Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Varitions in Body Weigh and Bony Length of the Fetus Rattus Norvegicus Albino Wistar Stain Given Coffee With Increased Levels Armaita Armaita; Yessy Aprihatin; Erfita Yanti; Aulia Asman; Linda Marni
Science and Environmental Journal for Postgraduate Vol 2 No 2 (2020): Science and Environmental Journals for Postgraduate (SENJOp)
Publisher : Pascasarjana, Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/senjop.v2i2.76

Abstract

The fetus gets everything it needs through the bloodstream including nutrition, oxygenation, if it is blocked the fetus will lack all that is needed for growth and development. As a result, the narrowing of the blood vessels may be able to result in impaired growth and developmental disorders can occur. The caffeine in coffee during pregnancy crosses the placenta and reaches the baby, thereby reducing blood flow to the placenta, thus endangering the baby. Food and drag administration in 1980, found that caffeine crosses the brain and blood barrier and it is thought that the fetus may not have the enzymes needed to detoxify itself from caffeine through a process known as demethylation. Some scientists also try to determine how caffeine interferes with cell growth and fetal development. Various epidemiological studies show that there is a strong relationship of the effects of caffeine. The risk of miscarriage in pregnant women who consume a cup or more of coffee per day was shown in a 1998 study. Other studies have shown that coffee can cause weight loss in babies for children and also an increased rate of abortion spontaneous. This type of research is an experiment with a post test only control group design research design that is a design used to measure the effect of treatment in the experimental group by comparing treatment results with the control group ending the treatment period. The study was conducted at the Anatomy Stikes Cup of Sakti Pariaman Cup. The extraction was carried out in the L2DIKTI SUMBAR RIAU JAMBI Laboratory. This research was conducted from March-November 2019. The total number of mice during the study were 32 individuals. The results of this study were tabulated data and analyzed data using SPSS 2007 with the Anova test of 95% confidence level. From the Anova test results it was found that there was a significant relationship between caffeine on body weight and fetal body length of experimental animals with a p value of 0.00.
Environmental Dynamics With Diarrhea Case on Toddlers Erpita Yanti; Armaita Armaita; Aulia Asman; Linda Marni; Yessy Aprihatin
Science and Environmental Journal for Postgraduate Vol 2 No 2 (2020): Science and Environmental Journals for Postgraduate (SENJOp)
Publisher : Pascasarjana, Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/senjop.v2i2.82

Abstract

Diarrhea is a disease that often occurs in toddlers both in the world and in Indonesia itself, WHO noted that diarrhea cases in infants in 2013 were 1.5 billion cases with a mortality rate of around 760,000 cases. Meanwhile, according to data from UNICEF and WHO in the same year, the death rate due to diarrhea is around 2000 toddlers each year (Craswel, 2012). The highest increase in the level of public health can be realized through the creation of the people, nation and state of Indonesia which is characterized by its population living with behavior and in a healthy environment, having the ability to reach quality health services, fairly and equally. The purpose of this study was to determine the dynamics of the cause of diarrhea in toddlers. The risk dynamics that cause diarrhea are environmental health dynamics such as the availability of sewerage (SPAL), utilization of family latrines (JAGA), utilization of clean water facilities, exclusive breast milk (ASI), washing hands after defecation or before meals, and boiling drinking water, the availability of sewerage is proven to cause diarrhea in children under five. Sanitation education environment and education or health promotion for mothers of children under five need to be improved, so as to reduce the risk of diarrhea in toddlers
The Impact of Environmental Sanitation on Community Health Linda Marni; Aulia Asman; Armaita Armaita; Erpita Yanti; Yessy Aprihatin
Science and Environmental Journal for Postgraduate Vol 2 No 2 (2020): Science and Environmental Journals for Postgraduate (SENJOp)
Publisher : Pascasarjana, Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/senjop.v2i2.84

Abstract

This study aims to describe and discuss the impact of environmental sanitation on public health. The research method used is descriptive. The sampling technique uses purposive sampling. The results showed that: 1) the environmental sanitation conditions of the community were not good because they did not meet health requirements, 2) there was a relationship between the condition of the sewerage, landfills, latrines, and the condition of the house that was not yet healthy so that it had an impact on illnesses such as fever bleeding, tuberculosis, diarrhea and others.
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP MASYARAKAT TERHADAP COVID-19: A LITERATURE REVIEW Sri Handayani Sagala; Yesi Maifita; Armaita Armaita
Menara Medika Vol 3, No 1 (2020): Vol 3 No 1 September 2020
Publisher : Menara Medika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31869/mm.v3i1.2197

Abstract

Latar belakang: Masyarakat merupakan garda terdepan agar penyebaran virus corona baru atau SARS-CoV-2 tidak semakin meluas. Upaya yang bisa dilakukan masyarakat antara lain menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, memakai masker saat bepergian, serta menjaga jarak. Masyarakat punya peran yang sangat besar untuk memutus rantai penularan Covid-19. Maka kemampuan dan pemahaman dan juga sikap mereka perlu ditingkatkan supaya masyarakat mau melakukan upaya pencegahan. Tujuan:Literatur review ini bertujuan untuk membahas tentang pengetahuan dan sikap masyarakat terhadap covid-19. Metode: Metode penelitian ini adalah studi literatur. Studi ini diperoleh dari 3 database yaitu E-resources perpustakaan nasional, Google Scholar, dan Artikel dari Media Massa dengan menggunakan kriteria inklusi dan eksklusi. Kata kunci yang digunakan dalam pencarian literatur ini antara lain: pengetahuan, sikap covid-19”. Hasil: Berdasarkan beberapa artikel Penelitian yang telah diterbitkan di atas menggambarkan bahwa pemahaman dan kesadaran masyarakat terhadap pencegahan Covid-19 masih rendah. Sementara sikap masyarakat melakukan social distance masih terlihat rendah, karena masih terlihat warga beraktivitas keluar rumah untuk tujuan rekreasi, duduk bergerombol, berkumpul tanpa menggunakan masker ataupun menjaga jarak, sehingga kemungkinan penyebaran masih menjadi tugas besar. Kesimpulan:Pemahaman dan kesadaran masyarakat terhadap pencegahan Covid-19 masih rendah. Selain itu tingkat kepatuhan masyarakat untuk melakukan social distance juga masih terlihat rendah, karena masih terlihat warga beraktivitas keluar rumah untuk tujuan rekreasi, duduk bergerombol, berkumpul tanpa menggunakan masker ataupun menjaga jarak, sehingga kemungkinan penyebaran masih menjadi tugas besar. Tindakan promotif untuk meningkatkan pemahaman masyarakat sangat diperlukan agar bisa meningkatkan pengetahuan mereka tentang isolasi mandiri yang sesuai standar operasional prosedur
EFEKTIFITAS KONSUMSI RUMPUT LAUT TERHADAP PENINGKATAN KADAR HEMOGLOBIN PADA IBU MENYUSUI ANEMIA DI PUSKESMAS PARIAMAN Erpita Yanti; Yessy Aprihatin; Armaita Armaita
JURNAL STAMINA Vol 2 No 10 (2019): Jurnal Stamina Edisi Oktober
Publisher : JURUSAN KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/jst.v2i6.416

Abstract

kematian ibu dan 591.000 kematian perinatal secara global per tahun. Konsekuensi morbiditas terkait anemia kronis dapat mengakibatkan hilangnya produktivitas dari gangguan kapasitas kerja, gangguan kognitif, dan peningkatan kerentanan terhadap infeksi yang juga memberikan suatu beban ekonomi. Rumput laut (Eucheumasp) merupakan salah satu bahan makanan yang mengandung senyawa yang diperlukan dalam sintesis hemoglobin seperti zat besi.Tujuan untuk mengetahui efektifitas konsumsi rumput laut terhadap peningkatan kadar hemoglobin pada ibu menyusui anemia di Puskesmas Pariaman Kota Pariaman. Penelitian ini menggunakan desain penelitian Pre Eksperiment dengan pendekatan menggunakan rancangan one group Pretest-Post test design. Penelitiandilakukan tanggal 4 Oktober s/d 10 Oktober tahun 2018.Populasi dari penelitian ini adalah ibu menyusui anemia sebanyak 26 orang. Penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling, sampel di dapatkan berdasarkan pertimbangan tertentu dari peneliti sebanyak 15 orang. Pengolahan data secara Univariat dan Bivariat dengan memakai analisa paired t test secara komputerisasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata kadar hemoglobin responden mengalami peningkatan setelah dilakukan intervensi. Terdapat pengaruh pemberian rumput laut terhadap peningkatan kadar hemoglobin pada ibu menyusui, dengan p value 0,001. Diharapkan pada ibu menyusui untuk rutin mengkonsumsi rumput laut, karena selain mudah didapat dan juga mudah diolah, kandungan-kandungan yang terdapat dalam rumput laut sangat baik untuk ibu menyusui, terutama untuk mencegah anemia selama menyusui.
UPAYA MENINGKATKAN EKONOMI KREATIF MELALUI PEMBERDAYAAN SUMBER PAKAN ALTERNATIF KERIPIK BAYAM UNTUK MENINGKATKAN LEVEL HAEMOGLOBIN DAN HEMATOKRIT IBU HAMIL DI DESA CIMPARUH Linda Marni; Armaita Armaita; Yesi Maifita
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 5 (2023): Volume 4 Nomor 5 Tahun 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v4i5.17421

Abstract

Anemia adalah suatu keadaan dimana tubuh memiliki jumlah sel darah merah (eritrosit) yang terlalu sedikit, yang mana sel darah merah itu mengandung hemoglobin yang berfungsi untuk membawa oksigen ke seluruh jaringan tubuh (Proverawati, 2013). Menurut WHO (2008), secara global prevalensi anemia pada ibu hamil di seluruh dunia adalah sebesar 41, 8 %. Prevalensi anemia pada ibu hamil diperkirakan di Asia sebesar 48,2 %, Afrika 57,1 %, Amerika 24,1 %, dan Eropa 25,1 %. (Salmariantity, 2012). Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013, prevalensi anemia pada ibu hamil di Indonesia sebesar 37, 1 %. Pemberian tablet Fe di Indonesia pada tahun 2012 sebesar 85 %. Presentase ini mengalami peningkatan dibandingkan pada tahun 2011 yang sebesar 83,3 %. Meskipun pemerintah sudah melakukan program penanggulangan anemia pada ibu hamil yaitu dengan memberikan 90 tablet Fe kepada ibu hamil selama periode kehamilan dengan tujuan menurunkan angka anemia ibu hamil, tetapi kejadian anemia masih tinggi (Kementerian Kesehatan RI, 2013). Anemia merupakan masalah kesehatan masyarakat terbesar di dunia terutama bagi kelompok wanita usia reproduksi (WUS). Anemia pada wanita usia subur (WUS) dapat menimbulkan kelelahan, badan lemah, penurunan kapasitas/kemampuan atau produktifitas kerja. Penyebab paling umum dari anemia pada kehamilan adalah kekurangan zat besi, asam folat, dan perdarahan akut dapat terjadi karena interaksi antara keduanya (Noverstiti, 2012). Bayam merah diketahui memiliki kemampuan dalam mencukupi nutrisiibu hamil, hal ini dikarenakan bayam merah mengandung nilai kecukupan Fe dan folat yang penting terhadap ibu hamil. Mayoritas penduduk Desa Cimparuh yaitu beragama islam. Rata-rata mata pencaharian masyarakat di desa ini ialah wiraswasta dan petani. Selebihnya pegawai, peternak, dan tenaga kesehatan. Adapun fasilitas umum di desa ini diantara lainlapangan sepakbola, pusatkebugaran,lapangan futsal,lapangan voli, masjid, musala, puskesmas, posyandu rumah bersalin, poskamling, sekolah jenjang SD/TK/PAUD, TPU, dan kantor pemerintahan. Lembaga pemasyarakatan di desa ini diantaranya LKMD/LKMK, PKK, Karang taruna, dan Kelompok tani. Kaum wanita sebagian besar hanya menjadi ibu rumah tangga dan sebagai usaha kecil seperti toko serta kelompok usaha bersama. Untuk menggerakkan kaum wanita tersebut menjadi yang produktif, rencana diadakan PKM mengenai pembuatan keripik bayam merah di Desa Cimparuh. Luaran yang dihasilkan adalah pemanfaatan bayam merah untuk meningkatkan haemoglobin pada ibu hamil yang diaplikasikan dalam bentuk journal sebagai referensi .
PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG BAHAYA MEROKOK PADA REMAJA DI MAN PADUSUNAN Armaita Armaita; Linda Marni; Setia Nisa
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 5 (2023): Volume 4 Nomor 5 Tahun 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v4i5.19741

Abstract

Merokok adalah salah satu faktor risiko sebagian besar penyakit palingmematikan di dunia.World Health Organization melaporkan bahwa epidemic merokok telah membunuh sekitar enam juta orang setiap tahun. Pengabdian inibertujuan untuk meingkatkan pengetahuan siswa tentang bahaya asap rokok danmanfaat hidup sehat tanpa asap rokok. Pengabdian dilaksanakan pada hari Rabu 13 September 2023 di MAN padusunan pada anak remaja.Pengabdian dilaksanakan dalam bentuk penyuluhan dengan metode pengabdian. menggunakan ceramah dengan bantuan Power Point dan diskusi dengan peserta.Peserta kegiatan merupakan seluruh remaja yang ada di rawang sebanyak 25 Orang.Pelaksanaan kegiatan dibiayai sendiri oleh pelaksana. Kegiatan pengabdian inidapat terlaksana dengan baik dan dapat mencapai tujuan yang diharapkanpelaksana. Kedepannya kegiatan pengabdian selanjutnya dapat dilaksanakansecara berkelanjutan baik di tempat yang sama maupun ditempat lainnya.
Analysis of River Environmental Pollution Factors Erpita Yanti; Yessy Aprihatin; Armaita
Jurnal Penelitian Pendidikan IPA Vol 10 No 2 (2024): February
Publisher : Postgraduate, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppipa.v10i2.6821

Abstract

The problem of polluted river water quality is part of current environmental problems. A lot of pollution is caused by industrial factory waste, household waste, and rubbish. This causes the condition of the river ecosystem to decline and hurts humans and the environment. Pollution that occurs in rivers is a result of human behavior which increasingly ignores the surrounding environment. The consequences of human behavior that is wrong in treating the river environment will ultimately become a disaster that is detrimental to humans themselves. This research aims to detect whether there is a correlation between knowledge and attitudes held by the community regarding behavior to protect the river environment. The hypothesis proposed in this study is: that behavior to maintain the health of the river environment is influenced by knowledge and attitude variables. The sample in this research was 300 students. The influence of knowledge on behavior has a significant relationship with a p-value of 0.00. The influence of attitudes on behavior has a significant relationship with a p-value of 0.00. There is positive behavior to protect river ecosystems and also environmental sustainability in rivers, but there are also students who behave indifferently towards the environment and tend to be indifferent.
The Relationship of the Level of Community Knowledge in the Family Environment with Tuberculosis Prevention Efforts Armaita; Linda Marni; Setia Nisa; Bella Lucintarillova; Yessy Aprihatin
Jurnal Penelitian Pendidikan IPA Vol 10 No 2 (2024): February
Publisher : Postgraduate, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppipa.v10i2.6856

Abstract

Tuberculosis is a disease that is transmitted very quickly. One way of transmitting Tuberculosis is through droplet nuclei when a patient coughs or sneezes, especially to those closest to the patient, namely the family who lives in the same house as the patient. Poor family and community knowledge about Tuberculosis have a greater risk of increasing Tuberculosis cases, while families and communities who have good knowledge about Tuberculosis can reduce the incidence of Tuberculosis cases. To determine the relationship between the level of community knowledge and efforts to prevent tuberculosis in the Pariaman Community Health Center work area in 2022. This research is correlational with a cross-sectional study approach. that of the 48 respondents, the majority of 37 (77.10%) people had a high level of public knowledge about preventing tuberculosis. more than 35 (72.90%) people experienced good Tuberculosis Prevention Efforts. It is known that tuberculosis prevention efforts are greater among respondents who have high knowledge than respondents who have low knowledge (68.80% and 4.20%) people. Based on statistical tests using chi-square, the p-value = 0.00 (p-value < α 0.05) means there is a significant relationship between the level of community knowledge and efforts to prevent tuberculosis. According to the researchers' analysis, knowledge and prevention efforts must be in sync because efforts to prevent lack of knowledge do not occur well, so knowledge and prevention efforts must work well and reduce the number of TB diseases that occur. Most of the community's level of knowledge regarding tuberculosis prevention efforts. Most efforts to prevent tuberculosis are good. There is a significant relationship between the level of community knowledge and efforts to prevent tuberculosis in the Pariaman Community Health Center working area in 2022.
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN SCABIES Desri Maylonna; Debby Sinthania; Armaita Armaita; Hasmita Hasmita
Jurnal Keperawatan Medika Vol 2 No 1 (2023): Jurnal Keperawatan Medika
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/jkem.v2i1.39

Abstract

Scabies adalah penyakit menular yang diakibatkan oleh tungau sarcoptes scabiei yang dapat ditularkan oleh kontak kulit. Angka kejadian scabies pada tahun 2020 yang dilaporkan oleh World health organization (who) mencapai 3,9-6%.Angka kasus di tempat penelitian scabies terdapat 240 kasus.Tujuan penelitian ini adalah agar mampu memberikan asuhan keperawatan keluarga dengan kasus scabies di wilayah kerja Puskesmas Naras Kota Pariaman. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus. Hasil pengkajian yang dilakukan pada tanggal 13-20 Februari 2023 yaitu An.S 20 tahun, tidak bekerja dan merasakan keluhan gatal-gatal dan ruam bintik-bintik merah dan akan terasa gatal-gatal pada siang dan malam hari. Hasil Diagnosa pertama Gangguan integritas kulit berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit.Diagnosa kedua Gangguan pola tidur berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam memodifikasi lingkungan dan Diagnosa ketiga Defisit pengetahuan berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam mengenal masalah kesehatan keluarga dengan scabies. Setelah evaluasi yang didapatkan hasil bahwa tingkat pengetahuan dan kemandirian keluarga meningkat yaitu menerima perawatan kesehatan masyarakat dan menerima pelayanan keperawatan yang diberikan sesuai dengan rencana keperawatan. Saran dari peneliti untuk keluarga adalah diharapkan keluarga lebih memperhatikan lingkungan bagi penderita scabies.kesimpulan kejadian scabies di puskesmas Naras Kota Pariaman Tahun 2023 memiliki personal Hygine yang kurang.