Claim Missing Document
Check
Articles

Found 39 Documents
Search

Pelatihan Pembuatan Origami Untuk Meningkatkan Kreativitas Anak Bekebutuhan Khusus Di Panti Asuhan Bhakti Luhur Banjarmasin Getrudis Tutpai; Ermeisi Er Unja; Lucia Andi Chrismilasari; Aulia Rachman
KREATIF: Jurnal Pengabdian Masyarakat Nusantara Vol. 3 No. 1 (2023): Maret : Jurnal Pengabdian Masyarakat Nusantara
Publisher : Pusat Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/kreatif.v3i1.2101

Abstract

Children with needs require special treatment to help develop their fine motor skills. Through this community service activity it is hoped that it can develop fine motor skills in children with special needs. This activity is carried out using paper media packaged in the art of paper folding or origami. This paper folding art training activity is given to children with special needs with the method of lectures, questions and answers and demonstrations in the form of paper folding training in various forms. The results of this community service show that there has been an increase in knowledge in groups of children with needs where after the activities the children know about the art of paper folding and can practice how to fold paper in various shapes of animals, flowers and stars. It is hoped that accompanying teachers at the Bhakti Luhur Orphanage can do paper folding or other types of art more often to be able to further develop the abilities of children with special needs. Because fun activities like this are more in demand by children.
HIDUP SEHAT BEBAS DARI ASAP ROKOK BAGI MASYARAKAT WILAYAH SAKA PERMAI BELITUNG SELATAN KOTA BANJARMASIN Warjiman Warjiman; Ermeisi Er Unja; Dyah Trifianingsih
JURNAL SUAKA INSAN MENGABDI (JSIM) Vol 1 No 1 (2019): Jurnal Suaka Insan Mengabdi (JSIM)
Publisher : STIKES Suaka Insan Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51143/jsim.v1i1.138

Abstract

Warjiman 1*, Unja, Ermeisi Er2, Trifianingsih, Dyah3 1,2,3Program Studi Sarjana Keperawatan dan Ners STIKES Suaka Insan *Email : warjiman99@gmail.com ABSTRAK Mewujudkan masyarakat sehat dengan lingkungan yang bersih tanpa asap rokok bukanlah hal yang mudah. Tidak akan optimal jika dilaksanakan sebagian kecil dari masyarakat dan butuh upaya dari setiap orang. Data yang didapatkan dari 100 orang laki-laki di Wilayah Saka Permai, terdapat 53 orang (53%) kepala keluarga yang merupakan perokok aktiv setiap hari, 9 orang (9%) merokok hanya kadang-kadang, dan 48 orang (48%) mengaku tidak merokok atau sudah berhenti dari merokok. Data pengetahuan tentang merokok, yaitu 58 orang (58%) memperlihatkan tingkat pengetahuan yang rendah tentang bahaya rokok, 15 orang (15%) memiliki pengetahuan yang cukup sedangkan 27 orang (27%) memiliki pengetahuan yang baik tentang bahaya merokok, sehingga mereka berhenti merokok atau menghindari rokok. Oleh sebab itu perlu dilakukan upaya pencegahan di lingkungan masyarakat. Salah satu upaya pencegahan yang dapat dilakukan adalah kegiatan penyuluhan untuk memberikan penjelasan dan pengetahuan kepada masyarakat dan menyadarkan mereka tentang bahaya rokok. Metode yang digunakan dalam pemecahan masalah ini adalah dengan 1) metode penyuluhan tatap muka dan 2) FGD (Focus Group Discussion). Hasil yang dicapai adalah terjadi peningkatan pengetahuan menjadi lebih baik yaitu 95%. Penyuluhan yang dilakukan melalui metode tatap muka dan Focus Group Discussion sangat membantu dalam meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang bahaya rokok. Kata Kunci : Bahaya Rokok, Bebas Asap Rokok, Perokok Aktiv, Penyuluhan Kesehatan
KELUARGA MANDIRI MELAWAN HIPERTENSI DENGAN MEMANFAATKAN SAYUR DAN BUAH LOKAL SEBAGAI DIET HIPERTENSI Gerdtrudis Tutpai; Ermeisi Er Unja; Aulia Rachman
JURNAL SUAKA INSAN MENGABDI (JSIM) Vol 2 No 1 (2020): Jurnal Suaka Insan Mengabdi (JSIM)
Publisher : STIKES Suaka Insan Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51143/jsim.v2i1.214

Abstract

Puskesmas Sungai Jingah yang menjadi salah satu wilayah yang memiliki angka kejadian Hipertensi tertinggi yaitu mencapai 5140 orang (Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin, 2018). Salah satu wilayah kerja Puskesmas Sei Jingah yang memiliki angka hipertensi yang cukup banyak adalah wilayah Kelurahan Sungai Andai. Hipertensi terbanyak yang tercatat adalah factor keturunan dari orang tuanya dan gaya hidup berupa merokok dan konsumsi makanan yang asin dan diawetkan. Penanggulangan masalah hipertensi tersebut memerlukan program peningkatan kesehatan masyarakat, pendidikan kesehatan, dan perbaikan kemampuan keluarga untuk merawat anggota keluarga yang menderita hipertensi. Oleh sebab itu perlu dilakukan pengabdian masyarakat ini yang diharapkan mampu menciptakan keluarga yang mandiri dalam melakukan perawatan pada pasien hipertensi khususnya dalam pengelolaan diet hipertensi. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Pre dan Post Test dengan intervensi penyuluhan menggunakan metode ceramah serta pengukuran tekanan darah. Sasaran kegiatan adalah masyarakat yang berada pada wilayah kerja Puskesmas Sungai Jingah. Hasil yang dicapai adalah 79% kelompok masyarakat yang telah diberikan penyuluhan memiliki pengetahuan yang baik mengenai diet Hipertensi dengan menggunakan sayuran dan buah-buahan lokal, dan sebanyak 55 % memiliki sikap yang baik dalam mengelola diet hipertensi. Pemberian Health Education mengenai diet hipertensi dengan memanfaatkan sayur-dan buah-buahan yang ada disekitar lebih memudahkan masyarakat dalam menjalankan program diet Hipertensi.
SKRINING DAN EDUKASI PENDERITA HIPERTENSI Warjiman Warjiman; Ermeisi Er Unja; Yohana Gabrilinda; Fransiska Dwi Hapsari
JURNAL SUAKA INSAN MENGABDI (JSIM) Vol 2 No 1 (2020): Jurnal Suaka Insan Mengabdi (JSIM)
Publisher : STIKES Suaka Insan Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51143/jsim.v2i1.215

Abstract

ABSTRAK Data prevalensi hipertensi tertinggi berdasarkan pengukuran pada umur ≥18 tahun menurut Provinsi pada tahun 2018, masih tetap ditempati oleh Provinsi Kalimantan Selatan. Beberapa faktor risiko yang diduga sebagai penyebab hipertensi yaitu usia, riwayat kesehatan keluarga, berat badan, pola makan, dan gaya hidup. Oleh sebab itu, pencegahan dan penanggulangan masalah hipertensi harus dimulai dengan meningkatkan kesadaran masyarakat untuk melakukan perubahan pola hidup ke arah yang lebih sehat. Demi mewujudkan hal tersebut, maka perlu dilakukan kegiatan pengabdian masyarakat dalam bentuk Skrinning dan Penyuluhan tentang Hipertensi. Metode yang dilakukan oleh Tim adalah skrining awal dengan menggunakan instrumen ceklis faktor resiko dan mengukur tekanan darah serta memberikan edukasi pendidikan secara langsung dan dilengkapi dengan leaflet yang sudah disiapkan sebelumnya. Sasaran kegiatan ini adalah para penderita hipertensi yang merupakan jemaat Gereja Katedral Banjarmasin. Hasil yang dicapai adalah sebanyak 69 orang bersedia melakukan Skrining Hipertensi dan sebesar 90% peserta memahami mengenai hipertensi dan cara menjaga pola hidup sehat dirumah.
BANTUAN KEBUTUHAN ANAK DAN PEREMPUAN BAGI WARGA TERDAMPAK BANJIR DI WILAYAH SUNGAI LULUT BANJARMASIN KALIMANTAN SELATAN dania relina sitompul; Margareta Martini; Ermeisi Er Unja; oktovin oktovin
JURNAL SUAKA INSAN MENGABDI (JSIM) Vol 3 No 1 (2021): Jurnal Suaka Insan Mengabdi (JSIM)
Publisher : STIKES Suaka Insan Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51143/jsim.v3i1.271

Abstract

Bencana banjir merupakan bencana hidrometeorologi yang sering terjadi di Indonesia. Salah satu yang juga mengalami musibah banjir adalah Kota Banjarmasin Kalimantan Selatan pada pertengahan hingga akhir Januari 2021. Akan tetapi, musibah banjir besar ini baru pertama kali terjadi. Distribusi bantuan bagi korban banjir terus dilakukan, namun ada beberapa wilayah yang belum menerima bantuan dalam bentuk apapun. Salah satunya adalah masyarakat kelompok khusus yaitu perempuan dan anak-anak di wilayah sungai lulut, Komplek Graha Sejahtera 1, Blok Graha 1, Jalur B Banjarmasin, karena terputusnya akses jalan. Tim Pengabdi mencoba memecahkan masalah dengan metode community development, dengan kegiatan pemeriksaan kesehatan, bantuan logistik khusus bagi perempuan, bayi dan anak-anak. Hasil dari kegiatan ini sebanyak 68 warga perempuan (remaja dan wanita usia subur) serta 4 bayi dan 24 anak-anak telah mendapatkan bantuan. Hasil survey kepuasan juga menunjukan mayoritas kelompok sasaran merasa sangat puas karena telah mendapatkan bantuan sesuai dengan yang diharapkan. Kesimpulan bahwa masyarakat kelompok rentan yaitu perempuan dan anak-anak korban bencana sangat mengharapkan bantuan baik itu pemenuhan kebutuhan dan juga pemantauan kesehatan. Kata Kunci : Bantuan Kesehatan, Bencana Banjir, Masyarakat Kelompok Rentan
PENYULUHAN MANAJEMEN MAKANAN SEHAT BAGI PENDERITA HIPERTENSI BAGI WARGA GANG KARYA BANJARMASIN TENGAH Lucia Andi Chrismilasari; Luckita Ibna Permana; Ermeisi Er Unja; Ria Kamala Riani
JURNAL SUAKA INSAN MENGABDI (JSIM) Vol 1 No 2 (2020): Jurnal Suaka Insan Mengabdi (JSIM)
Publisher : STIKES Suaka Insan Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51143/jsim.v1i2.276

Abstract

Hipertensi merupakan manifestasi gangguan keseimbangan hemodinamik systemkardiovaskuler. Banjarmasin merupakan salah satu daerah dengan tingginya kasus hipertensi.Adapun yang tergambar dari kondisi masyarakat di Banjarmasin adalah terkait gaya hidupterutama perilaku mengkonsumsi makanan. Pola makan yang sesuai merupakan suatupenatalaksanaan yang perlu diperhatikan oleh penderita hipertensi karena hal tersebut akansangat membantu mengendalikan tekanan darah.Masalah yang ditemukan pada masyarakat binaan Puskesman Teluk Dalam adalah1)Perilaku masyarakat dalam mengkonsumsi makanan sehat masih kurang, 2) Masyarakatbelum mengetahui komponen makanan yang dapat dikelola untuk membantu mengontroltekanan darah yang tinggi, 3) Masyarakat belum tahu secara benar cara pengolahan makanandan penyajian makanan yang sehat dan terjangkau bagi penderita hipertensi.Solusi yang ditawarkan adalah mengubah perilaku dalam mengkonsumsi makananharian yaitu dengan memperbanyak ilmu pengetahuan melalui kegiatan penyuluhan kesehatandengan metode ceramah Tanya jawab mengenai nutrisi yang tepat dalam mengontrol tekanandarah.Hasil kegiatan pengabdian didapatkan 100% masyarakat memiliki pengetahuan yangbaik tentang manajemen makanan bagi penderita hipertensi setelah diberikan penyuluhankesehatan dengan metode ceramah Tanya jawab. Dari 26 orang warga wilayah gang karya yangmenderita hipertensi derajat II, 8 orang warga (54%) mampu mengontrol tekanan pada derajathipertensi yang sama (hipertensi derajat II) dan 5 orang warga (33%) mengalami penurunantekanan darah menjadi Hipertensi derajat I dan 2 orang warga (13%) pada kondisi pra hipertensidalam waktu 3 minggu.Kemampuan warga yang menderita hipertensi dalam mengontrol tekanan darahdikarenakan warga penderita hipertensi mampu mengontrol sedikit demi sedikit konsumsimakanan asin dan cenderung memperbanyak sayur, rajin melakukan aktifitas fisik, sertamelakukan kunjungan ke fasilitas kesehatan pemerintah dalam membantu mengontrok tekanandarah. Melalui kegiatan penyuluhan kesehatan dengan metode ceramah ternyata cukup efektifdalam membantu warga penderita hipertensi memahami cara mengontrol hipertensi melaluidiet makanan harian. Pengetahuan akan hipertensi juga mampu menjadi dasar bagi penderitahipertensi untuk berperilaku sesuai pengetahuan yang di dapatnya.Kata Kunci : Hipertensi, Makanan Sehat Hipertensi, Pasien Hipertensi, Penyuluhan Kesehatan
Hubungan Self Efficacy Dengan Pelaksanaan Mobilisasi Dini Pasien Apendektomi Di Ruang Bedah RSUD H. Boejasin Pelaihari Yohanna Hartatyaningsi; Dyah Trifianingsih; Aulia Rachman; Ermeisi Er Unja
Jurnal Medika Nusantara Vol. 1 No. 2 (2023): Mei: Jurnal Medika Nusantara
Publisher : Stikes Kesdam IV/Diponegoro Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59680/medika.v1i2.507

Abstract

One of the nursing interventions in recovery and healing the appendectomy wounds is early mobilization exercises. One of the factors that influence the success of early mobilization is to increase self-efficacy. This research want to determine the correlation of self-efficacy and early mobilization among appendectomy patients in surgery room at H. Boejasin Pelaihari Hospital. The study conducted by utilizing quantitative research with cross sectional approach. There are 20 respondents involved in the study that selected using accidental sampling. The analysis use an spearman rank formula to determine the correlation between two variables. The results showed that the self-efficacy of patients after appendectomy. There are 12 respondents (60%) showed their self-efficacy level in moderate level. 11 respondents (55%) had a good mobilization exercise. Analysis of Spearman Rank correlation found that there was a strong significant relationship between self-efficacy and mobilization among appendectomy patient where the value of p = 0.000.
IMPLEMENTASI CERDIK : EDUKASI PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT TIDAK MENULAR (PTM) PADA MASYARAKAT KELURAHAN MANTUIL Aulia Rachman; Ermeisi Er Unja; Oktovin Oktovin
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 7, No 1 (2024): MARTABE : JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v7i1.260-270

Abstract

Penyakit tidak menular (PTM) menjadi penyebab kematian tertinggi didunia seperti kardiovaskular, kanker, penyakit pernafasan kronis, diabetes dan cidera. Zaman sekarang kegiatan merokok, konsumsi alcohol serta obat-obatan ada yang menjadikan gaya hidup sehingga penderita penyakit degenerative semakin meningkat serta menjadi penyebab ancaman kehidupan. Upaya pencegahan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan, menanamkan pola hidup sehat, mengenali tanda dan gejala penyakit, penegahan terjadinya PTM dan penyakit yang mengikutinya. Berdasarkan Analisa situasi ditemukan kurangnya pengetahuan masyarakat tentang penyakit tidak menular (PTM) dan perilaku cerdik. Maka tujuan dari pengabdian ini adalah meningkatkan pengetahuan, perilaku, informasi masyarakat tentang upaya pencegahan penyakit tidak menular di keluarga dan Masyarakat. Pada kegiatan ini terdapat beberapa tahapan yaitu, tahap pembentukan kader lalu tahap pelatihan pemeriksaan fisik dan edukasi dan terakhir tahap monitoring status kesehatan. Hasil dari kegiatan ini menunjukkan peningkatan nilai pengetahuan tentang penyakit tidak menular khususnya hipertensi dan diabetes mellitus sebesar 21.39 dan terjadi peningkatan pada aspek keterampilan pengukuran tekanan darah menunjukkan peningkatan sebesar 13.39 poin, Kader mengikuti pelatihan dengan antusias dan mengatakan menjadi lebih percaya diri melaksanakan tugas sebagai kader di posbindu PTM. Melihat hasil yang ada maka dapat disimpulkan implementasi CERDIK : edukasi pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular (PTM) pada masyarakat Kelurahan Mantuil berhasil dan berjalan sesuai dengan tujuan.
Pelaksanaan Program Pengabdian Masyarakat “Kendalikan Obesitas Optimalkan Aktifitas Fisik” Bagi Masyarakat Penderita Hipertensi di Kalimantan Selatan Oktovin Oktovin; Ermeisi Er Unja; Chrisnawati Chrisnawati
Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia Vol 4 No 1 (2024): JPMI - Februari 2024
Publisher : CV Infinite Corporation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52436/1.jpmi.2025

Abstract

Hipertensi merupakan kondisi terjadinya peningkatan tekanan darah di atas normal. Angka kejadian hipertensi di Kota Banjarmasin Provinsi Kalimantan Selatan sudah mencapai 2.747 kasus dan wilayah dengan kasus hipertensi tinggi yaitu kelurahan mantuil Banjarmasin. Pemeriksaan kesehatan jarang dilakukan masyarakat karena jarak tempuh ke Puskesmas sebelumnya cukup jauh. Akses jalan dan ketersiadaan fasilitas umum seperti lapangan untuk berolahraga juga tidak tersedia karena wilayah ini sebagian besar berada di pinggiran sungai. Berdasarkan hasil pengkajian awal terhadap 87 orang masyarakat kelurahan didapatkan 51 orang (58,6%) masyarakat mengalami Tekanan Darah Tinggi. Dari 51 Orang masyarakat yang mengalami Tekanan Darah Tinggi, sebanyak 6 orang (11,8%) baru saja terdekteksi Tekanan Darah Tinggi; 12 orang (23,5%) memang memiliki riwayat Hipertensi tetapi jarang memeriksakan diri dan tidak minum obat; 23 orang (45,1%) memiliki riwayat Hipertensi tetapi rutin mengkonsumsi obat dari dokter Puskesmas atau dokter umum; dan 10 orang (19,6%) memiliki riwayat hipertensi tetapi jarang memeriksakan diri dan mengkonsumsi obat yang di beli di apotik jika tanda gejala hipertensi timbul. Dari 51 orang masyarakat yang mengalami tekanan darah Tinggi 14 orang (27,5%) dengan obesitas; 12 orang (23,5%) dengan berat badan berlebih. Maka dari itu, pemeriksaan kesehatan dan edukasi kepada masyarakat terkait Hipertensi dan keterkaitannya dengan obesitas dan aktifitas fisik perlu dilakukan. Hal ini untuk membantu masyarakat lebih sadar untuk mengendalikan Hipertensi.
Pemberdayaan dan Pendampingan Kader Posbindu PTM Dalam Deteksi Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular Pada Masyarakat Pesisir Sungai Rachman, Aulia; Unja, Ermeisi Er; Tutpai, Getrudis; Chrisnawatid
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol. 3 No. 1 (2023): Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat : MEMAKSIMALKAN POTENSI
Publisher : Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33086/snpm.v3i1.1232

Abstract

Data Profil Kesehatan Kota Banjarmasin 2021, prevalensi hipertensi di Banjarmasin 28,49% tahun 2020 meningkat menjadi 35,39 % tahun 2021 dan prevalensi Diabetes mellitus tipe 2 di Banjarmasin juga meningkat dari 8,09% menjadi 9,96%. Prevalensi PTM yang berkontribusi terhadap kematian menuntut pemerintah untuk mewujudkan masyarakat yang sehat dengan menurunkan faktor risikonya. Posbindu PTM merupakan salah satu upaya kesehatan berbasis masyarakat yang bersifat promotif dan preventif dalam rangka deteksi dini dan pemantauan faktor risiko PTM Utama yang dilaksanakan secara terpadu, rutin, dan periodik. Puskesmas pekauman merupakan puskesmas dengan cakupan wilayah kerja terluas dan padat penduduk yang tersebar tidak merata. Jarak tempuh yang jauh, dan hanya dijangkau dengan transportasi air menyebabkan penguatan peran Kader Posbindu PTM masih perlu dioptimalkan. Tujuan pelaksanaan PkM untuk meningkatkan pengetahuan kader tentang PTM pada DM dan hipertensi, meningkatkan keterampilan kader dalam melakukan skrining faktor risiko PTM untuk masyarakat di pesisir sungai di Banjarmasin. Metode yang digunakan pada kegiatan ini adalah pemberdayaan dengan pelatihan dan pendampingan kader dalam melaksanakan kegiatan pemeriksaan kesehatan dan penyuluhan PTM khususnya hipertensi dan DM. Hasil menunjukan peningkatan peningkatan pengetahuan sebelum dan sesudah pelatihan sebesar 21.39 poin dengan p: 0.00, peningkatan ketrampilan sebesar 13.39 poin dengan p: 0.00 dan mayoritas kader menyatakan semakin memiliki rasa percaya diri dan antusias untuk melaksanakan tugas. Dalam pelaksanaan pemeriksaan kesehatan, sebanyak 46 warga di Posbindu Seberang Sungai Mantuil dan 44 warga di Posbindu Basirih Selatan mengikuti kegiatan yang dilaksanakan oleh kader. Hasil pemeriksaan ditindaklanjuti dengan penyuluhan kesehatan dan olahraga bersama kader dan warga. Direkomendasikan agar pelaksanaan Posbindu PTM paska kegiatan PPM dapat dimonitoring oleh puskesmas Mantuil dan kegiatan PkM serupa dapat diterapkan di Posbindu PTM lainnya di Kota Banjarmasin.