Kegiatan pertambangan emas skala kecil di Desa Totopo, Kecamatan Bilato, Kabupaten Gorontalo, telah menyebabkan pencemaran merkuri yang signifikan terhadap lingkungan dan kesehatan masyarakat. Pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya merkuri dan memperkenalkan teknologi retort sebagai solusi pengolahan emas yang lebih aman dan ramah lingkungan. Metode yang digunakan mencakup sosialisasi pengolahan tambang ramah lingkungan, pelatihan penggunaan teknologi retort, sosialisasi makanan sehat bagi penambang, serta konservasi lahan melalui penanaman bibit di sekitar tambang. Hasilnya menunjukkan peningkatan pemahaman masyarakat terkait bahaya merkuri, adopsi teknologi retort yang berhasil mengurangi emisi merkuri hingga 70%, serta keberhasilan konservasi lahan dalam mengurangi erosi dan memperbaiki kualitas tanah. Keterlibatan aktif masyarakat menjadi kunci keberhasilan program ini dalam mengurangi dampak lingkungan dan meningkatkan kesehatan masyarakat.