Claim Missing Document
Check
Articles

Found 29 Documents
Search

STRUKTUR KOMUNITAS DAN DISTRIBUSI TEMPORAL GASTROPODA DI DANAU SITU GINTUNG, TANGERANG SELATAN, BANTEN Yayan Mardiansyah Assuyuti; Alfan Farhan Rijaluddin; Firdaus Ramadhan; Reza Bayu Zikrillah; Dwi Cahya Kusuma
Scripta Biologica Vol 4, No 3 (2017)
Publisher : Fakultas Biologi | Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (728.427 KB) | DOI: 10.20884/1.sb.2017.4.3.432

Abstract

The changes in the physicochemical of waters in the lake ecosystem caused by seasonal variation, anthropogenic and industrial wastes impact the gastropod community. This study aimed to determine the physicochemical parameter of waters, community structure and distribution of gastropod, and the correlation between those two in the dry and rainy seasons. We conducted this research in the lake of Situ Gintung located in Tangerang Selatan, Banten, Indonesia during the dry season (May to August 2015) and the rainy season (February to April 2016). Statistical analysis showed the physicochemical parameter of waters in both seasons has no different, while the gastropod showed a slight difference in occurrence based on the season, in which rainy season had the highest occurrence. Canonical Correspondence Analysis (CCA) suggested that gastropods occurrence were affected by the light intensity in the rainy season and the temperature in the dry season.
Komunitas Fitoplankton di Kawasan Curug Sawer dan Cimanaracun, Situ Gunung, Jawa Barat Firdaus Ramadhan Hamada; Priyanti Priyanti; Rachma Fauziah; Rizky Aprizal
Majalah Ilmiah Biologi BIOSFERA: A Scientific Journal Vol 36, No 3 (2019)
Publisher : Fakultas Biologi | Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.mib.2019.36.3.735

Abstract

Air terjun atau curug terbentuk dari aliran air sungai pada jalur dataran tinggi yang hanya sedikit mendapat perhatian mengenai kualitas dan status nutriennya. Tujuan penelitian untuk mengetahui komposisi fitoplankton dan kualitas perairan pada curug Sawer dan Cimanaracun Taman Wisata Alam (TWA) Situ Gunung. Parameter kimia-fisik yang diamati berupa suhu, konduktivitas (EC), total padatan terlarut (TDS) dan pH. Sampel fitoplankton diambil sebanyak 4 liter air dialirkan pada jaring plankton berukuran 50 μm hingga 15 ml dan diawetkan dengan Lugol’s iodine 10%. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 3 jenis fitoplankton dari kelas Chlorophyceae (100%) pada curug Sawer dan 4 jenis yang berasal dari kelas Chlorophyceae (76%) dan Cyanophyceae (24%) pada curug Cimanaracun. Berdasarkan nilai indeks saprobik, kedua perairan memiliki kategori tercemar sangat ringan dengan masing-masing 1,92 pada curug Sawer dan 1,53 pada curug Cimanaracun. AbstractWaterfalls are formed from river which cascade at a high elevation that had a little attention about its quality and nutrient. The aims of study determined a composition of phytoplankton and the quality of waterfalls in Situ Gunung recreational park region. Physico-chemical was observed such as temperature, electro-conductivity, total dissolved solids, and pH. Phytoplankton sample was taken 4 liters streamed to plankton-net with size 50 μm until 15 ml and preserved by Lugol’s iodine 10%. The result showed there are 3 phytoplankton species belong Chlorophyceae class (100%) in Sawer waterfall and there were 4 phytoplankton species belong Chlorophyceae (76%) and Cyanophyceae (24%) classes in Cimanaracun waterfall. Based on saprobic index value from both of them waters showed has very slight pollution with 1.92 and 1.53, respectively.
Aktivitas Antibakteri Kapang Endofit dari Tangkai Daun Tanaman Kayu Jawa (Lannea coromandelica) Saiful Bahri; Puteri Amelia; Rahayu Kusuma Ningrum; Rosario T Manalu; Firdaus Ramadhan
Al-Kauniyah: Jurnal Biologi Vol 15, No 1 (2022): AL-KAUNIYAH: JURNAL BIOLOGI
Publisher : Department of Biology, Faculty of Science and Technology, Syarif Hidayatullah State Islami

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/kauniyah.v15i1.17973

Abstract

AbstrakKapang endofit telah banyak ditemukan pada berbagai jaringan tanaman. Pemanfaatan kapang endofit dapat menjadi solusi untuk mengurangi eksploitasi tumbuhan yang berpotensi sebagai sumber senyawa bioaktif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keberadaan kapang endofit pada tangkai daun tanaman Kayu Jawa Lannea coromandelica dan potensinya sebagai agen antibakteri. Isolasi dilakukan dari tangkai tanaman Kayu Jawa dan isolat yang berhasil diperoleh dikarakterisasi secara makroskopis dan mikroskopis. Uji penapisan pada semua isolat dengan bakteri Staphylococcus aureus dan Pseudomonas aeruginosa untuk mendapatkan isolat yang berpotensi sebagai agen antibakteri. Ekstraksi isolat terpilih dilakukan dengan pelarut metanol (MeOH) dan pelarut etil asetat (EtOAc). Pengujian antibakteri menggunakan tiga bakteri uji, yaitu Staphylococcus aureus, Pseudomonas aeruginosa, dan Salmonella typhi. Hasil penelitian terdapat enam isolat yang berada di jaringan tangkai daun tanaman Kayu Jawa, yaitu PLC.1.A, PLC.1.B, PLC.2, PLC.3, PLC.4, dan PLC.5. Hasil uji penapisan menunjukkan isolat PLC.4 yang menjadi kandidat antibakteri pada penelitian ini. Fraksi MeOH memiliki aktivitas antibakteri lebih tinggi dibanding fraksi EtOAc pada semua bakteri uji dan kontrol positif (kloramfenikol) pada bakteri P. aeruginosa. Ekstrak MeOH isolat PLC.4 memiliki aktivitas antibakteri yang berpotensi sebagai sumber antibiotik baru.Abstract Endophytic fungi have been found in various plant tissues. The utilization of endophytic fungi can be a solution to reduce the exploitation of plants that are potential sources of bioactive compounds. This study aims to determine the presence of endophytic fungi on the petiole tissue of Kayu Jawa plants (Lannea coromandelica) and their potential as an antibacterial agent. Isolation and characterization of isolates was conducted macro- and microscopically. Screening test is carried out on the isolates against Staphylococcus aureus and Pseudomonas aeruginosa bacteria to obtain isolate that has the potential as an antibacterial agent. The extraction of selected isolates was carried out using methanol (MeOH) and ethyl acetate (EtOAc) solvents. Antibacterial examination used three test bacteria: Staphylococcus aureus, Pseudomonas aeruginosa, Salmonella typhi. The results showed that six isolates were found in the petiole tissue of L. coromandelica, namely, PLC.1.A, PLC.1.B, PLC.2, PLC.3, PLC.4, and PLC.5. Screening result showed that PLC.4 isolate was a candidate for antibacterial agent in this study. The MeOH fraction had higher antibacterial activity than the EtOAc fraction in all tested bacteria and from positive control (chloramphenicol) on P. aeruginosa bacteria. In conclusion, the MeOH extract of PLC.4 isolate has antibacterial activity potential as a source of new antibiotics.
ANTIBAKTERI EKSTRAK KAPANG ENDOFIT DARI AKAR KAYU JAWA (Lannea coromandelica (Houtt.) Merr.) Saiful Bahri; Puteri Amelia; Normala Rachmawati; Aulia Fitri Firdausya; Firdaus Ramadhan
Jurnal Bioteknologi & Biosains Indonesia (JBBI) Vol. 8 No. 2 (2021): December 2021
Publisher : Balai Bioteknologi, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (418.107 KB) | DOI: 10.29122/jbbi.v8i2.4855

Abstract

Isolation of endophytic fungi from the roots of Lannea coromandelica could be one way to know the presence of antibacterial activity that serves as a traditional medicinal remedy. This study aims to determine the presence of endophytic fungi at the root of L. coromandelica and their extract potential as an antibacterial agent. Endophytic fungi isolation was performed by direct technique and their macroscopic as well as microscopic characteristics were observed. Screening tests were conducted using methanol and ethyl acetate solvents. Antibacterial tests were conducted on Escherichia coli, Bacillus subtilis, and Staphylococcus epidermidis. This study resulted in seven isolates of endophytic fungi (RLC 1A, RLC 1B, RLC 1C, RLC 2, RLC 3, RLC 4, RLC 5) originated from the root of L. coromandelica. RLC 5 isolate exhibited the largest diameter of inhibition activity on the screening tests and the largest diameter on the antibacterial tests. The supernatant extract of RLC 5 isolate showed the highest antibacterial activity against the test bacterium S. epidermidis. Isolasi kapang endofit dari akar Lannea coromandelica dapat menjadi salah satu cara untuk mengetahui adanya aktivitas antibakteri yang berfungsi sebagai obat tradisional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keberadaan kapang endofit pada akar L. coromandelica dan potensinya sebagai agen antibakteri. Isolasi kapang endofit dilakukan dengan teknik langsung lalu diamati karakteristik makroskopik dan mikroskopiknya. Uji penapisan dilakukan menggunakan pelarut metanol dan etil asetat. Uji antibakteri dilakukan terhadap Escherichia coli, Bacillus subtilis, dan Staphylococcus epidermidis. Penelitian ini mendapatkan tujuh isolat kapang endofit (RLC 1A, RLC 1B, RLC 1C, RLC 2, RLC 3, RLC 4, RLC 5) yang berasal dari akar L. coromandelica. Isolat RLC 5 memperlihatkan diameter daya hambat terbesar pada uji penapisan dan diameter terbesar pada uji aktivitas antibakteri. Ekstrak supernatan isolat RLC 5 menunjukkan aktivitas antibakteri tertinggi terhadap bakteri uji S. epidermidis.
Estimasi jumlah biomassa lamun di Pulau Pramuka, Karya dan Kotok Besar, Kepulauan Seribu, Jakarta Yayan Mardiansyah Assuyuti; Alfan Farhan Rijaluddin; Firdaus Ramadhan; Reza Bayu Zikrillah
Depik Vol 5, No 2 (2016): August 2016
Publisher : Faculty of Marine and Fisheries, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (401.344 KB) | DOI: 10.13170/depik.5.2.4914

Abstract

Abstract. The research was conducted in Kotok Besar, Karya and Pramuka Islands, Seribu Islands, Jakarta Province from May to July 2013. The aims of the research were to examine the percent cover, composition of vegetation and estimation of seagrass leaves biomass. The squares transect (0.25 m2) was utilized to calculate the seagrass percent cover data. Seagrass data were converted to total cover and biomass formula to estimate the seagrass leaves biomass. The result of our study showed there are 4 species of seagrass occurred in Kotok Besar Island, while 6 species were recorded in Karya and Pramuka Islands. Cymodocea rotundata had the higher value of seagrass cover percentage in Kotok Besar, Karya and Pramuka Islands, while the lower values were Halodule uninervis and Halophila ovalis.  In addition, the highest value of seagrass leaves biomass from those islands is Enhalus acoroides and the lower value was Halophila ovalis inKotok Besar and Pramuka Islands, and Halodule uninervis in Karya Island.Keywords: Composition of vegetation, estimated of biomass, seagrass, Seribu Islands  Abstrak.  Penelitian ini dilakukan di Pulau Kotok Besar, Karya dan Pramuka Kepulauan Seribu-Provinsi Jakarta mulai Mei sampai Juli 2013. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui komposisi vegetasi lamun dan estimasi jumlah biomassa daun lamun di pulau Kotok Besar, Karya dan Pramuka kepulauan Seribu-Provinsi Jakarta. Penelitian ini dilakukan dengan mengguakan transek kuadrat (0,25 m2) untuk mengetahui persentase penutupan lamun. Data lamun yang diperoleh dikonversikan pada persamaan total penutupan dan estimasi biomasa untuk mengestimasi biomassa daun lamun. Hasil dari penelitian, terdapat 4 jenis lamun yang diperoleh di pulau Kotok Besar dan 6 jenis di pulau Karya dan Pramuka. Persen penutupan tertinggi pada pulau Kotok Besar, Karya dan Pramuka adalah jenis lamun Cymodocea rotundata, sedangkan yang terendah dari masing-masing pulau adalah Halodule uninervis dan Halophila ovalis secara berurutan. Estimasi biomassa daun lamun dengan nilai tertinggi adalah Enhalus acoroides dari ketiga pulau dan terendah adalah Halophila ovalis untuk pulau Kotok Besar dan Pramuka, dan Halodule uninervis untuk pulau Karya.Kata kunci: Komposisi vegetasi, estimasi biomassa, lamun, Kepulauan Seribu
Estimasi jumlah biomassa lamun di Pulau Pramuka, Karya dan Kotok Besar, Kepulauan Seribu, Jakarta Yayan Mardiansyah Assuyuti; Alfan Farhan Rijaluddin; Firdaus Ramadhan; Reza Bayu Zikrillah
Depik Vol 5, No 2 (2016): August 2016
Publisher : Faculty of Marine and Fisheries, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.13170/depik.5.2.4914

Abstract

Abstract. The research was conducted in Kotok Besar, Karya and Pramuka Islands, Seribu Islands, Jakarta Province from May to July 2013. The aims of the research were to examine the percent cover, composition of vegetation and estimation of seagrass leaves biomass. The squares transect (0.25 m2) was utilized to calculate the seagrass percent cover data. Seagrass data were converted to total cover and biomass formula to estimate the seagrass leaves biomass. The result of our study showed there are 4 species of seagrass occurred in Kotok Besar Island, while 6 species were recorded in Karya and Pramuka Islands. Cymodocea rotundata had the higher value of seagrass cover percentage in Kotok Besar, Karya and Pramuka Islands, while the lower values were Halodule uninervis and Halophila ovalis.  In addition, the highest value of seagrass leaves biomass from those islands is Enhalus acoroides and the lower value was Halophila ovalis inKotok Besar and Pramuka Islands, and Halodule uninervis in Karya Island.Keywords: Composition of vegetation, estimated of biomass, seagrass, Seribu Islands  Abstrak.  Penelitian ini dilakukan di Pulau Kotok Besar, Karya dan Pramuka Kepulauan Seribu-Provinsi Jakarta mulai Mei sampai Juli 2013. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui komposisi vegetasi lamun dan estimasi jumlah biomassa daun lamun di pulau Kotok Besar, Karya dan Pramuka kepulauan Seribu-Provinsi Jakarta. Penelitian ini dilakukan dengan mengguakan transek kuadrat (0,25 m2) untuk mengetahui persentase penutupan lamun. Data lamun yang diperoleh dikonversikan pada persamaan total penutupan dan estimasi biomasa untuk mengestimasi biomassa daun lamun. Hasil dari penelitian, terdapat 4 jenis lamun yang diperoleh di pulau Kotok Besar dan 6 jenis di pulau Karya dan Pramuka. Persen penutupan tertinggi pada pulau Kotok Besar, Karya dan Pramuka adalah jenis lamun Cymodocea rotundata, sedangkan yang terendah dari masing-masing pulau adalah Halodule uninervis dan Halophila ovalis secara berurutan. Estimasi biomassa daun lamun dengan nilai tertinggi adalah Enhalus acoroides dari ketiga pulau dan terendah adalah Halophila ovalis untuk pulau Kotok Besar dan Pramuka, dan Halodule uninervis untuk pulau Karya.Kata kunci: Komposisi vegetasi, estimasi biomassa, lamun, Kepulauan Seribu
Estimasi jumlah biomassa lamun di Pulau Pramuka, Karya dan Kotok Besar, Kepulauan Seribu, Jakarta Yayan Mardiansyah Assuyuti; Alfan Farhan Rijaluddin; Firdaus Ramadhan; Reza Bayu Zikrillah
Depik Vol 5, No 2 (2016): August 2016
Publisher : Faculty of Marine and Fisheries, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.13170/depik.5.2.4914

Abstract

Abstract. The research was conducted in Kotok Besar, Karya and Pramuka Islands, Seribu Islands, Jakarta Province from May to July 2013. The aims of the research were to examine the percent cover, composition of vegetation and estimation of seagrass leaves biomass. The squares transect (0.25 m2) was utilized to calculate the seagrass percent cover data. Seagrass data were converted to total cover and biomass formula to estimate the seagrass leaves biomass. The result of our study showed there are 4 species of seagrass occurred in Kotok Besar Island, while 6 species were recorded in Karya and Pramuka Islands. Cymodocea rotundata had the higher value of seagrass cover percentage in Kotok Besar, Karya and Pramuka Islands, while the lower values were Halodule uninervis and Halophila ovalis.  In addition, the highest value of seagrass leaves biomass from those islands is Enhalus acoroides and the lower value was Halophila ovalis inKotok Besar and Pramuka Islands, and Halodule uninervis in Karya Island.Keywords: Composition of vegetation, estimated of biomass, seagrass, Seribu Islands  Abstrak.  Penelitian ini dilakukan di Pulau Kotok Besar, Karya dan Pramuka Kepulauan Seribu-Provinsi Jakarta mulai Mei sampai Juli 2013. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui komposisi vegetasi lamun dan estimasi jumlah biomassa daun lamun di pulau Kotok Besar, Karya dan Pramuka kepulauan Seribu-Provinsi Jakarta. Penelitian ini dilakukan dengan mengguakan transek kuadrat (0,25 m2) untuk mengetahui persentase penutupan lamun. Data lamun yang diperoleh dikonversikan pada persamaan total penutupan dan estimasi biomasa untuk mengestimasi biomassa daun lamun. Hasil dari penelitian, terdapat 4 jenis lamun yang diperoleh di pulau Kotok Besar dan 6 jenis di pulau Karya dan Pramuka. Persen penutupan tertinggi pada pulau Kotok Besar, Karya dan Pramuka adalah jenis lamun Cymodocea rotundata, sedangkan yang terendah dari masing-masing pulau adalah Halodule uninervis dan Halophila ovalis secara berurutan. Estimasi biomassa daun lamun dengan nilai tertinggi adalah Enhalus acoroides dari ketiga pulau dan terendah adalah Halophila ovalis untuk pulau Kotok Besar dan Pramuka, dan Halodule uninervis untuk pulau Karya.Kata kunci: Komposisi vegetasi, estimasi biomassa, lamun, Kepulauan Seribu
Kualitas dan Status Nutrien Perairan Curug di Kawasan Resort Tapos, Bogor Ardian Khairiah; Dinda Rama Haribowo; Ahmad Zulfikar Wicaksono; Alfan Farhan Rijaluddin; Firdaus Ramadhan; Arrum Sekar Diningrum; Ratih Mayangsari; Taqiyuddin Zanki Haidar
Jurnal Ilmu Lingkungan Vol 22, No 3 (2024): May 2024
Publisher : School of Postgraduate Studies, Diponegoro Univer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jil.22.3.580-588

Abstract

Curug di kawasan Resort Tapos Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) ini merupakan air terjun alami yang alirannya mendukung fungsi utama dalam ekosistem yaitu sebagai habitat dan sumber air untuk biota di sekitar perairan dan masyarakat sekitar kawasan, sehingga perlu diketahui kualitas airnya. Penelitian ini dilakukan dengan menganalisis kualitas perairan berdasarkan kondisi kimia fisik perairan (WQI), bakteri coliform (TC dan EC) dan fitoplankton (Komposisi dan struktur komunitas). Status nutrien juga diamati dalam penelitian ini menggunakan perhitungan indeks fitoplankton (X dan In). Berdasarkan kondisi kimia fisik, kedua perairan pada kawasan Resort Tapos sesuai untuk pertumbuhan fitoplankton dan tidak menunjukkan adanya cemaran. Berdasarkan nilai WQI, kedua perairan terkategori sangat baik, namun ditemukan adanya cemaran bakteri Coliform dan E.Coli. Kelimpahan fitoplankton total kedua perairan (212-812 ind/l) yang terdiri dari 5 filum, 7 kelas dan 21 jenis. Komunitas fitoplankton kedua perairan (H’: 1.16-2.61; J’: 0.38-0.72; D: 0.13-0.55). Ditemukan adanya dominansi di LBC karena arus air. Status nutrien kedua perairan (X: β-meso/oligosaprobic; In: Oligotrofik), hal ini menunjukkan cemaran ringan dan rendah kadar nutrien. Berdasarkan uji korelasi Pearson, parameter DO berkorelasi sangat tinggi dengan indeks kualitas perairan dengan arah positif.
Uji Antimikroba Ekstrak Kapang Endofit RLC 5 Akar Tanaman Kayu Jawa (Lannea coromandelica (Houtt.) Merr.) Ikhsan, Muhammad; Ramadhan, Firdaus
Pharmaceutical Journal of Indonesia Vol. 9 No. 1 (2023)
Publisher : Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.pji.2023.009.01.10

Abstract

Akar kayu jawa (Lannea coromandelica (Houtt.) Merr.) banyak mengandung senyawa saponin, steroid, dan alkoloid yang diketahui senyawa-senyawa tersebut memiliki potensi sebagai antimikroba. Penelitian ini bertujuan untuk menguji aktivitas antimikroba isolat kapang endofit akar tanaman kayu jawa dengan kode RLC 5 terhadap fungi dan bakteri patogen. Penelitian dilakukan dengan melakukan peremajaan isolat RLC 5 selama 7 hari lalu dilakukan karakteristik secara makroskopik dan mikroskopik. Fermentasi dilakukan selama 21 hari untuk mencapai fase stasioner dalam memproduksi senyawa metabolit sekunder kemudian dilakukan ekstraksi dari hasil fermentasi isolat RLC 5 menggunakan vacuum rotary evaporator. Uji skrining metabolit dilakukan dengan menguji senyawa flavonoid, saponin, tanin, alkaloid, dan triterpenoid/steroid. Pengujian antimikroba dilakukan dengan metode difusi cakram untuk melihat zona bening yang terbentuk. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kapang endofit RLC 5 merupakan kapang genus Penicillium yang mampu mensintesis metabolit sekunder berupa saponin, alkaloid dan steroid. Sifat antimikroba ekstrak supernatan isolat kapang RLC 5 lebih kuat dibanding ekstrak biomassanya, dengan zona hambat secara berurutan sebesar 9,03 mm, 11,09 mm, dan 19,83 mm terhadap Candida albicans, Malassezia furfur, dan Trichophyton mentagrophytes serta 12,51 mm dan 13,03 mm terhadap Bacillus subtilis dan Escherichia coli. Dengan demikian kapang RLC 5 berpotensi untuk menjadi fungisida dan antibiotik biostatik mikroba patogen.
Uji Antimikroba Ekstrak Kapang Endofit RLC 5 Akar Tanaman Kayu Jawa (Lannea coromandelica (Houtt.) Merr.) Ikhsan, Muhammad; Ramadhan, Firdaus
Pharmaceutical Journal of Indonesia Vol. 9 No. 1 (2023)
Publisher : Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.pji.2023.009.01.10

Abstract

Akar kayu jawa (Lannea coromandelica (Houtt.) Merr.) banyak mengandung senyawa saponin, steroid, dan alkoloid yang diketahui senyawa-senyawa tersebut memiliki potensi sebagai antimikroba. Penelitian ini bertujuan untuk menguji aktivitas antimikroba isolat kapang endofit akar tanaman kayu jawa dengan kode RLC 5 terhadap fungi dan bakteri patogen. Penelitian dilakukan dengan melakukan peremajaan isolat RLC 5 selama 7 hari lalu dilakukan karakteristik secara makroskopik dan mikroskopik. Fermentasi dilakukan selama 21 hari untuk mencapai fase stasioner dalam memproduksi senyawa metabolit sekunder kemudian dilakukan ekstraksi dari hasil fermentasi isolat RLC 5 menggunakan vacuum rotary evaporator. Uji skrining metabolit dilakukan dengan menguji senyawa flavonoid, saponin, tanin, alkaloid, dan triterpenoid/steroid. Pengujian antimikroba dilakukan dengan metode difusi cakram untuk melihat zona bening yang terbentuk. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kapang endofit RLC 5 merupakan kapang genus Penicillium yang mampu mensintesis metabolit sekunder berupa saponin, alkaloid dan steroid. Sifat antimikroba ekstrak supernatan isolat kapang RLC 5 lebih kuat dibanding ekstrak biomassanya, dengan zona hambat secara berurutan sebesar 9,03 mm, 11,09 mm, dan 19,83 mm terhadap Candida albicans, Malassezia furfur, dan Trichophyton mentagrophytes serta 12,51 mm dan 13,03 mm terhadap Bacillus subtilis dan Escherichia coli. Dengan demikian kapang RLC 5 berpotensi untuk menjadi fungisida dan antibiotik biostatik mikroba patogen.
Co-Authors Ahmad Zulfikar Wicaksono Ahmad Zulfikar Wicaksono Aina Nadila Alfan Farhan Rijaluddin Alfan Farhan Rijaluddin Alfan Farhan Rijaluddin Alfan Farhan Rijaluddin Alfan Farhan Rijaluddin Alfan Farhan Rijaluddin Alfan Farhan Rijaluddin Alfan Farhan Rijaluddin Alfan Farhan Rijaluddin, Alfan Farhan Alfianur Azmi Muhammad Amelia, Puteri Ardian Khairiah Ario Putro Pamungkas Arrum Sekar Diningrum Assuyuti, Yayan Mardiansyah Attamimi, Febi Irfaullah Aulia Fitri Firdausya Bahtiar, Nur Pajar Wahyu Dinda Rama Haribowo Dinda Rama Haribowo Dwi Cahya Kusuma Dwikencana, Windy Eka Putri, Lily Surayya Febrinita, Filda Fikriwansyah, Aswir Ghoza, Muhammad Radian Hajar Indra Wardhana Hariwibowo, Dinda Rama Haulani, Muttharif Arrabie Hutauruk, Hendra Johanes I Ketut Suada Indhina Reihannisa Indhina Reihannisa, Indhina Irawan Sugoro Irianti, Ewith Ratih Isral, Isral Jarudin Jarudin Kartika Lestari, Anggita Rana Sasmita Lily Surayya Eka Putri, Lily Surayya Eka Lukman, Jihan Fadhilah Mardi ansyah Mardiansyah Mardiansyah, Mardiansyah Marpaung, Albert Anggiat Petrus Mudrika, Dadan Muhammad Ikhsan Muhammad Ridhwan Muhammad, Alfianur Azmi Mujiyanto, Aldi Nani Radiastuti Naufal, Muhamad Nia Dzirwatul Izza Normala Rachmawati Nugraha, Slamet Nur Kholidah Nurkholidah Nurkholidah, Nurkholidah Pandu Kusuma, Abdi Pratiwi Amalia Zahrah Priyanti Priyanti Rachma Fauziah Rahayu Kusuma Ningrum Ramadhani, Lidia Anggita Ratih Mayangsari Reza Bayu Zikrillah Reza Bayu Zikrillah Riliansyah, Armar Rizky Aprizal Rosario T Manalu Ryandra, Raka Saiful Bahri Saiful Bahri Saiful Bahri Saiful Bahri Sari, Arina Findo Shalsabilla, Syalwa Ersadiwi Sholeha, Dania Refia Riska Siregar, Barharuddin Solihat, Nur Amaliah Sukarman Sukarman Susan Maphilindawati Noor Sutarman Sutarman Syifa Annisa Taqiyuddin Zanki Haidar Tokeshi, Mutsunori Yayan Mardiansyah Assuyuti