Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

JURNAL REVIEW: KONDISI VBNC (viable but nonculturable) PADA BAKTERI PATOGEN PANGAN GRAM NEGATIF Yesica Marcelina Romauli Sinaga; Ratih Dewanti-Hariyadi; Firman Fajar Perdhana; Tri Isti Rahayu
The Journal of Teknologi Pangan Vol 4 No 1 (2023): Bioprocessing and Sustainable Agricultural Technology
Publisher : Faculty of Agricultural Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36761/fagi.v4i1.2857

Abstract

Bakteri patogen pangan bukan pembentuk spora dapat memasuki kondisi nongrowing ketika berada dalam kondisi yang tidak mendukung pertumbuhannya, seperti kondisi nutrisi rendah, pH rendah, dan suhu rendah. Salah satu bentuk nongrowing bakteri adalah kondisi VBNC (viable but nonculturable). Bakteri dalam kondisi VBNC tidak dapat membentuk koloni pada media agar yang rutin digunakan untuk enumerasi bakteri, meskipun demikian bakteri ini masih memiliki viabilitas (integritas seluler), dan mampu melakukan aktivitas metabolik yang ditandai dengan kemampuan mengekspresikan protein, respirasi, dan adanya aktivitas enzimatik intraseluler. Dalam kondisi VBNC tersebut, bakteri khususnya patogen, yang terdapat di dalam pangan akan menimbulkan bahaya kesehatan. Hal ini mengkhawatirkan, karena metode pengkulturan yang digunakan mengendalikan keamanan pangan diduga tidak mampu mendeteksi bakteri patogen pangan yang berada dalam kondisi VBNC. Estimasi jumlah bakteri patogen pada pangan yang lebih rendah dari sebenarnya, dan kegagalan mengidentifikasi bakteri patogen pada sampel pangan saat dikulturkan pada media agar cawan, menimbulkan bahaya bagi kesehatan, apabila pangan tersebut dikonsumsi. Oleh karena itu, keberadaan kondisi VBNC bakteri patogen pangan perlu dipelajari lebih lanjut.
JURNAL REVIEW: KONDISI VBNC (viable but nonculturable) PADA BAKTERI PATOGEN PANGAN GRAM NEGATIF Yesica Marcelina Romauli Sinaga; Ratih Dewanti-Hariyadi; Firman Fajar Perdhana; Tri Isti Rahayu
The Journal of Teknologi Pangan Vol 4 No 1 (2023): Bioprocessing and Sustainable Agricultural Technology
Publisher : Faculty of Agriculture Science & Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36761/fagi.v4i1.2857

Abstract

Foodborne pathogens bacteria may enter a nongrowing state under unfavorable conditions for their growth, such as low nutrient, low pH, and low temperature. One of the nongrowing states of bacteria is a viable but nonculturable (VBNC) state. Bacteria in this VBNC condition can not form colony on agar medium daily used for enumeration of bacteria, despite, these bacteria still have viability (cellular integrity), and able to do metabolic activity like the ability to express protein, to respirate, and to do intracellular enzymatic activity. Under the VBNC state, bacteria especially the pathogens which are present in food will raise a health risk. This is worrying, because the culture method used to control food safety is thought unable to detect foodborne pathogens that are in VBNC state. Estimation of the number of pathogenic bacteria in food that is lower than the actual number, and the failure to identify foodborne pathogenic bacteria in food samples when cultured in agar plates, raise health concerns, if the food is consumed. Therefore, the presence of VBNC state in foodborne pathogenic bacteria needs to be studied further.
Perubahan Sifat Fisik dan Hubungan Antar Parameter Nira Aren Selama Pemasakan Udara Terbuka Fuadi, Mi'raj; Sinaga, Yesica Marcelina Romauli Sinaga; Yuniarto, Kurniawan; Widyastuti, Sri
Teknotan: Jurnal Industri Teknologi Pertanian Vol 17, No 3 (2023): TEKNOTAN, Desember 2023
Publisher : Fakultas Teknologi Industri Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jt.vol17n3.5

Abstract

Penentuan kondisi optimal proses pembuatan sirup aren cukup rumit karena terjadi perubahan mutu yang sangat cepat pada periode kritis dimana titik kritis sirup aren tercapai pada standar mutu nilai padatan terlarut sebesar 68-70 oBrix. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap hubungan antar parameter fisik nira aren selama proses pemasakan menjadi sirup aren. Massa aren yang digunakan untuk pemasakan 8,5 kg dengan kadar air 86,37% dan total padatan terlarut (TPT) 14 oBrix. Pemasakan ini menggunakan 3 zona meliputi fase pendidihan, fase penghilangan jumlah air volume besar dan zona pembentukan sirup. Energi pemasakan zona 1, 2 dan 3 secara berturut sebesar 9%, 78% dan 13%. Titik kritis pemasakan nira aren terjadi di zona 3 di fase pembentukan sirup yang dikonfirmasi dengan nilai indeks kecoklatan, TPT dan viskositas. Nilai atribut fisik sirup aren dengan pemasakan terbuka mencapai suhu akhir 102oC, waktu pemasakan 220 menit, kadar air 20%, TPT 70 oBrix, viskositas 750 mPas, L* 53,95, a* 5,27, b* 37,50, ΔE 5,9 dan chroma 37,59. Persamaan empiris antar parameter: TPT-kadar air y = -0,9143x + 90,57; TPT-viskositas y = 9.266ln(x) + 13.053; TPT-waktu pemasakan y = 16.821e-0.012x ; TPT-energi panas y = 10304ln(x) – 22715. Hasil penelitian ini menemukan bahwa ambang batas kritis sirup aren pada parameter TPT antara 68-70 oBrix dimana nilai TPT lebih dari 70 oBrix akan berpotensi pembentukan inti kristal yang dihindari dalam pembuatan sirup aren.
Efektivitas Antimikroba Ekstrak Air Propolis Trigona spp Asal Lombok : Antimicrobial Effectivity of Water Extract Trigona spp Propolis from Lombok Sinaga, Yesica Marcelina Romauli; Tri Isti Rahayu; Firman Fajar Perdhana; Mutia Devi Ariyana; Moegiratul Amaro
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 7 No. 6: Juni 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jks.v7i6.5375

Abstract

arang lebah hasil perasan madu trigona masih mengandung komponen yang dapat dimanfaatkan seperti propolis. Propolis diketahui memiliki kemampuan sebagai antimikroba. Umumnya pelarut yang banyak digunakan untuk ekstraksi propolis adalah etanol. Penelitian ini bertujuan mengetahui efektivitas antimikroba propolis lebah Trigona spp asal Lombok yang diekstrak dengan pelarut air menggunakan beberapa metode seperti maserasi, metode MAE (Microwave Assisted Extraction), dan metode perebusan, terhadap lima bakteri uji yang berhubungan dengan pangan seperti Staphylococcus aureus, Escherichia coli, Vibrio spp., Pseudomonas spp., dan Lactobacillus casei. Propolis komersial digunakan juga sebagai pembanding. Pengujian aktivitas antimikroba dilakukan dengan metode sumur. Hasil penelitian menunjukkan sampel ekstrak propolis memiliki aktivitas antimikroba terhadap bakteri uji golongan gram negatif dan tidak menunjukkan penghambatan untuk bakteri uji golongan gram positif. Sampel ekstrak propolis dengan metode MAE adalah ekstrak dengan aktivitas antimikroba terbaik karena memberikan zona hambat pada ketiga bakteri uji E. coli, Pseudomonas spp., dan Vibrio spp.
POTENTIAL OF HAIR TONIC SARANG BANUA (Clerodendrum fragrans) LEAF EXTRACTS AS ANTI ALOPECIA IN VIVO Zhafira Dwika Ananda; Rahma Clarisa; Ruth Yohana Saragih; Nadia Givani Br Hotang Hotang; Gusti Ayu Lestari; Yesica Marcelina Romauli Sinaga; Murniaty Simorangkir
Jurnal Bioteknologi dan Biosains Indonesia Vol. 10 No. 2 (2023)
Publisher : BRIN - Badan Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Alopecia merupakan suatu keadaan hilang atau tidak tumbuhnya rambut kepala yang dapat terjadi akibat dari penuaan, kekurangan gizi, ketidakseimbangan hormon. Hair tonic merupakan sediaan cair yang digunakan sebagai penumbuh dan penyubur rambut. Sediaan hair tonic sebagai penumbuh rambut membutuhkan antioksidan yang tinggi. Sarang banua (Clerodendrum fragrans) memiliki antioksidan yang tinggi. Riset ini bertujuan untuk mengetahui potensi hair tonic ekstrak daun sarang banua sebagai anti alopecia secara in vivo. Metode riset dilakukan secara in vivo pada tikus putih wistar (Rattus norvegicus). Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 kelompok, K– (tanpa ekstrak), K+ (minoxidil 2%), F1 (5% ekstrak), F2 (7,5% ekstrak), dan F3 (10% ekstrak) dilakukan 3 perlakuan. Perlakuan dilakukan setiap hari dioleskan ke tikus yang mengalami stress dan kebotakan alami. Hasil uji ANOVA menunjukkan bahwa F1 (ekstrak 5%) tidak ada perbedaan signifikan dengan K+ (minoxidil 2%). Alopecia is a condition where head hair is missing or not growing which can occur as a result of aging, malnutrition, hormonal imbalance. Hair tonic is a liquid preparation that is used to grow and fertilize hair. Hair tonic preparations as hair growth require high levels of antioxidants. Sarang Banua (Clerodendrum fragrans) contains has high antioxidant. This research aims to determine the potential of hair tonic sarang banua leaf extract as an anti-alopecia in vivo. The research method is in vivo with white wistar rats (Rattus norvegicus). This research was an experimental LSD with 5 groups, K– (no extract), K+ (minoxidil 2%), F1 (5% extract), F2 (7.5% extract), and F3 (10% extract) carried out 3 treatments. The treatment is carried out every day and applied to mice that experience stress and natural baldness. The ANOVA test results showed that F1 (5% extract) had no significant difference from the K+ (2% minoxidil).
Pembuatan Cokelat Kopi Praline sebagai Inovasi Produk di Desa Pakuan, Lombok Sinaga, Yesica Marcelina Romauli; Zainuri, Zainuri; Yusuf, Aulia Islamiati; Arsyi, Elmia Kharisma; Rahayu, Novia; Nofrida, Rini; Anggraini, Ines Marisya Dwi; Pertiwi, Made Gendis Putri; Afriansyah, Dilla; Utama, Qabul Dinanta
Rengganis Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 2 (2024): November 2024
Publisher : Pendidikan Matematika, FKIP Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/rengganis.v4i2.489

Abstract

Desa Pakuan dikenal sebagai salah satu desa wisata di Lombok. Pakuan sebagai desa wisata menjadikan desa ini sebagai salah satu penopang dalam pertumbuhan ekonomi masyarakat sekitar. Selain sektor pariwisata, lokasi desa yang berbatasan langsung dengan hutan umumnya juga membuat penduduk Desa Pakuan hidup dari hasil hutan seperti kakao dan kopi. Potensi daerah wisata dan potensi bahan hasil pertanian yang ada di Desa Pakuan dapat dimanfaatkan lebih jauh melalui penyediaan produk khas daerah setempat. Kuliner saat ini menjadi bagian yang tak terpisahkan dengan lokasi wisata. Salah satu bentuk olahan kakao atau cokelat yang cukup populer di masyarakat saat ini yakni produk cokelat praline. Pengabdian ini bertujuan meningkatkan pengetahuan dan kemampuan masyarakat dalam pembuatan produk olahan berbahan baku cokelat dan kopi melalui pelatihan pembuatan produk cokelat kopi praline. Masyarakat peserta pelatihan adalah anggota dari Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Pakuan. Tahapan kegiatan pelatihan terdiri dari persiapan kegiatan; pelaksanaan kegiatan pelatihan, dan terakhir evaluasi. Pengetahuan dan kemampuan yang meningkat serta keaktifan peserta menjadi tolok ukur keberhasilan kegiatan ini. Masyarakat mampu memahami materi yang diberikan dan dapat membuat secara langsung produk cokelat kopi praline.
Introduksi Teknologi Pengemasan Vakum sebagai Upaya untuk Meningkatkan Masa Simpan Produk di Kawasan Wisata Kuliner Sate Kelurahan Rembiga Ariyana, Mutia Devi; Widyastuti, Sri; Amro, Moegiratul; Rahayu, Tri Isti; Perdhana, Firman Fajar; Handayani, Baiq Rien; Sinaga, Yesica Marcelina Romauli; Weriningsih, Wiharyani; Zuhdia, Lalu Diani; Wati, Husnul
Alamtana: Jurnal Pengabdian Masyarakat UNW Mataram Vol 5 No 3 (2024): Edisi Desember 2024
Publisher : LPPM UNIVERSITAS NAHDLATUL WATHAN MATARAM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51673/jaltn.v5i3.2328

Abstract

Kelurahan Rembiga merupakan kawasan wisata kuliner dengan aneka sate tradisional di Kota Mataram. Para pedagang sate di Kelurahan Rembiga mengemas produk secara konvensional sehingga tidak memiliki umur simpan yang panjang. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah memberikan pemahaman pentingnya pengemasan produk dan memperkenalkan teknologi pengemasan vakum pada produk sate. Pengabdian masyarakat dilaksanakan di Kelurahan Rembiga, Kota Mataram dengan peserta dari pemilik dan karyawan UMKM sate Rembiga. Kegiatan sosialisasi dan pelatihan terlaksana dengan peningkatan pemahaman yang signifikan mengenai teknologi pengemasan vakum pada produk sate dalam aspek definisi pengemasan vakum (64%), tujuan pengemasan vakum (44%), jenis produk kuliner yang sesuai dikemas dengan secara vakum (71%), prinsip pengemasan vakum (73%), langkah-langkah pengemasan vakum (73%), dan masa simpan produk kemasan vakum (64%). Keterampilan peserta dalam mengoperasikan portable vacuum sealer mengalami peningkatan 94,47%. Ketertarikan mitra untuk menerapkan metode pengemasan vakum pada produk sate juga meningkat hingga 73%.
Pengaruh Variasi Suhu dan Waktu Penyimpanan Terhadap Karakteristik Nira Aren Sinaga, Yesica Marcelina Romauli; Widyastuti, Sri; Ma’wa, Miftahil; Ariyana, Mutia Devi; Yuniarto, Kurniawan; Fuadi, Mi'raj
Pro Food Vol. 11 No. 1 (2025): Pro Food (Jurnal Ilmu dan Teknologi Pangan)
Publisher : Fakultas Teknologi Pangan dan Agroindustri, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/profood.v11i1.543

Abstract

Palm sap is one of the non-timber forest products (NTFPs) that has high economic potential as a raw material for palm sugar. However, the quality of palm sap is greatly influenced by storage conditions prior to processing. This study aims to determine the effect of temperature and storage duration on the microbiological, chemical, and physical characteristics of palm sap. Samples of palm sap were collected from Kekait Village, West Lombok, and stored at room temperature and cold temperature (4°C) for 3 to 24 hours. The parameters observed included total yeast, reducing sugar content, alcohol content, total acid titratable (TAT), and turbidity. Data were analyzed using two-way ANOVA, and post-hoc tests were conducted using the Honest Significant Difference at a 5% significance level. The results showed that temperature significantly affected alcohol content and turbidity of the sap. Meanwhile, time significantly affected reducing sugar content, alcohol content, TAT, and turbidity. The interaction between temperature and time significantly affected reducing sugar content, turbidity, and alcohol content. After 3 hours of storage, nira stored at cold temperatures and room temperature already showed a total yeast population of approximately 8 Log CFU/mL. Cold temperatures were not sufficiently effective in preventing yeast growth and nira degradation, as indicated by the production of fermentation products such as reducing sugars, acids, and alcohol.
Sosialisasi Pedoman Gizi Seimbang "Isi Piringku" di Desa Pakuan, Kecamatan Narmada, Kabupaten Lombok Barat Bachmida, Elya Antariksana; Afni, Nur; Widyastuti, Sri; Alamsyah, Ahmad; Handayani, Baiq Rien; Handito, Dody; Ariyana, Mutia Devi; Cicilia, Siska; Amaro, Moegiratul; Rahayu, Tri Isti; Sinaga, Yesica Marcelina Romauli; Pawestri, Setyaning; Perdhana, Firman Fajar
Jurnal Pengabdian Masyarakat: Pemberdayaan, Inovasi dan Perubahan Vol 5, No 3 (2025): JPM: Pemberdayaan, Inovasi dan Perubahan
Publisher : Penerbit Widina, Widina Media Utama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59818/jpm.v5i3.1628

Abstract

Nutritional issues within the Indonesian society continue to be a major concern for the  government, as they significantly affect public health and the development of human resources in the long term. West Nusa Tenggara is one of the provinces with a malnutrition rate of 5.75% among children in 2022. Pakuan Village is a tourist village in West Lombok Regency, where most of the residents are farmers with abundant natural resources. "Isi Piringku" is a healthy eating guideline that emphasizes balanced nutrition by considering portion sizes and food variety, including staple foods, animal protein, plant-based protein, vegetables, and fruits. The programme  aims to educate the community in Pakuan Village about the importance of consuming balanced and nutritious meals by developing "Isi Piringku" menus as an effort to prevent nutritional problems in the village. The program consisted of preparation, implementation, and evaluation stages, It was conducted on August 15, 2024, from 09:30 to 11:30 WITA, at the Pakuan Village, Narmada Sub-district, West Lombok Regency. The event was attended by 20 participants, the majority of whom were women and members of the local Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis). Participants were highly enthusiastic and responded positively to this initiative. The results of this activity indicate that participants were highly enthusiasm throughout the session and demonstrated an improved knowledge, as observed throughtheir ability to answer the feedback questions given.. This programme successfully increased the awareness of the people of Pakuan Village regarding the importance of balanced nutrition and how to create an "Isi Piringku" menu. It is hoped that this programme can be carried out sustainably with support from the government and local healthcare professionals to promote a healthy lifestyle within the community.ABSTRAKPermasalahan gizi yang terjadi di tengah masyarakat Indonesia masih menjadi perhatian pemerintah mengingat dampaknya yang luas terhadap kesehatan dan kualitas sumber daya manusia di masa depan. Nusa Tenggara Barat menjadi salah satu provinsi dengan anak penderita gizi buruk sebesar 5,75% di tahun 2022. Desa Pakuan merupakan salah satu desa wisata di Kabupaten Lombok Barat dimana sebagian besar penduduknya merupakan petani dengan hasil alam yang melimpah. Isi Piringku adalah salah satu pedoman makan sehat yang menekankan pemenuhan gizi seimbang dengan memperhatikan porsi dan variasi makanan, termasuk makanan pokok, lauk hewani, lauk nabati, sayuran, dan buah-buahan. Tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat di Desa Pakuan tentang pentingnya penerapan pedoman gizi seimbang dengan menyusun menu “Isi piringku” sebagai salah satu upaya untuk mencegah terjadinya masalah gizi di masyarakat desa. Kegiatan pengabdian terdiri dari tahap persiapan, pelaksanaan dan evaluasi, dilakukan pada tanggal 15 Agustus 2024 pukul 09.30-11.30 WITA di Aula Balai Desa Pakuan Kecamatan Narmada Kabupaten Lombok Barat. Kegiatan ini diikuti oleh 20 peserta mayoritas perempuan melibatkan anggota Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Pakuan. Hasil dari kegiatan ini adalah peserta sangat antusias   selama kegiatan dan menunjukkan peningkatan pengetahuan yang dinilai melalui observasi  dimana peserta mampu menjawab pertanyaan umpan balik yang diberikan. Kegiatan pengabdian ini berhasil meningkatkan pemahaman masyarakat Desa Pakuan tentang pentingnya gizi seimbang dan bagaimana menyusun menu “isi piringku”. Diharapkan program ini dapat dilakukan secara berkelanjutan dengan dukungan dari pemerintah dan tenaga kesehatan setempat untuk menciptakan pola hidup sehat di masyarakat.
Pelatihan Pembuatan Yogurt Pisang Beku sebagai Pangan Fungsional di Kecamatan Narmada Sinaga, Yesica Marcelina Romauli; Handayani, Baiq Rien; Amaro, Moegiratul; Rahayu, Tri Isti; Perdhana, Firman Fajar; Ariyana, Mutia Devi; Widyastuti, Sri; Werdiningsih, Wiharyani; Ningsi, Ningsi; Kirtiyani, Ni Kadek Ayu Astiti
Jurnal Pengabdian Masyarakat: Pemberdayaan, Inovasi dan Perubahan Vol 5, No 3 (2025): JPM: Pemberdayaan, Inovasi dan Perubahan
Publisher : Penerbit Widina, Widina Media Utama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59818/jpm.v5i3.1690

Abstract

The village Pakuan in Narmada District, West Lombok, has great potential in banana production with a productivity of 1.62 tons/ha. However, the harvest has not been optimally utilized by the local community due to limited knowledge and skills in processing. This community service activity aims to improve the capabilities of the community, particularly members of the Pokdarwis group, in processing bananas into frozen banana yogurt as an alternative functional food product with high economic value. The training was held on August 15, 2024, through three stages: preparation, implementation, and evaluation. The evaluation method used pre- and post-tests analyzed using a descriptive percentage approach. The results showed significant improvements: knowledge increased from low to very high, skills from very low to high, and interest from moderate to high. This activity successfully improved the community's competence in developing more varied and high-value processed banana products and supported efforts to utilize local commodities in a sustainable manner.ABSTRAKDesa Pakuan di Kecamatan Narmada, Lombok Barat, memiliki potensi besar dalam produksi buah pisang dengan produktivitas mencapai 1,62 ton/ha. Namun, hasil panen belum dimanfaatkan secara optimal oleh masyarakat setempat karena keterbatasan pengetahuan dan keterampilan dalam pengolahan. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan masyarakat, khususnya anggota Pokdarwis, dalam mengolah pisang menjadi yogurt pisang beku sebagai alternatif produk pangan fungsional bernilai ekonomi tinggi. Pelatihan dilaksanakan pada 15 Agustus 2024 melalui tiga tahapan, yaitu persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi. Metode evaluasi menggunakan pretest dan posttest yang dianalisis dengan pendekatan deskriptif persentase. Hasil menunjukkan peningkatan signifikan: pengetahuan meningkat dari kategori rendah ke sangat tinggi, kemampuan dari sangat rendah ke tinggi, dan minat dari sedang ke tinggi. Kegiatan ini berhasil meningkatkan kompetensi masyarakat dalam mengembangkan produk olahan pisang yang lebih bervariasi dan bernilai jual tinggi serta mendukung upaya pemanfaatan komoditas lokal secara berkelanjutan.