Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search
Journal : Pharmacoscript

MOLECULAR DOCKING DAN UJI TOKSISITAS REMDESIVIR, LOPINAVIR, RITONAVIR DAN FAVIPIRAVIR TERHADAP M-PROTEASE SARS-CoV-2 Anna Yuliana; Oktaviani Ayu Saputri; Salsabila Adlina
Pharmacoscript Vol. 5 No. 1 (2022): Pharmacoscript
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/pharmacoscript.v5i1.893

Abstract

Protease inhibitor Lopinavir, Ritonavir, Remdesivir yang bekerja pada RNA polimerase virus (Main Protease) diprediksi dapat memberikan aktivitas baik dalam pengikatan dengan reseptor secara in silico dan potensial sebagai penghambat COVID-19. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui toksisitas Remdesivir, Lopinavir, Ritonavir, dan Favipiravir dengan menggunakan software Toxtree dan mengetahui interaksi dan kestabilan obat Remdesivir, Lopinavir, Ritonavir, dan Favipiravir dengan resepetor M-Protease SARS-CoV-2 menggunakan metode Molecular Docking dan Molecular Dynamic. Senyawa obat uji dianalisis menggunakan lipinski rule's of five, uji toksisitas menggunakan program Toxtree, simulasi Molecular Docking menggunakan Autodock 1.5.6 dan simulasi Molecular Dynamic menggunakan MOE (Molecular Operating Environtment). Hasil Molecular Docking favipiravir dengan reseptor 5RF3 sebesar -6.32 kkal/mol, lopinavir dengan reseptor 5RL4 sebesar -17.86 kkal/mol, obat Ritonavir dengan reseptor 5RL5 sebesar -17.19 kkal/mol , dan obat Remdesivir dengan reseptor 5R83 sebesar -14.90 kkal/mol. Hasil Molecular Dynamic senyawa obat Favipiravir, Lopinavir, Remdesivir, dan Ritonavir dilihat dari hasil procheck ramachandran hasil persentase most favoured region 50% dan disallowed region 15% dan kecocokan hasil residu asam amino, uji toksisitas menggunakan Toxtree diperoleh kategori kelas III, tidak bersifat karsinogenik genotoksik dan non genotoksik. Senyawa obat uji memiliki interaksi yang kuat dan stabil sehingga dapat dijadikan sebagai kandidat yang berpotensi untuk pengobatan anti SARS-CoV-2.
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN PERILAKU PASIEN HIPERTENSI TERHADAP TATALAKSANA HIPERTENSI DI KLINIK DOKTER 24 JAM MELATI TASIKMALAYA Kamiel Roesman Bachtiar; Eddy Suhardiana; Salsabila Adlina; Srie Rezeki Nur Endah; Ali Nofriyaldi; Ayu Rahmawati
Pharmacoscript Vol. 5 No. 2 (2022): Pharmacoscript
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/pharmacoscript.v5i2.911

Abstract

Prevalensi penyakit hipertensi di kota Tasikmalaya masih tergolong tinggi. Salah satu penyebabnya adalah tingkat kesadaran penderita terhadap kesehatan masih rendah. Masih banyak pasien yang tidak menyadari dirinya menderita hipertensi dan tidak mematuhi pencegahan hipertensi. Hal tersebut terjadi karena kurangnya pengetahuan dan perilaku terhadap tatalaksana hipertensi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dan perilaku pasien hipertensi terhadap tatalaksana hipertensi di Klinik Dokter 24 Jam Melati Tasikmalaya. Desain penelitian menggunakan cross sectional study. Pengambilan sampel menggunakan accidental sampling berdasarkan kriteria inklusi sebanyak 100 responden. Variabel penelitan yaitu, tingkat pengetahuan hipertensi dan perilaku pasien terhadap tatalaksana hipertensi. Analisa data dengan analisis univariat (manual) dan analisis bivariat (uji chisquare) Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik responden penderita hipertensi di Klinik Dokter 24 Jam Melati Tasikmalaya, yaitu mayoritas responden berusia ≥ 50 tahun, pendidikan terakhir SD, berjenis kelamin perempuan, tingkatan hipertensi Stadium 1, obat yang digunakan amlodipin, dan tidak memiliki riwayat keluarga hipertensi. Pengetahuan pasien hipertensi terhadap tatalaksana hipertensi termasuk kategori baik dan perilaku pasien hipertensi terhadap tatalaksana hipertensi termasuk perilaku positif. Hal ini terlihat dari hasil uji bivariat terdapat hubungan yang signifikan tingkat pengetahuan pasien hipertensi dengan perilaku pasien hipertensi terhadap tatalaksana hipertensi nilai ρ = 0.000).
AKTIVITAS HEPATOPROTEKTOR KOMBINASI RIMPANG TEMULAWAK (Curcuma xanthorriza Roxb.) DENGAN BUAH LADA HITAM (Piper nigri L.) PADA TIKUS WISTAR Mochamad Herdi Nurzaman; Adila Awaludin; Salsabila Adlina
Pharmacoscript Vol. 7 No. 1 (2024): Pharmacoscript
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/pharmacoscript.v7i1.1589

Abstract

Temulawak (Curcuma xanthorriza Roxb.) merupakan tanaman tradisional dengan kandungan utamanya adalah kurkuminoid yang berkhasiat hepatoprotektor. Penyerapan kurkuminoid yang buruk dapat ditingkatkan dengan piperin. Penelitian ini bertujuan untuk menguji efek hepatoprotektor kombinasi rimpang temulawak dengan buah lada hitam dalam bentuk kapsul yang terdiri dari temulawak/lada hitam (1520mg/40mg). Efek hepatoprotektor diuji pada tikus Wistar jantan yang diinduksi kerusakan hati dengan obat TB (isoniazid dan rifampisin). Dua dosis kombinasi yang diuji yaitu ekivalen dengan 2 Kapsul temulawak/lada hitam (TLH1) dan 3 kapsul temulawak/lada hitam (TLH2) masing-masing kombinasi simplisia uji tersebut. Hasil menunjukkan temulawak dan kombinasinya (TLH1 dan TLH2) mulai mencegah kerusakan hati pada pemberian hari ke-14 yang terlihat dari aktivitas ALT. Dilihat dari kadar albumin, temulawak maupun kombinasinya dapat memperbaiki kerusakan hati mulai hari ke-7 pemberian. Secara umum kombinasi lebih berpotensi mencegah dan mengobati kerusakan hati dibandingkan tanpa kombinasi.
UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN SERUM WAJAH EKSTRAK DAUN JAMBU AIR (Syzygium aqueum (Burm.f.) Alston) MENGGUNAKAN METODE DPPH Amalia Dewi Zulfa; Adlina Salsabila; Agustien Gina Septiani
Pharmacoscript Vol. 6 No. 2 (2023): Pharmacoscript
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/pharmacoscript.v6i2.1363

Abstract

Antioksidan adalah senyawa yang dapat menghambat atau menangkal aktivitas radikal bebas. Daun jambu air digunakan dalam pembuatan sediaan serum wajah karena memiliki aktivitas antioksidan. Serum merupakan salah satu sediaan kosmetik yang mengandung konsentrasi zat yang tinggi dan lebih efektif mengatasi kulit wajah. Konsentrasi ekstrak daun jambu air yang digunakan pada pembuatan serum ini yaitu sebesar 6%, 8%, dan 10%. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas antioksidan ekstrak daun jambu air dengan menggunakan metode DPPH. Metode DPPH digunakan untuk menunjukkan kemampuan senyawa antioksidan pada sampel dalam mendonorkan elektronnya. Uji evaluasi sediaan yang dilakukan diantaranya uji organoleptis, uji homogenitas, uji daya sebar, uji pH, dan uji viskositas. Selanjutnya dilakukan pengujian aktivitas antioksidan dengan menggunakan alat Spektrofotometer UV-Vis. Hasil menunjukkan ketiga formulasi serum wajah ekstrak daun jambu air telah memenuhi persyaratan pada setiap uji evaluasi. Uji aktivitas antioksidan sediaan serum ekstrak daun jambu air formula 1, 2, dan 3 menghasilkan nilai IC50 berturut-turut sebesar 114,62 ppm; 92,97 ppm; dan 41,93 ppm dengan kategori sedang, kuat, dan sangat kuat.
AKTIVITAS HEPATOPROTEKTOR KOMBINASI RIMPANG TEMULAWAK (Curcuma xanthorriza Roxb.) DENGAN BUAH LADA HITAM (Piper nigri L.) PADA TIKUS WISTAR Mochamad Herdi Nurzaman; Adila Awaludin; Salsabila Adlina
Pharmacoscript Vol. 7 No. 1 (2024): Pharmacoscript
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/pharmacoscript.v7i1.1589

Abstract

Temulawak (Curcuma xanthorriza Roxb.) merupakan tanaman tradisional dengan kandungan utamanya adalah kurkuminoid yang berkhasiat hepatoprotektor. Penyerapan kurkuminoid yang buruk dapat ditingkatkan dengan piperin. Penelitian ini bertujuan untuk menguji efek hepatoprotektor kombinasi rimpang temulawak dengan buah lada hitam dalam bentuk kapsul yang terdiri dari temulawak/lada hitam (1520mg/40mg). Efek hepatoprotektor diuji pada tikus Wistar jantan yang diinduksi kerusakan hati dengan obat TB (isoniazid dan rifampisin). Dua dosis kombinasi yang diuji yaitu ekivalen dengan 2 Kapsul temulawak/lada hitam (TLH1) dan 3 kapsul temulawak/lada hitam (TLH2) masing-masing kombinasi simplisia uji tersebut. Hasil menunjukkan temulawak dan kombinasinya (TLH1 dan TLH2) mulai mencegah kerusakan hati pada pemberian hari ke-14 yang terlihat dari aktivitas ALT. Dilihat dari kadar albumin, temulawak maupun kombinasinya dapat memperbaiki kerusakan hati mulai hari ke-7 pemberian. Secara umum kombinasi lebih berpotensi mencegah dan mengobati kerusakan hati dibandingkan tanpa kombinasi.