Claim Missing Document
Check
Articles

Found 28 Documents
Search

PELATIHAN PEMANFAATAN ALAT NAVIGASI UNTUK PEMBUATAN PETA BAGI SISWA SMK NEGERI KEHUTANAN MAKASSAR Alam Budiman Thamsi; Firman Nullah Yusuf; Muhammad Idris Juradi; Harwan Harwan; Suriyanto Bakri; Muhammad Aswadi
Jurnal PkM Pengabdian kepada Masyarakat Vol 5, No 2 (2022): Jurnal PkM: Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30998/jurnalpkm.v5i2.8072

Abstract

Perkembangan teknologi terkhusus pada sistem inforasi geografis (SIG) memberikan kemudahan dalam melakukan kegiatan pembuatan peta kehutanan. Pelatihan pemanfaatan alat navigasi untuk pembuatan peta di sekolah jurusan Teknik Rehabilitasi dan Reklamasi Hutan akan sangat penting bagi mitra sekolah.  Pemanfaatan alat navigasi untuk pembuatan peta dilakukan dengan memasukkan data hutan, area rehabitasi dan reklamasi. Berdasarkan analisis kondisi mitra sekolah terdapat beberapa permasalahan yang muncul adalah masih adanya siswa yang belum mengetahui cara penggunan dan pemanfaatan alat navigasi untuk pembuatan peta kehutanan, pemanfataan alat navigasi belum masuk materi pengajaran serta belum adanya sarana dan prasarana dalam mendukung proses pembelajaran di mitra sekolah.  Metode yang diterapkan dalam pelaksanaan kegiatan pelatiahan adalah dengan memberikan pelatihan kepada peserta secara daring dan melakukan monitoring perkembangan kemampuan peserta.  Setelah dilaksakannya pelatihan peserta dapat memahami konsep tentang sistem informasi geografis, pengetahuan peta dasar, cara interpretasi dan digitasi ke aplikasi SIG, dapat mengoperasikan aplikasi SIG. Nilai Sig.(2-tailed) sebesar 0,000 <0,05, maka dapat diketahui bahwa terdapat perbedaan yang nyata antara hasil pelatihan pada data pra-pelatihan dan pasca-pelatihan. Sehingga dari hasil pada tabel ini disimpulkan bahwa pelatiahan yang telah dilaksanakan meningkatkan pemahaman siswa-siswi SMK Negeri Kehutanan terkait tema pelatihan.
Analisis Pengaruh Kapasitas Penetralan Batugamping Dengan Menggunakan Metode Acid Buffering Characteristic Curve Firman Nullah Yusuf; Alfian Nawir; Zulkifli Zulkifli; Arif Nur Warkito; Nur Asmiani; Moh Salman Said; Hasbi Bakri; Mubdianan Arifin; Citra Aulian Chalik; Muhamad Hardin Wakila
Jurnal Geomine Vol 9, No 1 (2021): Edisi April 2021
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33536/jg.v9i1.852

Abstract

Air Asam Tambang (AAT) merupakan sebuah permasalahan lingkungan sebagai salah satu akibat dari kegiatan penambangan yang mempunyai nilai pH dan kandungan logam terlarut yang relatif tinggi. Salah satu material yang dapat dimanfaatkan dalam mengatasi permasalahan AAT yaitu batugamping. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui karakteristik penetralan batugamping dalam menetralkan asam dan untuk mengetahui pengaruh ukuran butir batugamping terhadap kapasitas penetralan. Penelitian dilakukan dengan metode pengujian Acid Buffering Characteristic Curve (ABCC). Hasil penelitian menunjukkan bahwa sampel batugamping berukuran 0,074 mm (100 mesh) mampu mempertahankan pH atau menunjukkan sifat buffer-nya pada rentang pH 5 setelah terjadi penambahan asam sebanyak 8,4 Kg H2SO4/t. Sementara sampel batugamping berukuran 0,149 mm (200 mesh) mampu mempertahankan nilai pH pada rentang pH 6 atau menunjukkan sifat buffer-nya setelah terjadi penambanahan asam sebanyak 1,2 Kg H2SO4/t. Kemudian semakin kecil ukuran butir batugamping maka semakin tinggi nilai pH yang dapat dipertahankan dan semakin besar ukuran butir batugamping maka semakin rendah nilai pH yang dapat dipertahankan.
Analisis Pengaruh Fase Tumbuh Tanaman Eceng Gondok Terhadap Kemampuan Fitoremediasi Cr6+ Pada Limbah Cair Pertambangan Nikel Iis Nursari; Nurliah Jafar; Firman Nullah Yusuf; Moh. Salman Said
Jurnal Geomine Vol 7, No 1 (2019): Edisi April 2019
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (339.918 KB) | DOI: 10.33536/jg.v7i1.337

Abstract

Pembangunan industri pertambangan yang makin meningkat mengandung resiko pencemaran dan perusakan lingkungan hidup. PT. Vale Indonesia Tbk. merupakan salah satu perusahaan tambang nikel yang berada di Provinsi Sulawesi Selatan. Kegiatan penambangan PT. Vale Indonesia Tbk. menghasilkan air limbah yang terkontaminasi Cr6+ dengan konsentrasinya 0.56 ppm yang tidak sesuai dengan standar baku mutu air limbah pertambangan nikel yang tercantum pada PERMENLH No.9/2006, maka perlulah treatment berikutnya. Penelitian ini mencoba menggunakan metode fitoremediasi dengan parameter fase tumbuh tanaman eceng gondok terhadap fitoremediasi Cr6+ serta mengetahui penyerapan pH. Pada penelitian ini dilakukan 3 perlakuan pada air limbah, meliputi perlakuan satu air limbah dengan eceng gondok fase tumbuh muda dengan tinggi tanaman 35 cm, perlakuan dua air limbah dengan eceng gondok fase tumbuh sedang dengan tinggi tanaman 35-60 cm, dan perlakuan 3 air limbah dengan eceng gondok fase tumbuh tua dengan tinggi tanaman 60-80 cm, dengan waktu fitoremediasi 7 hari. Tanaman eceng gondok diambil dari perairan Sungai Jeneberang Makassar dengan metode purposife sampling. Untuk analisis kadar logam Cr6+ digunakan metode Spektrofotometri UV berdasarkan SNI 6989.71.2009 di Laboratorium Air dan Lingkungan Balai Besar Industri Hasil Perkebunan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fitoremediasi Cr6+ oleh tanaman eceng gondok mampu mereduksi Cr6+ hingga mencapai konsentrasi 0.2050 ppm yang dilakukan oleh tanaman eceng gondok fase sedang, dengan penyerapan terbaiknya terjadi pada hari pertama. Serta tanaman eceng gondok untuk semua fasenya mampu menurunkan nilai pH air menuju nilai yang lebih netral.
ANALISIS PENGARUH PENAMBANGAN EMAS TERHADAP KONDISI TANAH PADA PERTAMBANGAN RAKYAT POBOYA PALU, PROVINSI SULAWESI TENGAH Rahmah Hidayanti Andi Wawo; Sri Widodo; Nurliah Jafar; Firman Nullah Yusuf
Jurnal Geomine Vol 5, No 3 (2017): Edisi Desember
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (454.358 KB) | DOI: 10.33536/jg.v5i3.141

Abstract

Pertambangan Rakyat Poboya merupakan salah satu penambangan emas tradisional yang dalam proses pengolahannya menggunakan teknik amalgamasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan merkuri terhadap lingkungan sekitar Pertambangan Rakyat Poboya. Metode  penelitian yang  digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan metode AAS (Atomic Absorption Spectrophotometer). Setelah itu, nilai kandungan merkuri dibandingkan dengan standar konsentrasi normal merkuri dalam tanah dan tanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi normal merkuri dalam tanah terdapat di ST.04 dengan kandungan merkuri sebesar 0,0714 ppm, untuk kandungan merkuri yang masuk dalam konsentrasi kritis yaitu  terdapat pada ST.1 0,4077 ppm,  sedangkan sampel tanah yang sangat tinggi melebihi dari konsentrasi kritis yaitu terdapat pada ST.2(A) 2,3742, ST.3. 8,2526 dan ST.2(B) 114,0101. Dari penelitian ini dapat disimpulkan tanah yang berada disekitar pertambangan rakyat telah mencemari lingkungan hal ini dapat dilihat pada ST.2(A), ST.2(B) dan ST. 3, sedangkan tanah yang berada dekat sungai masuk dalam konsentrasi normal yaitu pada ST.4.
Analisis Kestabilan Lereng Menggunakan Metode Bishop pada Jalan Poros Maros-Bone Kilometer 84,1 Tompo Ladang Kabupaten Maros Abdul Salam Munir; Nurliah Jafar; Habibie Anwar; Muh. Ajwad; Firman Nullah Yusuf; Nur Asmiani; Antonina Pri Martireni
Jurnal Geomine Vol 9, No 2 (2021): Edisi Agustus 2021
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33536/jg.v9i2.952

Abstract

Lereng yang berada di jalan poros Maros-Bone memiliki kondisi massa batuan dengan pelapukan tinggi, kemiringan lereng curam, dan keberadaannya di tepi jalan yang padat dilalui kendaraan menjadikan lereng tersebut berpotensi tidak stabil. Berdasarkan hal tersebut, maka penelitan ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui sifat fisik dan mekanik lereng serta menghitung faktor keamanan sehingga potensi ketidakstabilan dapat diprediksi. Penelitian ini dilaksanakan dengan mengambil data secara langsung di lapangan yang di dalamnya dilakukan pengukuran geometri, pengukuran scanline, dan pengambilan conto, conto tersebut selanjutnya melalui tahap preparasi dan pengujian sifat material di laboratorium. Data hasil pengukuran dan pengujian diolah dengan cara perhitungan manual yang menggunakan metode Bishop Disederhanakan untuk menghitung faktor keamanan (FK). Potensi ketidakstabilan diketahui dengan membandingkan rekomendasi nilai faktor keamanan menurut SNI 8460:2017. Perhitungan metode Bishop Disederhanakan dilakukan dengan membuat irisan dan perhitungan ulang atau iterasi hingga mendapatkan nilai FK-F 0,001 serta memenuhi rekomendasi nilai faktor keamanan yang digunakan. Sifat fisik lereng penelitian, yakni bobot isi 12,4 kN/m3 dan sifat mekanik, yakni kohesi 0,6 kPa dan sudut geser dalam 30,45°. Nilai faktor keamanan didapatkan pada iterasi pertama 1,19, kedua 0,92, ketiga 0,96, dan keempat 1,26. Setelah perbandingan nilai FK dengan rekomendasi yang digunakan maka kondisi lereng pada lokasi kestabilan berpotensi tidak stabil karena berada di bawah ambang batas atau rekomendasi SNI 8460:2017. Adanya potensi ketidakstabilan pada lereng tersebut, maka peneliti merekomendasikan lereng diberi perkuatan untuk menjaga stabilitas dan mencegah deformasi pada lereng tersebut.
Kajian Potensi Logam Tanah Jarang dari Abu Batubara Limbah PLTU Mulut Tambang Bangko Barat firman ode Imanulhaq; Firman Nullah Yusuf; Arbi Haya; Amsal Amsal
Jurnal Geomine Vol 8, No 3 (2020): Edisi Desember 2020
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33536/jg.v8i3.636

Abstract

Abu batubara limbah PLTU Mulut Tambang Bangko Barat di Kabupaten Muara Enim, baik fly ash maupun bottom ash jumlahnya sangat banyak dan belum termanfaatkan maksimal. Abu batubara memiliki kandungan logam tanah jarang sehingga perlu dilakukan kajian potensinya untuk menjadi sumber daya dan cadangan LTJ dimasa depan. Tahapan dari penelitian ini adalah preparasi sampel dan pengujian distribusi ukuran butir dengan metode ayak basah dan kering. Morfologi butir diamati dengan mikroskop bijih serta penentuan kandungan mineralogi dengan XRD, kandungan oksida dengan XRF dan kandungan unsur dengan ICP-MS. Distribusi ukuran butir abu batubaranya 79,72%-98,16% lolos ayakan No.200 (0,074 mm). Morfologi butirnya berbentuk sub-rounded dan masih ada batubara yang belum terbakar sempurna. Kandungan mineralnya yang dominan adalah kuarsa, mineral minor seperti muskovit, hematit, magnetit, pirit, lime dan periclase. Oksida yang dominan adalah SiO2, Al2O3, SO3, Fe2O3, CaO dan MgO. Berdasarkan hasil uji ICP-MS terdeteksi 16 unsur LTJ. Kandungan total LTJ setiap sampel, FA BB dan BA BB berturut-turut yaitu 263,92 ppm dan 105,99 ppm. LTJ dari abu batubara PLTU Mulut Tambang Bangko Barat yang potensial diekstraksi adalah  serium kadarnya 84,8 ppm, neodimium 42 ppm, itrium 40,6 ppm dan lantanum 33,6 ppm dari fly ash sedangkan pada bottom ash hanya serium yang kadarnya 38,1 ppm.
Analisis Pengaruh Waktu Pengadukan Terhadap Penetralan Asam Menggunakan Batugamping Dengan MetodE ABCC Firman Firman; Dewy Kumala Tehuayo; Nurliah Jafar; Habiebie Anwar; Suriyanto Bakri; Abdul Salam Munir; Harwan Harwan; Sitti Riatmi Nurhawaisyah; Firman Nullah Yusuf
Jurnal Geomine Vol 9, No 1 (2021): Edisi April 2021
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33536/jg.v9i1.900

Abstract

Air asam tambang adalah air yang terbentuk akibat dari kegiatan penambangan dengan pH rendah (pH 6) sebagai dampak dibukanya suatu potensi keasaman batuan, sehingga menimbulkan permasalahan terhadap kualitas air dan tanah, dimana pembentukannya dipengaruhi oleh tiga faktor utama yaitu air, oksigen, dan batuan yang mengandung mineral-mineral sulfida. Metode acid buffering characteristc curve (ABCC) melibatkan titrasi lambat sampel dengan asam sambil terus memantau pH. Material yang digunakan dalam proses pengolahan air asam tambang adalah bahan yang memiliki alkalinitas seperti batugamping. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh waktu pengadukan pada proses penetralan asam. Berdasarkan hasil pengujian dengan menggunakan variabel waktu pengadukan 1, 3 dan 5 menit didapatkan pH awal untuk waktu 1 menit (pH awal 8,45, pH akhir 6,01), waktu pengadukan 3 menit (pH awal 8,51, pH ahir 6,23) dan waktu pengadukan 5 menit (pH awal 8,68, pH ahir 6,71). Dari hasil pengujian kualitas tersebut dapat diketahui bahwa variabel waktu dapat mempengaruhi proses penetralan asam. Semakin lama waktu pengadukan maka waktu (kecepatan) reaksi antara batugamping dengan air asam tambang akan semakin lama sehingga kualitas air yang dihasilkan akan semakin baik pula (pH semakin tinggi).
Analisis Karakteristik Penetralan Fly Ash Batubara Terhadap Air Asam Dengan Metode Acid Buffer Characteristic Curve Mubdiana Arifin; Mohammad salman said; Firman Nullah Yusuf; Harwan Harwan; Citra Aulian Chalik; Sitti Ratmi Nurhawaisyah; Nurliah Jafar; Nur Asmiani; Andi Fahdli Heriansyah; Ansariah Ansariah; Agus A Budiman
Jurnal Geomine Vol 9, No 3 (2021): Edisi Desember 2021
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33536/jg.v9i3.980

Abstract

Fly ash atau abu terbang batubara yang dihasilkan oleh sisa pembakaran batubara hanya dianggap sebagai limbah B3 dan sangat kurang dari segi pemanfaatan, pada penelitian sebelumnya diketahui bahwa fly ash ternyata memiliki sifat alkalinitas yang dapat menetralkan air asam tambang. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis karakteristik penetralan  fly ash batubara terhadap air asam . Untuk menganalisis karakteristik penetralan fly ash digunakan metode Acid Buffer Characteristic Curve (ABCC), metode ini menggunakan system titrasi asam HCl dan H2SO4 (0.5 Molar) kedalam sampel dengan jumlah 0,4 ml setiap satu kali titrasi dan titrasi akan terus dilakukan sampai dengan pH 2. Kandungan fly ash dominan terdiri dari silaka (SiO2) 40.13%, Alumunium oksida Al2O3) 13,71%, Kalsium oksida (CaO) 12.50%, Besi Oksida (FeO) 20%. Hasil uji static nilai Acid Neutralizing Capacity dari fly ash adalah 337,88 kgH2SO4/ton dan nilai NAPP -326 kgH2SO4/ton ini mengindikasikan sifat alkalinitas yang tinggi dari fly ash. Grafik ABCC menunjukan karakteristik penetealan pada fly ash kurang maksimal pada pH diatas netral karena kandungan CaO yang tidak terlalu besar sehingga kapasitas buffer pada range pH tersebut tidak maksimal berbeda dengan karakteristik penetralan pada  pH dibawah netral (6-3) fly ash sangat baik pada range pH tersebut karena kandungan gypsum, magnesium, dan alumunium oksida yang bereaksi pada range pH tersebut. Dari hasil pengujian ABCC mendeskripsikan bahwa karakteristik penetralan pada fly ash cukup baik tetapi memiliki kapasitas penyangga (buffer capacity) yang kecil pada pH 7-10.
KARAKTERISTIK SPENT ORE PROSES HEAP LEACH SINGLE STACKING BERDASARKAN UJI XRD, XRF DAN MIKROSKOP BIJIH TERHADAP POTENSI PEMBENTUKAN AIR ASAM TAMBANG Firmanullah Yusuf
Jurnal Geomine Vol 4, No 3 (2016): Edisi Desember
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (698.375 KB) | DOI: 10.33536/jg.v4i3.76

Abstract

Teknologi pengolahan emas dengan sianidasi metode heap leach single stacking merupakan pengolahan dengan cara menyiramkan larutan sianida keatas tumpukan bijih yang dapat melarutkan logam berharga tanpa melarutkan pengotornya. Batuan sisa pengolahan emas (spent ore) mengandung mineral sulfida dapat berpotensi dalam pembentukan air asam tambang sehingga perlu diketahui pengaruh mineralogi spent ore emas terhadap pembentukan air asam tambang. Penelitian ini bertujuan: (1) mengetahui karakteristik mineralogi batuan spent ore berdasarkan uji geokimia dan petrologi batuan, (2) mengetahui pengaruh mineralogi terhadap terbentuknya air asam tambang proses heap leach single-stacking. Penanganan air asam tambang langkah awal yang harus dilakukan yaitu dengan karakterisasi mineralogi batuan spent ore. Metode yang digunakan untuk mengetahui mineralogy batuan yaitu dengan pengujian mineralogi dengan analisis XRD (X-ray Diffractions), analisis XRF (X-Ray Fluoresence), dan pengamatan mikroskop bijih. Hasil analisis menunjukkan bahwa mineralogi spent ore emas proses head leach berpengaruh terhadap pembentukan air asam tambang.
Pelatihan Pembuatan Peta Menggunakan QGIS Bagi Siswa SMK Penerbangan Techno Terapan Makassar Alam Budiman Thamsi; Muhammad Aswadi; Firman Nullah Yusuf; Muhamad Hardin Wakila; Suriyanto Bakri
JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol 11, No 1 (2021): Juli 2021
Publisher : LPPM UNINUS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30999/jpkm.v11i1.1267

Abstract

Kegiatan pelatihan interpretasi dan digitasi peta berbasis SIG juga akan mengalihkan perhatian taruna-taruni untuk lebih aktif lagi belajar dan mempraktekkan pemanfaaatan komputer berbasis SIG. Tujuan pengabdian ini adalah memberikan pelatiahan kepada taruna-taruni cara interpretasi dan digitasi ke software QGIS, mengetahui kemampuan peserta sebelum dan setelah pelatihan. Kegiatan ini menggunakan metode pembelajaran ceramah dan latihan. Kemampuan peserta pelatihan dilakukan dengan perhitungan uji t pada regresi berganda dengan menggunakan aplikasi SPSS 25. Hasil pelatihan pembuatan peta menggunakan open source software QGIS adalah Taruna-taruni sudah mengetahui cara interpretasi dan digitasi ke software QGIS. Taruna-taruni sudah dapat mengoperasikan aplikasi sistem informasi geografis (global information system) dengan menggunakan software QGIS. Berdasarkan uji t berpasangan kuesioner diketahui nilai Sig untuk pengaruh pasca pelatihan terhadap pretasi yang diperoleh (nilai) adalah sebesar 0,009 0,05 dan nilai t hitung 3,101 t tabel 2,179, sehingga dapat disimpulkan bahwa pasca pelatihan diterima berarti terdapat pengaruh yang signifikan terhadapat prestasi (nilai).