Karakteristik air gambut berwarna merah kecokelatan yang mengandung bahan organik dan keasaman tinggi, sehingga belum layak untuk dimanfaatkan sebagai air bersih. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik air gambut sebelum dilakukan jar test, perbedaan efektivitas antara koagulan lidah buaya dan tawas dalam memperbaiki kualitas air gambut dan pengaruh variasi dosis koagulan lidah buaya dan tawas terhadap kekeruhan, warna, dan pH. Metode penelitian ini adalah penelitian eksperimental yang meliputi pembuatan koagulan, jar test, dan pengujian parameter. Hasil karakteristik awal kualitas air gambut, nilai warna air gambut adalah 1050 Pt.Co, kekeruhan 12 NTU, dan pH 4,33. Berdasarkan penelitian, koagulan tawas pada dosis 60 ml/l mampu menurunkan kekeruhan sebesar 78,3% hingga memenuhi baku mutu <3 NTU, warna 86,3% dan pH 3,50. Sedangkan, koagulan lidah buaya pada dosis 40 ml/l mampu menurunkan warna 41,3%, pH 4,13 dan belum efektif untuk menurunkan kekeruhan pada sampel air gambut.