Claim Missing Document
Check
Articles

Found 40 Documents
Search

The Mapping Of Shoreline Change Caused By Accretion And Abration As An Impact Of Tin Minning In Pangkalpinang Akhrianti, Irma; Nugraha, Moh Agung; Gustomi, Andi; Arizona, Mohammad Oka
Jurnal Kelautan Vol 17, No 3: Desember (2024)
Publisher : Department of Marine Sciences, Trunojoyo University of Madura, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/jk.v17i3.24969

Abstract

ABSTRACTBangka Island is the biggest tin producer in Indonesia. Pangkalpinang is the capital city of Bangka Belitung Archipelago which has 36 km2 shoreline and is one of the areas affected by anthropogenic activities especially tin minning activities. This study aims to determine the changes of position and rate of shoreline change in 2000 – 2022 using multitemporal imagery in Pangkalpinang. This study used remote sensing method (Algorhytm of Normalized Difference Water Index) and geographic information system with on screen digitation approach using DSAS (Digital Shoreline Analysis). Shoreline position measurement using the NSM analysis and rate of shoreline change using the EPR analysis. Digital image processing result showed that shoreline position at coastal region in Pangkalpinang has changed in 22 years. At sector A (Pasir Padi area), The land mass accretion/ maximum accretion occurred at Serata, Pasir Padi Beach adjacent to Batu Rusa estuary which was 63,6 m with shoreline rate change was approximately 2.89 m/year, while the land mass decreasement/ highest abration occurred in Pasir Padi Beach was 164,5 m with the shoreline rate change was approximately 7.48 m/ year. At sector B (Tanjung Bunga Area) abration occurred was -124.6 m with the shoreline rate change was approximately 5.66 m/year. At sector C (Sampur Beach Area) abration occurred was 81 m with shoreline rate change was 3.68 m/tahun. The average of shoreline change rate in Pangkalpinang affected by abration was 2.5 m/year while the average of shoreline change affected due to accretion was 2.89 m/year whereas there were 2 beaches in Pangkalpinang which did not experience the accretion, namely Tanjung Bunga Beach and Sampur Beach.Keywords: Shoreline, Pangkalpinang, Accretion, Abration, Tin Minning
PENERAPAN PROBIOTIK DAN TEKNOLOGI IOT UNTUK PEMBERDAYAAN KELOMPOK PEMBUDIDAYA BERBASIS AGROMARITIM DI POKDAKAN MINA BERKAH MANDIRI, PULAU BANGKA Wahidin, La Ode; Gustomi, Andi; Astuti, Rufti Puji
Jurnal Abdi Insani Vol 12 No 4 (2025): Jurnal Abdi Insani
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/abdiinsani.v12i4.2384

Abstract

Indonesia memiliki potensi besar di sektor perikanan dan pertanian, terutama melalui pendekatan agromaritim yang mengintegrasikan kedua sektor tersebut. Namun, pembudidaya ikan skala kecil menghadapi tantangan seperti keterbatasan akses terhadap teknologi dan manajemen pasar. Program pengabdian masyarakat ini bertujuan mengimplementasikan probiotik Probio_FmUBB dan teknologi IoT dalam budidaya lele di Pokdakan Mina Berkah Mandiri, Desa Balunijuk. Dengan mengintegrasikan inovasi dalam akuakultur, program ini meningkatkan produktivitas, diversifikasi pendapatan, dan keberlanjutan, serta mendukung indikator kinerja perguruan tinggi. Kegiatan ini bertujuan memberdayakan Pokdakan Mina Berkah Mandiri, Desa Balunijuk, Pulau Bangka, melalui penerapan probiotik Probio_FmUBB dan teknologi Internet of Things (IoT) untuk meningkatkan efisiensi budidaya ikan lele berbasis agromaritim. Latar belakang kegiatan adalah tantangan pembudidaya ikan skala kecil dalam mengakses teknologi dan mengelola usaha secara optimal, sehingga diperlukan solusi berbasis teknologi modern. Metode pelaksanaan kegiatan meliputi sosialisasi, pelatihan, dan pendampingan partisipatif yang berfokus pada pengenalan probiotik serta instalasi dan penggunaan alat IoT untuk pemantauan kualitas air. Hasil menunjukkan peningkatan kapasitas mitra dalam mengelola budidaya, dengan adanya efisiensi pakan dan pengendalian parameter air seperti suhu dan pH menjadi lebih efektif melalui sistem IoT. Selain itu, probiotik Probio_FmUBB mendukung pertumbuhan ikan yang optimal dan mengurangi biaya operasional. Kesimpulannya, penerapan probiotik dan teknologi IoT berhasil meningkatkan produktivitas, keberlanjutan usaha, dan memberdayakan masyarakat lokal dengan pendekatan berbasis teknologi yang dapat direplikasi.
EVALUASI DAYA TAMPUNG BEBAN PENCEMARAN PERAIRAN DAS BATURUSA DENGAN MODEL QUAL2KW Pratiwi, Fika Dewi; Gustomi, Andi; Setiawan, Fahri; Manalu, Yeni Saro; Nugraha, Mohammad Agung
Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia Vol 29, No 4 (2023): (Desember) 2023
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Karawang, BRSDM KP.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/jppi.29.4.2023.%p

Abstract

Pollutants originating from various human activities (households, pepper and oil palm plantations, Vanname shrimp farming, ship docks, tin mining) in the Baturusa watershed area make the watershed critical. Based on these problems, it is urgent to determine the carrying capacity of pollution loads in order to be able to analyze the capacity of the watershed to receive input pollutant loads. Therefore, this study aims to analyze the pollution load of the Baturusa watershed and analyze the carrying capacity of the pollution load using Qual2Kw numerical modeling. This field research was carried out in June-July 2023 using a survey method. The location was selected purposively at eleven sampling points in the form of main rivers and tributaries in the Baturusa watershed area. Sampling used the grab sampling method. Based on the Qual2Kw model, the nitrate and COD can be modeled well with the RMSE indicator value <1. The opposite was obtained for TSS and total nitrogen parameters, with RMSE values >1. The pollution load for the parameters of nitrate, total nitrogen and TSS, COD received by the main river of the Baturusa DAS has not exceeded the maximum pollution load for class II, so it still has the capacity to accommodate activities around the study site. Based on these conditions, integrated management from upstream to downstream is required for the preservation of the Baturusa watershed and sustainable use.
KAJIAN SOSIAL EKONOMI BUDAYA MASYARAKAT PESISIR DI PROPINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG Bidayani, Endang; Wahidin, La Ode; Priyambada, Agung; Umroh, Umroh; Akhriyanti, Irma; Syari, Indra Ambalika; Gustomi, Andi; Arizona, Mohammad Oka; Batubara, Geothani Harapan Putera; Pamungkas, Aditya; Astrida, Nikki; Bayyan, Muhammad Miftahul; Anggoro, Aji Wahyu
Jurnal Perikanan Unram Vol 15 No 4 (2025): JURNAL PERIKANAN
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jp.v15i4.1583

Abstract

Wilayah pesisir di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung memiliki biodiversitas mangrove tinggi dengan luas 67.386 Ha. Tujuan penelitian adalah mengkaji sosial, ekonomi, dan budaya masyarakat di pesisir Propinsi Kepulauan Bangka Belitung. Metode penelitian ini adalah survei. Pengumpulan data terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari wawancara mendalam (indepth interview) kepada informan yang berjumlah 129 orang dari 13 desa pesisir yang ditentukan secara purposive di Pulau Bangka dan Pulau Belitung. Pengumpulan data primer menggunakan alat bantu kuesioner, observasi dan dokumentasi. Data sekunder diperoleh dari kantor desa dan dinas tekait. Hasil penelitian, kondisi sosial masyarakat meliputi sumber listrik PLN, sumber air utama masyarakat adalah air sumur, jalur transportasi adalah transportasi darat, fasilitas umum meliputi masjid, mushola, lapangan bola, lapangan volley, perpustakaan desa dan tower sinyal utamanya Telkomsel dan Indosat. Agama yang dianut mayoritas masyarakat adalah Islam. Jenis pekerjaan masyarakat desa pesisir yang terdata terdiri dari tenaga pendidik, tenaga medis, bidan, pedagang, nelayan, wiraswasta, pengangguran dan lainnya. Kondisi ekonomi meliputi PDRB kabupaten/kota, yakni nilai PDRB tertinggi di Kabupaten Bangka tahun 2023 sebesar Rp 11.756.196 juta dan terendah di Kabupaten Belitung Timur sebesar Rp 6.211.049 juta. Kearifan lokal atau kebudayaan di Propinsi Kepulauan Bangka Belitung diantaranya: Maulid, Ruahan, Isra miraj, nisfu syaban, Satu Muharram, Rebo kasan, Peh Cun dan Perang Ketupat. Persepsi masyarakat terhadap keberadaan hutan mangrove dan tambang inkonvensional di wilayah pesisir pada kategori Baik, sedangan partisipasi masyarakat terhadap rehabilitasi/ perlindungan mangrove dan Preferensi masyarakat pesisir terkait perekonomian yang ingin dikembangkan pada kategori Sedang. Preferensi perekonomian yang ingin dikembangkan adalah budidaya ikan, udang dan kepiting, pengolahan ikan seperti kemplang dan terasi, kerajinan nipah dan wisata mangrove.
Growth Pattern of Rabbitfish (Siganus Guttatus) in Seagrass Habitat in the Tukak Waters Dewi, Diah Puspita; Adi, Wahyu; Adibrata, Sudirman; Gustomi, Andi; Supratman, Okto; Ferizal, Jemi
Coastal and Marine Journal Vol. 3 No. 1 (2025)
Publisher : Yayasan Serumpun Karang Konservasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61548/cmj.v3i1.52

Abstract

The Baronang fish (Siganus guttatus) is an economically valuable species commonly found in seagrass ecosystems, which serve as critical habitats providing food, spawning, and nursery grounds. This study, conducted from June to August 2024, aimed to examine the length-weight relationship, growth patterns, and the influence of environmental parameters on Baronang fish growth. Fish samples were collected using beach seines of various mesh sizes. The length-weight relationship in June followed the model W = 0.12L².19 (R² = 0.72), in July W = 1.07L⁰.34 (R² = 0.99), and in August W = 2.72L⁰.674 (R² = 0.94), indicating varying degrees of correlation across months. Growth analysis using the von Bertalanffy model showed an asymptotic length (L∞) of 154.00 mm and a growth coefficient (K) of 0.51/year. In August, the estimated L∞ was 19.95 cm, K = 1.01/year, and t₀ = 0.176. The fish reached a length of 88.97 mm in the first year and 150.95 mm by the sixth year, with growth slowing down after this period. Environmental parameter analysis revealed that temperature had a significant positive effect on fish weight (B = 14.664, p < 0.001), while salinity (B = -5.920, p = 0.005) and dissolved oxygen (DO) (B = -28.357, p = 0.001) had significant negative effects. These findings highlight the importance of environmental conditions in regulating the growth of Siganus guttatus in seagrass ecosystems.  
PREFERENSI MASYARAKAT PESISIR TERHADAP PENGEMBANGAN PERIKANAN BUDIDAYA DI PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG Bidayani, Endang; Wahidin, La Ode; Priyambada, Agung; Umroh, Umroh; Akhriyanti, Irma; Syari, Indra Ambalika; Gustomi, Andi; Arizona, Muhammad Oka; Batubara, Geothani Harapan Putera; Pamungkas, Aditya
Journal of Aquatropica Asia Vol 10 No 1 (2025): Journal of Aquatropica Asia
Publisher : Program Studi Akuakultur, Universitas Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33019/1dh25566

Abstract

Masyarakat pesisir di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sebagian besar menggantungkan hidupnya dengan menangkap ikan di kawasan hutan mangrove sebagai nelayan tradisional. Wilayah pesisir di provinsi ini memiliki biodiversitas mangrove tinggi dengan luas 67.386 Ha. Keberlanjutan usaha nelayan tradisional sangat bergantung pada hasil tangkapan alam. Tantangannya adalah musim paceklik, pendapatan nelayan menurun drastis. Oleh karena itu diperlukan program pemberdayaan melalui pengembangan perikanan budidaya. Tujuan penelitian adalah mengkaji preferensi masyarakat pesisir terhadap pengembangan perikanan budidaya di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Metode penelitian ini adalah survei yaitu mengumpulkan informasi dari kelompok masyarakat yang mewakili populasi. Pengumpulan data terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari kuesioner dan wawancara mendalam (indepth interview) kepada informan yang berjumlah 129 orang dari 13 desa pesisir yang ditentukan secara purposive di Pulau Bangka dan Pulau Belitung. Pengumpulan data primer menggunakan alat bantu kuesioner, observasi dan dokumentasi. Data sekunder diperoleh dari kantor desa dan dinas tekait, seperti BPS. Hasil penelitian, preferensi masyarakat pesisir terhadap pengembangan perikanan budidaya pada kategori Baik, meliputi budidaya ikan, udang dan kepiting. Sedangkan pengembangan ekonomi lainnya yang ingin dikembangkan adalah pengolahan ikan seperti kemplang dan terasi, kerajinan nipah dan wisata mangrove.
Struktur Komunitas Dan Status Konservasi Ikan Hasil Tangkapan Dengan Alat Tangkap Sero DiDesa Tanjung Binga Kabupaten Belitung Lonameta, Lonameta; Gustomi, Andi; Muftiadi, M. Rizza; Meta, lona
Journal of Tropical Marine Science Vol 8 No 2 (2025): Journal of Tropical Marine Science
Publisher : Universitas Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33019/jour.trop.mar.sci.v18i2.6944

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komposisi jenis, keanekaragaman, keseragaman, dominansi dan status konservasi pada Sero. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari 2024 di Pantai Secupak Desa Tanjung Binga. Hasil penelitian ditemukan yaitu 2.257 individu terdapat 53 spesies ikan dan 37 famili. Komposisi jenis per stasiun tertinggi di stasiun 1 nilainya 8,73% yaitu Selar crumenophthalmus, Sardinella albella, dan Apogonichthyoides melas. Stasiun 2 nilainya 10,87% yaitu Selar crumenophthalmus dan stasiun 3 nilainya 19,41% yaitu Siganus canaliculatus. Hasil penelitian komposisi jenis secara keseluruhan tertinggi yaitu Siganus canaliculatus nilainya 13,07% dan 295 individu. Komposisi jenis terendah nilainya 0,27% dan 6 individu, yaitu Echeneis naucrates dan Carangoides malabaricus. Keanekaragaman jenis ikan kategori Sedang, keseragaman kategori Rendah dan dominansi kategori Rendah. Status konservasi ikan yaitu kategori IUCN Redlist seluruh status berisiko rendah, kekurangan data dan Tidak dievaluasi. CITES seluruh ikan status Tidak Dievaluasi dan Permen KP No 1 Tahun 2021 seluruh jenis ikan status Tidak dievaluasi.
KERAGAAN PERTUMBUHAN DAN SINTASAN IKAN KELI LOKAL (CLARIAS NIEUHOFII) ASAL PULAU BANGKA YANG DIPELIHARA PADA SUMBER AIR BERBEDA DI TAHAP AWAL DOMESTIKASI Syarif, Ahmad Fahrul; Gustomi, Andi; Aji, Achmad Sigid Purnomo
JFMR (Journal of Fisheries and Marine Research) Vol. 4 No. 1 (2020): JFMR
Publisher : Faculty of Fisheries and Marine Science, Brawijaya University, Malang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jfmr.2020.004.01.10

Abstract

Ikan Keli Lokal (Clarias nieuhofii) memiliki nilai ekonomis yang tinggi khususnya di Kepulauan Bangka Belitung. Ikan ini berpotensi dikembangkan sebagai suatu komoditas ikan khas Bangka Belitung. Tujuan penelitian ini adalah mengevaluasi pemeliharaan ikan Keli Lokal pada sumber air yang berbeda. Penelitian ini dilaksankan pada bulan Agustus-November 2019 di Laboratorium Budidaya Perairan, Universitas Bangka Belitung dengan lama pemeliharaan 60 hari. Rancangan penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan perbedaan sumber air yang berasal dari air sumur (air bening), air alami dan campuran keduanya dilakukan sebagai perlakuan dengan masing-masing ulangan sebanyak 3 kali. Parameter yang diamati adalah keragaan pertumbuhan meliputi (panjang dan bobot) mutlak, laju pertumbuhan spesifik dan sintasan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ikan Keli Lokal merespon baik pada setiap sumber air yang berbeda dengan pertumbuhan bobot dan panjang mutlak yang tidak berbeda nyata (P>0,5), pada laju pertumbuhan spesifik ikan Keli Lokal merespon baik pada sumber air berasal dari air bening dan air alami, sintasan terbaik pada penelitian ini terlihat pada perlakuan air alami yaitu sebesar 67%, secara umum ikan Keli Lokal merespon positif di wadah budidaya pada tahap awal domestikasi.The Walking Slander Catfish (Clarias nieuhofii) had a hgh economic value especially on Bangka Belitung Island. This fish was potential to be developed for local comodity from Bangka Belitung. This research aimed to evaluate a Walking Slander Catfish cultured on different sources of water. This research conducted on August-November 2019 in Laboratory of Aquaculture, University of Bangka Beiltung. This research arranged by Compeletely Randomzed Design (CRD) with the different water sources as the teratments from well (clear water), natural water and mixed of (clear water x natural water). The parameter which was to observed are growth performance (weight and length) absolute, specific growth rate and surival rates. The result showed the Walking Slander Catfish had a positively response for different water sources in growth of absolute weight and length with had no significantly different (P>0,5), for specific growth rate the Walking Slander Catfish had better response on clear and natural water as the source, a good survival rate showed on natural water with value 67%, naturally the Walking Slender Catfish had a positively response cultured on early stage of domestication.
Keanekaragaman dan Status Konservasi Jenis-Jenis Ikan yang Didaratkan di PPI Batu Belubang Kabupaten Bangka Tengah Melica, Melica; Pratiwi, Fika Dewi; Gustomi, Andi
Journal of Tropical Marine Science Vol 7 No 1 (2024): Journal of Tropical Marine Science
Publisher : Universitas Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33019/jour.trop.mar.sci.v7i1.4192

Abstract

Batu Belubang Fish Landing Base (PPI) is one of the PPI in Central Bangka whose fishery business activities are still running today. However, local fishermen still lack information about the protection status and lack of data on the status of these fish species. The lack of data makes fishermen overfisher. Therefore, this study was conducted to identify the species of fish landed at PPI Batu Belubang, classify the fishing gear used by Batu Belubang fishermen and determine the conservation status of the species of fish landed. Data collection will be carried out in March-April 2023 at Batu Belubang PPI. This study used survey and observation methods with qualitative descriptive data analysis. The results showed that there were 12 families identified, namely Carangidae, Clupeidae, Engraulidae, Scombridae, Sphyraenidae, Terapontidae, Ariidae, Leiognathidae, Nemipteridae, Siganidae, Synodontidae and Loligonidae. The classification of fishing gear used by fishermen is lift nets (boat charts and floating charts) and fishing rods. Conservation status based on IUCN found 12 species classified as Least Concern, one species Near Threatened, two species Data Deficient and four species Not Evaluated. Based on the results, it can be concluded that the sustainability of fisheries, especially endangered species, requires management by relevant stakeholders such as socialization from fisheries extension workers regarding conservation status and species of fish that are already endangered.
Pola Pertumbuhan Ikan Nila (Orechromis Niloticus) pada Keramba Jaring Tancap Kolam Tanah dengan Pemberian Pakan berupa Pellet di Desa Balunijuk, Bangka Belitung Adibrata, Sudirman; Gustomi, Andi; Syarif, Ahmad Fahrul
PELAGICUS Volume 2 Nomor 3 Tahun 2021
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/plgc.v2i3.10327

Abstract

ABSTRAKKetahanan pangan pada kondisi pandemi Covid-19 dapat dilakukan dengan cara penganekaragaman pangan, salah satunya dengan usaha budidaya ikan nila, selain usaha utama lainnya. Tujuan penelitian yaitu mengetahui pertumbuhan ikan nila dengan pemberian pakan full pellet di KJT kolam tanah. Penelitian dilaksanakan bulan April hingga Juni 2020 sekitar 10 minggu bertempat di KJT kolam tanah milik Pesantren Daarul Hasanah Desa Balunijuk, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Metode penelitian meliputi perhitungan pertumbuhan ikan berupa panjang dan berat ikan nila termasuk faktor kondisi (FK), uji kualitas air seperti suhu, kadar oksigen terlarut (DO), pH, TDS, Sulfida, dan amonia, serta perhitungan berat pakan ikan. Hasil menunjukan bahwa pertumbuhan ikan dengan rumus W = 3*10-7 L3,87 dimana R2 = 0,97 dan FK = 1,14. Hal ini termasuk kriteria alometrik positif artinya pertumbuhan berat lebih dominan daripada panjang. Kualitas air kurang mendukung walaupun ikan nila terlihat gemuk, namun pertumbuhan ikan tidak secepat pada kondisi kualitas air ideal terutama parameter pH dan DO. Nilai pH 6,07 dan DO 4,9 mg/l berefek pada pertumbuhan ikan nila yang kurang optimal. Pakan full pellet sangat menunjang terhadap pertumbuhan alometrik positif ikan nila. Pertumbuhan ikan nila dengan rata-rata 48,9 gram/ekor atau jumlah ikan nila sebanyak 20 ekor/kg pada bulan Juni 2020.ABSTRACT Food security due the pandemic of COVID-19 can be done by diversification of food, one of them is tilapia fish farming, in addition to another business. The purpose of this study was to determined the growth of tilapia’s feeding with pellets as a feed in KJT ponds. The research was carried out from April to June 2020 for about 10 weeks located in Daarul Hasanah Islamic Boarding School, Balunijuk Village, Bangka Belitung Islands Province. The research method includes the calculation of fish growth included of length and weight of tilapia, water quality tests such as temperature, dissolved oxygen (DO), pH, TDS, Sulfida, and ammonia levels, and fish feed weight calculation. The results showed that the growth of the fish showed the formula W = 3*10-7 L3.87 where R2 = 0.97 and FK = 1.14. This includes positive allometric criteria, meaning that weight growth is more dominant than length. The water quality is not support even through the tilapia is looks so fat, but the fish growth is not as fast as in ideal cause the water quality conditions, especially the pH and DO parameters. The value of pH = 6.07 and DO = 4.9 mg/l had an effect on the growth of tilapia which is less than optimal. Full pellet feed is very supportive of the positive allometric growth of tilapia. The growth of tilapia with an average of 48.9 grams/indivudual or 20 fish/kg on June 2020.