEMIK Edisi Juni
Publisher : PT. Media Akademik Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62281/v3i6.1780

Abstract

Mahasiswa JABODETABEK yang merantau ke Madura dengan tujuan untuk melanjutkan studi ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Terjadinya perpindahan ke lingkungan baru tentunya menimbulkan rasa kecemasan ataupun perasaan tidak nyaman dari perubahan lingkungan yang ada dari sebelumnya, sehingga harus adanya proses adaptasi terhadap lingkungan baru. Dalam mengatasi hal tersebut mahasiswa rantau harus melakukan strategi adaptasi agar dapat mudah menyesuaikan dengan lingkungan yang ada dan dapat bertahan di lingkungan yang berbeda. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Strategi Adaptasi Mahasiswa Jabodetabek Universitas Trunojoyo Madura Dalam Mengatasi Culture Shock Di Lingkungan Madura. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini diperoleh melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan adanya Culture Shock yang terjadi pada mahasiswa dipengaruhi oleh adanya beberapa aspek. Mahasiswa rantau juga melakukan strategi agar dapat menyesuaikan diri dan mampu beradaptasi dengan lingkungan baru. Strategi yang ada di antaranya interaksi dalam segi bahasa dengan masyarakat, dan terbuka dengan budaya baru yang ada pada lingkungan Madura.
DINAMIKA CULTURE SHOCK DAN ADAPTASI KOMUNIKASI LINTAS BUDAYA MAHASISWA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA (UNY) DALAM PROGRAM MAGANG DI JEPANG Faradila Ananda Wahyudi; Nikmah Suryandari
Jurnal Media Akademik (JMA) Vol. 3 No. 6 (2025): JURNAL MEDIA AKADEMIK Edisi Juni
Publisher : PT. Media Akademik Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62281/v3i6.2119

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi dinamika culture shock dan proses adaptasi komunikasi lintas budaya yang dialami oleh mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) saat mengikuti program magang di Jepang. Dalam era globalisasi, mobilitas internasional mahasiswa semakin meningkat, namun tidak semua mahasiswa siap menghadapi tantangan budaya yang signifikan. Menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dan metode fenomenologi, data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dengan mahasiswa UNY yang sedang menjalani program magang di Jepang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa mengalami gegar budaya dalam berbagai bentuk, mulai dari perbedaan gaya hidup, nilai dan norma sosial, hambatan bahasa, hingga cara berkomunikasi yang berbeda dari budaya asal mereka. Proses adaptasi berlangsung melalui beberapa strategi, seperti belajar bahasa Jepang, observasi perilaku masyarakat lokal, serta menjalin relasi sosial dengan mahasiswa lain dan warga setempat. Dukungan dari institusi, baik dari UNY maupun universitas penerima di Jepang, juga berperan besar dalam membantu mahasiswa beradaptasi. Penelitian ini menegaskan pentingnya persiapan mental, linguistik, dan kultural sebelum mahasiswa dikirim ke luar negeri. Dengan memahami proses adaptasi dan tantangan yang dihadapi, diharapkan universitas dapat merancang program pelatihan pra-keberangkatan yang lebih efektif dan aplikatif.
IDOL K-POP BLACKPINK SEBAGAI CULTURAL INFLUENCER: STUDI KOMUNIKASI BUDAYA FANS K-POP BLACKPINK INDONESIA DALAM MENERIMA GAYA HIDUP KOREA Loura Syafira; Nikmah Suryandari
Jurnal Media Akademik (JMA) Vol. 3 No. 6 (2025): JURNAL MEDIA AKADEMIK Edisi Juni
Publisher : PT. Media Akademik Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62281/v3i6.2120

Abstract

Seiring dengan perkembangan zaman dan pesatnya globalisasi, Korea Selatan menjadi salah satu negara yang berhasil membangun citra budayanya yang kuat di kancah Internasional melalui gelombang budaya populer yang banyak dikenal sebagai Korean Wave atau Hallyu. Gelombang budaya ini mencakup musik, drama, makanan, fashion, makeup, gaya hidup dan nilai-nilai sosial.  Salah satu hal yang paling menonjol dari fenomena Korean Wave atau Hallyu adalah industri musik K-pop, yang saat ini telah menarik perhatian dunia, termasuk masyarakat Indonesia. Salah satu ikon utama dalam menyebarkan budaya Korea adalah grup idola  K-pop Blackpink, grup idola K-pop ini tidak hanya dikenal melalui musik dan penampilannya, tetapi juga gaya hidup yang mereka tampilkan, mulai dari fashion, kosmetik, hingga perilaku sosial. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran grup idola K-pop Blackpink sebagai cultural influencer dalam konteks komunikasi budaya, serta bagaimana penggemar / fans K-pop di Indonesia menerima dan mengadopsi gaya hidup Korea yang mereka promosikan. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan studi komunikasi budaya melalui wawancara mendalam dan observasi terhadap fans/ penggemar Blackpink di Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa grup idola K-pop Blackpink tidak hanya menjadi representasi hiburan, tetapi juga menjadi simbol budaya Korea modern yang secara aktif mempengaruhi cara berpakaian, gaya berbicara, preferensi kuliner hingga nilai-nilai sosial para penggemarnya. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa komunikasi budaya yang terjadi melalui media hiburan memiliki peran yang signifikan dalam membentuk gaya hidup lintas budaya yang bersifat global.
KOMUNIKASI ANTARBUDAYA DALAM KOMUNITAS COSPLAY: EKSPLORASI ADAPTASI BUDAYA JEPANG DI SURABAYA Isnaini Adelia; Nikmah Suryandari
Jurnal Media Akademik (JMA) Vol. 3 No. 6 (2025): JURNAL MEDIA AKADEMIK Edisi Juni
Publisher : PT. Media Akademik Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62281/v3i6.2122

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengekplorasi dinamika komunikasi antarbudaya yang terjadi dalam komunitas cosplay di Surabaya, khususnya dalam konteks adaptasi budaya Jepang. Cosplay sebagai bentuk ekspresi budaya populer Jepang telah mengalami perkembangan pesat di Indonesia, termasuk di Surabaya, dan menciptakan ruang interaksi budaya yang unik. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi etnografi, melalui observasi partisipatif dan wawancara mendalam terhadap anggota komunitas cosplay lokal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa anggota komunitas tidak hanya meniru aspek visual budaya Jepang tetapi juga menginternalisasi nilai-nilai dan etika yang melekat pada karakter-karakter yang mereka perankan. Proses adaptasi ini menciptakan bentuk komunikasi hibrid yang mencerminkan perpaduan antara budaya lokal dan budaya Jepang. Selain itu, ditemukan bahwa komunikasi antarbudaya dalam komunitas ini dipengaruhi oleh faktor identitas, media sosial, dan pengalaman kolektif dalam berbagai event cosplay. Penelitian ini memberikan kontribusi terhadap pemahaman tentang bagaimana budaya asing diadaptasi dan dikomunikasi dalam konteks, komunitas subkultur di Indonesia.
STRATEGI KOMUNIKASI DAKWAH HUSAIN BASYAIBAN DI MEDIA SOSIAL: STUDI KASUS PENYAMPAIAN CERAMAH KEPADA AUDIENS LINTAS BUDAYA Evi Barokah; Nikmah Suryandari
Jurnal Media Akademik (JMA) Vol. 3 No. 6 (2025): JURNAL MEDIA AKADEMIK Edisi Juni
Publisher : PT. Media Akademik Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62281/v3i6.2142

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memahami strategi komunikasi dakwah yang digunakan oleh Husain Basyaiban dalam menyampaikan ceramah melalui media sosial kepada audiens dengan latar belakang budaya yang beragam. Di era digital saat ini, media sosial menjadi sarana penting bagi pendakwah untuk menjangkau khalayak yang lebih luas secara efektif dan efisien. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus dengan pendekatan kualitatif, melalui analisis konten ceramah Husain di berbagai platform seperti YouTube dan Instagram. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Husain menerapkan pendekatan komunikasi yang interaktif, kontekstual, dan emosional. Ia memanfaatkan narasi, elemen visual, serta gaya bahasa yang ringan, santai, dan mudah dipahami oleh berbagai kalangan.Husain juga secara aktif berinteraksi dengan audiens melalui kolom komentar dan siaran langsung, menciptakan kedekatan emosional dan membangun komunitas digital yang inklusif. Ia menyisipkan isu-isu aktual seperti toleransi, perdamaian, dan nilai-nilai kebangsaan dalam ceramahnya, serta menggunakan humor, kisah inspiratif, dan kutipan dari berbagai sumber untuk memperkuat daya tarik pesan dakwah. Pendekatan ini terbukti efektif dalam menjangkau audiens lintas budaya dan mempererat hubungan antarbudaya. Penelitian ini menegaskan bahwa keberhasilan dakwah digital tidak hanya bergantung pada isi pesan, tetapi juga pada pemahaman mendalam terhadap konteks sosial-budaya audiens serta kemampuan beradaptasi dengan dinamika komunikasi di era digital.
BUDAYA DAN IDENTITAS MASYARAKAT TAPAL KUDA (JAWA PENDALUNGAN) DAN PERSPEKTIF MADURA SWASTA Yeni Juliana; Nikmah Suryandari
Jurnal Media Akademik (JMA) Vol. 3 No. 6 (2025): JURNAL MEDIA AKADEMIK Edisi Juni
Publisher : PT. Media Akademik Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62281/v3i6.2164

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji bagaimana identitas budaya terbentuk dan dipertahankan oleh masyarakat yang berasal dari wilayah Jawa Pendalungan dan Madura Swasta, khususnya di daerah Probolinggo dan Jember. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam terhadap beberapa narasumber dari masing-masing daerah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa identitas budaya lokal tetap melekat kuat dalam kehidupan sosial masyarakat, meskipun terdapat pengaruh dari modernisasi dan tekanan eksternal lainnya. Masing-masing narasumber menunjukkan bentuk keterikatan terhadap nilai-nilai budaya lokal seperti gotong royong, bahasa daerah, dan tradisi lokal sebagai bagian dari identitas diri mereka. Dalam konteks teori identitas sosial yang dikembangkan oleh Henri Tajfel dan John Turner, proses pembentukan identitas ini melibatkan tahapan kategorisasi, identifikasi, dan perbandingan sosial, yang menciptakan rasa kebersamaan di dalam kelompok (in-group) dan pembeda terhadap kelompok luar (out-group). Identitas budaya masyarakat Jawa Pendalungan dan Madura Swasta tidak bersifat tunggal, melainkan berlapis, karena individu dapat menyesuaikan identitasnya sesuai dengan konteks sosial yang dihadapi, seperti yang terjadi pada narasumber yang hidup di lingkungan urban. Penelitian ini memperkuat pemahaman bahwa identitas budaya lokal tidak hanya bersifat simbolik, melainkan juga menjadi kekuatan kolektif dalam menjaga kohesi sosial dan rasa bangga terhadap asal-usul kulturalnya.
REPRESENTASI BUDAYA KOREA DALAM KING THE LAND DAN DAMPAKNYA TERHADAP MINAT STUDI BUDAYA KOREA DI KALANGAN REMAJA INDONESIA Irma Wahyu Nur Fadilah; Nikmah Suryandari
Jurnal Media Akademik (JMA) Vol. 3 No. 6 (2025): JURNAL MEDIA AKADEMIK Edisi Juni
Publisher : PT. Media Akademik Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62281/v3i6.2171

Abstract

Penelitian ini membahas representasi budaya Korea dalam drama Korea King the Land dan dampaknya terhadap minat remaja Indonesia dalam mempelajari budaya Korea. Drama ini menampilkan berbagai aspek budaya Korea secara langsung maupun tidak langsung, seperti etika kerja, kelas sosial, nilai-nilai kekeluargaan, gaya hidup modern, hingga tradisi-tradisi khas Korea yang ditampilkan dalam alur cerita romantis dan menarik. Melalui pendekatan kualitatif, data dikumpulkan melalui wawancara dengan remaja penonton drama tersebut serta observasi terhadap respons mereka melalui konten media sosial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa King the Land secara tidak langsung berperan sebagai media edukasi budaya yang efektif, mendorong ketertarikan remaja Indonesia untuk mempelajari bahasa Korea, memahami tata krama sosial, serta mengeksplorasi lebih jauh kebudayaan Korea secara keseluruhan. Drama ini tidak hanya menjadi hiburan visual saja, tetapi juga berfungsi sebagai sarana komunikasi antarbudaya yang mampu memperluas wawasan dan membentuk pemahaman lintas budaya di kalangan generasi muda Indonesia. Dengan demikian, drama Korea terbukti memiliki peran strategis dalam mendorong minat studi budaya asing, khususnya budaya Korea, melalui kekuatan narasi dan visual yang ditampilkan secara konsisten dan menarik.
ANALISIS KOMUNIKASI LINTAS BUDAYA DALAM KELUARGA TIONGHOA-AMERIKA DI FILM THE FAREWELL Agung Laksono; Nikmah Suryandari
Jurnal Media Akademik (JMA) Vol. 3 No. 6 (2025): JURNAL MEDIA AKADEMIK Edisi Juni
Publisher : PT. Media Akademik Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62281/v3i6.2185

Abstract

Penelitian ini menganalisis komunikasi lintas budaya dalam film The Farewell (2019) karya Lulu Wang, dengan fokus pada perbedaan gaya komunikasi antara budaya Tiongkok yang berkarakter high-context dan budaya Amerika yang cenderung low-context. Film ini merepresentasikan dinamika keluarga Tionghoa-Amerika yang menghadapi dilema etis ketika memutuskan untuk menyembunyikan penyakit kanker terminal dari anggota keluarga tertua, Nai Nai. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan semiotika Roland Barthes untuk mengungkap makna-makna tersembunyi dalam elemen visual, dialog, serta tindakan non-verbal karakter. Analisis dilakukan dengan mengidentifikasi tanda-tanda (sign) dan menginterpretasikan makna denotatif maupun konotatifnya, guna memahami representasi nilai budaya dan gaya komunikasi dalam film. Hasil analisis menunjukkan bahwa gaya komunikasi high-context ditampilkan melalui simbolisme budaya Tiongkok seperti keheningan, gestur, tatapan, dan ritual makan bersama, yang mengandung makna emosional dan relasional yang mendalam. Sebaliknya, karakter Billi, yang mewakili budaya Amerika, menunjukkan gaya komunikasi low-context dengan kecenderungan menyampaikan perasaan dan kebenaran secara langsung dan verbal. Ketegangan antara kedua gaya komunikasi ini menciptakan konflik intrapersonal dan interpersonal dalam diri Billi, sekaligus mencerminkan negosiasi identitas antara nilai-nilai Timur dan Barat.
ANALISIS GAYA KOMUNIKASI AKUN @NEOHISTORIA_ID DALAM PENYAMPAIAN KONTEN SEJARAH DI TWITTER Meyshinta Aulia; Nikmah Suryandari
Jurnal Media Akademik (JMA) Vol. 3 No. 6 (2025): JURNAL MEDIA AKADEMIK Edisi Juni
Publisher : PT. Media Akademik Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62281/v3i6.2186

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis gaya komunikasi yang digunakan oleh akun Twitter @neohistoria_id dalam menyampaikan konten sejarah, terutama yang bersifat sensitif, kontroversial, atau tidak banyak dibahas dalam narasi arus utama. Di era media sosial yang semakin dominan sebagai sumber informasi alternatif, @neohistoria_id menempati posisi strategis sebagai aktor yang aktif membangun pemahaman sejarah secara lebih kritis dan terbuka. Akun ini tidak sekadar menyampaikan fakta, tetapi meramu informasi sejarah dalam bentuk narasi yang singkat, menarik, dan provokatif sehingga mudah diakses oleh pengguna muda. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan analisis wacana kritis untuk mengkaji bagaimana bahasa, diksi, visual, dan interaksi dalam cuitan akun tersebut membentuk cara publik memahami sejarah. Fokus analisis mencakup pemilihan kata, gaya visual seperti meme dan ilustrasi arsip, gaya bahasa yang retoris dan tajam, serta bagaimana audiens merespons konten yang diunggah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa @neohistoria_id menggabungkan unsur edukatif, satiris, dan partisipatif untuk membangun ruang diskusi sejarah yang lebih reflektif dan inklusif. Secara keseluruhan, akun ini tidak hanya berperan sebagai penyampai informasi sejarah, tetapi juga sebagai agen perubahan wacana yang mampu mengajak publik untuk berpikir ulang tentang narasi sejarah yang telah mapan. Temuan ini memberikan kontribusi penting dalam studi literasi sejarah digital dan komunikasi publik di era media sosial.