Claim Missing Document
Check
Articles

Upaya Peningkatan Pengetahuan Kader Posyandu Lansia Tentang Gizi Cegah Demensia Melalui Pendidikan dan Buku Menu Gizi Retno Dewi Noviyanti; Ida Untari
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 10th University Research Colloquium 2019: Bidang Pengabdian Masyarakat
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (407.69 KB)

Abstract

Lanjut usia di Indonesia telah mengalami peningkatan darisebelumnya yaitu sekitar 24 juta dan tahun 2020 diperkirakan akanmeningkat sekitar 30-40 juta jiwa. Seiring dengan meningkatnyapopulasi lansia, hal ini menyebabkan permasalahan tersendiri danbiasa disebut dengan syndrome geriatrie. Salah satunya yang terjadipada lansia adalah penurunan fungsi kognitif atau daya ingat.Semakin bertambahnya umur lansia cenderung akan mengalamipenurunan fungsi kognitif yang berakibat menggangu aktifitassehari-hari yang serta menurunkan kualitas hidup sehingga perlumenjadi perhatian bersama baik keluarga maupun masyarakatsekitarnya sehingga diperlukan kegiatan peduli demensia padalansia dengan memberdayakan keluarga, masyarakat untuk ikutdalam pemeliharaan dan perawatan kesehatan lansia salah satunyaadalah melalui kegiatan posyandu lansia. Masalah yang seringterjadi di posyandu lansia adalah kurangnya pengetahuan kadertentang gizi untuk mencegah demensia lansia dan masih sedikitnyakader yang mampu mengkreasikan menu pemberian makanantambahan (PMT) bagi lansia untuk mencegah demensia. Tujuanpengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk meningkatkanpengetahuan kader tentang demensia melalui pendidikan dan bukugizi. Jumlah responden sebanyak 30 responden yang terdiri dari 16dari kader posyandu Amarta Kadipiro dan 14 orang dari kaderposyandu Sari Waluyo Kadipiro Surakarta. Hasil uji diketahuibahwa ada perbedaan nilai pengetahuan responden sebelum dansesudah pemberian pendidikan dan buku menu gizi (p= 0,031). Nilairerata pengetahuan sebelum pemberian pendidikan dan buku menugizi sebesar 62,67 ± 26,12 dan nilai sesudah sebesar77,33 ± 22,12.Kesimpulannya pendidikan dan buku menu gizi dapat meningkatkanpengetahuan kader tentang gizi untuk mencegah demensia lansia.
The Effectiveness of Breakfast Education on EnergyIntake, Protein, Nutritional Status and LearningAchievement of Elementary School Children Retno Dewi Noviyanti; Dewi Pertiwi Dyah Kusudaryati
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 15th University Research Colloquium 2022: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (262.841 KB)

Abstract

School children (7-12 years) are nutritionally vulnerable groups. Provision of nutrition with good and correct quality and quantity greatly influences the growth of school-age children. Breakfast has an important role in meeting energy and nutrient needs. These nutrients will affect nutritional status and can increase the concentration of learning. This research aims to analyze the effectiveness of education about breakfast on energy, protein, nutritional status and learning achievement of elementary school children. The study design was experimental randomized pretest-posttest control group design. The sample of this study was elementary students of students aged 9-12 years with a sample of 56 children who were chosen by simple random sampling at the Muhammadiyah Elementary School in Surakarta Special Program. The sample was divided into 2 groups, namely the treatment group (power point media and booklet) and the comparison group (booklet only). The intervention was carried out for 12 weeks. Paired t test and Wilcoxon test to analyze differences in energy intake, protein, nutritional status and learning achievement before and after intervention in each group. Mann Whitney test to analyze differences between groups. The results of this research was the mean nutritional status before 0.77 ± 1.60 and after 0.78 ± 1.62. The mean energy intake before 131.57 ± 54.15% and after 131.49 ± 53.21%. The mean protein intake before 112.45 ± 36.63% and after 112.39 ± 26.15%. The average learning achievement before 80.38 ± 8.25 and after 83.00 ± 4.95. Breakfast habits increased from 82.1% to 89.3%. Differences between groups for nutritional status data (p = 0.974), energy intake (p = 0.002), protein intake (p = 0.049), learning achievement (p = 0.001).The conclusion of this research was there were differences in energy intake, protein and learning achievement between intervention groups, but there were no differences in nutritional status between groups. Interventions in the treatment group were more effective than the comparison group.
Pengaruh pemberian puding biji labu kuning dan pepaya terhadap berat badan pada balita gizi kurang di wilayah kerja Puskesmas Gilingan Rachmawatiningsih - Rachmawatiningsih; Retno Dewi Noviyanti; Tuti Rahmawati
Jurnal Riset Kebidanan Indonesia Vol 6, No 2 (2022): Desember
Publisher : AIPKEMA (Asosiasi Institusi Pendidikan Kebidanan Muhammadiyah-'Aisyiyah Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32536/jrki.v6i2.230

Abstract

Latar Belakang: kondisi gizi kurang akan mempengaruhi banyak organ dan sistemnya karena sering disertai dengan defisiensi asupan zat gizi makro dan mikro yang sangat diperlukan bagi tubuh. Untuk meningkatkan berat badan balita gizi kurang terdapat beberapa cara salah satunya yaitu dengan biji labu kuning dan pepaya. Tujuan: mengetahui pengaruh pemberian puding biji labu kuning dan pepaya terhadap berat badan pada balita gizi kurang di Wilayah Kerja Puskesmas Gilingan. Metode Penelitian: desain penelitian menggunakan desain eksperimental dengan pendekatan two group pretest-postest design. Sebanyak 22 orang menjadi sampel penelitian dengan usia 24-59 bulan, pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Analisis data menggunkan uji Paired t-test dan uji Independent t-test. Hasil: Rata-rata berat badan balita sebelum dan sesudah kelompok perlakuan adalah 10,57±1,57kg dan 11,20±1,81kg dengan rata-rata selisih 0,63±0,58kg. Rata-rata berat badan balita sebelum dan sesudah kelompok kontrol adalah 10,26±1,22kg dan 10,46±1,25kg dengan selisih 0,20±0,27kg. Hasil uji beda sebelum dan sesudah pemberian kelompok perlakuan (p=0,005), sebelum dan sesudah pemberian kelompok kontrol (p=0,035). Hasil uji beda sebelum perlakuan antar kelompok (p=0,631), sesudah perlakuan antar kelompok (p=0,279), selisih antar kelompok (p=0,038). Simpulan: terdapat pengaruh pemberian puding biji labu kuning dan pepaya terhadap berat badan pada balita gizi kurang
Upaya Peningkatan Pengetahuan Anak Sekolah tentang Pentingnya Sarapan Pagi Melalui Booklet Retno Dewi Noviyanti; Dewi Pertiwi Dyah Kusudaryati
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 16th University Research Colloquium 2022: Bidang Pengabdian Masyarakat
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kelompok anak sekolah merupakan kelompok rentan gizi. Kelompok ini berhubungan dengan perkembangan yang cepat dalam proses intelektualnya dan keterampilan serta mulai mempunyai kegiatan fisik yang aktif, yang memerlukan zat gizi dengan jumlah besar. Pemberian gizi dengan kualitas dan kuantitas yang baik dan benar sangat mempengaruhi tumbuh kembang anak usia sekolah. Sarapan pagi merupakan faktor yang mempengaruhi konsentrasi belajar anak di sekolah. Sarapan pagi mempunyai peranan penting dalam memenuhi kebutuhan energi anak sekolah, dengan sarapan pagi dapat meningkatkan konsentrasi belajar dan memudahkan menyerap pelajaran di sekolah, sehingga prestasi belajar menjadi baik. Prakteknya banyak anak yang tidak sarapan pagi sebelum ke sekolah. Mengabaikan sarapan pagi dapat menurunkan prestasi belajar, tubuh tidak mendapatkan asupan zat gizi yang cukup sehingga menurunkan status gizi. Tujuan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan anak dan orangtua tentang pentingnya sarapan pagi. Jumlah peserta sebanyak 30 yang terdiri dari 15 siswa dan 15 orangtua Hasil pengabdian diperoleh bahwa hasil pretest yang telah dilakukan sebelum pelaksanaan edukasi gizi, rerata nilai pengetahuan peserta dalam kategori cukup dengan hasil skor 60,2. Sedangkan hasil post-test, rerata nilai pengetahuan peserta dalam kategori baikdengan hasil skor 78,4. Rerata nilai sesudah pemberian pendidikan/edukasi gizi (post test) lebih tinggi dibanding dengan nilai sebelum pemberian pendidikan/edukasi gizi (pre test) dengan peningkatan nilai sebesar 18,2. Kesimpulannya adalah pendidikan/edukasi tentang sarapan pagi dengan media booklet dapat meningkatkan pengetahuan anak sekolah dan orangtua tentang pentingnya sarapan pagi
Hubungan Pendidikan, Pengetahuan Dan Lama Kerja Dengan Perilaku Hygiene Penjamah Makanan Di PPMI Assalaam Sukoharjo Nabila Imawati; Dewi Marfuah; Retno Dewi Noviyanti
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 16th University Research Colloquium 2022: Mahasiswa (Student Paper Presentation)
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perilaku hygiene penjamah makanan merupakan prosedur menjaga kebersihan dalam pengelolaan makanan yang aman dan sehat. Perilaku hygiene penjamah makanan sangat penting dalam proses pengolahan makanan karena dapat meminimalisir kemungkinan terjadinya kontaminasi pada makanan. Terdapat banyak faktor yang mempengaruhi perilaku hygiene penjamah makanan salah satunya pendidikan, pengetahuan dan lama kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pendidikan, pengetahuan dan lama kerja dengan perilaku hygiene penjamah makanan di PPMI Assalaam Sukoharjo. Metode penelitian ini adalah observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel dengan sampling jenuh dengan jumlah 30 sampel. Pengumpulan data pendidikan, pengetahuan dan lama kerja menggunakan kuesioner, sedangkan data perilaku hygiene diperoleh menggunakan lembar observasi chek list, wawancara dan pengamatan sebanyak 3 kali pengamatan. Analisis statistik menggunakan uji korelasi Rank Spearman. Berdasarkan hasil penelitian diketahui sebagian besar pendidikan sampel dalam kategori pendidikan menengah sebanyak 19 (63,3%), pengetahuan dalam kategori cukup sebanyak 18 (60%), lama kerja dalam kategori lama sebanyak 20 (66,7%), dan perilaku hygiene dalam kategori cukup sebanyak 19 (63,3%). Hasil uji hubungan antara pendidikan dengan perilaku hygiene (p=0,038), pengetahuan dengan perilaku hygiene (p=0,141), dan lama kerja dengan perilaku hygiene (p=0,258). Kesimpulan penelitian ini ada hubungan pendidikan dengan perilaku hygiene penjamah makanan di PPMI Assalaam Sukoharjo dan tidak ada hubungan antara pengetahuan dan lama kerja dengan perilaku hygiene penjamah makanan di PPMI Assalaam Sukoharjo.
Perbedaan Berat Badan, Asupan Fe dan Zinc Antara Balita Stunting dan Non Stunting Di Puskesmas Gilingan Surakarta Dewi Pertiwi Dyah Kusudaryati; Retno Dewi Noviyanti; Silvia Ika Rahmawati
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 16th University Research Colloquium 2022: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Faktor yang mempengaruhi terjadinya stunting antara lain berat badan, Fe dan zinc dikarenakan hal-hal tersebut berkaitan dengan pertumbuhan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan berat badan, asupan Fe dan zinc antara balita stunting dan non stunting di Puskesmas Gilingan Surakarta. Metode penelitian menggunakan desain cross sectional dan sebanyak 32 sampel dari masing-masing kelompok diukur berat badan serta dilakukan wawancara food recall 24 jam untuk menganalisis asupan Fe dan zinc. Analisis data menggunakan uji Independent t test dan Mann Whitney. Hasil penelitan menunjukkan kelompok balita stunting memiliki rerata berat badan, asupan Fe dan zinc lebih rendah daripada balita non stunting. Perbedaan berat badan (p=0,000), asupan Fe (0,019), dan asupan zinc (p=0,014) antara balita stunting dan non stunting. Kesimpulan dalam penelitian ini ada perbedaan berat badan, asupan Fe dan zinc antara balita stunting dan non stunting Di Puskesmas Gilingan Surakarta.
Hubungan Rasio Lingkar Pinggang Panggul (RLPP) dan Asupan Niasin dengan Kadar Gula Darah Pasien Diabetes Mellitus Tipe II di RSUD Ibu Fatmawati Soekarno Surakarta Dewiyanti Fitria; Dewi Pertiwi Dyah Kusudaryati; Retno Dewi Noviyanti
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 16th University Research Colloquium 2022: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Diabetes Mellitus adalah suatu penyakit kronis yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah disertai dengan gangguan metabolisme karbohidrat, lipid, dan protein sebagai akibat tidak berfungsi atau kekurangan insulin. Hal tersebut dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti asupan makanan salah satunya asupan niasin serta status gizi baik obesitas ataupun obesitas sentral yang dapat dilihat melalui pengukuran RLPP. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan rasio lingkar pinggang panggul (RLPP) dan asupan niasin dengan kadar gula darah pasien diabetes mellitus tipe II di RSUD Ibu Fatmawati Soekarno Surakarta yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi dengan menggunakan desain Analitik Observasional dengan pendekatan Cross Sectional. Sampel penelitian adalah seluruh pasien Diabetes Mellitus Tipe II rawat jalan di RSUD Ibu Fatmawati Soekarno Surakarta. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling. RLPP diperoleh dari hasil pengukuran lingkar pinggang dan panggul dan data asupan niasin diperoleh dari hasil wawancara semi FFQ sampel. Analisa data menggunakan uji Rank Spearman. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar RLPP sampel kategori obesitas Abdominal (76,9%) dan asupan niasin sampel kategori kurang (73,1%). Hasil uji statistik hubungan RLPP dengan kadar gula darah diperoleh nilai p 0,435 dan uji statistik hubungan asupan niasin dengan kadar gula darah diperoleh nilai p 0,007. Kesimpulan : tidak ada hubungan antara RLPP dengan kadar gula darah pasien Diabetes Mellitus Tipe II di RSUD Ibu Fatmawati Soekarno Surakarta dan ada hubungan antara asupan niasin dengan kadar gula darah pasien Diabetes Mellitus Tipe II di RSUD Ibu Fatmawati Soekarno Surakarta.
Gambaran Nilai Gizi Yogurt Buah Pisang Ambon dengan Penambahan Ekstrak Kelor Dodik Luthfianto; Retno Dewi Noviyanti; Erika Nur Puspitasari
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 16th University Research Colloquium 2022: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Yogurt merupakan produk olahan susu yang sangat diminati masyarakat diberbagai kalangan usia. Yogurt memiliki beragam macam tekstur, dari tekstur yang mirip dengan es krim bahkan beberapa produk yogurt berbentuk liquid, selain itu yogurt juga memiliki rasa khas yang sedikit asam. Yogurt mempunyai berbagai manfaat untuk kesehatan, namun sebagian besar yogurt dimanfaatkan untuk memelihara kesehatan pencernaan. Modifikasi olahan yogurt saat ini banyak dilakukan, tujuannya adalah untuk meningkat nilai gizi dan manfaat dari bahan mentahnya dan yogurtnya. Pembuatan yogurt pisang ambon dengan substitusi daun kelor diharapkan memiliki kombinasi yang kuat karena dari kedua bahan memiliki nilai gizi yang baik untuk kesehatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kandungan zat gizi mikro (kalsium, kalium, magnesium dan zinc) pada yogurt buah pisang dengan penambahan ekstrak kelor. Metode penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL). Perlakuan pada penelitian ini adalah konsentrasi daun kelor sebesar 6 ml, 8 ml dan 10 ml. perbandingan konsentrasi penambahan ekstrak daun kelor pada yogurt dengan variasi penambahan buah pisang ambon yaitu : perlakuan A (penambahan ekstrak daun kelor 6 ml dari volume susu sapi dan pisang ambon), perlakuan B (penambahan ekstrak daun kelor 8 ml dari volume susu sapi dan pisang ambon), perlakuan C (penambahan ekstrak daun kelor 10 ml dari volume susu sapi dan pisang ambon). Hasil penelitiannya adalah zat gizi kalium rata - rata 0,46% tertinggi sebesar 0,5%, magnesium rata-rata 78,2 ppm tertinggi sebesar 83,5 ppm, zinc rata-rata 16,95 ppm tertinggi sebesar 21,38 ppm dan kalsium rata-rata 676,37 ppm tertinggi sebesar 722,57 ppm. Kesimpulannya adalah kandungan zat gizi kalium magnesium, dan zinc tertinggi pada perlakuan dengan penambahan ekstrak daun kelor 10 ml. Kandungan kalsium, tertinggi pada perlakuan dengan penambahan ekstrak kelor 6 ml.
Hubungan Aktivitas Fisik dan Kepatuhan Diet dengan Kadar Gula Darah Pasien Diabetes Mellitus Tipe II di RSUD Ibu Fatmawati Soekarno Surakarta Garyn Utha Rahmala; Dewi Marfuah; Retno Dewi Noviyanti
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 16th University Research Colloquium 2022: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Diabetes Mellitus adalah penyakit menahun (kronis) berupa gangguan metabolik yang ditandai dengan kadar gula darah yang melebihi batas normal. Tingginya prevalensi DM di Indonesia diperlukanlah langkah pencegahan. Pencegahan dapat dilakukan dengan cara, melakukan aktivitas fisik dan mematuhi peraturan diet Diabetes Mellitus. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui hubungan aktivitas fisik dan kepatuhan diet dengan kadar gula darah pasien Diabetes Mellitus di RSUD Ibu Fatmawati Soekarno Surakarta. Metode penelitian menggunakan metode penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel dengan teknik simple random sampling dengan jumlah 26 sampel. Aktivitas fisik dan kepatuhan diet diambil menggunakan kuesioner dengan cara wawancara. Kadar gula darah didapatkan melalui rekam medis. Analisa data menggunakan Rank spearman. Hasil penelitian adalah aktivitas fisik sampel semua termasuk aktivitas fisik ringan (100%) dengan rata-rata 1,11 ± 0,21, kepatuhan diet sebagian besar termasuk tidak patuh (61,53%) dengan ratarata 28,19 ± 4,39, dan kadar gula darah puasa sebagian besar termasuk dalam kategori tidak normal (92,3%) dengan rata-rata 169,35 ± 69,41 mg/dl. Uji hubungan aktivitas fisik dengan kadar gula darah (p* = 0,426) serta hubungan kepatuhan diet dengan kadar gula darah (p* = 0,723). Kesimpulan penelitian adalah tidak ada hubungan antara aktivitasfisik dan kepatuhan diet dengan kadar gula darah.
Hubungan Asupan Serat Dan Aktivitas Fisik Dengan Kadar Kolesterol Pada Pasien Penyakit Jantung Koroner Novia Ardiyan Wahyu Pratiwi; Retno Dewi Noviyanti; Dewi Marfuah
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 16th University Research Colloquium 2022: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penyakit jantung koroner saling berkaitan dengan kolesterol. Terdapat beberapa faktor yang harus diperhatikan adalah kadar kolesterol, asupan serat kurang dan kurang aktivitas. Asupan kolesterol yang berlebihan dan asupan serat yang kurang juga menjadi faktor resiko terjadinya peningkatan kadar kolesterol dalam tubuh. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara asupan serat dan aktivitas fisik dengan kadar kolesterol pada pasien penyakit jantung koroner di RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Metode dalam penelitian ini menggunakan desain penelitian survei analitik dengan pendekatan cross sectional. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling dengan sampel sebanyak 33 sampel. Pengumpulan data asupan serat mengunakan formulir Semi Quantitatif Food Frequency Questionnaire (SQFFQ), aktivitas fisik menggunakan form kuesioner aktivitas fisik menurut metode Physical Activity Level (PAL) dan kadar kolesterol dilihat dari data rekam medik pasien. Uji hubungan dengan Pearson Product Moment dan Rank Spearman. Hasil penelitian ini menunjukkan semua sampel memiliki asupan serat kurang (100%), sebagian besar sampel memiliki aktivitas fisik ringan (60,6%), sebagian besar sampel memiliki kadar kolesterol tidak normal (57,6%). Uji hubungan antara asupan serat dengan kadar kolesterol (p = 0.849) dan aktivitas fisik dengan kadar kolesterol (p= 0,843). Kesimpulannya adalah tidak ada hubungan antara asupan serat dan aktivitas fisik dengan kadar kolesterol pada pasien penyakit jantung koroner di RSUD Dr. Moewardi Surakarta.