Claim Missing Document
Check
Articles

Pembuatan Permen Jeli Dari Sari Kulit Semangka Dengan Penambahan Kadar Gula Nadira Diandra; Zainuddin Ginting; Eddy Kurniawan; Muhammad Muhammad; Syamsul Bahri
Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) Vol 2, No 4 (2022): Chemical Engineering Journal Storage - Oktober 2022
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/cejs.v2i4.6605

Abstract

Penelitian pembuatan permen jeli dari sari kulit semangka dengan penambahan kadar gula. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kadar gula terhadap kualitas permen jeli dari sari kulit semangka secara fisik, kimia, dan perkapangan serta untuk mengetahui konsentrasi gula dan CMC yang tepat. Pada peneltian adapun bahan yang digunakan meliputi sari kulit semangka, CMC, gula pasir, asam sitrat dan air. Berdasarkan hasil analisa menunjukkan bahwa penambahan kadar gula terhadap pembuatan permen jeli kulit semangka berpengaruh nyata terhadap kadar air, kadar abu dan kapang. Penambahan kadar gula dengan 400, 450, dan 500 gram dan variasi penambahan CMC 4,6 dan 8 gram memperoleh kadar air yang bagus terdapat pada 500 gram gula dan 8 gram CMC dengan kadar air 20% dan kadar abu 1,92% telah memenuhi standar SNI permen jeli , kapang yang terjadi pada media Potato Dextrose Agar (PDA) dilihat penampakan kapang secara makrokopis dan mikrokopis dapat dibandingkan dengan petunjuk bahwa kapang yang tumbuh Aspergillus Niger
Sosialisasi Pemanfaatan Limbah Kulit Pisang Menjadi Bioetanol Syamsul Bahri; Eddy Kurniawan; Jalaluddin Jalaluddin; Rizka Mulyawan
Jurnal Abdi Masyarakat Indonesia Vol 2 No 6 (2022): JAMSI - November 2022
Publisher : CV Firmos

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54082/jamsi.540

Abstract

Pemilihan topik kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PkM) ini didasarkan atas banyaknya limbah kulit pisang yang terdapat di wilayah sekitar Mitra yaitu Di Desa Padang Sakti Kecamatan Muara Satu Pemerintahan kota Lhokseumawe. Program PkM yang berhubungan dan menyentuh langsung ke khalayak sasaran atau masyarakat sebagai mitra dapat dilakukan dengan baik. Mitra kegiatan ini adalah Santriwati Dayah Darul Mu’arif Desa Padang Sakti Kecamatan Muara Satu Pemerintahan kota Lhokseumawe. Adapun tujuan dari pengabdian ini adalah memberi informasi kepada masyarakat bahwasanya limbah kulit pisang dapat di buat menjadi bioetanol dengan menggunakan ragi melalui proses fermentasi. Hasil pelatihan menunjukkan waktu fermentasi terbaik diperoleh pada waktu 8 hari dengan volume starter 40 ml kadar etanol yang diperoleh yaitu 67% sebanyak 35 ml. Luaran dari kegiatan ini menghasilkan Jurnal mengenai pemanfaatan limbah kulit pisang sehingga dapat menjadi bioetanol.
Pembuatan Pupuk Cair Menggunakan Air Kelapa Tua Dan Buah Nanas Busuk Dengan Bioaktifator EM4 Dan TRICO M syarief Hidayatullah; Ishak Ishak; Rizka Mulyawan; Zulnazri Zulnazri; Syamsul Bahri; Iqbal Kamar
Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) Vol 3, No 1 (2023): Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) - April 2023
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/cejs.v3i1.9739

Abstract

Pupuk merupakan bahan-bahan yang mengandung satu atau lebih zat senyawa yang dibutuhkan oleh tanaman untuk tumbuh dan berkembang. Selain dibutuhkan oleh tanaman pupuk juga bertujuan untuk memperbaiki sifat fisika, kimia dan biologis tanah. Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan air kelapa tua yang banyak terdapat di pasar tradisional dan buah nanas busuk yang banyak terdapat pada pedagang buah - buahan sebagai bahan baku pembuatan pupuk organik cair. Penelitian ini sudah pernah dilakukan sebelumnya, yang belum pernah dilakukan adalah menggunakan bioaktifator trico g dan EM 4 dengan variasi volume bioaktifator Pada penelitian ini yang ingin diketahui adalah unsur hara makro yaitu nitrogen, phosfor, kalium serta kandungan pH dari air kelapa dan buah nanas busuk yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan unsur hara yang sangat diperlukan oleh tanaman dengan cara memfermentasikan dengan bantuan bioaktivator effective mikroorganisme (EM-4) dan Tricoderma sp dan Gliocladium sp (TRICO G). Pada penelitian ini yang divariasiakan adalah volume bioaktivator effective mikroorganisme (EM-4) dan Tricoderma sp dan Gliocladium sp (TRICO G)  yaitu 10, 15, 20, 25, dan 30 ml yang dicampur secara silang menggunakan waktu  15 hari. Hasil pengukuran pH volume effective mikroorganisme (Em-4) dan Trico G 30 ml pada hari ke 15 yaitu berkisar antara 6,1. Dari kandungan tersebut menunjukkan pH pupuk organik cair sudah memenuhi SNI 19-7030-2019.
Sosialisasi Asap Cair sebagai Bahan Koagulasi Getah Karet di Kecamatan Nisam Antara Kabupaten Aceh Utara Sulhatun Sulhatun; Syamsul Bahri; Ishak Ibrahim; Khalsiah Khalsiah; Taufiq Taufiq; Novi Sylvia
Jurnal Abdi Masyarakat Indonesia Vol 3 No 4 (2023): JAMSI - Juli 2023
Publisher : CV Firmos

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54082/jamsi.809

Abstract

Asap cair (liquid smoke) merupakan hasil kondensasi atau pengembunan dari uap hasil pembakaran secara langsung maupun tidak langsung dari bahan-bahan yang banyak mengandung lignin, selulosa, hemiselulosa serta senyawa karbon lainnya. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat bertujuan untuk mendapatkan teknologi pengolahan getah karet berkualitas ditingkat masyarakat petani karet yang memenuhi standar mutu, dan dapat meningkatkan nilai tambah serta aman untuk digunakan oleh petani karet. Untuk mencapai solusi yang ditawarkan maka langkah-langkah yang dilakukan dimulai tahapan kegiatan penyuluhan dan sosialisasi, pelatihan, serta monitoring dan evaluasi. Berdasarkan hasil pengabdian yang dilakukan kondisi terbaik untuk asap cair dengan getah karet pada perbandingan 1 : 10. Luaran dari kegiatan ini menghasilkan jurnal penggunaan asap cair untuk pengawet getah alam.
EFFECT OF SOLVENT AND EXTRACTION TIME VARIATION ON THE COFFEE OIL EXTRACTION RESULTS Marisa Fitria; Rizka Mulyawan; Sulhatun Sulhatun; Agam Muarif; Syamsul Bahri
Chimica Didactica Acta Vol 11, No 1: June 2023
Publisher : FKIP USK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jcd.v11i1.32550

Abstract

The traditional coffee with the greatest taste is called arabica. One of the ingredients made from coffee beans and used for air freshener is coffee oil. The Soxhlet extraction method, a separation technique that is often used to separate one or more compounds from a solid or liquid by adding a solvent, is one of the processes for making coffee oil. This research has been done before, but a comparison of different types of solvents and inclusion of differences in extraction time has not been done. The purpose of this research is to understand how the difference in extraction time and the comparison of solvent types affect the yield, density, and acid number produced. Extraction of hexane and ethanol by distillation for 120 minutes is a research technique. Extraction times were 90, 120, 150 and 180 minutes. In this study, the largest extraction with ethanol solvent was produced within 120 minutes of 25.75%, while the highest percent yield of coffee oil with hexane solvent was obtained within 120 minutes of 17.3%. The maximum specific gravity for 180 minutes with ethanol solvent is 0.94 gr/ml, while for 180 minutes with hexane solvent is 0.91 g/mL. Coffee oil with hexane solvent produced an acid value between 3.2 and 7 mg KOH/g, while coffee oil with ethanol solvent produced an acid value between 4.6 and 11.2 mg KOH/g.
PEMANFAATAN LIMBAH PADAT SEREH WANGI SEBAGAI BAHAN BAKU BIOARANG UNTUK PERBAIKAN TANAH Syamsul Bahri; Khairul Anshar; Adi Setiawan; Zainuddin Ginting
Panrita Abdi - Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Vol. 7 No. 2 (2023): Jurnal Panrita Abdi - April 2023
Publisher : LP2M Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/pa.v7i2.18864

Abstract

The waste from the distillation of citronella oil in KM 6 Village, Simpang Keuramat District, has yet to be appropriately utilized. The distillation business can process 1.6-2 tons of fragrant lemongrass leaves in a day. If the oil content of fragrant lemongrass leaves is 0.5%-1.5%, then the waste produced can reach 1.5-2 tons in a day. Debris that has accumulated is usually burned openly. The smoke from this combustion process has an impact on air pollution. In addition, ash from burning also pollutes river water. This service aims to reduce air and river water pollution from the wrong waste treatment process by utilizing the waste as biochar. This biochar will then be used to increase soil nutrients. To ensure biochar quality, combustion is carried out through a pyrolysis process so that the charcoal produced is more significant and produces liquid smoke as a by-product. This service activity is implemented by providing counseling and demonstrations demonstrating the process of processing citronella waste into biochar so that the resulting biochar product can benefit the surrounding community and be safe for the environment. The community understood the importance of good waste management from discussions and demonstrations at this service activity. All participants understood the procedures for managing biomass waste, especially citronella waste, into biochar with 80% understanding.  ---  Limbah hasil penyulingan minyak sereh wangi di Desa KM 6 Kecamatan Simpang Keuramat sampai saat ini masih belum mampu diberdayakan dengan baik. Dalam sehari usaha penyulingan tersebut mampu mengolah daun sereh wangi sebanyak 1,6-2 ton, jika kadungan minyak pada daun sereh wangi adalah 0,5%-1,5% maka dalam sehari limbah yang dihasilkan mampu mecapai 1,5-2 ton. Limbah yang telah menumpuk biasanya dibakar secara terbuka. Asap dari proses pembakaran ini berdampak pada pencemaran udara.  Selain itu abu dari hasil pembakaran juga mencemari air sungai. Pengabdian ini bertujuan untuk mengurangi pencemaran udara dan pencemaran air sungai dari proses pengolahan limbah yang salah dengan memanfaatkan limbah tersebut sebagai bioarang. Bioarang ini selajutnya akan digunakan untuk meningkatkan unsur hara tanah. Untuk menjamin kualitas bioarang pembakaran dilakukan melalui proses pirolisis sehingga jumlah bioarang yang dihasilkan lebih banyak dan juga menghasilkan asap cair sebagai produk sampingan. Pelaksanaan kegiatan pengabdian ini dilakukan dengan memberikan penyuluhan dan demonstrasi proses pengolahan limbah sereh wangi menjadi bioarang, sehingga produk bioarang yang dihasilkan dapat bermanfaat bagi masyarakat sekitar dan aman bagi lingkungan. Dari penyuluhan dan demontrasi pada kegiatan pengabdian ini masyarakat memahami pentingnya pengelolaan limbah dengan baik dan semua peserta telah mengerti tatacara mengelola limbah biomassa khususnya sereh wangi menjadi biorang dengan penguasaan ≥80%.
PEMBUATAN BIOETANOL DARI LIMBAH KULIT KOPI SECARA FERMENTASI MENGGUNAKAN RAGI ROTI Mhd Azrin; Syamsul Bahri; Rizka Nurlaila; Meriatna Meriatna; Agam Muarif; Wiza Ulfa Fibarzi
Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) Vol 3, No 2 (2023): Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) - Mei 2023
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/cejs.v3i2.7868

Abstract

Bioetanol pada dasarnya adalah etanol atau senyawa alkohol yang diperoleh melalui proses fermentasi biomassa dengan bantuan mikroorganisme. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memanfaatkan limbah kulit kopi yang terbuang di masyarakat khususnya aceh tengah. Metode penelitian menggunakan cara fermentasi dan distilasi dengan variasi waktu fermentasi 2, 4 dan 6 hari. Hasil dari penelitian ini didapatkan kadar bioetanol tertinggi 5,533%, densitas bioetanol tertinggi 0,8324 gr/ml, dan viskositas tertinggi adalah 1,09 cP. Besar dan kecilnya suatu kadar dipengaruhi oleh lamanya waktu fermentasi dan kadar ragi yang diberikan. Nilai densitas dan viskositas dari bioetanol yang didapatkan telah memenuhi Standar Nasional Indonesia. 
PEMBUATAN YOGHURT DARI KULIT BUAH NAGA DENGAN VARIASI JENIS STARTER Muhammad Farhan; Eddy Kurniawan; Masrullita Masrullita; Rozanna Dewi; Syamsul Bahri
Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) Vol 3, No 3 (2023): Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) - Juni 2023
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/cejs.v3i3.11145

Abstract

Yoghurt ialah satu dari banyaknya kreasi olahan pangan yang terbentuk dari susu melewati metode fermentasi dengan memakai campuran biakan inokulum Lactobacillus  bulgaricus dan Streptococcus thermophilus. Kulit buah naga masih belum dimaslahatkan menjadi kreasi olahan yang memiliki nilai ekonomi, disaat kulit buah naga mempunyai berat antara 30- 35%  dari  berat  keseluruhan buah naga. Pemanfaatan limbah kulit buah naga diperlukan agar menjadi produk yang bernilai ekonomis. Tujuan dari penelitian ini yakni guna untuk mengetahui proses pembuatan yoghurt kulit buah naga serta pengaruh jenis starter dan waktu fermentasi terhadap kadar asam laktat, kadar abu dan pH yoghurt yang dihasilkan. Penelitian ini sudah dilakukan sebelumnya, yang belum adalah dengan menggunakan dua jenis starter dalam proses fermentasi kulit buah naga menjadi yoghurt yaitu menggunakan starter yoghurt bubuk dan starter yoghurt plain yang akan dilihat dari pengaruh variasi jenis starter terhadap karakteristik yoghurt yang didapat. Metode penelitian menggunakan  proses fermentasi dengan ragam waktu penyimpanan atau fermentasi dengan kurun waktu 0 jam, 12 jam, 24 jam, 36 jam dan 48 jam. Dari penelitian diketahui karakteristik yoghurt semakin melonjak seiring dengan rentang waktu fermentasi. Kadar asam laktat tertinggi diperoleh sebesar 2,434%. Kadar abu tertingi diperoleh sebesar 1,013%. pH yoghurt terbaik diperoleh dari yoghurt dengan waktu fermentasi 24 jam sebesar 4,06.
PEMANFAATAN CANGKANG SAWIT SEBAGAI BAHAN BAKU BRIKET DENGAN MENGGUNAKAN PEREKAT TEPUNG KANJI Vebry Ade Vrans; Syamsul Bahri; Masrullita Masrullita; Novi Sylvia; Rizka Nurlaila
Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) Vol 3, No 3 (2023): Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) - Juni 2023
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/cejs.v3i3.8920

Abstract

AbstrakBriket merupakan energi alternatif pengganti bahan bakar yang dihasilkan dari bahan-bahan organik atau biomasa yang kurang termanfaatkan. Beberapa jenis limbah biomasa memiliki potensi yang cukup besar seperti limbah cangkang sawit, sekam padi, jerami, ampas tebu. Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan limbah cangkang sawit agar menjadi barang yang bernilai ekonomis dengan parameter pengujian meliputi analisis kadar air, kadar abu dan nilai kalor. Pembuatan briket ini berbahan baku dari cangkang sawit yang dimulai dari proses pengarangan kemudian ditumbuk dan disaring dengan ukuran ayakan 50 mesh, kemudian dicampur dengan perekat dan dicetak lalu dioven selama 3 jam. Adapun perekat yang digunakan adalah tepung kanji dengan variasi perekat masing-masing 10%, 15%, dan 20%. Hasil penelitian menunjukan bahwa beberapa briket sudah memenuhi SNI No.1/6235/2000 briket arang. Hasil terbaik diperoleh pada variasi perekat 10%, menunjukan kadar air 6,4%, kadar abu 6,9% dan nilai kalor 6.802,56 cal/gr. Melihat dari hasil penelitian ini bahwa cangkang sawit dapat dijadikan salah satu bahan baku alternatif dalam pembuatan briket.
OPTIMASI VARIABEL MASSA, SUHU DAN WAKTU PIROLISIS PADA PEMBUATAN ASAP CAIR (liquid smoke) DARI LIMBAH PADAT NILAM MENGGUNAKAN METODE RSM Salimuddin Salimuddin; Zainuddin Ginting Ginting; Syamsul Bahri Bahri; Muhammad Muhammad; Jalaluddin Jalaluddin
Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) Vol 3, No 3 (2023): Chemical Engineering Journal Storage (CEJS) - Juni 2023
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/cejs.v3i3.9720

Abstract

Limbah padat hasil Penyulingan  minyak nilam banyak dijumpai diindustri penyulingan minyak nilam terutama dikota Lhokseumawe. Besarnya volume limbah padat penyulingan nilam belum termanfaatkan secara optimal. Dengan memanfaatkan limbah tersebut menjadi produk yang berguna dan mempunyai nilai tambah yang nyata. Ketersediaan limbah padat nilam sangat berpotensial untuk diolah menjadi asap cair karena memiliki komponen senyawa organik yaitu selulosa, hemiselulosa dan lignin. Penelitian ini sudah pernah dilakukan sebelumnya, yang belum pernah dilakukan pada pembuatan asap cair adalah menggunakan limbah padat nilam dan mengoptimasi dengan metode RSM.  Tujuan penelitian ini adalah Untuk Mengoptimasi variable massa, suhu dan waktu Pirolisis pada  pembuatan asap cair dari limbah padat nilam menggunakan metode RSM (Respon Surface Method) dengan Software Design Expert 13. Penelitian ini menvariasikan massa 600, 1200 dan 1800 gr. Suhu 250, 300 dan 350oC. Waktu 60, 90 dan 120 menit. Dari hasil yang didapat, kadar asap cair paling besar terdapat pada suhu 350oC, waktu 120 menit dan massa 1200 gr dengan kadar asap cair sebesar 14.33 %. Dan densitas tertinggi 0.9949 g/m3 pada suhu 250oC, waktu 60 menit dan massa 1200 gr. Dan pH tertinggi yaitu 3,35 yang mana asap cair bersifat Asam. Kandungan asap cair pada uji menggunakan GC-MS adalah fenol sebesar 46,14% dan benzene sebesar 15,55%.