Claim Missing Document
Check
Articles

Found 40 Documents
Search

Pembinaan Penggunaan Bahasa Inggris sebagai Bahasa Pengantar: Pengabdian Masyarakat untuk Pengembangan Guru-guru Kanisius Kurniawan, Mozes; Wijayaningsih, Lanny
BANTENESE : JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT Vol. 6 No. 2 (2024): Bantenese: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Pusat Studi Sosial dan Pengabdian Masyarakat Fisipkum Universitas Serang Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30656/8q0p1s71

Abstract

Dalam praktiknya, penggunaan Bahasa Inggris dalam pembelajaran di kelas TK dan SD masih belum optimal, khususnya di kota yang intensitas penggunaan bahasa Inggris untuk keseharian sudah cukup tinggi. Hal ini memunculkan suatu kebutuhan implementasi bahasa Inggris di TK dan SD minimal pada tataran bilingual (dwi bahasa). Hanya saja, permasalahan utama yang guru TK dan SD adalah tidak semua guru memiliki keterampilan yang memadai untuk mengajar dengan Bahasa Inggris. Pentingnya pengayaan metode pembelajaran Bahasa Inggris menjadi hal yang tidak dapat diabaikan dalam pelatihan guru. Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat merupakan sebuah kegiatan yang penting dalam menjawab kebutuhan dan mencoba berkontribusi untuk penanganan kendala yang ada. Kegiatan ini terdiri dari dua komponen pelatihan antara lain pelatihan intensif peningkatan keterampilan penggunaan bahasa inggris dalam pembelajaran dan pengembangan sumber daya pembelajaran inovatif bahasa inggris dalam pembelajaran. Sejumlah 31 peserta yang berasal dari TK dan SD Kanisius Cabang Semarang mengikuti pelatihan dengan konsep blended-learning. Kegiatan ini pada akhhirnya menunjukkan adanya keberhasilan dalam mengidentifikasi tingkat kebutuhan dan preferensi pelatihan peserta serta merespons kebutuhan peningkatan keterampilan bahasa Inggris tersbeut sehingga diperoleh adanya peningkatan pemahaman (wawasan) dan pelaksanaan simulasi/praktik pengajaran bilingual di TK dan SD (keterampilan).
SERVICE LEARNING: IMPLEMENTASI BAHASA DAN SASTRA KREATIF BAGI SISWA PAUD DAN SD DI KOTA SALATIGA Kurniawan, Mozes; Setyaningtyas, Eunice Widyanti
Jurnal Pendidikan dan Pengabdian Masyarakat Vol. 6 No. 2 (2023): Mei
Publisher : FKIP Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppm.v6i2.4835

Abstract

Mengingat pentingnya pengembangan keterampilan berbahasa pada anak, sekolah-sekolah mengembangkan pembelajaran literasi bahasa anak dengan berbagai bentuk pembelajaran. tidak semua sekolah secara konsisten mengembangkan pembelajaran bahasa dalam rangka penguatan literasi anak secara inovatif dan kreatif. Ada dugaan, kurangnya pengetahuan mengenai beragam model pembelajaran inovatif menjadi alasan kurang berkembangnya cara mendampingi anak belajar bahasa. Inilah yang juga dirasakan oleh sekolah sebagai subjek pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang berjudul “Service Learning: Implementasi Bahasa dan Sastra Kreatif bagi Anak – Anak PAUD dan SD di Kota Salatiga”. Metode pelaksanaan pengabdian masyarakat ini melibatkan mahasiswa sebagai agen pelaksana utama dalam kerangka Service Learning yang merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang berinteraksi dengan masyarakat sebagai tujuan dalam mengaplikasikan konsep pembelajaran tertentu dan di waktu yang bersamaan pelajar dapat memperoleh pengetahuan. Luaran dari kegiatan ini antara lain terlaksananya kegiatan Service Learning yang merupakan pengembangan pembelajaran yang terintegrasi dengan pengabdian masyarakat dan dinilai memberikan berbagai dampak positif bagi pihak sekolah mitra kegiatan dan mahasiswa.
Non-English Department Students' Perspectives on the Use of Mobile Technology in English Language Learning Assessment Kurniawan, Mozes
Celt: A Journal of Culture, English Language Teaching & Literature Vol 22, No 2: December 2022, Nationally Accredited
Publisher : Soegijapranata Catholic University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24167/celt.v22i2.4565

Abstract

The use of technology is a common thing in the 21st century learning era. Educational practitioners also follow the rapid development of technology. Especially in learning English which is considered difficult to learn and master, there is one component that has a psychological effect that has the potential to suppress the optimality of student achievement. This is an assessment process carried out on the foreign language. Referring to the view that English is an important language, an idea emerged that assessment in English could be developed to be more attractive by integrating mobile technology. Therefore, this study aims to determine non-English department students' views toward mobile-based assessment in English courses. This research is descriptive qualitative research with categorization as the analysis process. By collecting, reducing and describing data, this study aims to reveal a general view of the implementation of mobile-based assessment in higher education. In general, students feel various improvements in terms of the learning process including excitement in reading and writing assessment. The use of Schoology as the mobile technology supporting learning and assessment seems to be useful as the result of this research
Parents Empowerment: Kejelasan Kurikulum Merdeka Bagi Orang Tua SD Kristen 1 Salatiga Septian Airlanda, Gamaliel; Kurniawan, Mozes; Wijayaningsih, Lanny
Magistrorum et Scholarium: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 2 (2024)
Publisher : Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24246/jms.v5i22024p109-118

Abstract

Dinamika pendidikan di Indonesia berjalan begitu cepat. Perubahan kurikulum yang didasarkan pada kebijakan politik membuat banyak pihak sulit untuk beradaptasi. Salah satunya yakni pola belajar di rumah dengan kurikulum Merdeka. Orang tua terbukti mengalami kesulitan melakukan pembagian waktu bekerja dan pendampingan anak. Pemahaman kurikulum yang sering berganti membuat orang tua bingung tentang definisi ideal seorang anak yang telah mereka sekolahkan. tim Pengabdian kepada Masyarakat FKIP UKSW merancangkan suatu bentuk pembekalan dengan metode On the Job Training bertajuk Parents Empowerment terkait kurikulum, literasi, sains dan pengelolaan pembelajaran di rumah. Peserta kegiatan yakni 17 orang tua SD Kristen 1 Salatiga. Penguatan ini berjalan baik dan memberikan manfaat penambahan wawasan, tips praktek berkomunikasi dan pengelolaan belajar anak di rumah.
INTEGRATING BILINGUAL STORYTELLING AND DIGITAL VISUALIZATION TO STIMULATE NON-NATIVE ENGLISH-SPEAKING STUDENTS’ LANGUAGE LEARNING Kurniawan, Mozes; Wijayaningsih, Lanny
EXPOSURE : JURNAL PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS Vol 14, No 1 (2025): Exposure
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/exposure.v14i1.16965

Abstract

The increase in digital content that is accessed by all age levels, including ages 4-6 who are in Early Childhood Education, has a good impact on access to positive content for self-development but also has the potential to have negative impacts such as addiction, lack of social interaction, bad influences on physical to weakening language development. Sometimes, the lack of exposure to the use of English contributes to the less-than-optimal mastery of English in children. There is an idea that aims to integrate three components of learning, namely digital technology, storytelling, and the use of bilingualism. Bilingual digital storytelling is an alternative solution to accommodate the development needs of children in terms of receptive language skills, listening and productive language skills, speaking, with the use of two languages as a bridge for children to get used to using English in a tiered manner. Therefore, this study uses the Classroom Action Research type with respondents, namely students aged 4-6 years. Data collection uses observation techniques that refer to observation guide instruments and documentation as additional data to enrich data acquisition. The analysis is carried out descriptively by following several stages of the cycle and comparisons between the entire cycle that runs. The result shows that bilingual digital storytelling demonstrated encouraging progress in English vocabulary acquisition and usage among early learners. However, there was a noticeable gap in developing conversational skills, as most attempts at conversation remained limited to fragmented expressions rather than complete sentences.
INTEGRATING BILINGUAL STORYTELLING AND DIGITAL VISUALIZATION TO STIMULATE NON-NATIVE ENGLISH-SPEAKING STUDENTS’ LANGUAGE LEARNING Kurniawan, Mozes; Wijayaningsih, Lanny
EXPOSURE : JURNAL PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS Vol. 14 No. 1 (2025): EXPOSURE
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/exposure.v14i1.16965

Abstract

The increase in digital content that is accessed by all age levels, including ages 4-6 who are in Early Childhood Education, has a good impact on access to positive content for self-development but also has the potential to have negative impacts such as addiction, lack of social interaction, bad influences on physical to weakening language development. Sometimes, the lack of exposure to the use of English contributes to the less-than-optimal mastery of English in children. There is an idea that aims to integrate three components of learning, namely digital technology, storytelling, and the use of bilingualism. Bilingual digital storytelling is an alternative solution to accommodate the development needs of children in terms of receptive language skills, listening and productive language skills, speaking, with the use of two languages as a bridge for children to get used to using English in a tiered manner. Therefore, this study uses the Classroom Action Research type with respondents, namely students aged 4-6 years. Data collection uses observation techniques that refer to observation guide instruments and documentation as additional data to enrich data acquisition. The analysis is carried out descriptively by following several stages of the cycle and comparisons between the entire cycle that runs. The result shows that bilingual digital storytelling demonstrated encouraging progress in English vocabulary acquisition and usage among early learners. However, there was a noticeable gap in developing conversational skills, as most attempts at conversation remained limited to fragmented expressions rather than complete sentences.
Membangun Generasi Global : Strategi Guru dalam Mengajarkan Bilingual Sejak Dini Widyan Subekti, Ine; Kurniawan, Mozes
Murhum : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Vol. 6 No. 1 (2025): Juli
Publisher : Perkumpulan Pengelola Jurnal (PPJ) PAUD Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37985/murhum.v6i1.1314

Abstract

Dalam era globalisasi, kemampuan berbahasa dua bahasa (bilingual) menjadi kebutuhan penting dalam dunia pendidikan dan pekerjaan. Namun, penerapan pembelajaran bilingual di tingkat PAUD masih menghadapi berbagai tantangan, seperti keterbatasan sumber daya, kesiapan tenaga pendidik, serta metode pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik anak usia dini. Penelitian ini bertujuan mengeksplorasi strategi pembelajaran bilingual yang diterapkan oleh guru di KB/TK Bethany School Salatiga. Pendekatan yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan metode pengumpulan data berupa wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi guru dalam mengajarkan bilingual dilakukan melalui pendekatan yang fleksibel dan kontekstual, serta disesuaikan dengan tahapan perkembangan anak. Bahasa kedua (L2) digunakan secara dominan dalam kegiatan rutin, dengan switching ke bahasa pertama (L1) secara alami saat anak mengalami kesulitan. Guru juga memanfaatkan media interaktif seperti lagu, cerita, permainan, komunikasi aktif, visualisasi, dan pengulangan untuk memperkuat pemahaman anak terhadap bahasa kedua. Strategi ini membantu menciptakan suasana belajar yang menyenangkan sekaligus efektif dalam mendukung perkembangan keterampilan berbahasa anak.
Language Stimulation Busy Book untuk Pengembangan Bahasa Anak Usia 4 – 6 Oktemka, Desi D.B.; Kurniawan, Mozes
Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Vol. 9 No. 6 (2025): In Progress
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/obsesi.v9i6.7520

Abstract

Perkembangan bahasa sangat penting pada anak usia dini namun, banyak lembaga pendidikan anak usia dini masih kesulitan dengan keterbatasan media, metode konvensional, dan kurangnya pendekatan yang bervariasi. Penelitian ini berupaya mengembangkan media pembelajaran inovatif yakni Language Stimulation Busy Book. Buku ini mengintegrasikan strategi multisensori dengan metode iSALTY (bercerita, audiolingual, dan total physical response) untuk menstimulasi keterampilan bahasa anak. Penelitian dan pengembangan dengan model ADDIE ini berhenti pada tahap pengembangan dengan luaran prototipe tervalidasi. Subjek penelitian meliputi guru dan anak usia 4–6 tahun di TK Kanisius Cungkup, Salatiga. Data dikumpulkan melalui wawancara guru, observasi kelas, dan validasi ahli. Temuan penelitian menunjukkan stagnasi dalam pembelajaran bahasa, ketergantungan pada metode konvensional, dan minimnya penggunaan media. Language Stimulation Busy Book yang dikembangkan menawarkan aktivitas multisensori yang kontekstual, menarik, dan berpeluang untuk pembelajaran bahasa dan pengenalan bahasa Inggris awal yang mengakomodasi pembelajaran yang bermakna, menyenangkan dan berkesadaran.
Faktor-Faktor Perkembangan Bahasa Ekspresif (Berbicara) pada Anak Usia 4-5 Tahun Amanda, Mutiara Giri; Kurniawan, Mozes
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 4 No. 1 (2024): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor dan dampak dari faktor yang memengaruhi perkembangan bahasa ekspresif (berbicara) pada anak usia 4-5 tahun. Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian kualitatif dengan metode kualitatif deskriptif. Subjek dalam penelitian ini adalah anak usia dini yang berada di wilayah Boyolali. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam, kuesioner, dan studi dokumentasi. Teknik analisis yang digunakan adalah reduksi data, paparan data, penarikan kesimpulan dan verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa analisis perkembangan Bahasa ekspresif (berbicara) pada anak usia 4-5 tahun berkembang sesuai harapan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat empat indikator perkembangan bahasa anak usia 4-5 tahun yaitu, mengerti beberapa perintah secara bersamaan, mengulang kalimat yang lebih kompleks, memahami aturan dalam suatu permainan, senang dan menghargai bacaan.
Digital English-mediated Instruction: Kajian Reflektif Implementasi Pembelajaran Bahasa Inggris Virtual bagi Anak Usia Dini Kurniawan, Mozes
Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Vol. 7 No. 6 (2023)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/obsesi.v7i6.5496

Abstract

Pembelajaran digital yang menawarkan fleksibilitas pembelajaran direspon baik oleh bidang pendidikan salah satunya pembelajaran bahasa Inggris. Praktisi pembelajaran bahasa Inggris yang masih dinilai sukar untuk dipelajari mengintegrasikan teknologi untuk menambah peluang kemudahan dipelajarinya subyek tersebut. Penelitian kualitatif deskriptif ini menggunakan refleksi hasil pengajaran di kelas bahasa Inggris virtual di PHMS School jenjang TK yang melibatkkan 5 siswa dalam sekali pertamuan yang terancang untuk 4 kali pertemuan. Responden yang terlibat sejumlah 9 orang pengajar pada 4 pertemuan belajar bahasa Inggris virtual. Adanya persiapan dan pelaksanaan yang baik pada sisi kolaborasi pengajar, kelengkapan rencana pembelajaran dan antisipasi penggunaan bahasa Inggris mendukung pembelajaran bahasa Inggris virtual. Tersaji pula berbagai komponen bahasa Inggris yang dinilai mudah hingga sukar diajarkan secara virtual legkap dengan strategi penuntasan aktivitas pembelajaran saat itu. Akhirnya, pembelajaran bahasa Inggris virtual untuk anak-anak TK pada rentang usia 4 – 6 tahun di TK tersebut dinilai berjalan dengan baik.