Boedi Setya Rahardja
Departemen Akuakultur, Fakultas Perikanan Dan Kelautan Universitas Airlangga, Surabaya, Jawa Timur, Indonesia

Published : 72 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Pengaruh Kombinasi Biofilter Glacilaria sp. dan Zeolit Terhadap Logam Berat Timbal (Pb) pada Media Air Laut Akhmad Syafroni Affandi; Boedi Setya Rahardja; Hari Suprapto
Journal of Aquaculture and Fish Health Vol. 7 No. 1 (2018): JAFH Vol. 7 No. 1 Februari 2018
Publisher : Department of Aquaculture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (128.75 KB) | DOI: 10.20473/jafh.v7i1.11231

Abstract

Logam berat yang terdapat di lingkungan dapat berbahaya bagi makhluk hidup. Logam berat yang sering mencemari lingkungan terutama adalah merkuri (Hg), timbal (Pb), arsenik (As), kadmium (Cd), khromium (Cr) dan nikel (Ni). Logam berat tersebut di dalam tubuh suatu individu dapat menggumpal dan tetap tinggal dalam tubuh dalam waktu yang lama sebagai racun yang terakumulasi. Dampak akut logam berat timbal atau plumbism dengan gejala utama meliputi kram perut, gagal ginjal, kemandulan hingga kerusakan otak permanen. Timbal juga merupakan faktor utama terjadinya gejala hiperaktif, penyimpangan tingkah laku dan kesulitan belajar pada anak – anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kombinasi Gracilaria sp. dan zeolit terhadap konsentrasi logam berat timbal (Pb). Parameter utama pada penelitian ini adalah konsentrasi logam berat timbal, dan parameter pendukungnya adalah pH, suhu, dan salinitas. Analisis data menggunakan ANOVA untuk melihat apakah terdapat perbedaan pada tiap perlakuan dan Uji Jarak Berganda Duncan untuk melihat perlakuan terbaik dalam penurunan konsentrasi logam berat timbal Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa kombinasi biofilter Gracilaria sp. dan zeolit berpengaruh sangat signifikan terhadap penurunan konsentrasi logam berat timbal (p<0,01). Kombinasi biofilter Gracilaria sp. dan zeolit memiliki pengaruh yang sangat signifikan terhadap penurunan konsentrasi Pb. Penurunan konsentrasi Pb oleh kombinasi biofilter Gracilaria sp. dan zeolit ini tercatat memiliki kisaran nilai 0,05 hingga 0,26 ppm. Perlakuan terbaik dalam menurunkan konsentrasi Pb tertinggi terdapat pada perlakuan P2-B (50 gram Glacilaria sp. dan 10 gram zeolit). Perlakuan ini mampu mengeliminasi konsentrasi Pb dalam media air sampai dengan rata rata 0,86% dalam waktu 28 hari. 
TEKNIK PEMBENIHAN IKAN GURAME (Osphronemus gouramy) DI BALAI BENIH IKAN NGORO, JOMBANG Budiana Budiana; Boedi Setya Rahardja
Journal of Aquaculture and Fish Health Vol. 7 No. 3 (2018): JAFH Vol. 7 No. 3 September 2018
Publisher : Department of Aquaculture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (68.699 KB) | DOI: 10.20473/jafh.v7i3.11256

Abstract

Indonesia memiliki potensi lahan budidaya yang cukup besar untuk mengembangkan budidaya ikan, salah satunya adalah ikan gurame. Ikan gurame merupakan ikan air tawar asli Indonesia yang termasuk dalam famili Labyrinthici. Ikan gurame sudah lama dibudidayakan dan dikonsumsi masyarakat karena rasa dagingnya lezat dan memiliki nilai ekonomis tinggi. Pembenihan ikan gurame memiliki potensi tinggi untuk dilakukan karena produksi ikan gurame dari tahun ke tahun cenderung meningkat sehingga tingkat permintaan benih ikan gurame juga mengalami peningkatan. Praktek Kerja Lapang (PKL) dilaksanakan di Balai Benih Ikan Ngoro, Jombang pada tanggal 19 Desember 2017 sampai 19 Januari 2018. Tujuan Praktek Kerja Lapang ini adalah untuk mengetahui teknik pembenihan ikan gurame (Osphronemus gouramy) dan hambatan yang dihadapi dalam teknik pembenihan ikan gurame (Osphronemus gouramy). Metode kerja yang digunakan adalah metode partisipasi aktif dengan pengumpulan data meliputi data primer berupa observasi, wawancara dan partisipasi aktif serta data sekunder berupa studi pustaka untuk melengkapi data yang dikumpulkan. Teknik pembenihan ikan gurame (Osphronemus gouramy) di Balai Benih Ikan Ngoro, Jombang meliputi tahap persiapan kolam pemijahan, seleksi induk, pemijahan, pemanenan telur, penetasan telur dan pemeliharaan larva, pendederan, hama dan penyakit, panen dan pasca panen. Pemijahan dilakukan di kolam beton dengan perbandingan induk jantan dan betina 1:2. Nilai FR (Fertilization Rate), HR (Hatching Rate) dan SR (Survival Rate) yang didapatkan secara berturut-turut adalah 53,54 %; 87,73 % dan 86,26 %. Hambatan yang terdapat dalam teknik pembenihan ikan gurame (Osphronemus gouramy) di Balai Benih Ikan Ngoro, Jombang terdiri atas faktor internal yaitu biologis ikan dan faktor eksternal yaitu faktor lingkungan, kualitas air dan penyakit. 
PENGARUH PENAMBAHAN COD LIVER OIL PADA PAKAN KOMERSIAL TERHADAP KANDUNGAN OMEGA-3 (EPA DAN DHA) DI DAGING UDANG GALAH (Macrobrachium rosenbergii) Ellavida Anindya; Agustono Agustono; Boedi Setya Rahardja
Journal of Aquaculture and Fish Health Vol. 6 No. 1 (2017): JAFH Vol. 6 No. 1 Februari 2017
Publisher : Department of Aquaculture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (97.983 KB) | DOI: 10.20473/jafh.v6i1.11269

Abstract

Udang galah (Macrobrachium rosenbergii) merupakan salah satu komoditas perikanan yang mempunyai nilai perdagangan ekonomi yang memiliki prospek. Permintaan pasar dalam negeri dan luar negeri terhadap udang galah cukup tinggi menjadikan Indonesia sebagai pengirim udang galah di dunia. Asam lemak omega-3 merupakan asam lemak karboksilat yang posisi ikatan rangkap pertamanya terletak pada atom karbon nomor tiga dari ujung gugus metilnya. Omega-3 asam lemak tak jenuh yang sangat penting untuk kesehatan udang galah. Derivat asam lemak omega-3 salah satunya eicosapentaenoic acid (EPA) dan Decosaheksaenoic acid (DHA) termasuk dalam asam lemak esensial. Sumber asupan asam lemak omega-3 dapat dihasilkan salah satunya dengan penambahan minyak hati ikan kod. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan Cod Liver Oil pada pakan komersial terhadap kandungan eicosapentaenoic acid (EPA) dan Dekosaheksaenoic acid (DHA) pada daging udang galah (Macrobrachium rosenbergii ). Metode penelitian ini menggunakan rancangan Acak Lengkap (RAL) dan perlakuan yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan perbedaan dosis cod liver oil (CLO) yang berbeda yaitu P0 sebagai kontrol dengan dosis CLO 0%,P1 dosis CLO 3%,P2 dosis CLO 6%, P3 dosis CLO 9%, dan P4 dosis CLO 12%. Setiap perlakuan dilakukan ulangan 4 kali. Hasil penelitian ini menggunakan cod liver oil terhadap kandungan DHA tidak berbeda nyata (P>0,05). Sedangkan untuk kandungan EPA berbeda nyata (P<0,05). Untuk dosis tertinggi pada kandungan EPA pada perlakuan P4 dengan dosis cod liver oil 12% dan DHA didapatkan hasil tertinggi pada perlakuan P2 dosis cod liver oil 6% . 
PENGARUH PEMBERIAN PROBIOTIK BERBEDA DALAM SISTEM AKUAPONIK TERHADAP FCR (FEED CONVERTION RATIO) DAN BIOMASSA IKAN LELE (Clarias sp.) Febryan Adi Sukoco; Boedi Setya Rahardja; Abdul Manan
Journal of Aquaculture and Fish Health Vol. 6 No. 1 (2017): JAFH Vol. 6 No. 1 Februari 2017
Publisher : Department of Aquaculture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (92.162 KB) | DOI: 10.20473/jafh.v6i1.11271

Abstract

Ikan lele (Clarias sp.) merupakan komoditas perikanan yang sangat populer di kalangan masyarakat Indonesia. Meningkatnya produksi ikan lele berakibat pada penambahan area lahan budidaya dan penggunaan air, sehingga perlu dibutuhkan suatu teknologi dalam budidaya ikan lele dengan padat tebar tinggi yang bisa diterapkan pada lahan sempit dan minimnya sumber air dengan pola manajemen yang efektif dan efesien. Teknologi yang sudah banyak diterapkan oleh pembudidaya untuk mengatasi masalah keterbatasan lahan adalah melakukan budidaya dengan sistem akuaponik. Namun bahan organik di dasar perairan mengalami penumpukkan. Usaha untuk mempertahankan kualitas air yaitu dengan probiotik. Manfaat probiotik bagi ikan dapat melalui mekanisme fungsi protektif, yaitu kemampuan bakteri untuk menghambat bakteri patogen dalam saluran pencernaan dan terbentuknya kolonisasi probiotik dalam saluran pencernaan sehingga akan mengakibatkan kompetisi nutrisi antara probiotik dan bakteri lain, khususnya bakteri pathogen. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian probiotik berbeda pada sistem akuaponik terhadap FCR dan biomassa ikan lele serta mengetahui probiotik komersil terbaik. Penelitian ini dilaksanakan di Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas Airlangga. Menggunakan metode eksperimental dengan rancangan acak lengkap. Perlakuan yang digunakan yaitu tanpa pemberian probiotik (P0) dan dengan penambahan probiotik berbeda yaitu probiotik A (P1), probiotik B (P2) dan Probiotik C (P3). Analisis data diolah dengan ANOVA dan Uji Jarak Berganda Duncan. Hasil dari penelitian ini adalah pemberian probiotik berbeda dalam sistem akuaponik berpengaruh terhadap FCR dan biomassa ikan lele. FCR terendah (0,9908) dan biomassa tertinggi (2,510) terdapat pada perlakuan P2. FCR tertinggi (1,5150) dan biomassa terendah (1,654) terdapat pada perlakuan P0 (kontrol). 
Pengaruh Pemberian Bakteri Hetrotrof Terhadap Kualitas Air pada Budidaya Lele Dumbo (clarias sp.) Tanpa Pergantian Air Dwi Ernawati; Prayogo Prayogo; Boedi Setya Rahardja
Journal of Aquaculture and Fish Health Vol. 5 No. 1 (2016): JAFH Vol. 5 No. 1 Februari 2016
Publisher : Department of Aquaculture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (198.113 KB) | DOI: 10.20473/jafh.v5i1.11314

Abstract

Ikan lele dumbo (Clarias sp.) sebagai komoditas air tawar memiliki permintaan yang tinggi. Salah satu cara untuk memenuhi kebutuhan permintaan lele dumbo adalah perbaikan kualitas air sehingga produktifitas ikan semakin meningkat. Tujuan penelitian guna mengetahui pengaruh dari pemberian probiotik yang mengandung bakteri heterotrof berbeda pada perairan dan pengaruhnya terhadap kadar ammonia dan kadar nitrit pada media budidaya lele dumbo. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental Rancangan Acak Lengkap (RAL). Ikan lele dumbo dipelihara selama 30 hari dengan empat perlakuan dan empat ulangan yaitu P1 (kontrol), P2 (probiotik A), P3 (probiotik B), dan P4 (probiotik C). Datahasil penelitian diolah menggunakan Analysis of Variance dan dilanjutkan Uji Berjarak Duncan karena didapatkan hasil yang berbeda nyata. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa pemberian probiotik yang mengandung bakteri heterotrof pada perairan mampu menekan produksi amonia dan nitrit yang berbeda nyata (p<0,05). Produksi kadar ammonia terendah adalah P4 sebesar 0,2093 ± 0,01483, dan tertinggi pada P1 sebesar 0,2641±0,01357. Produksi kadar nitrit terendah pada P4 sebesar 0,0509 ± 0,00644, dan tertinggi pada P1 sebesar 0, 0988± 0,00404. 
PEMANFAATAN LIMBAH RUMPUT LAUT Eucheuma cottonii SEBAGAI MEDIUM DENSITY FIBREBOARD (MDF) DENGAN KONSENTRASI PEREKAT YANG BERBEDA Moch. Amin Alamsjah; Kurnia Ayu K. W; Boedi Setya Rahardja
Journal of Aquaculture and Fish Health Vol. 5 No. 2 (2016): JAFH Vol. 5 No. 2 Juni 2016
Publisher : Department of Aquaculture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (303.551 KB) | DOI: 10.20473/jafh.v5i2.11323

Abstract

Diperlukan alternatif pengganti penggunaan kayu di dalam pembuatan papan komposit. Salah satu jenis produk papan komposit adalah Medium Density Fibreboard (MDF). Salah satu jenis alternatif yang dapat digunakan sebagai pengganti kayu dalam pembuatan MDF adalah limbah rumput laut Eucheuma cottonii. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbedaan dan penggunaan konsentrasi perekat yang optimal dalam pemanfaatan limbah rumput laut Eucheuma cottonii sebagai Medium Density Fibreboard (MDF) terhadap pengujian secara fisis dan mekanis. Metode penelitian ini adalah eksperimen dengan rancangan percobaan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Perlakuan yang digunakan adalah penambahan konsentrasi perekat, yaitu A (0%), B (6%), C (9%) dan D (12%), dengan lima ulangan. Parameter yang diamati adalah kerapatan (gr/cm3), kadar air(%), daya serap(%), pengembangan tebal(%), keteguhan lentur(kgf/cm2), keteguhan patah(kgf/cm2) dan kuat pegang sekrup (kgf). Analisis data menggunakan Analisis Ragam (ANOVA) dan apabila terdapat pengaruh terhadap hasil dilakukan uji jarak Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi perekat berpengaruh terhadap daya serap air, pengembangan tebal, keteguhan lentur dan keteguhan patah (p<0,01), namun tidak berpengaruh terhadap kerapatan, kadar air dan kuat pegang sekrup MDF (p<0,01). Perlakuan terbaik terdapat pada perlakuan D (12%) dengan nilai kerapatan 0,65 gr/cm3, pengembangan tebal 7,86%, keteguhan lentur 1,68x104 kgf/cm2 , keteguhan patah 246,27 kgf/cm2 dan kuat pegang sekrup 34,72 kgf yang secara umum telah memenuhi standar JIS kecuali nilai kadar air dan daya serap air. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mendapatkan MDF yang memenuhi standar secara sempurna. 
PENAMBAHAN LISIN PADA PAKAN KOMERSIAL TERHADAP RETENSI PROTEIN DAN RETENSI ENERGI UDANG GALAH (Macrobrachium Rosenbergii) Akbar Falah Tantri; Boedi Setya Rahardja; Agustono Agustono
Journal of Aquaculture and Fish Health Vol. 5 No. 2 (2016): JAFH Vol. 5 No. 2 Juni 2016
Publisher : Department of Aquaculture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (130.169 KB) | DOI: 10.20473/jafh.v5i2.11326

Abstract

Udang galah (Macrobrachium rosenbergii) yaitu salah satu komoditas perikanan air tawar yang memiliki nilai ekonomis. Permasalahan yang saat ini dihadapi dalam budidaya udang galah adalah jangka waktu budidaya yang relatif lebih lama dibandingkan dengan budidaya udang konsumsi lainnya. Upaya yang dapat dilakukan adalah dengan meningkatkan kualitas pakan, salah satunya melalui pemberian feed additive berupa lisin kedalam pakan udang galah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan lisin pada pakan komersial terhadap retensi protein dan retensi energi udang galah (Macrobrachium rosenbergii). Penelitian yang dilakukan menggunakan metode eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Analisa data untuk menguji beda nyata menggunakan Analysis of Variant berfungsi untuk mengetahui pengaruh perlakuan. Hasil penelitian menyebutkan bahwa penambahan lisin pada pakan komersial tidak berbeda nyata (p>0,05) terhadap retensi protein dan retensi energi udang galah (Macrobrachium rosenbergii). Kualitas air media pemeliharaan udang galah adalah suhu 29-30 °C, Oksigen terlarut 6,9-7,3 mg/l, pH 7-8, Amonia 0-0,25 mg/l. 
Growth Performance and Nutrient Composition of Mustard Green (Brassica juncea) cultured in Aquaponics Systems and Hydroponic System Prayogo Prayogo; Agustono Agustono; Boedi Setya Rahardja; Muhamad Amin
Journal of Aquaculture and Fish Health Vol. 10 No. 3 (2021): JAFH Vol. 10 No. 3 September 2021
Publisher : Department of Aquaculture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jafh.v10i3.26593

Abstract

Aquaculture waste is rich in various nutrient contents from uneaten feed, faeces or urine including nitrogen in terms of total ammonium nitrogen (TAN) and nitrite. With the help of nitrifying bacteria, the nitrogen wastes can be converted into nitrate which is one of the main components of commercial fertilizer in agriculture. This study aimed at comparing the growth and nutrient contents (crude protein, crude fat, energy, and antioxidant) of mustard Green (Brassica juncea) cultured in different culture media (aquaculture waste which is generally known as the aquaponics system vs hydroponic system which used commercial inorganic fertilizer). The aquaponics system was prepared by previously growing Nile tilapia fingerling, Oreochromis niloticus, for ~2 weeks to reach nitrate concentration on the effluent water ~30mg/L. Mustard Green was cultured in the system for 30 days. Nutrient availability in both systems was also monitored by measuring nitrate content and total dissolved solids. The results showed that the growth, nutrient content including crude protein, crude fat, total energy, and antioxidant content of the vegetable were not significantly different between the system, p>0.05. Nutrient availability especially in terms of nitrate was also not significantly different between the culture system. These results suggest that the aquaponics system could be used to produce vegetables with the same growth and nutrient content as a vegetable grown in the aquaponics system. Furthermore, aquaculture waste can be used to replace inorganic fertilizer to grow vegetables which later contribute to the reduction of total production cost.
Depuration of Heavy Metals with Nanoparticle-Sized Active Charcoal from Coconut Shell (Cocos nucifera) in Blood Cockles (Anadara granosa) Putri Alia Paramitha; Yusuf Taufik Hidayat; Kamiliya Zahrah Taher; Intan Cahyarini; Boedi Setya Rahardja; A Shofy Mubarak; Kustiawan Tri Pursetyo
Journal of Marine and Coastal Science Vol. 11 No. 2 (2022): JUNE
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jmcs.v11i2.35235

Abstract

Anadara granosa are one of the benthic organisms that are frequently reported because contained heavy metals because of water pollution. This is because A. granosa is a feeder filter so that accumulates heavy metals in its body. Reduce the levels of heavy metals with activated charcoal from coconut shells in the absorbance process using the depuration method. It is re-optimized with the use of nano-active charcoal. The goal was to determine the effect of concentrations of nano-active charcoal from coconut shells on the heavy metal content of A. granosa. Stages of this reserch, namely charcoal activation, ultrasonication, SEM testing, blood shell depuration, and heavy metal testing. Based on the results of the Scanning Electron Microscope (SEM) Test it is known that the charcoal particles are sized 10-9 nm. The types of heavy metals found included hydrargyrum (Hg) 0.0009 mg/kg, cadmium (Cd) 0.62 mg/kg, and plumbum (Pb) 1.82 mg/kg. Heavy metals with lowest content is found in P5 (active charcoal concentration of 15% of the sample weight) of mercury (Hg) 0.0002 mg/kg; cadmium (Cd) 0.1 mg/kg; and lead (Pb) 0.373 mg/kg. This shows that the higher concentraion of activated charcoal given, the lower heavy metal content.
Tipe Kerusakan Spora Myxobolus koi Pada Penyimpanan Dengan Berbagai Bahan Kimia Gunanti Mahasri; Agus Nazarudin Yahya; Boedi Setya Rahardja; Moch Saad; Nanuk Qomariyah
Grouper: Fisheries Scientific Journal Vol 10, No 1 (2019): Grouper : Jurnal Ilmiah Fakultas Perikanan Universitas Islam Lamongan
Publisher : Universitas Islam Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (206.272 KB) | DOI: 10.30736/grouper.v10i1.51

Abstract

Myxobolus koi merupakan parasit yang menyebabkan penyakit Myxobolusis pada ikan. Parasit ini sangat sulit ditangani dengan prevalensi mencapai 91% sehingga perlu dilakukan kajian terhadap parasit Myxobolus koi. Kerusakan spora merupakan salah satu kendala dalam pengembangan penelitian tentang pengendalian penyakit ini. Spora Myxobolus koi dapat mengalami kerusakan apabila disimpan dalam kondisi penyimpanan yang kurang baik. Kerusakan spora Myxobolus koi ini dipengaruhi oleh berbagai faktor diantaranya suhu dan bahan kimia. Bahan kimia merupakan media yang biasa digunakan untuk proses pengawetan. Beberapa bahan kimia yang dapat digunakan untuk menyimpan spora adalah alkohol, formaldehid, dan kalium bikromat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh bahan kimia pengawet terhadap kerusakan spora dan untuk mengetahui bahan kimia yang paling efektif mengawetkan spora selama proses penyimpanan. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) sebagai rancangan percobaan. Perlakuan yang digunakan adalah penyimpanan spora Myxobolus koi pada alkohol 70%, formaldehid 0,1%, dan kalium bikromat 2%, dengan ulangan sebanyak 6 kali. Penyimpanan ini dilakukan selama 30 hari. Parameter utama yang diamati adalah persentase kerusakan spora Myxobolus. Data yang diperoleh kemudian di analisis menggunakan ANAVA (Analisis Varian).Hasil penyimpanan spora menggunakan alkohol 70% (C2H6O), formaldehida 0,1% (CH2O), dan kalium bikromat 2% (K2Cr2O7) selama 30 hari menunjukkan tingkat kerusakan spora yang tidak berbeda nyata di setiap perlakuan yang berarti ketiga perlakuan atau ketiga bahan kimia dapat mengawetkan spora
Co-Authors A. Shofy Mubarak A.A. Ketut Agung Cahyawan W Abdul Manan Abdul Manan Ade Wahyu Pratama Adriana Monica Sahidu Agus Nazarudin Yahya Agustono - Agustono . Agustono Agustono Agustono Agustono Agustono Agustono Ahmad Nizar Fanani Aisyah Afrianti Akbar Falah Tantri Akhmad Syafroni Affandi Akhmad Taufiq Mukti Alanosi Noor Muhammad Alma Ika Fatmawati Andry Wijayanto Angga Bahtera Siswanto Ardiany, Mega Fitria Ayu Herdianti Primashita Baskara Adam Saleh Budiana Budiana Cahyani Prasetyawati, Fatimah Chandra Bagas Swastika Bagas Cindi Koes Farizky DARMAWAN SETIA BUDI Denny Setiabudi Denta Batara Kusuma Hendra Devieta Sari Dian Viva Aurora Mayori Dwi Ernawati Ellavida Anindya Endah Sih Prihatini Endang Dewi Masithah Esti Sudaria Ulfah Faisol Masud Fajar Septian Aji Fani Fariedah Farah Nabilah Farizka Vinka Trinendyah Farizky, Cindi Koes Febryan Adi Sukoco Fitria Yusmita Sari Fitriani, Mirna Friska Marsyalita Fuquh Rahmat Shaleh Gaby Stephani Rohy Gunanti Mahasri Hanif Azhara, Muhammad Hari Suprapto Hartik Hartik Ike Yunita Indra Swari Indah Permata Sari Intan Cahyarini Kamiliya Zahrah Taher Khilyatun Nisak Kurnia Ayu K. W Lailatul Lutfiyah, Lailatul Laksmi Sulmartiwi Laksmi Sumartiwi M Ervany Eshmat M. Arief Mahiastuti Tribuana Tungga Dewi Maya Kartika Eismaputeri Mega Fitria Ardiany Mirna Fitrani Mirna Fitrani Mirna Fitrani Mirna Fitrani Mirna Fitriani Mizar Desrialdi Moch Saad Mochamad Rendy Sety0 Budi Mochammad Amin Alamsjah Mohammad Faizal Ulkhaq Muhamad Amin Muhammad Arief Muhammad Arief Muhammad Nur Faith Zulkarnain Muhammad Syahrian Naila Budiatin Wahyu Mufidah Nanuk Qomariyah Nizar Fanani, Ahmad Nuning Vita Hidayati Nuning Vita Hidayati Nuning Vita Hidayati Nurita Wahyuni Ongky Wijaya Permana Sulistyo Rini Prayogo Prayogo Prayogo Prayogo Prayogo Primashita, Ayu Herdianti Pursetyo, Kustiawan tri Putri Alia Paramitha Rahayu Kusdarwati Rani Andrianti Ekaputri Rena Wilis Putri Reysa Sasmaya Wahyadyatmika Reza Nurhuda Rodhiatul Ardiani Rr. Juni Triastuti Sapto Andriyono Silvi Hardiyana Singgih Aditama Siti Nurafifah Suciyono, Suciyono Sudarno Sudarno Syahrian, Muhammad Syarifa Bintang Maharani Tri Nadya Olyvia Kerin Hardianie Vega Chrisnawati W. Angan Indrawan Wahyuni, Nurita Widy Ayunanti Wiku Bakti Bawono WINARTI WINARTI Woro Hastuti Setyantini Yudi Cahyoko Yulian Cindra Eka Pradana Yusuf Bangun Lastianto Yusuf Taufik Hidayat