Claim Missing Document
Check
Articles

Found 28 Documents
Search

Subak Berbasis Tri Hita Karana Dalam Melestarikan Dan Mempertahankan Pariwisata Budaya Di Era Modern Di Kabupaten Gianyar I Wayan Eka Artajaya
Jurnal Ilmiah Raad Kertha Vol 2, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Mahendradatta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (279.552 KB) | DOI: 10.47532/jirk.v2i1.150

Abstract

Bali as a place of tourism it has its own attraction than with the other touris, the appeal ofthe island of Bali which is in the field of tourism from the beauty of nature, the beauty of thebeaches, diverse arts and culture. One of the uniqueness that can attract tourists to come tothe island of bali is tourism in the field of terasering the ones in familiar wits this traditionalsubak. Along with the development of a more modern, irrigation system traditionally, hasbeen on leave by Sekaha tiller and switched to using the increasingly sophisticated. Subakbased on Tri Hita Karana in preserving and maintaining of tourism cultur in the era ofmodern in Gianyar. Discussion Tri Hita Karana with his village Pakraman is the last fortress to preserve the security and protecting the culture of bali, especially on iririgation systemsubak in Gianyar that has become a world heritage. The subak be done with theestablishment of a awig-awig the ban on the use of machines and chemicals in an irrigationsystem subak and awig-awig associated over the functions of agricultural land, so that theachievement of the subak based on Tri Hita Karana.
PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI PENGRAJIN USAHA PATUNG GARUDA DI DESA PAKUDUI KABUPATEN GIANYAR I Wayan Eka Artajaya; Ni Nyoman Ayu Suryandari; I Made Letra
at-tamkin: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 1 No. 2 (2018): At-Tamkin - Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Islam Raden Rahmat Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33379/attamkin.v1i2.493

Abstract

Program pengabdian masyarakat ini dilaksanakan pada dua UKM yang bergerak dalam bidang usaha kerajinan patung garuda. UKM pertama yaitu UKM Putra Dewatadan yang kedua UKM Jatayu yang keduanya beralamat di Desa Pakraman Pakudui, Kecamatan Tegalalang, Kabupaten Gianyar, Bali. Kontribusi mendasar program ini adalah meningkatkan kapasitas produksi, pengelolaan manajemen keuangan dan pelaporan yang sesuai dengan standar, peningkatan pemasaran melalui website, peningkatan kualitas SDM, penambahan pasar, pengembangan produk dan adanya produk yang memiliki hak kekayaan intelektual (HKI). Berdasarkan hasil pelaksanaan kegiatan diperoleh bahwa pada bagian produksi terdapat peningkatan jumlah produk yang diproduksi mencapai 25 persen. Terdapat SOP untuk proses produksi dan bahan baku dan menggunakan masker dalam pekerjaan sehari hari. Pada aspek manajemen UKM memiliki catatan keuangan berupa laporan posisi keuangan dan laba rugi serta menggunakan sarana promosi berupa pameran dagang dan pembuatan kartu nama.
Tri Hita Karana in Balinese Customary Law as a Basis for The Settlement of the Village Boundary Conflict in Bali Made Hendra Wijaya; I Wayan Eka Artajaya
Sociological Jurisprudence Journal Vol. 3 No. 1 (2020)
Publisher : Fakultas Hukum, Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (657.68 KB) | DOI: 10.22225/scj.3.1.1320.59-64

Abstract

Tri Hita Karana in balinese customary law as a basis for the settlement of the village boundary conflict in bali is the title used in this reseacrh, to demonstrate that the philosophical Tri Hita Karana is an extraordinary thought to solve the problems of the Balinese people, especially to solve the problem of village boundaries in Bali. The technicalities of the philosophical Tri Hita Karana are Parhyangan, Pawongan, Palemahan, so that the Balinese only see three technicalities of Tri Hita Karana. The objectives of this study is to examine the real form of the concept of Tri Hita Karana in resolving village boundary conflicts, and to examine the role of Pekraman Village in implementing the Tri Hita Karana concept as the guardian of the life balance of the Krama/Villager of his village community. This research method uses normative methods, namely legal research that examines written law from various aspects. This research analysis used is the analytical approach to History (approach of Historical analysis). The results revealed that Balinese people in resolving their problems, especially related to village boundaries, must always hold on to the concrete steps of Tri Hita Karana, namely Parhyangan, Pawongan, and Palemahan to shape the behavior of Balinese people to bring about conflict resolution by means of family negotiations, and mutual respect and try to understand the problem by way of consensus agreement to achieve good together and create harmony.
Empowerment of Sekar Dewata Dance and Painting Studio for Diffable Children I Gusti Agung Ayu Istri Lestari; Ida Ayu Nyoman Yuliastuti; I Wayan Eka Artajaya; I Gede Cahyadi Putra
Journal of the Community Development in Asia (JCDA) Vol 2, No 3 (2019): Journal of The Community Development in Asia (JCDA)
Publisher : AIBPM Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (139.612 KB) | DOI: 10.32535/jcda.v2i3.575

Abstract

Sekar Dewata is a non-formal arts institution, and has become one of the activities for diffable children. The problems faced by Sekar Dewata studio are the lack of uniforms for dance and painting practice, the absence of dance clothes for staging, the quality of folding tables used for painting practice are still relatively low, and do not yet have dance teaching standards for deaf children. The results obtained from this dedication activity are the process of dancing and painting practice running more effectively and comfortably, dance staging clothes do not need to be rented anymore, the quality of the tables used in painting exercises are not perishable, and there are operational standard dance procedures that facilitate dance instructors in training deaf child.
KAJIAN HUKUM TERHADAP SENGKETA HAK ATAS TANAH MILIK PURA KAHYANGAN BADUNG (Studi Kasus Putusan Pengadilan Negeri Denpasar) (No.565/PDT.G/2018/PN.DPS) Ni Kadek Lila Arsa Sari Asih I Wayan Eka Artajaya
Jurnal Hukum Mahasiswa Vol. 1 No. 1 (2021): Edisi April: JURNAL HUKUM MAHASISWA
Publisher : Fakultas Hukum, Universitas Mahasaraswati Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (368.671 KB) | DOI: 10.36733/jhm.v1i1.2589

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kajian hukum terhadap sengketa hak atas tanah milik pura kahyangan Badung (Studi Kasus Putusan Pengadilan Negeri Denpasar) (No.565/PDT.G/2018/PN.DPS). Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian hukum dan pendekatan yauridis normative. Pada penelitian ini data dikumpulkan dengan cara mempelajari data primer dan data sekunder. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pertimbangan hakim dalam memutuskan perkara sengketa hak atas tanah milik Pura Kahyangan Badung yaitu Majelis Hakim menolak gugatan pihak penggugat karena terdapat ketidaksesuaian objek sengketa dengan dokumen yang diajukan. Sehingga, hakim menggunakan pertimbangan error in objecto sebagai dasar dalam pengambilan keputusan. Implikasi secara Yuridis Putusan No.565/PDT.G/2018/PN.DPS terhadap pihak yang bersengketa Majelis berpendapat bahwa demi memenuhi rasa keadilan, eksepsi para Tergugat dipertimbangkan sesuai dengan pertimbangan Hukum yang diajukan. Berdasarkan pertimbangan yang dilakukan oleh Majelis Hakim, maka eksepsi Para Tergugat dinyatakan ditolak. Putusan Pengadilan Negeri Denpasar No 565/PDT.G/2018/PN.DPS memberikan kemanfaatan bagi kedua pihak yang bersengketa meskipun tidak memungkinkan untuk memuaskan kedua belah pihak.
EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PERATURAN WALIKOTA DENPASAR NOMOR 36 TAHUN 2018 TENTANG PENGURANGAN KANTONG PLASTIK DI PASAR KOTA DENPASAR A.A Diah Sindy Vithaloka; I Wayan Eka Artajaya
Jurnal Hukum Mahasiswa Vol. 1 No. 2 (2021): EDISI OKTOBER
Publisher : Fakultas Hukum, Universitas Mahasaraswati Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The enactment of Mayor Regulation Number 36 of 2018 concerning Reduction of Plastic Bags has not made the public and business actors aware of the importance of reducing plastic bags because there are still people who do not bring alternative bags, on the other hand, business actors still provide plastic bags when transacting in the market, especially in Denpasar City. The method in this study uses a method with an empirical type of research. The conclusion of this study is that the effectiveness of the implementation of the Mayor's Regulation Number 36 of 2018 concerning Reduction of Plastic Bags in several Markets in the Denpasar City area is still not effective based on interviews with resource persons, which lies in community factors. Every member of the community or group has more or less legal awareness. In Denpasar Mayor Regulation Number 36 of 2018 concerning Reduction of Plastic Bags, people seem indifferent to the rule so that the level of community compliance is still minimal, many consumers complain about the rule. The factors that cause the availability of plastic bags in several markets in the Denpasar City area are inhibiting factors and supporting factors in the implementation of Denpasar Mayor Regulation Number 36 of 2018 concerning Reduction of Plastic Bags. The inhibiting factors are: Insufficient budget funds, Lack of Community Participation, Consumers complain a lot, Consumers cancel shopping, Lack of consumer interest to shop at the store, reduce store income while supporting factors, namely: Conducted socialization
Upacara Pati Wangi Dalam Perkawinan Ngerorod Di Desa Adat Pagan, Kecamatan Denpasar Timur, Kota Denpasar (Studi Sosiologi Hukum) I Putu Gede Budhi Danaswara; I Wayan Eka Artajaya
Jurnal Hukum Mahasiswa Vol. 2 No. 02 (2022): Edisi Oktober
Publisher : Fakultas Hukum, Universitas Mahasaraswati Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini mengangkat pokok masalah yaitu : Bagaimana pengaruh sosiologi hukum terhadap hukum adat Bali terkait upacara pati wangi dalam perkawinan ngerorod di Desa Adat Pagan, Kecamatan Denpasar Timur, Kota Denpasar ? Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dan menganalisa pengaruh sosiologi hukum terhadap hukum adat Bali terkait upacara pati wangi dalam perkawinan ngerorod di Desa Adat Pagan, Kecamatan Denpasar Timur, Kota Denpasar secara teliti dengan menerapkan atau mengimplementasikan konsep-konsep teori yang relevan. Penelitian ini dirancang sebagai penelitian hukum empiris dengan menggunakan dua teori yaitu teori pluralisme hukum dan teori konstruksi sosial.
PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI PENGRAJIN USAHA PATUNG GARUDA DI DESA PAKUDUI KABUPATEN GIANYAR I Wayan Eka Artajaya; Ni Nyoman Ayu Suryandari; I Made Letra
Seminar Nasional Aplikasi Iptek (SINAPTEK) Vol 1 (2018): PROSIDING SINAPTEK
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1235.878 KB)

Abstract

ABSTRAKProgram pengabdian masyarakat ini dilaksanakan pada UKM yang bergerak dalam bidang usaha kerajinan patung garuda, yaitu UKM Putra Dewata dan UKM Jatayu Kontribusi mendasar program ini adalah meningkatkan kapasitas produksi, pengelolaan manajemen keuangan dan pelaporan yang sesuai dengan standar, peningkatan pemasaran melalui website, peningkatan kualitas SDM, penambahan pasar, pengembangan produk dan adanya produk yang memiliki hak kekayaan intelektual (HKI). Berdasarkan hasil pelaksanaan kegiatan diperoleh bahwa pada bagian produksi terdapat peningkatan jumlah produk yang diproduksi mencapai 25 persen. Terdapat SOP untuk proses produksi dan bahan baku dan menggunakan masker dalam pekerjaan sehari hari. Pada aspek manajemen UKM memiliki catatan keuangan berupa laporan posisi keuangan dan laba rugi serta menggunakan sarana promosi berupa pameran dagang dan pembuatan kartu nama.Kata Kunci: UKM, patung garuda, produksi, manajemenABSTRACTThis community service program is carried out on SMEs engaged in garuda sculpture business, namely Putra Dewata and UKM Jatayu SMEs The fundamental contribution of this program is to increase production capacity, manage financial management and reporting in accordance with standards, increase marketing through the website, improve the quality of HR, market addition, product development and products that have intellectual property rights (IPR). Based on the results of the implementation of the activity it was found that in the production section there was an increase in the number of products produced reaching 25 percent. There are SOPs for the production process and raw materials and using masks in daily work. In the management aspect, UKM has financial records in the form of financial position and profit and loss statements and uses promotional facilities in the form of trade shows and business card making.Keywords: UKM, Garuda statue, production, management
AKIBAT HUKUM DARI PERKAWINAN DI BAWAH UMUR DALAM PERSPEKTIF ADAT BALI I Wayan Eka Artajaya; Ni Made Dhea Nanda Emalia
Jurnal Hukum Saraswati Vol 6 No 1 (2024): JHS MARET 2024
Publisher : Faculty of Law, Mahasaraswati University, Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36733/jhshs.v6i1.8817

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk memberikan pemahaman mendalam mengenai akibat hukum dari perkawinan di bawah umur di Indonesia. Metode penelitian yang digunakan adalah Systematic Literature Review (SLR) dengan pencarian artikel melalui berbagai database dan kata kunci terkait. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 dan perubahannya dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2019 mengharuskan pengajuan permohonan perkawinan di bawah umur melalui lembaga peradilan yang berwenang. Proses pengajuan, sesuai dengan Peraturan Menteri Agama Nomor 3 Tahun 1975, melibatkan kedua orang tua dan persidangan di Pengadilan Agama. Namun, masih terjadi banyak perkawinan di bawah umur tanpa pengajuan, terutama di Desa Blahkiuh, disebabkan tekanan sosial, kurangnya pemahaman hukum, dan ketidaksesuaian budaya hukum. Akibat hukumnya mencakup pelanggaran undang-undang, dampak biologis, psikologis, sosial, dan perilaku penyimpangan seksual, dengan risiko kesehatan, ketidakmatangan emosional, kesulitan pendidikan dan karir, risiko perceraian yang tinggi, dan tanggung jawab finansial yang berat. Dalam konteks ini, perlindungan hukum dan peningkatan kesadaran masyarakat diperlukan untuk mencegah perkawinan di bawah umur di masa mendatang.Top of Form
¬¬EKSISTENSI AWIG-AWIG TERHADAP PELAKSANAAN CATUR BERATA PENYEPIAN DI DESA ADAT GELGEL KABUPATEN KLUNGKUNG Suastama, I Wayan Arya; Artajaya, I Wayan Eka
Jurnal Hukum Mahasiswa Vol. 3 No. 02 (2023): EDISI OKTOBER : JURNAL HUKUM MAHASISWA
Publisher : Fakultas Hukum, Universitas Mahasaraswati Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Nyepi merupakan salah satu ritual yang diselenggarakan menjelang pergantian tahun Caka dan juga bermakna untuk mengadakan pengendalian diri melalui pelaksanaan ritual catur berata penyepian. Catur Berata Penyepian terdiri dari Amati Geni, Amati Karya, Amati Lelungan, dan Amati Lelanguan. Desa Adat Gelgel merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Klungkung, Kabupaten Klungkung, Bali, yang memiliki aturan tentang pelaksanaan Catur Berata Penyepian dan telah diatur dalam awig – awig Desa Adat Gelgel. Tujuan dari penulisan ini yaitu untuk mengetahui bagaimana eksistensi awig – awig terhadap pelaksanaan catur berata penyepian di Desa Adat Gelgel Kabupaten Klungkung. Dalam penulisan ini, Penulis menggunakan metode hukum empiris. Metode hukum empiris menggunakan fakta-fakta sebagai bahan utama yang ada dan berkembang di masyarakat. Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan sosiologi hukum.