Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search
Journal : Bandung Conference Series : Medical Science

Transmisi Vertikal SARS-CoV-2: Kajian Pustaka Vira Annisa Fitriyani; Titik Respati; Djonny Djuarsa
Bandung Conference Series: Medical Science Vol. 2 No. 1 (2022): Bandung Conference Series: Medical Science
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsms.v2i1.396

Abstract

Abstract. COVID-19 is a health problem that originated in Wuhan, China, and spread throughout the world causing the COVID-19 pandemic. The disease caused by SARS-CoV-2 spreads quickly to people who have a high risk of SARS-CoV-2, one of which is pregnant women. Pregnant women who experience COVID-19 are feared to be able to transmit their infectious pathogen (SARS-CoV-2) to their fetus or their baby. This type of transmission is known as vertical transmission. In SARS and MERS infections, it is known that there are no cases of vertical transmission, while in the case of COVID-19, there is not much knowledge about vertical transmission of SARS-CoV-2. Therefore, a literature review was conducted on the vertical transmission of SARS-CoV-2. The type of data used is secondary data. The method of data collection is a literature study. From this literature review, it was concluded that vertical transmission of SARS-CoV-2 is possible, supported by the discovery of receptors for SARS-CoV-2 in tissues that are directly related to developing pregnancy and the mechanism of vertical transmission of SARS-CoV-2 can occurs in three ways, namely in utero, intrapartum, and postnatally. Abstrak. COVID-19 merupakan masalah kesehatan yang berasal dari Wuhan, China dan menyebar ke seluruh dunia menyebabkan terjadinya pandemi COVID-19. Penyakit yang disebabkan oleh SARS-CoV-2 ini menular dengan cepat pada kalangan yang memiliki risiko tinggi terhadap SARS-CoV-2, salah satunya adalah wanita hamil. Wanita hamil yang mengalami COVID-19 dikhawatirkan dapat menularkan patogen infeksiusnya (SARS-CoV-2) ke janin yang dikandung atau ke bayi yang dilahirkannya. Jenis penularan tersebut dikenal sebagai transmisi vertikal. Pada infeksi SARS dan MERS, diketahui tidak terdapat kasus transmisi vertikal, sedangkan pada kasus COVID-19 pengetahuan mengenai transmisi vertikal SARS-CoV-2 belum terlalu banyak. Oleh karena itu, dilakukan penelitian dengan cara literature review mengenai transmisi vertikal SARS-CoV-2. Jenis data yang digunakan adalah data sekunder. Metode pengumpulan data adalah studi pustaka. Dari studi literature review ini, didapatkan kesimpulan bahwa transmisi vertikal SARS-CoV-2 kemungkinan dapat terjadi didukung dengan ditemukannya reseptor dari SARS-CoV-2 di jaringan yang berhubungan langsung dengan kehamilan yang sedang berkembang dan mekanisme terjadinya transmisi vertikal SARS-CoV-2 dapat terjadi melalui tiga cara, yaitu in utero, intrapartum, dan postnatal.
Hubungan Durasi Screen Time terhadap Kualitas Tidur Remaja di Jawa Barat Selama Masa Pandemi COVID-19 Andika Aulia Ramadhan; Titik Respati; Raden Ganang Ibnusantosa
Bandung Conference Series: Medical Science Vol. 2 No. 1 (2022): Bandung Conference Series: Medical Science
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsms.v2i1.1343

Abstract

Abstract. In adolescents, poor sleep quality, especially in the final period, is frequent. The Covid-19 pandemic exaggerated the problem with restrictions on social interactions affecting the application of home learning makes adolescent screen time increase to affect sleep quality. The purpose of this study was to analyze the relationship of increasing screen time duration in adolescents undergoing online learning in West Java during the pandemic in the period 2020 - 2021. This study uses observational analytical methods with quantitative cross-sectional designs. Data collection runs from October to November 2021 through social media. The data taken is primary data using the Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) questionnaire. The number of samples in this study was 223 people. The results of the univariate statistical test showed showed students with screen time >2 hours as many as 46 people (20.63%) with poor sleep quality and 152 people (68.16%) with moderate sleep quality. The results of the bivariate analysis showed there is no association between screen time duration during online learning and sleep quality (p=1.000). The conclusion in this study is that there is no relationship between screen time duration in adolescents undergoing online learning with sleep quality in West Java during the pandemic in the period 2020 – 2021. Abstrak. Kualitas tidur yang buruk pada remaja khususnya periode akhir masih menjadi permasalahan yang sering terjadi, ditambah dengan adanya pandemi Covid-19 yang mengharuskan penerapan belajar di rumah membuat waktu screen time remaja bertambah sehingga dapat mempengaruhi kualitas tidur. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis hubungan durasi screen time pada remaja yang menjalani pembelajaran daring di Jawa Barat selama pandemi berlangsung pada periode 2020 – 2021. Penelitian menggunakan metode analitik observasional dengan desain cross sectional secara kuantitatif. Pengumpulan data dimulai dari Oktober hingga November 2021 melalui sosial media. Data yang diambil merupakan data primer dengan menggunakan kuisioner Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI). Jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 223 orang. Hasil uji statistik univariat didapatkan karakteristik Mahasiswa dengan screen time >2 jam sebanyak 46 orang (20,63%) dengan kualitas tidur buruk dan 152 orang (68,16%) dengan kualitas tidur sedang. Hasil analisis bivariat didapatkan tidak terdapat hubungan antara durasi screen time selama pembelajaran daring dengan kualitas tidur (p=1.000). Kesimpulan pada penelitian tidak terdapat antara durasi screen time selama pembelajaran daring dengan kualitas tidur remaja di Jawa Barat pada periode 2020 – 2021.
Faktor Risiko Postpartum Hemorrhage pada Ibu di Puskesmas Nagrak Kabupaten Sukabumi Afrijal Muhammad; Titik Respati; Ariko Rahmat Putra
Bandung Conference Series: Medical Science Vol. 2 No. 1 (2022): Bandung Conference Series: Medical Science
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsms.v2i1.2056

Abstract

Abstract. Postpartum hemorrhage is one of the leading causes of maternal death in developing countries, , including Indonesia. The government has made various efforts to prevent maternal deaths, one of which is by reducing the incidence of postpartum hemorrhage. This study aims to determine the factors that influence the cause of postpartum hemorrhage in mothers at the Nagrak Health Center, Sukabumi Regency period 2016 and 2021. This study was conducted using a cross-sectional approach to determine the percentage of risk factors for postpartum hemorrhage. It also describes the relationship of risk factors such as age, parity, education, macrosomia, retained placenta, and history of antepartum hemorrhage in mothers at the Nagrak Health Center Sukabumi Regency. Data analysis in this study was carried out utilizing univariate and bivariate analysis. First, univariate analysis was performed using the frequency distribution for each variable. Then, bivariate analysis was performed to determine the relationship of each risk factor for postpartum hemorrhage to postpartum hemorrhage using the chi-square test. The data of this study were obtained from secondary data, namely by looking at and identifying medical records in the reproductive section of the Nagrak Health Center, Sukabumi Regency, with a total sample of 126 people. The bivariate analysis results showed a relationship if the p-value <0.05. In addition, the results showed that there was a relationship between age and postpartum hemorrhage (p=0.002), parity with postpartum hemorrhage (p=0.018), education with postpartum hemorrhage (p=0.000), macrosomia with postpartum hemorrhage (p=0.02), and retention, Placenta with postpartum hemorrhage (p=0.000). There was no relationship between antepartum hemorrhage and postpartum hemorrhage (p=0.519). Abstrak. Postpartum hemorrhage menjadi salah satu penyebab utama kematian ibu di negara berkembang termasuk di Indonesia. Pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk mencegah kematian ibu salah satunya dengan menurunkan kejadian postpartum hemorrhage. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor – faktor yang mempengaruhi penyebab terjadinya postpartum hemorrhage pada ibu di Puskesmas Nagrak Kabupaten Sukabumi Periode 2016 dan 2021. Menurut WHO, postpartum hemorraghe adalah penyebab utama kematian ibu didunia dan di Sukabumi postpartum hemorraghe merupakan penyebab ketiga kasus kematian ibu. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode analitik kuantitatif dengan pendekatan cross sectional untuk mengetahui persentase faktor risiko postpartum hemorrhage dan hubungan faktor risiko seperti usia, paritas, pendidikan, makrosomia, dan riwayat antepartum hemorrhage pada ibu di Puskesmas Nagrak Kabupaten Sukabumi. Data penelitian ini diperoleh dari data sekunder yaitu dengan cara melihat dan mengidentifikasi rekam medis di bagian ponek Puskesmas Nagrak Kabupaten Sukabumi dengan total sampel 126 orang. Hasil analisis bivariat menunjukan terdapat hubungan bila nilai p<0,05. Hasil penelitian bahwa terdapat hubungan antara usia dengan postpartum hemorrhage (p=0,002), paritas dengan postpartum hemorrhgae (p=0,018), pendidikan dengan postpartum hemorrhage (p=0,000) dan makrosomia dengan postpartum hemorrhage (p=0,02). Simpulan Tidak terdapat hubungan antara riwayat antepartum hemorrhage dengan postpartum hemorrhage (p=0,519).
Hubungan Indeks Massa Tubuh dan Aktivitas Fisik dengan Keluhan Low Back Pain pada Mahasiswa Kedokteran di Jawa Barat Alya Kamila Ramadhanty; Titik Respati; Dony Septriana Rosady
Bandung Conference Series: Medical Science Vol. 2 No. 1 (2022): Bandung Conference Series: Medical Science
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsms.v2i1.2289

Abstract

Abstract. Low Back Pain (LBP) is a significant health problem because it can cause disability and impaired quality of life. Medical students have a demanding curriculum that can lead to a sedentary lifestyle. This study was conducted to determine the relationship between body mass index and physical activity with complaints of low back pain in medical students in West Java. The research method used is observational analytic with a cross-sectional approach. Data were obtained through questionnaires using snowball sampling. Data was collected in September–November 2021. Data processing used SPSS version 23 and statistical analysis using the chi-square test. The results showed body mass index mostly normal (45.1%), physical activity mostly sedentary (64.8%), and complaints of low back pain as much as 76.9%. The results of the statistical test showed body mass index and physical activity with complaints of low back pain (p=0.715 and 0.854 respectively). This study concludes that there is no correlation between body mass index and physical activity with the complaints of low back pain. Abstrak. Low Back Pain (LBP) merupakan masalah kesehatan yang sangat penting, karena dapat menyebabkan disabilitas dan gangguan kualitas hidup. Mahasiswa kedokteran memiliki kurikulum yang padat sehingga dapat mengarah pada sedentary lifestyle. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan indeks massa tubuh dan aktivitas fisik dengan keluhan low back pain pada mahasiswa fakultas kedokteran di Jawa Barat. Metode penelitian yang digunakan yaitu analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Data diperoleh melalui kuesioner, dengan cara snowball sampling. Pengambilan data dilakukan pada bulan September–November 2021. Pengolahan data menggunakan SPSS versi 23 dan analisis statistik menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan indeks massa tubuh sebagian besar normal (45,1%), aktivitas fisik sebagian besar ringan (64,8%) dan keluhan low back pain sebanyak 76,9%. Hasil uji statistik indeks massa tubuh dan aktivitas fisik dengan keluhan low back pain (p=0,715 dan 0,854). Simpulan penelitian ini, tidak terdapat hubungan antara indeks massa tubuh dan aktivitas fisik dengan keluhan low back pain.
Upaya Seseorang Untuk Menanggulangi Stres dalam Situasi Kerja Anwar Hidayat; Titik Respati
Bandung Conference Series: Medical Science Vol. 2 No. 1 (2022): Bandung Conference Series: Medical Science
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsms.v2i1.2747

Abstract

Abstract. Stress and How to solve It. Everyone who experiences stress or tension but it will vary from person to person. The difference lies in its intensity and the way to respond to its causes. Some ways to reduce stress include, among others, closer to God trough dhikir, consuming healthy and nutritious foods, maintaining physical fitness, doing breath exercises, doing relaxation exercises, doing fun activities, taking a vacation, establishing harmonious relationship, avoiding bad habits, planning daily routines, keeping plants and animals, sparing time for oneself or families, and avoiding loneliness. A stress-reducing program can be successful if it is seriously carried out with discipline. Abstrak. Stress dan bagaimana mengatasinya. Setiap orang yang mengalami stress atau tekanan tetapi itu akan bervariasi dari orang ke orang. Perbedaanya ada pada kehebatan nya dan cara untuk menanggapi penyebabnya. Beberapa cara untuk menanggulangi stress antara lain mendekatkan diri dengan Sang Khlik melalui zikir, mengkonsumsi makanan sehat dan bernutrisi, melakukan fitness, latihan pernapasan, latihan relaksasi, melakukan kegiatan menyenangkan, liburan, membangun hubungan harmonis, menghindari kebiasaan buruk, merencanakan rutinitas keseharian, memelihara tanaman dan hewan, berbagi waktu untuk diri sendiri dan keluarga, menghindari kesendirian. Program mengurangi stress bisa berhasil jika dilakukan dengan disiplin.
Gambaran Karakteristik Pasien Covid-19 dengan Komorbid Penyakit Paru Kronik di Rumah Sakit Umum Daerah Jawa Barat Pahmi Firman Fauzi Pahmi; Titik Respati; Ariko Rahmat Putra
Bandung Conference Series: Medical Science Vol. 3 No. 1 (2023): Bandung Conference Series: Medical Science
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsms.v3i1.5421

Abstract

Abstract. Until now, the prevalence of COVID-19 in West Java, especially Indonesia, continues to increase. The COVID-19 pandemic has had an impact on the quality of life for the community, especially for groups with comorbid chronic lung disease. Overexpression of ACE 2 in comorbid chronic lung disease contributes to the occurrence of infection with SARS-CoV-2 up to 5 times. This research method was carried out using observational analysis with cross sectional type with total sampling and sampling technique using purposive sampling. Data on COVID-19 patients with comorbid Chronic Pulmonary Disease were obtained for 119 patients taken from medical record data at the West Java Regional General Hospital in 2020-2022. The results showed that the majority were aged 41–60 years (52.1%), women (59.7%), duration of hospitalization lasted <14 days (74.8%), and comorbid chronic lung disease most commonly occurred in pneumonia patients. chronic (84%). In conclusion, COVID-19 patients at the West Java Regional General Hospital were aged 41–60 years, women, length of stay <14 days, and the most common comorbidities were pneumonia. COVID-19 patients with comorbidities need attention, medical rehabilitation, and follow-up to prevent a series of Long COVID-19 symptoms. Abstrak. Sampai saat ini prevalensi kejadian COVID-19 di Jawa Barat terutama Indonesia terus mengalami peningkatan. Pandemik COVID-19 memberikan dampak kualitas kehidupan pada masyarakat terutama pada kelompok yang memiliki komorbid penyakit paru kronik. Ekspresi ACE 2 berlebih pada komorbid penyakit paru kronik berkontribusi untuk terjadinya terinfeksi SARS-CoV-2 sampai 5 kali lipat. Metode penelitian ini dilakukan menggunakan analisis observasional jenis cross sectional dengan total sampling dan teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Diperoleh data pasien COVID-19 dengan komorbid Penyakit Paru Kronik sebanyak 119 pasien yang diambil dari data rekam medis di Rumah Sakit Umum Daerah Jawa Barat pada tahun 2020-2022. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas berusia 41–60 tahun (52,1%), perempuan (59,7%), durasi rawat inap berlangsung <14 hari (74,8%), dan komorbid penyakit paru kronik paling banyak terjadi pada pasien pneumonia kronik (84%). Kesimpulannya pasien COVID-19 di Rumah Sakit Umum Daerah Jawa Barat adalah berusia 41–60 tahun, perempuan, lama rawat <14 hari, dan komorbid paling banyak pneumonia. Pasien COVID-19 dengan komorbid perlu diperhatikan, rehabilitasi medis, dan ditindaklanjuti untuk mencegah terjadi serangkaian gejala Long COVID-19.
Gambaran Karakteristik Pasien Covid-19 dengan Riwayat Penyakit Kardiovaskular di Sebuah Rumah Sakit di Provinsi Jawa Barat Mochammad Rachmat Deriansyah; Poernomo; Titik Respati
Bandung Conference Series: Medical Science Vol. 3 No. 1 (2023): Bandung Conference Series: Medical Science
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsms.v3i1.7148

Abstract

Abstract. COVID-19 patients who have recovered can experience long COVID, one of the risk factors is comorbidities. Cardiovascular disease is one of the comorbidities of COVID-19. The NICE guidelines and the CDC define long COVID as individuals with symptoms of COVID-19 that persist for more than 4 weeks after first infection. This study aims to determine patient characteristics based on age and gender of COVID-19 patients with a history of cardiovascular disease who experience long-term events of COVID. This research is a descriptive observational study with a cross-sectional design. took place from March – November 2022. Patient data was taken based on medical records and the statistical analysis used was univariate. The results of this study showed that the majority of the 88 patients were mostly in the age range of 60-75 years (45.4%), female (51.1%), and duration of hospitalization <14 days (65.9%) . It can be concluded that the majority of COVID-19 patients are aged 60-75 years, female sex, and are hospitalized <14 days. Abstrak. Pasien COVID-19 yang sudah sembuh dapat mengalami long COVID, salah satu faktor resiko adalah komorbid. Penyakit kardiovaskular merupakan salah satu komorbid dari COVID-19. NICE guidelines beserta CDC mendefinisikan long COVID sebagai individu dengan gejala dari COVID-19 yang persisten lebih dari 4 minggu setelah pertama terinfeksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik pasien berdasarkan usia dan jenis kelamin dari pasien COVID-19 dengan riwayat penyakit kardiovaskuler yang mengalami kejadian long COVID. Penelitian ini adalah penelitian observasional secara deskriptif dengan rancangan cross-sectional. berlangsung dari Maret – November 2022. Data pasien diambil berdasarkan rekam medis dan analisis statistik yang digunakan adalah univariat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mayoritas dari 88 pasien, paling banyak berada di rentang usia 60-75 tahun (45,4%), jenis kelamin perempuan (51,1%), dan durasi rawat inap <14 hari (65,9%). Dapat disimpulkan bahwa mayoritas pasien COVID-19 berusia 60-75 tahun, jenis kelamin perempuan, dan dirawat <14 hari.
Literature Review: Hubungan antara Metode Game-Based Learning dengan Kejadian Kecemasan pada Pelajar Fathya Puspita Wijaya; Titik Respati; Nurul Romadhona
Bandung Conference Series: Medical Science Vol. 3 No. 1 (2023): Bandung Conference Series: Medical Science
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsms.v3i1.6694

Abstract

Abstract. Cases of anxiety disorder in the student environment are still quite high and often not resolved properly. In order to manage it properly, in dealing with the high number of cases of anxiety disorders in students through the application of game-based learning methods. Game-based learning is a learning method specifically designed to help the learning process using game applications. The literature review method is carried out based on issues, methogologies, similarities and further research proposals. Of the four studies used, three of them used quasi experimental studies and one used randomized controlled trial studies. The population is students. The results obtained are based on the four studies that the use of game-based learning methods can reduce the incidence of anxiety in the students. Abstrak. Kasus gangguan kecemasan di lingkungan pelajar masih cukup tinggi dan seringkali tidak terselesaikan dengan baik. Dibutuhkan manajemen yang tepat dalam menangani tingginya kasus gangguan kecemasan pada pelajar melalui penerapan metode pembelajaran berbasis permainan. Game-based learning adalah suatu metode pembelajaran yang dirancang khusus untuk membantu proses pembelajaran menggunakan aplikasi permainan. Metode literature review dilakukan berdasarkan issue, metodologi, persamaan dan proposal penelitian lanjutan. Dari empat penelitian yang digunakan, tiga diantaranya menggunakan studi quasi experimental dan satu menggunakan studi randomized controlled trial. Populasinya adalah para pelajar. Hasil yang didapat berdasar atas empat penelitian tersebut bahwa penggunaan metode game-based learning dapat mengurangi kejadian kecemasan pada pelajar.
Literature Review: Perbandingan Efek Whey Protein plus Vitamin D dengan Whey Protein plus Latihan Aktivitas Fisik terhadap Penurunan Berat Badan Dewasa Obesitas Revan Muhammad; Herry Garna; Titik Respati
Bandung Conference Series: Medical Science Vol. 3 No. 1 (2023): Bandung Conference Series: Medical Science
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsms.v3i1.6404

Abstract

Abstract. Obesity is defined as abnormal or excessive fat accumulation that presents a risk to health. Another important alteration is an increase in fat mass, mainly in fat free mass (FFM) deposits, such as bones, liver, and muscles. Resistance training (RT) and nutrition are interventions that have been shown to improve the quality of life. It can be obtained by consuming whey protein, vitamin D, and physical activity training. The literature review method is carried out based on issues, methodologies, similarities and further research proposals. The 2 studies, both used randomized controlled trial. The population is adults with obesity. The results obtained based on two studies found that whey protein with physical activity training can reduce weight significantly. Conclusion whey protein with vitamin d can lose weight but not as significant as whey protein with physical activity training. Abstrak. Obesitas didefinisikan sebagai penumpukan lemak berlebihan akibat dari ketidakseimbangan asupan dan pengeluaran energi. Perubahan penting lainnya adalah peningkatan massa lemak, terutama pada deposit massa bebas lemak (FFM), seperti tulang, hati, dan otot. Latihan aktivitas fisik maupun nutrisi merupakan intervensi yang telah terbukti dapat meningkatkan kualitas hidup. Salah satunya didapat dengan konsumsi whey protein, vitamin D, dan latihan aktivitas fisik. Metode Literature review dilakukan berdasarkan issue, metodologi, persamaan dan proposal penelitian lanjutan. Dari 2 penelitian yang digunakan keduanya menggunakan studi randomized controlled trial. Populasinya adalah orang dewasa dengan obesitas. Hasil yang didapat berdasar dua penelitian didapatkan whey protein dengan latihan aktivitas fisik dapat menurunkan berat badan yang signifikan. Kesimpulan whey protein dengan vitamin d dapat menurunkan berat badan namun tidak signifikan seperti whey protein dengan latihan aktivitas fisik.
Gambaran Karakteristik Pasien Hipertensi di Puskesmas Kalipucang Zulfi Noor Fadia; Titik Respati; Wida Purbaningsih
Bandung Conference Series: Medical Science Vol. 3 No. 1 (2023): Bandung Conference Series: Medical Science
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsms.v3i1.6649

Abstract

Abstract. Hypertension is a complex disease because it can damage many organ systems. The prevalence of hypertension in Indonesia is still increasing until now. The increase in cases is due to hypertension being a multifactorial disease. The risk factors for hypertension are classified as modifiable and non-modifiable. Therefore, researchers are interested in studying the description of the characteristics of hypertensive patients at the Kalipucang Health Center. This study used an analytic observational method with a cross-sectional design. The sampling technique is consecutive sampling. Patient data was taken from the Kalipucang Health Center medical records. Obtained data on hypertension patients as many as 129 patients. The results showed that the majority of hypertension patients at the Kalipucang Health Center were aged ≥60 (68.2%), women (93.8%), obesity 1 (35.7%), and stage 1 hypertension (46.5%). It was concluded that the characteristics of hypertension patients at the Kalipucang Health Center were ≥60 years old, female, obese 1, and had stage 1 hypertension. Abstrak. Hipertensi adalah penyakit yang bersifat kompleks karena dapat merusak banyak sistem organ. Sampai saat ini prevalensi kejadian hipertensi di Indonesia masih terus meningkat. Peningkatan kasus disebabkan karena hipertensi merupakan penyakit yang bersifat multifaktorial. Faktor risiko hipertensi dibedakan menjadi dapat dimodifikasi dan tidak dapat dimodifikasi. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk meneliti tentang gambaran karakteristik pasien hipertensi di Puskesmas Kalipucang. Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik dengan desain cross-sectional. Teknik pengambilan sampel yaitu dengan consecutive sampling. Data pasien diambil dari data rekam medis di Puskesmas Kalipucang sehingga diperoleh data pasien hipertensi sebanyak 129 pasien. Hasil menunjukan bahwa mayoritas pasien hipertensi di Puskesmas Kalipucang berusia ≥60 (68,2%), Wanita (93,8%), Obesitas 1 (35,7%), dan hipertensi stage 1 (46,5%). Disimpulkan bahwa gambaran karakteristik pasien hipertensi di Puskesmas Kalipucang adalah berusia ≥60, wanita, obesitas 1, dan memiliki hipertensi stage 1.
Co-Authors Abdulhadi, Abdulrazak Adi Imam Cahyadi Afrijal Muhammad Agam Mayzufli Agam Mayzufli, Agam Agly Adithya Agly Adithya, Agly Agustina Aisha Berliana Nugraha Aisyah Sufrie Aisyah Sufrie, Aisyah Alamsyah, Indra Fajar Alya Kamila Ramadhanty Ami Rachmi Andika Aulia Ramadhan Andriane, Yuke Anita Asmara Anwar Hidayat Ardini Raksanagara ardini raksanagara, ardini Ardini Raksanegara Ardini Saptaningsih Raksanagara Ariko Rahmat Putra Ariko Rahmat Putra Arin Nandita Asep Sofyan Asri Destriani Astuti, Ratna Dewi Indi Atia Mansoorah Budiman Budiman , Budiman Buti Azfiani Azhali Dartiwen Dartiwen Dede R Oktini Deis Hikmawati Dewi Sartika Djonny Djuarsa Dwi Agustian Eka Nurhayati Enggar Hestu Enggar Hestu, Enggar Engkun Sopian Indrayana Erika Maria Resi Ervan Meidan Ariatama Fahmi Arief Fajar A. Yulianto Fajar Awalia Yulianto Fathya Puspita Wijaya Hadyana Sukandar Hadyana Sukandar Hani Burhanudin Heni Djuhaeni Henni Djuhaeni Henni Djuhaeni Herri S. Sastramihardja Herry Garna Hilmi Sulaiman Rathomi Ieva B. Akbar Imanuel Ruku Isnawati Isnawati Isnawati Isnawati Kusmiran, Eni Kusumahwardani, Dessiana Lelly Yuniarti Lia Faridah Lina Jamilah Lisa Adhia Garina Lu&#039;lu Ulul Albab Luh Putu Ratna Sundari Mahmudah Mahmudah Maretha Puspa Nuraili Maya Tejasari Meike Rachmawati Millatul Malihah MMSI Irfan ,S. Kom Mochammad Rachmat Deriansyah Mohamad Satori Muhamad Iqbal Mukhoyyaroh, Qiswatun Nada Nabila Ramadhani Nanan Sekarwana Nasyifa Nurul Fitriany Nevi Nurkomarasari Nevi Nurkomarasari, Nevi Nindrea, Ricvan Dana Nugraha Nugraha Nurul Romadhona Pahmi Firman Fauzi Pahmi Poernomo Prasetia, Ayu Purnomo Putri Anggraini Aswad Putri, Leni Yuliani R Kince Sakinah R. Kince Sakinah Raden Ganang Ibnusantosa Ragu Harming Kristina Ramadhani Ferrial Nugraha Ratih Tresnati Revan Muhammad Ridad Agoes Rizky Ramdhani Rizky Ramdhani, Rizky Romadhona, Nurul Rosady, Dony Septriana Roy Rillera Marzo Rudiansyah Rudiansyah Sadeli Masria Salma Nur Fauziah Setyo Dwi Widyastuti Siprianus Singga Siska Nia Irasanti Sri Yusnita Irda Sari Sunarjati Sudigdoadi Susan Fitriyana Sutisna, Ade Jaya Tony S. Djajakusumah Usep Abdullah Husin Vinda Maharani Patricia Vira Annisa Fitriyani Vira Annisa Fitriyani Wanti Wanti Wanti Wanti Wawang S. Sukarya Wida Purbaningsih Widia Nurul Aidah Yani Triyani Yudi Feriandi Yuktiana Kharisma Yusrawati Yusrawati Yusup Junaedi Zulfi Noor Fadia