Boedi Setya Rahardja
Departemen Akuakultur, Fakultas Perikanan Dan Kelautan Universitas Airlangga, Surabaya, Jawa Timur, Indonesia

Published : 72 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Antibiotic residue analysis of tetracycline and chloramphenicol in banana shrimp (Fenneropenaeus merguiensis) from a traditional shrimp farming in Brondong, Lamongan Sapto Andriyono; Alma Ika Fatmawati; Nuning Vita Hidayati; Mirna Fitrani; Boedi Setya Rahardja
Grouper: Fisheries Scientific Journal Vol 14, No 1 (2023): Grouper : Jurnal Ilmiah Perikanan
Publisher : Universitas Islam Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30736/grouper.v14i1.129

Abstract

Banana shrimp is one of the potential export shrimp cultivated in Brondong, Lamongan. Antibiotic residues, including pollutants, can come from cultivation pond areas and environmental pollution. The antibiotics in shrimp are tetracycline groups (oxytetracycline, chlortetracycline, and tetracycline) and chloramphenicol.  This study aims to determine the presence of antibiotic residues in banana shrimp and whether the quality of the shrimp has met health safety standards based on antibiotic residue analysis using estimated daily intake (EDI) and hazard quotient (HQ) calculations. Examination of antibiotic residues is carried out at the UPT. Quality Testing and Development of Marine and Fisheries Products in Surabaya. This study used an observation method by taking shrimp samples, measuring pond water quality parameters, and testing the content of antibiotic residues in the laboratory. The examination results showed that residues of the tetracycline and chloramphenicol groups were not detected in banana shrimp. Calculations of EDI and HQ cannot be performed because antibiotic residues are not detected. The HQ value is below one, which indicates a low-risk level category. Banana shrimp from a farming pond in Brondong, Lamongan is safe for human consumption.
Analisis Kandungan Residu Antibiotik Pada Ikan Kerapu Cantang (E. fuscoguttatus X E. lanceolatus) Hasil Budidaya Di Brondong Lamongan Yusuf Bangun Lastianto; Nuning Vita Hidayati; Mirna Fitrani; Boedi Setya Rahardja; Sapto Andriyono
Grouper: Fisheries Scientific Journal Vol 14, No 1 (2023): Grouper : Jurnal Ilmiah Perikanan
Publisher : Universitas Islam Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30736/grouper.v14i1.143

Abstract

Ikan kerapu merupakan salah satu komoditas unggulan yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Ikan kerapu mengalami kestabilan nilai ekspor hingga 9,4% setiap tahunnya. Nilai ekspor ikan kerapu di Indonesia tercatat sebesar 16,42 juta US$. Angka ekspor ikan kerapu dalam kurun waktu tersebut belum dapat memenuhi kuantitas ekspor karena peningkatannya sebesar 30,75%/tahun, sehingga produksi ikan kerapu ditargetkan mampu meningkat sebesar 9.000 ton/tahun. Ikan kerapu cantang (E. fuscoguttatus x E. lanceolatus) adalah salah satu spesies ikan kerapu hasil persilangan antara ikan kerapu macan (E. fuscoguttatus) betina dengan ikan kerapu kertang (E. lanceolatus) jantan. Ketidakhigienisan dari pakan berupa ikan rucah memiliki potensi untuk membawa residu antibiotik ke dalam jaringan ikan kerapu cantang. Residu antibiotik merupakan salah satu cemaran kimia dalam pangan yang mengancam kesehatan manusia. Salah dua jenis antibiotik yang sering digunakan di dunia perikanan adalah tetrasiklin dan kloramfenikol.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui residu antibiotik dan mengukur serta menganalisis EDI dan HQ yang terdapat dalam ikan kerapu cantang hasil budidaya di Brondong Lamongan. Penelitian ini adalah penelitian dengan metode study observation serta rancangannya adalah deskriptif. Data dianalisis secara deskriptif kuantitatif untuk menjelaskan dan mengetahui bagaimana kandungan antibiotik dalam daging ikan kerapu cantang., dengan perhitungan EDI dan HQ. Sampel ikan kerapu cantang diujikan di Laboratorium Unit Pelayanan Terpadu Pengujian Mutu dan Pengembangan Produk Kelautan dan Perikanan (UPT PMP2KP). Hasil pengujian laboratorium menunjukkan bahwa tidak ditemukan residu antibiotik dari tetrasiklin dan derivatnya, dan kloramfenikol dalam daging ikan kerapu cantang. hasil tersebut membuat nilai indeks EDI dan HQ dari sampel yang didapatkan tidak diketahui, sehingga sampel tersebut dikatakan aman dari parameter residu antibiotik yang diuji.
Pengaruh Suplementasi Enzim Bromelain Terhadap Performa Pertumbuhan Belut (Anguilla Bicolor) Mohammad Faizal Ulkhaq, S.Pi., M.Si; Darmawan Setia Budi; Syarifa Bintang Maharani; Boedi Setya Rahardja
Journal of Aquaculture Science Vol 8 No 1 (2023): Journal of Aquaculture Science
Publisher : Airlangga University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31093/joas.v8i1.274

Abstract

The eel (Anguilla bicolor) is an economically significant but slow-growing fish. This research aims to determine the GR, SGR, feed efficiency, and FCR values of Anguilla bicolor fed supplemental bromealin feed. The method employed was a completely randomized design (CRD), which was analyzed using an ANOVA with a 95% confidence level and subsequently evaluated by Duncan (DMRT). Enzymes derived from pineapple have a significant impact on feed conversion ratio and feed efficiency. However, neither the GR nor SGR parameters exhibited a significant change. P4 with GR 0.38 0.03 g/day, SGR 0.95 0.03%/day, FCR 1.97 0.15, and EPP 50.9 4, or 17%, was the most effective treatment in this study.
Kombinasi rumput laut (Eucheuma cottonii) dan kerang hijau (Perna viridis) sebagai biofilter logam berat timbal (Pb) Dian Viva Aurora Mayori; Boedi Setya Rahardja; Suciyono Suciyono; Lailatul Lutfiyah
Depik Vol 9, No 2 (2020): August 2020
Publisher : Faculty of Marine and Fisheries, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (294.726 KB) | DOI: 10.13170/depik.9.2.15762

Abstract

The rapid development of the industry in the coastal region has increased the concentration of heavy metals in waters. Furthermore, efforts to improve water quality in reducing the concentration of these metals are biofilter. The biofilter used in this study was a combination of E. cottonii and P. viridis. The study used Complete Random Design (CRD), with 4 treatments 5 replications. Pb heavy metal content testing uses AAS (Atomic Absorption Spectrophotometer). The results showed that the best treatment was in P2 (p 0.05), with the combination of E. cottonii and P. viridis at 62.50 and 225 g. The effectiveness of Pb heavy metal uptake is influenced by the density of E. cottoni, but inversely proportional to the density of P. viridis. Furthermore, in high stocking densities, E. cottonii is more effective in absorbing heavy metals than P. viridis.Keywords: E. cottonii, P. viridis, Biofilter, lead (Pb) ABSTRAKPesatnya perkembangan industri di wilayah pesisir merupakan salah satu penyebab meningkatnya konsentrasi logam berat dalam perairan. Salah satu upaya dalam perbaikan kualitas air dalam menurunkan konsentrasi logam tersebut adalah dengan biofilter. Biofilter yang digunakan pada penelitian ini yaitu kombinasi E. cottonii dan P. viridis. Penelitian menggunakan Racangan Acak Lengkap (RAL), dengan 4 perlakuan 5 ulangan. Pengujian kandungan logam berat Pb menggunakan AAS (Atomic Absorption Spectrophotometer). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan terbaik terdapat pada P2 (p 0.05), dengan kombinasi E. cottonii dan P. viridis sebesar 62,50 dan 225 g. Efektifitas penyerapan logam berat Pb dipengaruhi oleh kepadatan E. cottoni, akan tetapi berbanding terbalik dengan kepadatan P. viridis. Selanjutnya, dalam padat tebar yang tinggi, E. cottonii lebih efektif dalam menyerap logam berat dibandingkan P. viridis.Kata kunci: E. cottonii, P. viridis, Biofilter, Timbal (Pb)  
Kombinasi rumput laut (Eucheuma cottonii) dan kerang hijau (Perna viridis) sebagai biofilter logam berat timbal (Pb) Dian Viva Aurora Mayori; Boedi Setya Rahardja; Suciyono Suciyono; Lailatul Lutfiyah
Depik Vol 9, No 2 (2020): August 2020
Publisher : Faculty of Marine and Fisheries, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.13170/depik.9.2.15762

Abstract

The rapid development of the industry in the coastal region has increased the concentration of heavy metals in waters. Furthermore, efforts to improve water quality in reducing the concentration of these metals are biofilter. The biofilter used in this study was a combination of E. cottonii and P. viridis. The study used Complete Random Design (CRD), with 4 treatments 5 replications. Pb heavy metal content testing uses AAS (Atomic Absorption Spectrophotometer). The results showed that the best treatment was in P2 (p 0.05), with the combination of E. cottonii and P. viridis at 62.50 and 225 g. The effectiveness of Pb heavy metal uptake is influenced by the density of E. cottoni, but inversely proportional to the density of P. viridis. Furthermore, in high stocking densities, E. cottonii is more effective in absorbing heavy metals than P. viridis.Keywords: E. cottonii, P. viridis, Biofilter, lead (Pb) ABSTRAKPesatnya perkembangan industri di wilayah pesisir merupakan salah satu penyebab meningkatnya konsentrasi logam berat dalam perairan. Salah satu upaya dalam perbaikan kualitas air dalam menurunkan konsentrasi logam tersebut adalah dengan biofilter. Biofilter yang digunakan pada penelitian ini yaitu kombinasi E. cottonii dan P. viridis. Penelitian menggunakan Racangan Acak Lengkap (RAL), dengan 4 perlakuan 5 ulangan. Pengujian kandungan logam berat Pb menggunakan AAS (Atomic Absorption Spectrophotometer). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan terbaik terdapat pada P2 (p 0.05), dengan kombinasi E. cottonii dan P. viridis sebesar 62,50 dan 225 g. Efektifitas penyerapan logam berat Pb dipengaruhi oleh kepadatan E. cottoni, akan tetapi berbanding terbalik dengan kepadatan P. viridis. Selanjutnya, dalam padat tebar yang tinggi, E. cottonii lebih efektif dalam menyerap logam berat dibandingkan P. viridis.Kata kunci: E. cottonii, P. viridis, Biofilter, Timbal (Pb)  
Analysis of The Heavy Metal Content of Copper (Cu) in The Sediments and Leaves of The Avicennia marina Mangrove in The Wonorejo Mangrove Ecotourism Area, Surabaya Chandra Bagas Swastika Bagas; Prayogo; Boedi Setya Rahardja
Journal of Marine and Coastal Science Vol. 12 No. 3 (2023): SEPTEMBER
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jmcs.v12i3.44622

Abstract

Mangrove plants have the ability to accumulate heavy metals and help reduce the concentration level of pollutants in water. Sediment and leaves of Avicennia marina have the potential to be indicators of the heavy metal copper content in an area. The aim of this research is to determine the content of the heavy metal copper in soil sediments and leaves of the Avicennia marina mangrove in the Jagir River and Avur River in the Wonorejo Mangrove Ecotourism Area. The research method used is a descriptive method with a field survey. Sampling was calculated starting from the Jagir River flow in the Wonorejo Mangrove Ecotourism area (points A1, A2, A3) and the Avur River flow in the Wonorejo Mangrove Ecotourism area (points B1, B2, B3). Analysis of heavy metals in samples using Atomic Absorption Spectrophotometry (AAS). The test results showed that the highest content of the heavy metal copper (Cu) in the sediment and leaves of Avicennia marina Jagir River were 21.05 ppm and 16.10 ppm respectively. The highest content of the heavy metal copper (Cu) in the sediment and leaves of Avicennia marina in the Avur River in the Wonorejo Mangrove Ecotourism Area, Surabaya is 20.50 ppm and 17.10 ppm. The correlation coefficient for sediment and leaves of Avicennia marina in the Jagir River is 0.822 and in the Avur River is 0.829. The correlation between sediment and Avicennia marina leaves is positive with a very strong correlation.
Antibiotic residue analysis of tetracycline and chloramphenicol in banana shrimp (Fenneropenaeus merguiensis) from a traditional shrimp farming in Brondong, Lamongan Sapto Andriyono; Alma Ika Fatmawati; Nuning Vita Hidayati; Mirna Fitrani; Boedi Setya Rahardja
Grouper: Jurnal Ilmiah Fakultas Perikanan Universitas Islam Lamongan Vol. 14 No. 1 (2023): Grouper : Jurnal Ilmiah Perikanan
Publisher : Universitas Islam Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30736/grouper.v14i1.129

Abstract

Banana shrimp is one of the potential export shrimp cultivated in Brondong, Lamongan. Antibiotic residues, including pollutants, can come from cultivation pond areas and environmental pollution. The antibiotics in shrimp are tetracycline groups (oxytetracycline, chlortetracycline, and tetracycline) and chloramphenicol.  This study aims to determine the presence of antibiotic residues in banana shrimp and whether the quality of the shrimp has met health safety standards based on antibiotic residue analysis using estimated daily intake (EDI) and hazard quotient (HQ) calculations. Examination of antibiotic residues is carried out at the UPT. Quality Testing and Development of Marine and Fisheries Products in Surabaya. This study used an observation method by taking shrimp samples, measuring pond water quality parameters, and testing the content of antibiotic residues in the laboratory. The examination results showed that residues of the tetracycline and chloramphenicol groups were not detected in banana shrimp. Calculations of EDI and HQ cannot be performed because antibiotic residues are not detected. The HQ value is below one, which indicates a low-risk level category. Banana shrimp from a farming pond in Brondong, Lamongan is safe for human consumption.
Analisis Kandungan Residu Antibiotik Pada Ikan Kerapu Cantang (E. fuscoguttatus X E. lanceolatus) Hasil Budidaya Di Brondong Lamongan Yusuf Bangun Lastianto; Nuning Vita Hidayati; Mirna Fitrani; Boedi Setya Rahardja; Sapto Andriyono
Grouper: Jurnal Ilmiah Fakultas Perikanan Universitas Islam Lamongan Vol. 14 No. 1 (2023): Grouper : Jurnal Ilmiah Perikanan
Publisher : Universitas Islam Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30736/grouper.v14i1.143

Abstract

Ikan kerapu merupakan salah satu komoditas unggulan yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Ikan kerapu mengalami kestabilan nilai ekspor hingga 9,4% setiap tahunnya. Nilai ekspor ikan kerapu di Indonesia tercatat sebesar 16,42 juta US$. Angka ekspor ikan kerapu dalam kurun waktu tersebut belum dapat memenuhi kuantitas ekspor karena peningkatannya sebesar 30,75%/tahun, sehingga produksi ikan kerapu ditargetkan mampu meningkat sebesar 9.000 ton/tahun. Ikan kerapu cantang (E. fuscoguttatus x E. lanceolatus) adalah salah satu spesies ikan kerapu hasil persilangan antara ikan kerapu macan (E. fuscoguttatus) betina dengan ikan kerapu kertang (E. lanceolatus) jantan. Ketidakhigienisan dari pakan berupa ikan rucah memiliki potensi untuk membawa residu antibiotik ke dalam jaringan ikan kerapu cantang. Residu antibiotik merupakan salah satu cemaran kimia dalam pangan yang mengancam kesehatan manusia. Salah dua jenis antibiotik yang sering digunakan di dunia perikanan adalah tetrasiklin dan kloramfenikol.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui residu antibiotik dan mengukur serta menganalisis EDI dan HQ yang terdapat dalam ikan kerapu cantang hasil budidaya di Brondong Lamongan. Penelitian ini adalah penelitian dengan metode study observation serta rancangannya adalah deskriptif. Data dianalisis secara deskriptif kuantitatif untuk menjelaskan dan mengetahui bagaimana kandungan antibiotik dalam daging ikan kerapu cantang., dengan perhitungan EDI dan HQ. Sampel ikan kerapu cantang diujikan di Laboratorium Unit Pelayanan Terpadu Pengujian Mutu dan Pengembangan Produk Kelautan dan Perikanan (UPT PMP2KP). Hasil pengujian laboratorium menunjukkan bahwa tidak ditemukan residu antibiotik dari tetrasiklin dan derivatnya, dan kloramfenikol dalam daging ikan kerapu cantang. hasil tersebut membuat nilai indeks EDI dan HQ dari sampel yang didapatkan tidak diketahui, sehingga sampel tersebut dikatakan aman dari parameter residu antibiotik yang diuji.
Kombinasi rumput laut (Eucheuma cottonii) dan kerang hijau (Perna viridis) sebagai biofilter logam berat timbal (Pb) Dian Viva Aurora Mayori; Boedi Setya Rahardja; Suciyono Suciyono; Lailatul Lutfiyah
Depik Vol 9, No 2 (2020): August 2020
Publisher : Faculty of Marine and Fisheries, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.13170/depik.9.2.15762

Abstract

The rapid development of the industry in the coastal region has increased the concentration of heavy metals in waters. Furthermore, efforts to improve water quality in reducing the concentration of these metals are biofilter. The biofilter used in this study was a combination of E. cottonii and P. viridis. The study used Complete Random Design (CRD), with 4 treatments 5 replications. Pb heavy metal content testing uses AAS (Atomic Absorption Spectrophotometer). The results showed that the best treatment was in P2 (p 0.05), with the combination of E. cottonii and P. viridis at 62.50 and 225 g. The effectiveness of Pb heavy metal uptake is influenced by the density of E. cottoni, but inversely proportional to the density of P. viridis. Furthermore, in high stocking densities, E. cottonii is more effective in absorbing heavy metals than P. viridis.Keywords: E. cottonii, P. viridis, Biofilter, lead (Pb) ABSTRAKPesatnya perkembangan industri di wilayah pesisir merupakan salah satu penyebab meningkatnya konsentrasi logam berat dalam perairan. Salah satu upaya dalam perbaikan kualitas air dalam menurunkan konsentrasi logam tersebut adalah dengan biofilter. Biofilter yang digunakan pada penelitian ini yaitu kombinasi E. cottonii dan P. viridis. Penelitian menggunakan Racangan Acak Lengkap (RAL), dengan 4 perlakuan 5 ulangan. Pengujian kandungan logam berat Pb menggunakan AAS (Atomic Absorption Spectrophotometer). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan terbaik terdapat pada P2 (p 0.05), dengan kombinasi E. cottonii dan P. viridis sebesar 62,50 dan 225 g. Efektifitas penyerapan logam berat Pb dipengaruhi oleh kepadatan E. cottoni, akan tetapi berbanding terbalik dengan kepadatan P. viridis. Selanjutnya, dalam padat tebar yang tinggi, E. cottonii lebih efektif dalam menyerap logam berat dibandingkan P. viridis.Kata kunci: E. cottonii, P. viridis, Biofilter, Timbal (Pb)  
Potensi Pemberian Cod Liver Oil (CLO) pada Pakan Komersial Terhadap Jumlah Total Asam Lemak Omega 3 dan Omega 6 Di Daging Udang Galah (Macrobrachium Rosenbergii) [Potential Of Giving Cod Liver Oil (CLO) Commercial Feed On To The Total Amount of Omega 3 and Omega 6 Fatty Acid in Meat Giant Freshwater Prawn (Macrobrachium Rosenbergii)] Boedi Setya Rahardja; Agustono Agustono; Hartik Hartik
Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan Vol. 9 No. 1 (2017): Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan
Publisher : Faculty of Fisheries and Marine Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jipk.v9i1.7634

Abstract

                                                              AbstrakAsam lemak omega 3 dan omega 6 adalah asam lemak tak jenuh yang termasuk kedalam golongan Poly Unsaturated Fatty Acid (PUFA) dan juga termasuk dalam kelompok asam lemak esensial. Asam lemak omega 3 dan omega 6 tidak dapat disintesis sendiri oleh tubuh, sehingga perlu adanya suplai asam lemak omega 3 dan omega 6 di makanan yang dikonsumsi. Fungsi dari asam lemak omega 3 dan omega 6 secara fisiologis yaitu sebagai sumber penting dalam menunjang pertumbuhan dan kelangsungan hidup krustacea. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi pemberian Cod Liver Oil (CLO) pada pakan komersial terhadap jumlah total asam lemak omega 3 dan omega 6 di daging udang galah (Macrobrachium rosenbergii). Metode penelitian yang digunakan adalah percobaan dengan Rancangan Acak Lengkap sebagai rancangan percobaan. Perlakuan yang digunakan adalah kandungan Cod Liver Oil (CLO) yang berbeda, yaitu P0 (0%), P1 (3%), P2(6%), P3 (9%), P4(12%) masing-masing perlakuan diulang sebanyak 4 kali. Parameter utama yang diamati adalah jumlah total asam lemak omega 3 dan omega 6 di daging udang galah. Parameter penunjang yang diamati adalah parameter kualitas air. Analisis data menggunakan analisis of varian (ANOVA) dan untuk mengetahui perlakuan terbaik dilakukan uji jarak berganda Duncan. Hasil penelitian pemberian Cod Liver Oil (CLO) menunjukkan berbeda nyata (P<0,05) terhadap jumlah total asam lemak omega 3 tetapi tidak berbeda nyata (P>0,05) dengan jumlah total asam lemak omrga 6 di daging udang galah (Macrobrachium rosenbergii). Jumlah total asam lemak omega 3 pada perlakuan P0 (0%) berbeda nyata dengan perlakuan P2 (6%), P3 (9%) dan P4 (12%), tetapi tidak berbeda nyata dengan perlakuan P1. Jumlah total asam lemak omega 6 pada perlakuan P0 (0%) tidak berbeda nyata dengan perlakuan P1 (3%), P2 (6%), P3 (9%) dan P4 (12%).                                                                AbstractFatty acids omega 3 and omega 6 unsaturated fatty acids are included into class Poly Unsaturated Fatty Acid (PUFA) and is also included in a group of essential fatty acids.Fatty acids omega 3 and omega 6 can not be synthesized by the body, so it is necessary to supply fatty acids omega 3 and omega 6 in the food consumed. This study aims to determine the potential for the provision of Cod Liver Oil (CLO) on a commercial feed to the total amount of fatty acids omega 3 and omega 6 in the flesh of giant fresh water prawn (Macrobrachium rosenbergii). The method used is experiment with completely randomized design as the experimental design. The treatment used is the content of Cod Liver Oil (CLO) that is different, that P0 (0%), P1 (3%), P2 (6%), P3 (9%), P4 (12%) of each treatment was repeated 4 times. The main parameters measured were the number of total fatty acids omega 3 and omega 6 in meat prawns. Supporting parameters measured were water quality parameters. Analysis of data using analysis of variance (ANOVA) and to determine the best treatment Duncan's multiple range test. The results of the research granting Cod Liver Oil (CLO) showed significantly (P <0.05) of the total amount of omega 3 fatty acids but not significantly different (P> 0.05) with the total amount of fatty acids omrga 6 in the meat giant fresh water prawn (Macrobrachium rosenbergii). The total amount of omega 3 fatty acids in the treatment of P0 (0%) was significantly different from P2 treatment (6%), P3 (9%) and P4 (12%), but not significantly different from P1 treatment. The total amount of fatty acids in the treatment omega 6 P0 (0%) did not differ significantly with treatment P1 (3%), P2 (6%), P3 (9%) and P4 (12%).
Co-Authors A. Shofy Mubarak A.A. Ketut Agung Cahyawan W Abdul Manan Abdul Manan Ade Wahyu Pratama Adriana Monica Sahidu Agus Nazarudin Yahya Agustono - Agustono . Agustono Agustono Agustono Agustono Agustono Agustono Ahmad Nizar Fanani Aisyah Afrianti Akbar Falah Tantri Akhmad Syafroni Affandi Akhmad Taufiq Mukti Alanosi Noor Muhammad Alma Ika Fatmawati Andry Wijayanto Angga Bahtera Siswanto Ardiany, Mega Fitria Ayu Herdianti Primashita Baskara Adam Saleh Budiana Budiana Cahyani Prasetyawati, Fatimah Chandra Bagas Swastika Bagas Cindi Koes Farizky DARMAWAN SETIA BUDI Denny Setiabudi Denta Batara Kusuma Hendra Devieta Sari Dian Viva Aurora Mayori Dwi Ernawati Ellavida Anindya Endah Sih Prihatini Endang Dewi Masithah Esti Sudaria Ulfah Faisol Masud Fajar Septian Aji Fani Fariedah Farah Nabilah Farizka Vinka Trinendyah Farizky, Cindi Koes Febryan Adi Sukoco Fitria Yusmita Sari Fitriani, Mirna Friska Marsyalita Fuquh Rahmat Shaleh Gaby Stephani Rohy Gunanti Mahasri Hanif Azhara, Muhammad Hari Suprapto Hartik Hartik Ike Yunita Indra Swari Indah Permata Sari Intan Cahyarini Kamiliya Zahrah Taher Khilyatun Nisak Kurnia Ayu K. W Lailatul Lutfiyah, Lailatul Laksmi Sulmartiwi Laksmi Sumartiwi M Ervany Eshmat M. Arief Mahiastuti Tribuana Tungga Dewi Maya Kartika Eismaputeri Mega Fitria Ardiany Mirna Fitrani Mirna Fitrani Mirna Fitrani Mirna Fitrani Mirna Fitriani Mizar Desrialdi Moch Saad Mochamad Rendy Sety0 Budi Mochammad Amin Alamsjah Mohammad Faizal Ulkhaq Muhamad Amin Muhammad Arief Muhammad Arief Muhammad Nur Faith Zulkarnain Muhammad Syahrian Naila Budiatin Wahyu Mufidah Nanuk Qomariyah Nizar Fanani, Ahmad Nuning Vita Hidayati Nuning Vita Hidayati Nuning Vita Hidayati Nurita Wahyuni Ongky Wijaya Permana Sulistyo Rini Prayogo Prayogo Prayogo Prayogo Prayogo Primashita, Ayu Herdianti Pursetyo, Kustiawan tri Putri Alia Paramitha Rahayu Kusdarwati Rani Andrianti Ekaputri Rena Wilis Putri Reysa Sasmaya Wahyadyatmika Reza Nurhuda Rodhiatul Ardiani Rr. Juni Triastuti Sapto Andriyono Silvi Hardiyana Singgih Aditama Siti Nurafifah Suciyono, Suciyono Sudarno Sudarno Syahrian, Muhammad Syarifa Bintang Maharani Tri Nadya Olyvia Kerin Hardianie Vega Chrisnawati W. Angan Indrawan Wahyuni, Nurita Widy Ayunanti Wiku Bakti Bawono WINARTI WINARTI Woro Hastuti Setyantini Yudi Cahyoko Yulian Cindra Eka Pradana Yusuf Bangun Lastianto Yusuf Taufik Hidayat