Abstrak−Perkembangan teknologi di era sekarang terpaut pesat, terlebih beberapa akhir ini dan terbaru mengenai tentang kecerdasan buatan. Banyak beberapa raksasa teknologi mengembangkan kecerdasan buatan yang bertujuan untuk mempermudah pekerjaan manusia. Salah satunya adalah ChatGPT. ChatGPT dikembangkan oleh OpenAI, perusahaan riset kecerdasan buatan yang berbasis di San Francisco, California, Amerika Serikat, pada tahun 2020 dan diperkenalkan secara resmi kepada publik pada tahun 2021. ChatGPT dikembangkan berdasarkan model bahasa generatif terdalam sebelumnya, yaitu GPT-3. Keberadaan ChatGPT menjadi bukti kemajuan teknologi chatbot saat ini. Penelitian yang saya lakukan mengusung tema Analisis Sentimen Pengguna Twitter di Indonesia terhadap ChatGPT Menggunakan Algoritma C4.5 dan Naïve Bayes. Data penelitian bersumber dari pengguna Twitter, spesifik di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pola penggunaan Twitter di Indonesia terhadap ChatGPT menggunakan algoritma C4.5 dan Naïve Bayes. Dengan menggunakan RapidMiner, metode C4.5 digunakan untuk mengidentifikasi pola penggunaan Twitter yang paling signifikan dalam interaksi dengan ChatGPT, sedangkan metode Naïve Bayes digunakan untuk mengklasifikasikan jenis interaksi yang paling umum terjadi antara pengguna Twitter dan ChatGPT. Perbandingan kedua algoritma mendapat hasil accuracy = 77.33%, precision = 100.00%, recall = 30.18%. Kesimpulan dari hasil tersebut adalah positif, artinya respon atau sentimen yang diambil dari sosial media twitter khususnya di Indonesia menunjukkan feedback baik terhadap ChatGPT. Kata Kunci: ChatGPT, Twitter, Analisis Sentimen, C4.5, Naïve Bayes