Claim Missing Document
Check
Articles

Found 28 Documents
Search

The Capacity Development of Non-Profit Organizations in the Growth Stage (An Action Research Based on the SSM) Harry Nenobais; Azhar Kasim; Irfan Ridwan Maksum
JKAP (Jurnal Kebijakan dan Administrasi Publik) Vol 20, No 2 (2016): November
Publisher : Magister Administrasi Publik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1302.553 KB) | DOI: 10.22146/jkap.18081

Abstract

This research aims in analyzing the capacity development of non-profit organizations in the growth stage through six internal components and four external components at Papuan Pesat Foundation. The approach used in the research is the action research based on the soft systems methodology that consists of two activities that had been done simultaneously, which are the research interest and the problem solving interest (McKay and Marshall, 2001). It fulfills criteria that are systematically desirable and culturally feasible (Flood an Jackson, 1991). Whilst the theory used is according to Brothers and Sherman (2012) that states that there are six internal components that should be strengthened in the growth stage, which are the leadership, the organization’s culture, the role of the board, programs’ extension, the management and infrastructure, the financial sustainable.  Afterwards, according to De Vita, et. al. (2001) there are four organization’s external components that should be maintained, which are the social demographic, the economy/market, the politic and values, and the norms. The result of this research shows the research interest, that the organization needs to be equipped with the transformational leadership, the simple structure design, and the improvement of the role of the board. For the problem solving interest, it needs the working programs’ extension through the correct formulation process, the human resources management, the organization’s financial sustainability. Then the external components which need to be formed are the collaboration among the non-profit organizations, the local government, the private sectors, business activities, politic participations and the public relation.
ANALYSIS OF ZERO RUPIAH DOWN PAYMENT HOUSE POLICY FORMULATION FOR LOW INCOME COMMUNITIES IN DKI JAKARTA Harry Nenobais; Asnawi
Moestopo International Review on Social, Humanities, and Sciences Vol. 1 No. 2 (2021)
Publisher : Universitas prof. Dr. Moestopo (Beragama)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (339.552 KB) | DOI: 10.32509/mirshus.v1i2.20

Abstract

This study describes the public policies of the DKI Jakarta Provincial Government on housing assistance for law-Income Communities. DKI Jakarta as the center of Government and economy attract people to come to the city. The scarcity and the high price of land in DKI Jakarta factors into the number of Low-Income Communities in the city who struggle to own housing/ property. The study aims to analyze the policy formulation of DKI Jakarta Provincial Government on the assistance in providing decent housing needs the policy formulation of the DKI Jakarta Provincial Government for assistance in providing decent housing needs for Low-Income Communities. The research uses descriptive qualitative methods by using primary and secondary data. Data and information are obtained through interviews with the actors involved in the process of policy formulation, surveys and taking photographs related to the Zero Rupiah Down Payment House and document that can support research. From the analysis, it is found in the formulation of the Zero Rupiah Down Payment House Program policy that there should be stronger legal basis and a set of wage margin for Low-Income Communities in DKI Jakarta as well as supervision in the implementation of the program so that it is targeted to the Low- Income community by paying attention to aspects of alignments to the community need.
The Capacity Development of Non-Profit Organizations in the Growth Stage (An Action Research Based on the SSM) Harry Nenobais; Azhar Kasim; Irfan Ridwan Maksum
JKAP (Jurnal Kebijakan dan Administrasi Publik) Vol 20, No 2 (2016): November
Publisher : Magister Ilmu Administrasi Publik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jkap.18081

Abstract

This research aims in analyzing the capacity development of non-profit organizations in the growth stage through six internal components and four external components at Papuan Pesat Foundation. The approach used in the research is the action research based on the soft systems methodology that consists of two activities that had been done simultaneously, which are the research interest and the problem solving interest (McKay and Marshall, 2001). It fulfills criteria that are systematically desirable and culturally feasible (Flood an Jackson, 1991). Whilst the theory used is according to Brothers and Sherman (2012) that states that there are six internal components that should be strengthened in the growth stage, which are the leadership, the organization’s culture, the role of the board, programs’ extension, the management and infrastructure, the financial sustainable.  Afterwards, according to De Vita, et. al. (2001) there are four organization’s external components that should be maintained, which are the social demographic, the economy/market, the politic and values, and the norms. The result of this research shows the research interest, that the organization needs to be equipped with the transformational leadership, the simple structure design, and the improvement of the role of the board. For the problem solving interest, it needs the working programs’ extension through the correct formulation process, the human resources management, the organization’s financial sustainability. Then the external components which need to be formed are the collaboration among the non-profit organizations, the local government, the private sectors, business activities, politic participations and the public relation.
IMPLEMENTASI PROGRAM KEGIATAN INFRASTRUKTUR HASIL MUSREMBANG DI DISTRIK YAPEN SELATAN KABUPATEN KEPULAUAN YAPEN Endang Alastyaningsih; Harry Nenobais
PUBLIKA: Jurnal Ilmiah Administrasi dan Kebijakan Publik Vol 8, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32509/jp.v8i1.2090

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk (1) menganalisis pelaksanaan program kegiatan prasarana hasil Musrenbang 2014 di Kecamatan Yapen Selatan, (2) menganalisis cara komunikasi Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Kepulauan Yapen dalam melaksanakan kegiatan prasarana hasil Musrenbang, (3 ) menganalisis kemampuan Dinas PU Kabupaten Kepulauan Yapen dalam melaksanakan kegiatan prasarana hasil Musrenbang, (4) menganalisis struktur birokrasi Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Kepulauan Yapen dalam melaksanakan kegiatan prasarana hasil Musrenbang, dan (5) menganalisis tanggapan/disposisi Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Kepulauan Yapen dalam melaksanakan kegiatan prasarana hasil Musrenbang tahun 2014. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif melalui wawancara, observasi dan dokumentasi dengan mengacu pada teori C. Edward (1980). Kesimpulan akhir pelaksanaan program pelaksanaan kegiatan infrastruktur masih Top down dan miss komunikasi serta rendahnya pemahaman peserta musrenbang visi dan misi kepala daerah yang tercantum dalam RPJMD. Kurangnya transparansi dan kurangnya link komunikasi sikap, baik internal maupun eksternal DPUP. Kurangnya pemanfaatan sumber daya yang ada baik secara kuantitas maupun kualitas. Rendahnya tingkat struktur birokrasi yang SOPnya hanya berjalan untuk aktivitas fisik sementara tidak menggunakan kegiatan rutin kantor mengakibatkan SOP tersebut menimbulkan kecemburuan antar pegawai. Rendahnya disposisi DPUP disebabkan kurangnya komitmen dari sikap pimpinan dalam mengambil dan melaksanakan keputusan yang telah ditetapkan.
EFEKTIFITAS PENGAWASAN KOMISI XI DPR RI PADA IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KOMITE PENANGANAN COVID – 19 DAN PEMULIHAN EKONOMI NASIONAL (KPCPEN) TAHUN 2021 Ulil Albab; T. Herry Rachmatsyah; Harry Nenobais
PUBLIKA: Jurnal Ilmiah Administrasi dan Kebijakan Publik Vol 8, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32509/jp.v8i2.4004

Abstract

Pandemi covid-19 berdampak buruk terhadap Kesehatan dan perekonomian. Pemerintah bekerja keras untuk memutus mata rantai persebaran virus sekaligus memulihkan roda perekonomian. Salah satunya dengan membuat kebijakan Komite Penanggulanangan Covid-19 Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN). Kebijakan KPC PEN di tahun 2021 meningkat disbanding tahun 2020. Pemerintah merasa PEN berkontribusi baik terhadap Kesehatan maupun perekonomian negara. Untuk memastikan implementasi kebijakan PEN di tahun 2021 perlu diukur sejauh mana efektifitas dari aspek pengawasan, terutama yang dilakukan oleh Komisi XI DPR RI. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan paradigma konstruktivis. Pada penelitian ini penulis menganalisa bagaimana efektivitas pengawasan yang dilakukan oleh Komisi XI DPR RI pada kebijakan PEN tahun 2021. Sumber data penelitian ini diambil dari wawancara Anggota maupun Tenaga Ahli Komisi XI DPR RI. Adapun hasil penelitian ini adalah Komisi XI DPR RI melakukan pengawasan pada kebijakan KPC PEN tahun 2021 secara efektif. Hal ini dibuktikan dengan ukuran yang dikutip dari teori Gibson berupan tujuan, sistem dan stakeholder. Dalam ukuran tujuan, Komisi XI DPR RI memiliki tujuan yang sama dengan program PEN, sedangkan secara sistem, Komisi XI DPR RI berperan dari awal, proses hingga outputnya dan bertimbal balik secara simulta. Adapun ukuran stakeholdernya semua bekerjasama dengan tujuan yang sama yaitu menyelamatkan kesehatan dan ekonomi masyarakat Indonesia. Untuk pengawasan yang dilakukannya adalah langsung kepada mitra kerja dan masyarakat serta preventif memberi masukan, arahan serta menciptakan problem solving agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan. Dukungannya berupa dapat melakukan pengawasan jarak jauh secara daring namun hambatannya jaringan internet di Indonesia belum merata.
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DIGITAL MARKETING UNTUK MEMPROMOSIKAN DESTINASI WISATA DI KABUPATEN ADMINISTRASI KEPULUAN SERIBU Harry Nenobais
PUBLIKA: Jurnal Ilmiah Administrasi dan Kebijakan Publik Vol 9, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32509/jp.v9i1.4052

Abstract

Penelitian ini bertujuan menganalisis implementasi kebijakan digital marketing untuk mempromosikan destinasi pariwisata di Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu melalui tiga unsur terkait (Mazmanias dan Sabatier (1983). Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan jenis penelitian studi kepustakaan. Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa Implementasi kebijakan digital marketing untuk mempromosikan destinasi wisata di Kabupaten Kepulauan Seribu dapat dikatakan belum berajalan secara optimal. Unsur-unsur yang berimplikasi terhadap implementasi kebijakan digital marketing untuk mempromosikan destinasi wisata di Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu, yakni; Pertama, kesulitan teknis dari masalah yang ada ialah belum dirumuskannya aturan dan pedoman serta standar operasional prosedur (SOP). Kedua, banyaknya masyarakat atau calon wisatawan yang belum mengetahui tentang program digital marketing ini. Ketiga, Ketersediaan sumber daya apratur belum memadai. Keempat, Ketersediaan fasilitas belum cukup memadai. Kelima, besarnya alokasi anggaran yang disediakan belum mencukupi. Keenam, kondisi sosial ekonomi dan tingkat kemajuan teknologi masyarakat serta keterbukaan dan tingkat pendidikan masyarakat masih rendah dan memprihatinkan. Ketujuh, dukungan publik terhadap implementasi kebijakan digital marketing masih belum maksimal.
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DALAM MENGENTASKAN KEMISKINAN DI KECAMATAN JEKAN RAYA KOTA PALANGKA RAYA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH Hotran Yance Sinaga; Budiharjo Budiharjo; Harry Nenobais
PUBLIKA: Jurnal Ilmiah Administrasi dan Kebijakan Publik Vol 9, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32509/jp.v9i2.4346

Abstract

Tujuan penelitian yaitu mengetahui implementasi kebijakan program Keluarga Harapan (PKH) dalam mengentaskan kemiskinan di Kecamatan Jekan Raya Kota Palangka Raya Provinsi Kalimantan Tengah. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan tujuan untuk mengkaji, mendeskripsikan secara kualitatif Implementasi Kebijakan Program Keluarga Harapan (PKH) Dalam Mengentaskan Kemiskinan di Kecamatan Jekan Raya, Kota Palangka Raya.Hasil penelitian dalam Implementasi Kebijakan Program Keluarga Harapan (PKH) Dalam Mengentaskan Kemiskinan Di Kecamatan Jekan Raya Kota Palangka Raya Provinsi Kalimantan Tengah, masih perlu dioptimalkan: Pertama, dapat lebih dioptimalkan lagi terutama pada aspek disposisi atau sikap pelaksana dan lingkungan, ekonomi, sosial dan politik. Peningkatan terhadap kemampuan sumber daya masyarakat di Kelurahan Menteng perlu untuk ditingkatkan sehingga pola pikir masyarakat dapat berubah menjadi lebih baik dan diharapkan dapat mengentaskan kemiskinan di Kelurahan Menteng. Kedua, pendamping PKH harus rajin melakukan verifikasi calon penerima PKH yang nantinya berguna untuk memutakhirkan data penerima PKH, agar tahun-tahun berikutnya juga tepat sasaran. Ketiga, untuk meverifikasi kelayakan calon penerima, hendaknya pendamping cerdik dan cekatan dikarenakan implementasi kebijakan PKH harus memenuhi 6 (enam) T yang meliputi: Tepat sasaran, tepat jumlah, tepat mutu, tepat waktu, tepat harga dan tepat administrasi. Selanjutnya, diharapkan kepada pendamping PKH dapat berkoordinasi dengan RT/RW setempat jika ditemukan adanya penerima manfaat yang tidak layak menjadi target grup, agar dapat memberikan rekomendasi pengeluaran penerima manfaat dari penerima manfaat PKH apabila sudah dikatakan sudah tidak layak lagi. Sedangkan sarannya adalah perlunya peningkatan pengawasan baik terhadap penerima manfaat sebagai target grup serta implementor itu sendiri sehingga mampu meminimalisir resiko kesalahan-kesalahan dan ketidakpatuhan yang terjadi pada proses pelaksanaan program.
ANALISIS PENERAPAN KEBIJAKAN WORK FROM HOME DALAM MENINGKATKAN KINERJA PEGAWAI PADA BIRO ADMINISTRASI PIMPINAN DI SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN DALAM NEGERI Dita Kurnia Utami Putri; T Herry Rachmatsyah; Harry Nenobais
PUBLIKA: Jurnal Ilmiah Administrasi dan Kebijakan Publik Vol 10, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32509/jp.v10i1.4356

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis penerapan kebijakan, hambatan-hambatan dan upaya dalam mengefektifkan kebijakan work from home guna meningkatkan kinerja pegawai pada Biro Administrasi Pimpinan Sekretariat Jenderal Kementerian Dalam Negeri. Adapun maksud dan tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan kebijakan work from home dalam meningkatkan kinerja pegawai pada Biro Administrasi Pimpinan Sekretariat Jenderal Kementerian Dalam Negeri beserta hambatan dan solusi yang dilakukan guna mengatasi hambatan tersebut. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif yang bersifat deskriptif dengan rancangan pendekatan postpositivisme, yaitu modifikasi dari pendekatan positivisme. Informan dalam penelitian ini berjumlah 7 orang yang berasal dari Biro Administrasi Pimpinan Sekretariat Jenderal Kementerian Dalam Negeri. Dari hasil penelitian didapatkan kesimpulan, yaitu: (1) Penerapan kebijakan work from home pada Biro Administrasi Pimpinan Sekretariat Jenderal Kementerian Dalam Negeri, sudah sesuai dengan surat tugas yang dibuat bagi setiap pegawai dengan jadwal yang sudah ditentukan. Pelaksanaan work from home juga berjalan secara fleksibel disesuaikan dengan beban kerja masing-masing pegawai. (2) Hambatan yang ditemukan dalam penerapan kebijakan work from home pada Biro Administrasi Pimpinan Sekretariat Jenderal Kementerian Dalam Negeri, antara lain masih banyak pekerjaan yang secara administratif belum bisa dilaksanakan secara daring, koordinasi kerja antar unit menjadi terkendala, dan perbedaan suasana kerja antara bekerja di kantor dengan bekerja dari rumah. (3) Upaya yang dilakukan guna meningkatkan kinerja pegawai selama penerapan kebijakan work from home pada Biro Administrasi Pimpinan Sekretariat Jenderal Kementerian Dalam Negeri, antara lain dengan memperhatikan work-life balance pegawai, menghindari kontrol yang berlebihan terhadap kegiatan pegawai, adanya garansi akses terhadap perangkat teknologi, dan adanya evaluasi kinerja pegawai secara berkala.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DISIPLIN KERJA PEGAWAI PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN YAPEN Harry Nenobais
PUBLIKA: Jurnal Ilmiah Administrasi dan Kebijakan Publik Vol 8, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32509/jp.v8i2.4007

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi disiplin kerja pegawai Bappeda Kabupaten Kepulauan Yapen Papua. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survei. Populasi dalam penelitian ini adalah adalah seluruh pegawai Bappeda Kabupaten Yapen dengan jumlah keseluruhan 34 responden dan sampel yang digunakan adalah sampel jenuh. Metode pengumpulan data adalah kuesioner, observasi, studi dokumentasi, dan studi literatur. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan menggunakan metode regresi linear berganda melalui program Statitical Program Social Sciene (SPSS) 16.0 for windows. Hasil penelitian menunjukkan adapun faktor-faktor yang mempengaruhi disiplin kerja pegawai pada Bappeda Kabupaten Kepulauan Yapen, yakni gaya kepemimpinan, pengawasan, dan kompensasi. Variabel yang memiliki pengaruh paling dominan terhadap peningkatan disiplin kerja pegawai pada Bappeda Kabupaten Kepulauan Yapen adalah variabel gaya kepemimpinan. Saran dalam penelitian ini adalah perlu adaya peningkatan disiplin kerja pegawai Bappeda Kabupaten Yapen melalui gaya kepemimpinan yang tegas, pengawasan dan kompensasi agar dispilin kerja semakin meningkat dan produktivitas kerja pegawai menjadi lebih optimal.
SERVANT LEADERSHIP DALAM MENINGKATKAN KINERJA DAN KOMITMEN PEGAWAI DI YAYASAN PESAT PAPUA Harry Nenobais
PUBLIKA: Jurnal Ilmiah Administrasi dan Kebijakan Publik Vol 8, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32509/jp.v8i1.2089

Abstract

Tanpa kepemimpinan maka organisasi menjadi statis dan akhirnya gagal dalam mencapai cita-citanya. Dalam perkembangan konsep dan teori kepemimpinan kemudian lahirlah teori servant leadership (kepemimpinan pelayan). Servant leadership yang dijalankan pada organisasi bisnis, publik, dan nonprofit mampu memberikan hasil yang signifikan bagi peningkatan kinerja dan komitmen pegawai untuk mencapai tujuan, visi dan misi organisasi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis servant leadership yang selama ini diperankan oleh pendiri dan pemimpin tertinggi dalam meningkatkan kinerja dan komitmen pegawai di Yayasan Pesat Papua melalui lima unsur dalam servant leadership. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah kualitatif. Sedangkan teori yang digunakan adalah menurut Irving (2005), yang meliputi kasih agape, pemberdayaan, memiliki visi, kerendahan hati, dan kepercayaan diri. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa servant leadership melalui lima unsur yang ada, yang selama ini diperankan oleh pendiri dan pemimpin tertinggi ternyata mampu meningkatkan kinerja dan komitmen pegawai Yayasan Pesat Papua.